BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfathana Mazhud, 2013

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Tidak baik disini adalah tidak layak untuk dinyanyikan yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspresinya. Salah satu unsur yang turut membangun terciptanya sebuah syair

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. materi yang harus diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra pada hakikatnya memberikan banyak pengajaran, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB II LANDASAN TEORI. meneliti tentang lirik lagu Umi karya Hayashi Ryuuha dan Omocha No

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki berbagai ragam kesenian dan kebudayaan. Bahkan

Transkripsi:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain, menurut Alwi, dkk,(2003: 588). Pada bab ini peneliti akan menjelaskan hasil penelitiannya sehingga pembaca mendapatkan sebuah gambaran yang jelas mengenai penelitian tersebut. Konsep yang dipakai dalam ilmu sosial walau kadang-kadang istilahnya sama dengan yang dipergunakan sehari-hari, namun makna dan pengertiannya dapat berubah, menurut Malo dkk. (1985; 47). Konsep memiliki arti sebagai berikut; 1.Rancangan, 2.Ide yang diabstrakkan dari peristiwa konkret, 3. Gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang dipergunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain, menurut KBBI, (2007: 588). Kemudian konsep-konsep yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Nilai Nilai merupakan suatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya dan berhubungan erat, nilai-nilai berarti bentuk pengulangan dari nilai yang jika dihubungkan dengan konteks etika kemanusiaan menurut KBBI ialah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh. Nilai merupakan bentuk yang dipandang untuk memberikan pencitraan baik atau buruk terhadap sesuatu moral

bagi kehidupan manusia. Nilai dapat disesuaikan dengan konteks yaitu; etika (baik atau buruk), logika (benar dan salah), estetika (indah dan jelek), manusia yang bertindak sebagai subjek pemberi nilai terhadap suatu objek, menurut KBBI, (2005: 783). b. Estetika Resepsi Estetika adalah ilmu yang membincangkan falsafah keindahan. Akar estetika sebagai salah satu ilmu yang telah lama berkecambah di Barat semenjak zaman Greek-Roman, menurut Pradopo, (2003: 206). Hanya pada abad ke-18 estetika muncul sebagai satu disiplin ilmu yang konkrit dan tersendiri. Resepsi berasal dari kata Latin recipere yang berarti penerimaan atau penyambutan pembaca. Pembacalah yang akan memberikan tanggapan yang sesungguhnya kepada karya seni tersebut bukan pengarang, menurut Nyoman, (2007: 165). Dengan kata lain estetika sastra seharusnya dapat diproses melalui kearifan pembaca, dengan alasan pembacalah yang akan memberikan penilaian terhadap karya sastra itu. Estetika resepsi adalah ilmu keindahan yang didasarkan pada tanggapantanggapan pembaca atau resepsi pembaca terhadap karya sastra tersebut. (Pradopo, 1986; 182). Karena pembacalah yang menentukan makna dan nilai karya sastra. Karya sastra itu tidak akan memiliki makna maupun arti tanpa adanya pembaca yang menanggapinya. Karena karya sastra itua kan mempunyai nilai karena adanya pembaca yang menilainya.

c. Estetik Estetik merupakan kajian sastra yang memfokuskan bidang kajiannya pada unsur intrinsik yang menarik dan menyenangkan sehingga menyebabkan karya sastra memiliki unsur keindahan, menurut Endraswra (2003: 69). d. Pesan Moral Pesan adalah perintah, nasehat, permintaan, dan amanat yang disampaikan lewat orang lain maupun lewat kebahasaan menurut KBBI, (2007: 865). Kebahasaan dalam kata tersebut dapat kita jumpai seperti dalam lirik lagu Ebiet G. Ade. Secara umum moral merupakan pengertian dari ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila (KBBI, 1988). Moral seperti halnya tema, dilihat dari segi dikhotomi bentuk isi karya sastra merupakan unsur isi, merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam karya sastra. Moral, kadang-kadang diidentikkan pengertiannya dengan tema meskipun tidak sama artinya. Tema bersifat lebih kompleks dari pada moral yang tidak memiliki nilai langsung sebagai saran yang ditujukan kepada pembaca. Moral dapat dipandang sebagai salah satu wujud tema dalam bentuk sederhana, tidak semua tema merupakan moral. f. Puisi Puisi adalah karangan yang terikat banyak baris dalam tiap bait, banyak kata dalam tiap baris, banyak suku kata dalam tiap baris, rima dan irama, menurut Wirjosoedarmo (Pradopo, 1999: 309). Puisi juga dikatakan rangkaian kata-kata

yang mengandung makna yang sangat dalam kebahasaannya, sehingga tidak semua orang dapat mengartikan makna puisi. g. Lagu dan Lirik Lagu adalah ragam suara yang berirama, menurut KBBI, (2007: 624). Lirik adalah karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian, menurut KBBI, (2007; 678). Lagu merupakan curahan perasaan seseorang yang dituangkannya sebuah nyanyian dengan irama, nada, kunci not sehingga menjadi lebih indah maknanya dengan cara menyanyikan penuh dengan perasaan sehingga membuat lagu tersebut indah untuk didengar para penggemarnya. h. Makna Makna adalah maksud pembicara atau penulis dengan pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan (KBBI, 2007: 703). Makna selalu disampaikan penciptanya secara langsung dan tidak langsung dengan kata-kata (lagu/puisi) yang diciptakannya. Karena pencipta dapat berbahasa kiasan, pragmatik, dan menggunakan simbol-simbol dalam menciptakan karyanya. Sehingga penikmat (lagu/puisi) tidak begitu menangkap apa yang disampaikan pencipta. 2.2 Landasan Teori Dalam sebuah penelitian, sangat dibutuhkan landasan teori yang mendasarinya karena landasan teori merupakan kerangka dasar sebuah penelitian. Karena tanpa adanya landasan teori penelitian tidak akan mendapat hasil yang

diinginkan oleh peneliti. Ilmu sastra yang berhubungan dengan tanggapan pembaca terhadap karya sastra tersebut. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural, yaitu: menganalisis karya sastra berdasarkan unsur-unsur yang terdapat dalam karya itu, sehingga membuat peneliti tidak kesulitan dalam menganalisis lagu yang akan diteliti. Analisis sastra merupakan ihktisar untuk menangkap maupun mengungkapkan makna yang terkandung dalam teks sastra. Sebab pemahaman teks sastra harus memperhatikan unsur-unsur struktur yang membentuk dan menentukan sistem makna (Pradopo, 1995: 41). Analisis struktur dalam analisis teks sastra akan menjadi jalan dalam membongkar sistem makna yang terkandung dalam karya sastra itu. Menilai bahwa pendekatan struktural merupakan perioritas awal dalam mengetahui kehebatan makna teks sastra yang harus memperhatikan pemahaman peran dan fungsi terus mendapat perhatian dan keindahan dibincangkan untuk menemukan asa-asas yang boleh menjelaskan sistematis dan menyeluruh dalam karya sastra. Salah satu tulisan yang ringkas tetapi menarik untuk mengeluarkan asasasas keindahan unsur-unsur yang akan membangun teks sastra. Dengan menggunakan pendekatan ini dalam menganalisis novel, prosa, cerpen, roman, dan lagu dalam kajian ini, barulah peneliti menggunakan teori estetika resepsi dalam menganalisis kajiannya.

2.2.1 Estetika Resepsi Estetika adalah ilmu yang membincangkan falsafah keindahan. Akar estetika sebagai satu ilmu telah lama barkecambah di Barat semenjak zaman Greek-Roman. Hanya pada abad ke-18 estetika muncul sebagai satu disiplin ilmu yang konkrit dan tersendiri. Semenjak itu estetika terus mendapat perhatian. Sejarah sastra adalah proses resepsi estetika dan produksi yang bertempat dalam realisasi teks sastra sebagai bagian dari reseptif pembaca, refleksi kritikus, dan pengarang dalam kesinambungan kreativitasnya. Estetika resepsi adalah ilmu keindahan yang didasarkan pada tanggapan-tanggapan pembaca atau resepsi pembaca terhadap karya sastra tersebut. (Pradopo, 1986; 182). Dari waktu ke waktu karya sastra selalu mendapat tanggapan dari pembacanya. Tiap pembaca berbeda memberikan tanggapan terhadap sebuah karya sastra (sajak-sajak seorang penyair. Karya sastra akan selalu diperkaya dengan tanggapan dari para pembaca dari waku ke waktu, karena makna karya sastra dapat lebih terungkap dan nilai sastranya pun akan dapat ditentukan dengan lebih baik. Estetika resepsi merupakan aspek-aspek keindahan yang ditimbulkan akibat pertemuan antara karya sastra dengan pembaca. Sastra merupakan hasil ciptaan pengarang, maka dalam toeri resepsi akan terjadi tanggapan antara pengarang dengan pembaca. Teori resepsilah yang menghidupkan kembali karya sastra, sejak dahulu hingga sekarang. Teori resepsi inilah yang berhasil nilai-nilai keindahan karya sastra pada masa lampau. Keindahan karya seni dan keseluruhan aspek kebudayaan bermanfaat karena dibaca, didengar, dilihat, dirasakan, dan dipahami penikmatnya.

Aplikasi teori dalam penelitian selalu menjadi masalah, seolah-olah mempelajari teori lebih mudah dibanding dengan aplikasi di lapangan. Kesulitan ini juga dirasakan dalam penyusunan sejarah sastra. Jauss misalnya, atas dasar estetika resepsi menawarkan bahwa sejarah sastra meski disusun melalui tanggapan pembaca. Ini ditunjukan sejak tahun 1970-an hingga sekarang belum ada tanda-tanda akanterbit sejarah sastra Indonesia dengan memanfaatkan tanggapan-tanggapan pembaca untuk menggantikan sejarah sastra tradisional yang disusun atas dasar pengarang dengan karya-karyanya. Teeuw (1988:208-213) menyatakan tiga macam penelitian estetika resepsi. Pertama, pemahaman estetika resepsi dalam bentuk kritik. Dalam hal ini kritik tidak dilakukan oleh individual, melainkan dilakukan ole kritikus sepanjang sejarahnya. Contohnya dalam setiap bait dan syair lagu karya Ebiet G. Ade yang akan dibahas dalam penelitian ini. Kedua, estetika resepsi dalam penelitian interteks, penyalinan, penyaduran, dan penerapan. Ketiga, pemahaman estetika resepsi secara eksperimental. Penelitian ini dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu yang sama, dengan harapan pembaca memberikan tanggapan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Diantara ketiga jenis penelitian estetika diatas, model pertamalah yang dianggap sebagai paling banyak dalam memberikan sumbangan terhadap perkembangan karya sastra secara keseluruhan. Hal ini dikemukakan dengan kenyataan bahwa kritik didasarkan atas teori dan metode yang jelas sehingga pemahaman estetis terhadap suatu karya dapat dipertanggungjawabkan. Kritik ini

yang dipergunakan oleh para penulis untuk meningkatkan hasil karyanya, baik dengan tulisan maupun dengan lisan. Perbedaan pembacaan karya sastra dari seorang pembaca dengan pembaca lainnya, dan dari suatu periode ke periode itu disebabkan oleh dua hal yaitu merupakan dasar teori estetika resepsi. Pembaca yang akan memberikan tanggapan terhadap sebuah karya sastra yang akan dibahas dalam karya ini. Dalam hal ini peneliti akan akan menganalisis intrepretasi dalam lirik lagu Ebiet G. Ade. 2.3 Tinjauan Pustaka Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan dan pendapat (sesudah menyelidiki atau mempelajari). Pustaka adalah kitab, buku, buku primbon (Alwi, dkk 2003: 912). Berdasarkan pengamatan, peneliti tidak menemukan penelitian tentang estetika resepsi dalam lirik lagu Ebiet G. Ade di perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Penelitian sastra tentang album lagu sebagai objek kajiannya bukanlah hal yang baru, sudah ada penelitian sebelumnya mengenai kumpulan lagu Ebiet di Universitas lain. Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, maka ada sejumlah sumber yang relevan untuk dijadikan menjadi acuan dalam penelitian ini, adapun sumber tersebut adalah, sebagai berikut. Isabella (2009), dalam skripsi yang berjudul Konstruksi Realitas lingkungan hidup dalam Lagu-Lagu Ebiet G. Ade, Tinjauan Sosiosastra.Universitas Kristen Petra. Dalam skripsinya tersebut Isabella

membahas konstruksi realitas lingkungan hidup di Indonesia karena moral masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya sudah perlu mendapat pembinaan. Ini terdapat dalam lagu-lagu Ebiet G. Ade dimana setiap liriknya berhubungan dengan kehidupan nyata di Indonesia. Reza Anggoro (2009), pernah melakukan penelitian skripsi dengan judul Ketidaklangsungan Ekspresi pada Lirik Lagu Ebiet G. Ade, Tinjauan Stilistika. Fakultas Ilmu Budaya. UNDIP. Dalam skripsinya tersebut Reza membahas ketidaklangsungan ekspresi masyarakat Indonesia yang banyak dengan kebohongan terhadap sesama yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan kehidupan orang lain. Ini terdapat pada lirik lagu Ebiet G. Ade berjudul Berita Kepada Kawan. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut peneliti melakukan penelitian tentang makna dan pesan moral yang terdapat dalam album untuk kita renungkan karya Ebiet G. Ade.