BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi infomasi ini untuk menunjang agar kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tidak seharusnya ia lakukan dalam etika berorganisasi, seperti lalai

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

BAB 1 PENDAHULUAN. harus didukung dengan sebuah kinerja yang baik yang harus terus

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat, kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan layanan pendidikan yang diberikan, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. sering menjadi kendala dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemampuannya

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah di

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi yang selalu berkembang merupakan keinginan semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pegawainya, suatu organisasi akan berupaya untuk meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan tertentu yang harus

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kepuasan kerja karyawan merupakan masalah yang penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga dapat menunjang tujuan Pembangunan Nasional, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu PT. Indonensia Epson Industry, maka mulai tahun 2004, PT. Kiyokuni

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan organisasi tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengembangan organisasi tersebut antara lain, finansial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi merupakan kunci meningkatkan kesejahteraan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. besar pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kepuasan kerja

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan yang ketat di dunia industri sekarang ini penanganan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing menunjukan yang terbaik karena yang terbaiklah yang akan dipilih

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai harapan bahwa kelak dikemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat dalam ruang lingkup kegiatanya dan menginginkan terciptanya produktivitas yang tinggi dalam bidang pekerjaanya. Untuk mewujudkan operasinya tersebut dibutuhkan beberapa faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus saling mendukung untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dan diantara ketiga faktor tersebut faktor tenaga kerja atau manusia dalam hal ini adalah karyawan, merupakan hal terpenting karena manusia merupakan pemakai dan penggerak atau penentu dari segala aktivitas. Keberadaan perusahaan dalam bentuk apapun, baik dalam skala besar maupun skala kecil tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia. Sumber daya yang dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan usahanya dalam tempat bekerja. Sumber daya manusia dengan produktivitas kerja yang tinggi memungkinkan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, diantaranya adalah semangat dan disiplin kerja, tingkat pendidikan, keterampilan, gizi dan kesehatan. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi pimpinan perusahaan harus memperhatikan semangat kerja. Semangat kerja

2 merupakan sikap mentalyang mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat dan baik. Semangat kerja yang tinggi akan berpengaruh terhadap efesiensi kerja dan efektivitas kerja. Produktivitas kerja merupakan tujuan yang sangat penting dalam perusahaan, melalui produktivitas akan dapat diketahui keadaan dari suatu perusahaan, dengan berbagai cara terlepas dari tujuannya, misinya, jenisnya, strukturnya, dan ukurunnya. Banyak cara untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, teknologi dan hasil produksi, kesehatan, kemampuan fisik dan mental. Produktivitas dapat diartikan sebagai suatu keahlian untuk menghasilkan sesuatu yang bersifat material maupun non material baik yang dapat dinilai dengan uang atau tidak. Guna mengukur tingkat produktivitas bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, hal ini tergantung dari tujuan masing-masing organisasi, misalnya apakah untuk mencari keuntungan atau untuk kepuasan pelanggan. Selain itu tergantung pada bentuk organisasi itu sendiri misalnya publik atau swasta. Produktivitas karyawan bagi perusahaan akan sangat berkontribusi kepada produktivitas perusahaan dan tentunya kenaikan profit perusahaan. Sementara, bagi seorang leader, produktivitas karyawan yang dipimpinnya akan meningkatkan prestasi bagian atau departemen yang dia pimpin. Meningkatkan produktivitas karyawan tidak cukup dengan terus-menerus mendorong mereka bekerja keras. Ada sebuah set strategi yang perlu diterapkan. Menuntut karyawan

3 untuk bekerja keras bukan solusi yang baik, bahkan bias menjadi boomerang bagi perusahaan atau leader. Menurut sinungan, yang menyatakan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja ini biasanya didasarkan pada waktu penyelesaian. Dengan demikian produktivitas tenaga kerja dapat diukur dari output barang ataupun jasa dalam jam kerja perorangan tertentu yang dapat dirumuskan sebagai berikut (Sinungan, 2008:118). Untuk mengetahui tingkat produktivitas karyawan dalam bekerja biasa menggunakan rumus input/output. Selama ini usaha peningkatan produktivitas lebih banyak dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan tersebut perlu dilakukan latihan dan training yang memerlukan adanya pengorbanan dana (biaya) dan waktu yang tidak sedikit. Maka peningkatan lingkungan kerja dan disiplin kerja merupakan faktor yang perlu untuk diperhatikan dalam usaha untuk mencapai produktivitas yag tinggi. Lingkungan kerja adalah tempat di mana karyawan pekerja melakukan aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosional karyawan. Ligkungan kerja yang menyenangkan bagi karyawan melalui pengikatan hubungan yang harmonis atasan, rekan kerja, maupun bawahan, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai yang ada di tempat kerja akan membawa dampak yang positif bagi karyawan, sehingga kinerja karyawan dapat meningkat. Oleh karena itu lingkungan kerja

4 mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyelenggarakan aktivitasaktivitas perusahaan. (Sutrisno, 2011:118) Lingkungan kerja yang memadai akan memberikan rasa aman kepada karyawan, sehingga karyawan dapat memusatkan perhatian dan pikirannya terhadap pekerjaan. Selain itu karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih cepat, menekan tingkat kerusakan, absensi, kecelakaan, dan lainlain. lingkungan kerja yang kurang memadai dan kurang memuaskan menyebabkan timbulnya berbagai masalah dan dapat mengurangi motivasi kerja yang pada akhirnya menurunkan tingkat produktivitas kerja karyawan. Kedisiplinan adalah fungsi operatif ke enam dari manajemen sumber daya manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. (Hasibuan, 2005:193) Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. (Hasibuan, 2005:193) Disiplin kerja diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu, melaksanakan perintah atasan, dan mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku. Disiplin kerja yang tinggi akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan tempat dia bekerja.

5 Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer berusaha agar para bawahanya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahanya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak factor yang mempengaruhinya. PT. Perindutrian & Perdagangan Bangkinang Pekanbaru merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang crumb Rubber (Pengolahan Karet) sebuah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi. Pada perusahaan ini dapat dilihat tingkat produktivitas yang dicapai seperti terlihat di table berikut : Tabel 1.1 Tahun Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi 1 dan 2 pada PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang di Pekanbaru Tahun 2010-2014. Tenaga Kerja Target Produksi Produksi/ Tahun Produktivitas /Tahun Persentase % 2010 175 10.865.786 10.977.260 62.727,2-2011 174 9.477.910 9.878.015 56.770,2 (9,5) 2012 169 9.304.112 9.775.080 57.840,7 (1,9) 2013 167 8.981.331 9.389.520 56.224,6 (2,8 ) 2014 165 8.261.580 9.444.400 57.238,7 1.8

6 Sumber data: PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang, Pekanbaru 2015. Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa tingkat produktivitas karyawan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami turun naik. Dimana pada tahun 2010 PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang Pekanbaru dapat mencapai tingkat produktivitas karyawan yang diharapkan. Produktivitas yang turun naik bisa kemungkinan diakibatkan karena perusahaan kurang memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yang diantaranya lingkungan kerja dan disiplin kerja karyawannya. Pada tahun 2010 dengan jumlah karyawan 175 orang menghasilkan produksi sebesar 10.977.260 dengan produktivitas sebesar 62.727,2. Pada tahun 2011 dengan jumlah karyawan 174 orang mengasilkan produksi sebesar 9.878.015 dengan produktivitas sebesar 56.770,2 dan mengalami penurunan sebesar 9.5% dari tahun 2010. Pada tahun 2012 dengan jumlah karyawan 169 orang menghasilkan produksi sebesar 9.775.080 dengan produktivitas sebesar 57.840,7 dan mengalami penurunan sebesar 1.9 % dari tahun 2011. Pada tahun 2013 dengan jumlah karyawan 167 orang menghasilkan produksi sebesar 9.389.520 dengan produktivitas sebesar 56.224,6 dan mengalami penurunan sebesar 2.8 % dari tahun 2012. Pada tahun 2014 dengan jumlah karyawan 165 orang menghasilkan produksi sebesar 9.444.400 dengan produktivitas sebesar 57.238,7 dan mengalami kenaikan sebesar 1.8 % dari tahun 2013. Untuk tingkat pendidikan karyawan pada bagian produksi dapat dilihat ditabel berikut ini :

7 Tabel 1.2 Tingkat Pendidikan Karyawan Bagian Produksi pada PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang Di Pekanbaru Tahun 2010 2014 Pendidikan Tahun Total DO.SD SD SLTP SLTA AK/PT 2010 2 52 46 74-175 2011 2 52 46 73-174 2012 2 50 46 71-169 2013 2 50 43 71-167 2014 2 49 43 70-165 Sumber data: PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang, Pekanbaru 2015 Dari table diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan karyawan pada bagian produksi PT. Perindustrian dnn Perdagangan Bangkinang di Pekanbaru. Pada tahun 2010 dengan jumlah karyawan sebanyak 175 orang dengan rincian 2 orang DO.SD, 52 orang tamatan SD, 46 orang tamatan SLTP dan 74 orang tamatan SLTA. Pada tahun 2011 dengan jumlah karyawan sebanyak 174 orang dengan rincian 2 orang DO.SD, 52 orang tamatan SD, 46 orang tamatan SLTP dan 73 orang tamatan SLTA. Pada tahun 2012 dengan jumlah karyawan 169 orang dengan rincian 2 orang DO.SD, 50 orang tamatan SD, 46 orang tamatan SLTP dan 71 orang tamatan SLTA. Pada tahun 2013 dengan jumlah karyawan 167 orang dengan rincian 2 orang DO.SD, 50 orang tamatan SD, 43 orang tamatan SLTP, 71 orang tamatan SLTA, pada tahun 2014 dengan jumlah karyawan 165

8 orang dengan rincian 2 orang DO.SD, 49 orang tamatan SD, 43 orang tamatan SLTP, 70 orang tamatan SLTA. Sebagai mana data yang didapat oleh penulis, tingkat kedisiplinan karyawan pada PT. Perindustrian dan Perdagangan Bangkinang di Pekanbaru adalah ebagai berikut : Tabel 1.3 Keadaan keterlambatan masuk, absensi tanpa keterangan karyawan PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang Pekanbaru tahun 2010-2014. Tahun Jumlah karyawan Absensi tidak hadir rata-rata/hari Lambat masuk rata-rata/hari F % F % Sumber data : PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang, Pekanbaru 2015. Jumlah 2010 175 4 2.28 5 2,85 9 2011 174 3 1,72 4 2,29 7 2012 169 4 2,36 3 1,77 7 2013 167 6 3.59 2 1,19 8 2014 165 4 2,42 4 2,42 8 Dari table diatas menunjukan bahwa tingkat kedisiplinan kerja karyawan masih rendah. Pada tahun 2010 dengan jumlah karyawan 175 orang, sedangkan jumlah yang diperoleh tingkat rata-rata alfa/hari 4 orang berarti 2,28%, lambat masuk 5 orang berarti 2,85%. Pada tahun 2011 dengan jumlah karyawan 174 orang, sedangkan jumlah yang diperoleh tingkat rata-rata alfa/hari 3 orang berarti 1,72%, lambat masuk 4 orang berarti 2,29%. Pada tahun 2012 dengan jumlah karyawan 169 orang, sedangkan jumlah yang diperoleh tingkat rata-rata alfa/hari 4

9 orang berarti 2,36%, lambat masuk 3 orang berarti 1,77%. Pada tahun 2013 dengan jumlah karyawan 167 orang, sedangkan jumlah yang diperoleh tingkat rata-rata alfa/hari 6 orang berarti 3,59%, lambat masuk 2 orang berarti 1,19%. Pada tahun 2014 dengan jumlah karyawan 165 orang, sedangkan jumlah yang diperoleh tingkat rata-rata alfa/hari 4 orang berarti 2,42%, lambat masuk 4 orang berarti 2,42%. Kondisi PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang di Pekanbaru yang bagian produksi sudah memiliki alur kerja tersendiri, hanya saja masih ada tempat-tempat mesin produksi yang minim pencahayaan, bau karet yang cukup menyengat, kebisingan yang timbul dari mesin-mesin produksi pengolahan karet yang sedikit mengganggu kenyamanan dalam berkerja. Peneliti juga melihat absensi yang masih menggunakan buku manual, dimana perusahaan lain telah memakai alat absensi modern. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti akan menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk proposal dengan judul : Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang di Pekanbaru. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis membuat suatu perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

10 1. Apakah disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang di Pekanbaru? 2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Perdagangan & Perindustrian Bangkinang di Pekanbaru? 3. Apakah disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Perindustrian & Perdagangan bangkinang di Pekanbaru? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap prroduktivitas kerja karyawan pada bagian produksi PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang Pekanbaru. b. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang Pekanbaru. c. Untuk mengetahui pengaruh antara disiplin kerja dan lingkungan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang Pekanbaru. 2. Manfaat Penlitian

11 Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pimpinan dalam mengamati lingkungan kerja dan disiplin kerja karyawan pada PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. b. Bagi Penulis Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis sendiri untuk memperluas dan memperdalam wawasan dibidang manajemen, khususnya masalah disiplin kerja, lingkungan kerja dan produktivitas. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak yang ingin meneliti pada permasalahan yang sama pada masa yang akan datang. 1.4 Sistematika Penelitian Untuk memudahkan hasil penelitian, penulis merangkumnya dalam sebuah sistematika penulisan yang terdiri dari enam bab yang disajikan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN

12 Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TELAAH PUSTAKA Bab ini menguraikan beberapa teori yang dijadikan pedoman dalam melakukan analisa dan pembahasan penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data serta analisis data BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Berisi gambaran umum tentang objek penelitian, seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan aktivitas organisasi BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas analisis data tentang disiplin kerja, lingkungan kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas karyawan. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil analisa kesimpulan yang ditarik dalam bentuk kesimpulan dan sekaligus memberikan saran sebagai masukan kepada perusahaan.