HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

NURJANNAH NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. ini mencakup 1,4 juta anak balita yang meninggal. Program Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan ancaman besar bagi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

BAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

Jurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI DASAR TERHADAP STANDART PELAYANAN MINIMAL IMUNISASI (SPM) DI PUSKESMAS HELVETIA DAN PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan pembangunan nasional jangka panjang tersebut (Ranuh, 2008).

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

Imunisasi merupakan pencegahan primer terhadap

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Gambaran Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0-12 Bulan

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di indonesia

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. suatu tindakan memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab utama kematian anak-anak di dunia. Pada negara berkembang hampir

Disusun Oleh: Wiwiningsih

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuh macam penyakit (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus,

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

BAB I PENDAHULUAN. golongan usia memiliki resiko tinggi terserang penyakit-penyakit menular

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Lienda Wati, FKM UI, 2009 UNIVERSITAS INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh Oleh : LISNA WATI NIM. 10010139 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANA BANDA ACEH TAHUN 2013

PERNYATAAN PERSETUJUAN Jurnal Ilmiah Ini Telah Disetujui Oleh Pembimbing D-III Kebidanan Stikes U Budiyah Banda Aceh Banda Aceh, September 2013 Pembimbing (Drs. H. ABUBAKAR, BE, M.Kes) MENGETAHUI : KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH (NUZULUL RAHMI, SST)

Jurnal Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITEUKABUPATEN PIDIE TAHUN 2013 Lisna Wati Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah ABSTRAK imunisasi merupakan pemberian kekebalan pada bayi dan anak terhadap berbagai penyakit, sehingga bayi dan anak tumbuh dalam keadaan sehat. imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak, dari hasil peneliti lakukan data dinkes aceh (2012) diketahui jumlah bayi di provinsi aceh adalah 98.705 bayi. data riskesdas menunjukkan di provinsi aceh persentase imunisasi dasar yang didapat yaitu bcg (57,3%), polio (52,4%), dpt-hb (40,2%) dan campak (62,2%). dan bayi 138 orang diantaranya lakilaki 69 orang dan perempuan 69, persentase bayi yang mendapatkan imunisasi polio yaitu 93 orang bayi (67,07%). Tujuan Penelitian: yaitu bagaimana hubungan pengetahuan, pendidikan dab informasi ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada di puskesmas titeu kabupaten pidie tahun 2012 Metode Penelitian: penelitian ini akan dilakukan di puskesmas titeu kecamatan titeu kabupaten pidie, pada tanggal tanggal 17-19 september 2013penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan cros sectional dengan Pengambilan sampel menggunakan tehknik achidental sampling sebanyak 40 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisikan 13 pertanyaan. Hasil Penelitian: p-value 0,003 < 0,05, sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (ho) di tolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. p-value 0,001 < 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja ( ho ) diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada. kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun, ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun, dan ada hubungan yang bermakma antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. disarankan kepada tenaga kesehatan memberikan informasi kepada ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak. kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Informasi, Kelengkapan Imunisasi dasar I. Pendahuluan Imunisasi merupakan upaya efektif untuk menurunkan angka kematian anak yang merupakan salah satu tujuan dari MDGs. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementrian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai MDGs khususnya menurunkan angka kematian pada anak (Kemenkes RI, 2010) Imunisasi bukan saja dapat melindungi individu dari penyakit yang serius namun dapat juga menghindari tersebarnya penyakit menular. World Health Organization (WHO) dan UNICEF mencanangkan GIVS (Global Immunization Vision and Strategy) yaitu rancangan kerja 10 tahun untuk mencegah penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Sasaran GIVS hingga tahun 2010 adalah meningkatkan cakupan imunisasi negara sekurang-kurangnya 90% cakupan imunisasi nasional dan sekurangkurangnya 80% cakupan imunisasi dalam setiap distrik atau daerah administratif untuk mengetahui pemerataan penyebaran imunisasi pada semua anak (Prayogo dkk, 2009). Indonesia telah menetapkan target tahun 2010 seluruh (100%) desa/kelurahan harus sudah mencapai UCI (Universal Child Immunization), artinya setiap desa/kelurahan minimal 80% bayi telah mendapat imunisasi dasar lengkap. Target tersebut dituangkan pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota (Kemenkes RI, 2010). Menurut Depkes RI (2009) lima imunisasi dasar lengkap untuk bayi usia dibawah 1 tahun yaitu Hepatitis B (HB) 0 pada usia 7 hari, BCG, Polio 1 pada usia 1 bulan, DPT/HB 1, Polio 2 pada usia 2 bulan, DPT/HB 2, Polio 3 pada usia 3 bulan, DPT/HB 3, Polio 4 pada usia 4 bulan, campak pada usia 9 bulan. Pemberian imunisasi dasar lengkap berguna untuk memberi perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya. Dengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya. Sedangkan untuk Provinsi Aceh berdasarkan data Dinkes Aceh (2012) diketahui jumlah bayi di provinsi Aceh adalah 98.705 bayi. Data Riskesdas menunjukkan di provinsi Aceh persentase imunisasi dasar yang didapat yaitu BCG (57,3%), Polio (52,4%), DPT-HB (40,2%) dan Campak (62,2%). Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Informasi Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 Tahun Di Puskesmas Titue Kabupaten. Tujuan Khusus a. Untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 Tahun Di Puskesmas Titue Kabupaten b. Untuk Mengetahui Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 tahun ditinjau dari pendidikan Di Puskesmas Titue Kabupaten c. Untuk Mengetahui Hubungan Informasi Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 tahun ditinjau dari informasi Di Puskesmas Titue Kabupaten II. METODOLOGI 1. Kerangka Konsep pengetahuan dan sikap orang tua terutama ibu sangat penting untuk memahami tentang manfaat imunisasi bagi anak Indonesia Imunisasi di Indonesia diberikan melalui mulut. Pemberian vaksin polio dapat diberikan bersamaan dengan BCG, vaksi Hepatitis B, dan DPT. Reaksi imunitas biasanya tidak ada, mungkin pada bayi akan berak-berak ringan. Pada imunisasi polio tidak ada efek samping,bila ada mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak seperti pada penyakit polio yang sebenarnya (Ranuh dalam Meilani 2008) sehingga dapat digambarkan pada suatu kerangka konsep seperti pada gambar berikut ini:] Pengetahuan Pendidikan Informasi Kelangkapan imunisasi dasar Hipotesa Penelitian 1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anak usia 1-5 tahun 2. Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anak usia 1-5 tahun 3. Ada hubungan antara informasi ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anak usia 1-5 tahun Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik dengan pendekatan cros sectional yaitu cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, dimana pengumpulan data variable Dependen dan Independen dilakukan penelitian disaat yang bersamaan. (Notoadmojo, 2005) Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Titeu berjumlah 40 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Titeu berjumlah 40 orang dengan tekhnik pengambilan sampel accindental sampling dengan jumlah responden yang cukup.

Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie dilakukan dari tanggal 17-19 September 2013 Pengumpulan dan Analisa Data Data Primer Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada semua ibu yang mempunyai anak balita yang berkunjung ke Puskesmas Titeu. Data SekunderDidapat dari bagian Imunisasi Puskesmas Titeu serta referensi buku-buku perpustakaan yang berhubungan dengan penelitian serta pendukung lainnya. Pengolahan Data Menurut Budiarto (2002) data yang telah didapatkan akan diolah dengan tahap-tahap berikut: Editing, Coding, Transfering, Tabulating, III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu tentang Imunisasi Dasar Anak Usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten N o 1 2 3 Pengetahuan F Persentase (%) Baik 18 45 Cukup 17 42,5 Kurang 5 12,5 Jumlah 40 100 Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 40 responden ternyata mayoritas pengetahuan responden adalah berpengetahuan baik yaitu sebanyak 18 responden (45 %). Pendidikan Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2012 No Pendidikan F Persentase (%) 1 2 3 Tinggi Menengah Dasar 6 30 5 15 75 10 Jumlah 40 100 Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 40 responden ternyata mayoritas memiliki tingkat pendidikan menengah yaitu sebanyak 30 responden (75 %). Informasi Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Informasi ibu tentang Imunisasi Dasar Anak Usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten No Informasi F Persentase (%) 1 2 Pernah Tidak pernah 37 3 92,5 7,5 Jumlah 40 100 Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 40 responden ternyata mayoritas pernah mendapatkan informasi yaitu sebanyak 37 responden (92,5%). Imunisasi dasar anak usia 1-5 tahun Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Usia 1-5 tahun berdasarkan KMS di wilayah kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten No 1 2 Kelengkapan Imunisasi dasar Lengkap Tidak lengkap F Persentase (%) 30 10 75 25 Jumlah 40 100 Dari tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa dari 40 responden ternyata mayoritas mendapatkan imunisasi anaknya lengkap sebanyak 30 responden (75%).

Pengeta huan Baik Cukup Kurang Hubungan antara Pengetahuan responden Tabel 5.5 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun di wilayah kerja kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Kelengkapan Imunisasi Lengkap Tidak Tota l F % F % F % 18 100 0 0 18 100 10 58,8 7 41,2 17 100 2 40 3 60 5 100 Jumlah 30 10 40 10 0 Pendidikan Tinggi Menengah Dasar P -Value 0,003 Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa dari 28 responden yang berpengetahuan baik semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 18 responden (100%), dari 17 responden yang berpengetahuan cukup ternyata sebagian besar memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 10 responden (58,8 %), dari 5 responden dengan pengetahuan kurang ternyata sebagian besar memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 3 responden (60%). diperoleh P-value adalah 0,003. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 < yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada. Hubungan antara pendidikan responden Tabel 5.6 Tabulasi Silang Antara Pendidikan dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun di wilayah kerja kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Kelengkapan Imunisasi Total P - Lengkap Tidak Value F % F % F % 6 100 0 0 6 100 24 80 6 20 30 100 0 0 4 100 4 100 Jumlah 30 10 40 100 0,001 Berdasarkan tabel 5.6 terlihat bahwa dari 6 responden yang berpendidikan tinggi semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 6 responden (100%), dari 30 responden yang berpendidikan menengah ternyata mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 24 responden (80 %), dari 4 responden dengan berpendidikan dasar ternyata mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 1 responden (100%). diperoleh P-value adalah 0,001. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 < yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada. Hubungan antara informasi responden Tabel 5.7 Tabulasi Silang Antara Informasi dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun di wilayah kerja kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Informasi Pernah Tidak pernah Kelengkapan Imunisasi Lengkap Tidak Total P - Value F % F % F % 30 81,1 7 18,9 37 100 0 0 3 100 3 100 0.002 Jumlah 30 10 40 100 Berdasarkan tabel 5.7 terlihat bahwa dari 37 responden yang pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu 30 responden (81,1%), dari 3 responden yang tidak memiliki informasi tentang imunisasi ternyata mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 3 responden (100 %). diperoleh P-value adalah 0,002. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,220 < yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada.

Pembahasan Hubungan Antara Pengetahuan responden Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari 28 responden yang berpengetahuan baik semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 18 responden (100%), dari 17 responden yang berpengetahuan cukup ternyata sebagian besar memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 10 responden (58,8 %), dari 5 responden dengan pengetahuan kurang ternyata sebagian besar memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 3 responden (60%). diperoleh P-value adalah 0,003. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 < yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk manusia dan kehidupan. Pengetahuan merupakan penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia tentang segala sesuatu, juga mencakup praktek atau kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum dibuktikan secara sistimatis (Slameto, 2003). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harmaini dengan judul Gambaran status imunisasi bayi di Puskesmas Sampit Kalimantan Timur tahun 2009 mendapatkan hasil umumnya pengetahuan sedang dengan status imunisasi tidak lengkap 64%. Asumsi peneliti adalah hasil penelitian diatas menggambarkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan responden dengan kelengkapan imunisasi di Wilayah kerja Puskesmas Titeu. hal ini terjadi disebabkan dengan pengetahuan yang baik tentang imunisasi, kegunaan imunisasi maka ibu akan berusaha untuk memberiukan imunisasi karena tampa imunisasi anak akan rentah terhadap penyakit, semakin baik pengetahuan seorang tentang imunisasi maka semakin besar kemungkinan mengimunisasi anaknya secara lengkap, demikian pula sebaliknya semakin rendah pengetahuan seseorang tentang imunisasi maka semakin kecil mengumkinan anaknya di imunisasi karena beranggapan imunisasi tidak perlu hanya mambuat bayi sakit setelah di imunisasi. Hubungan Antara Pendidikan responden Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari 6 responden yang berpendidikan tinggi semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 6 responden (100%), dari 30 responden yang berpendidikan menengah ternyata mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 24 responden (80 %), dari 4 responden dengan berpendidikan dasar ternyata mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 1 responden (100%). diperoleh P-value adalah 0,001. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada. Pendidikan adalah Suatu proses pembentukan kecepatan seseorang secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia (Notoatmodjo, 2003). Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan pengetahuan dan keterampilan akan semakin meningkat. Pendidikan dianggap memiliki peran penting dalam menentukan kualitas manusianya, lewat pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan, implikasinya, semakin tinggi pendidikan hidup manusia akan semakin berkualitas (Hurlock, 2008). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harmaini dengan judul Gambaran status imunisasi bayi di Puskesmas Sampit Kalimantan Timur tahun 2009 mendapatkan hasil umumnya pendidikan menengah dengan status imunisasi tidak lengkap 57,9%. Dari hasil penelitian maka peneliti berasumsi bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik tingkat pengetahuannya sehingga besar kemungkinan mamberikan imunisasi pada anaknya secara lengkap, demikian pula sebaliknya semakin rendah pendidikan seseorang maka semakin kecil kemungkinan untuk mengimunisasi anaknya secara lengkap hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mengambarkan adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.

Hubungan Antara informasi responden Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari 37 responden yang pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu 30 responden (81,1%), dari 3 responden yang tidak memiliki informasi tentang imunisasi ternyata mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 3 responden (100 %). diperoleh P-value adalah 0,002. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,220 < yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate Impact) sehingga menghasilkan perubahan atau meningkatkan pengetahuan. Majunya tehnologi akan tersedia bermacammacam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru (Ihsan, 2005). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harmaini dengan judul Gambaran status imunisasi bayi di Puskesmas Sampit Kalimantan Timur tahun 2009 mendapatkan hasil umumnya informasi yang diterima kurang dengan status imunisasi tidak lengkap 68,4%. Dari hasil penelitian maka peneliti berasumsi bahwa semakin banyak informasi yang didapatkan maka semakin lengkap imunisasi yang diberikan kepada anaknya, namun ada kesenjangan antara hasil penelitian dengan tiori yaitu hasil penelitian mengambarkan tidak ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada hal ini dikarenakan tidak efektifnya informasi yang diterima sehingga informasi tidak mampu meningkatkan pengetahuan responden. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Titue Kecamatan Titue Kabupaten Pidie tentang Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Informasi Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 Tahun Di Puskesmas Titue Kabupaten maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut 1. P-value 0,003 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada 2. P-value 0,001 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada 3. P-value 0,002 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun Saran 1. Bagi puskesmas dapat menjadi depoman dan informasi untuk penyusunan program imunisasi dasar pada. 2. Bagi Institusi Pendidikan diharapkan akan dapat menjadi sumber informasi tambahan bagi pendidikan keperawatan dalam meningkatkan Ilmu pengetahuan dan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada pada. 3. Bagi Peneliti dapat menambah pengalaman bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat, juga berguna sebagai masukan tentang hubungan pengentahuan, pendidikan dan informasi ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun. REFERENSI Budiarto, E. 2005. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Buku Kedokteran EGC, Jakarta Kemenkes RI, 2010, Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional GAIN UCI 2010-2014, Kemenkes RI, Jakarta. Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta. Kepmenkes RI, 2004, Pedoman Penyelenggaran Imunisasi, Menkes RI, Jakarta. Prayogo dkk, 2009, Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak Usia 1-5 Tahun,

Jurnal Sari Pediatri, Vol. 11, No. 1, Departemen IKA FKUI-RSCM, Jakarta Susilowati, 2007, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Dengan Tingkat Kecemasan Pasca Imunisasi Polio Pada Anaknya Di Posyandu, Jurnal Kesehatan Surya Medika, Yogyakarta.