BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi dan berinteraksi. Fungsi utama bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dalam bahasa Indonesia kita ini adalah PUEBI (pedoman umum ejaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018. Oleh. Azura. Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Inggris yang sudah menjadi bahasa dunia. Namun peranan bahasa Indonesia. tetaplah sangat dibutuhkan, khususnya di dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan alat komunikasi dengan sesama manusia. Sementara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun, tidak dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 untuk kelas VII. SMP Negeri 6 Percut

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

BAB I PENDAHULUAN. Purwokerto kelas VII dengan standar kompetensi menulis yaitu mengungkapkan

Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Indonesia telah dirancang ke dalam pembelajaran berbasis teks. Di dalam pembelajaran tersebut, siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. termasuk keterampilan menulis (Abidin, 2012:6). keterampilan tersebut diantaranya keterampilan menyimak, keterampilan

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dalam bentuk tulisan. Sejalan dengan pendapat Parera menulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa. menulis akan memudahkan siswa untuk mengkonsumsikan menuangkan gagasan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat di pisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang pendidikan nasional. Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Orang banyak menyangka bahwa penguasaan tiap bahasa pertama seakanakan

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan SMP menyatakan bahwa materi pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

I. PENDAHULUAN. gerak manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan

I. PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai kelebihan

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan yang lainnya.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TANYA DAN TANDA BACA TITIK PADA TEKS DIALOG SISWA

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena keterampilan menulis selalu digunakan dalam dunia pendidikan, mulai

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ada berbagai macam pengertian yang mencoba menjelaskan pengertian ejaan. Pengertian ejaan yang terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cara atau aturan menuliskan kata-kata dalam huruf. Sedangkan di dalam Ensiklopedia Indonesia, ejaan adalah cara menulis kata-kata menurut disiplin ilmu bahasa. Ejaan pada dasarnya adalah aturan melambangkan bunyi bahasa menjadi huruf, kata, ataupun kalimat. Secara umum ejaan dapat diartikan sebagai seperangkat aturan yang mengatur penulisan bunyi bahasa menjadi huruf, huruf menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Pada KBBI kalimat memiliki arti sepatah kata atau sekelompok kata yang merupakan satuan yang mengutarakan suatu pikiran atau perasaan. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi dalam pemakaian bahasa agar tercipta keteraturan bentuk dalam bahasa tulis. Apabila sudah teratur, maka makna yang ingin disampaikan akan jelas dan tidak akan terjadi kesalahan dalam memahami makna tersebut. Ejaan yang benar harus selalu dipelajari, dimengerti, dan diterapkan dalam 1

2 pelajaran bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia dapat digunakan dengan benar. Penggunaan bahasa yang benar menurut kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ( PUEBI ) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam hal tulis-menulis. Menurut Tarigan (2008:4) Keterampilan menulis sangat dibutuhkan di era kehidupan modern karena ketrampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Namun pada kenyataannya, keterampilan menulis tersebut tidak sejalan dengan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran menulis terutama kemampuan pada penggunaan ejaan. Dalam hal ini, penulis menemukan beragam kemampuan penggunaan ejaan yang rendah yang dapat ditemukan pada tulisan siswa yang menjadi salah satu pembuktian bahwa teks yang dibuat siswa masih banyak ditemukan kesalahan dalam penggunaan bahasa terutama dalam hal ejaan dalam menulis sebuah teks. Perhatian guru serta kekreavitasan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar sangatlah penting, apalagi dalam hal memotivasi siswa untuk mengetahui kemampuan penggunaan ejaan di dalam sebuah pembelajaran. Jika siswa sudah mampu memaham ejaan, siswa secara otomatis akan mampuan untuk menerapkan pemahamannya tersebut kedalam sebuah tulisan. Hal ini relevan dengan penelitian sebelumnya oleh Dian Nur Prawisti dengan judul Analisis kesalahan penggunaan ejaan pada karngan siswa kelas

3 VII SMPN 2 Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan ejaan sebanyak 575 kasus kesalahan yang terdiri dari kesalahan penggunaan huruf kapital sebanyak 397 kasus kesalahan, kesalahan pada penggunaan kata depan di, ke, dan dari sebanyak 94, dan kesalahan penggunaan tanda baca sebanyak 84 kasus kesalahan. Padahal siswa dituntut untuk menerapkan ejaan yang benar sesuai dengan kaidah PUEBI agar kedepannya mampu menulisan sebuah teks dengan baik dan benar. Dengan kegiatan tulis menulis, siswa juga akan terbiasa dan terlatih. Ejaan mencakup penggunaan huruf besar dan juga tanda baca. Seseorang mampu membuat sebuah kalimat setelah memahami ejaan. Semua orang tentu bisa membuat teks, tetapi tidak sepenuhnya sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Romi (2014) dengan penelitiannya Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca dalam Cerpen Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Palmatak Tahun Pembelajaran 2012/2013. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan penggunaan huruf kapital dilakukan seluruh siswa kelas X yang berjumlah 44 siswa, dan terdapat kesalahan penggunaan tanda baca sebanyak 87 kasus kesalahan. Hal tersebut disebabkan kurangnya kemapuan siswa dalam menulis dan kurangnya minat siswa dalam membaca. Menulis merupakan bentuk keterampilan yang membutuhkan keaktifan dan kreativitas pikiran dalam menuangkan idea tau gagasan

4 dalam bentuk tulisan. Menurut Tarigan ( 1998:4 ), dalam menulis dituntut kemahiran memakai ejaan, komposisi yang baik dalam bentuk pengembangan paragrap secara tepat, dan keterampilan dalam memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui pelatihan dan praktik secara berkesinambungan. Dengan kata lain, untuk menjadi seorang penulis diperlukan pembiasaan menulis serta latihan dan penguasaan tata bahasa. Dalam kaitannya dengan pembiasaan menulis, diperlukan keteladanan dari guru. Dalam hal ini, guru dituntut membiasakan mengekspresikan diri kedalam bentuk tulisan, misalnya guru menuliskan refleksi tentang kegiatan belajar-mengajar di kelas dan menempel hasil tulisan di papan pengumuman kelas, kemudian siswa diminta untuk membacanya. Dengan cara ini siswa termotivasi untuk menulis ( Kemendikbud 2010:3 ) Faktor penyebab terjadinya kesulitan menulis 1. Kurangnya minat siswa dalam kegiatan menulis; 2. Kurangnya minat siswa dalam membaca buku pedoman EYD yang sudah tersedia di perpustakaan sekolah; 3. Kurangnya kemampuan siswa terhadap penguasann kaidah berbahasa ( ejaan ) dan tata tulis ( tata bahasa.) Dari temuan penulis saat melakukan PPLT di SMPN 2 Percut Sei Tuan dalam menulis sebuah teks terutama siswa masih tergolong

5 belum memahami ejaan khususnya kelas VII yang menjadi objek penelitian. Banyak pelajar yang menganggap ejaan itu mudah. Tetapi ketidaktahuan dalam menggunakan ejaan dan malasnya membuka buku ejaan yang disempurnakan untuk mengetahui penggunaan huruf dalam ragam tulis. Hal ini disebabkan karena rendahnya motivasi untuk membaca buku pedoman ejaan yang disempurnakan pada siswa, serta kurangnya buku pendukung mata pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini juga relevan dengan penelitian sebelumnya oleh Indah Fitriana dengan judul Analisis kesalahan penggunaan EYD pada majalah dinding siswa di SMK Batik 1 Surakarta. Siswa sering kali menganggap buku pedoman ejaan yang disempurnakan dengan sepele. Siswa merasa tidak perlu membaca dan memahami bagaimana sebenarnya pedoman dalam menulis sebuah teks. Ketika proses belajar mengajar berlangsung, sering kali kurang tepatnya media yang digunakan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam pelajaran menulis teks. Sebenarnya pada saat penulis melakukan PPLT di sekolah tersebut, sudah diterapkan literasi hanya saja ketika kegiatan itu dijalankan siswa memang membaca buku bahan ajar yang telah disiapkan, tetapi tidak memahami dengan kritis terhadap isi buku yang telah mereka baca, dan pada akhirnya ketika mereka diminta menulis sebuah teks, hasil tulisan siswa masih terdapat kesalahan dalam penulisan khususnya penulisan teks sesuai ejaan yang disempurnakan.

6 Kurikulum yang digunakan sekolah SMPN 2 Percut Sei Tuan menggunakan kurikulum 2013. Hal ini terbukti karena penulis telah melakukan PPLT di sekolah SMPN 2 Percut Sei Tuan. Dengan latar belakang masalah tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang kemampuan memahami ejaan siswa. Penelitian ini penulis rangkai dalam bentuk judul Kemampuan Penggunaa Ejaan Oleh Siswa Kelas VII SMPN 2 Percut Sei Tuan Tahun Pembelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. rendahnya motivasi untuk membaca buku PUEBI. 2. kurangnya kesadaran akan pentingnya memahami tulisan yang sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan. 3. Kurangnya minat siswa dalam menulis. 4. Kurangnya pengetahuan siswa dalam ejaan. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis uraikan luasnya masalah yang diidentifikasikan serta mengingat keterbatasan waktu. Maka untuk memudahkan penelitian dan terarahnya penulisan ini, penulis membatasi masalah pada Kemampuan penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang meliputi tanda titik (.), tanda koma (,),

7 tanda titik koma (;), tanda hubung (-), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung (( )),, tanda petik ( ), dan garis miring (/). oleh siswa kelas VII SMP N 2 Percut Sei Tuan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah kemampuan penggunaan huruf kapital oleh siswa kelas VII SMPN 2 Percut Sei Tuan? 2. Bagaimanakah kemampuan penggunaan tanda baca oleh siswa kelas VII SMPN 2 Percut Sei Tuan. E. Tujuan penelitian Adapun penelitian ini bertujuan, 1. Untuk mengetahui kemampuan penggunaan huruf kapital oleh siswa kelas VII SMPN 2 Percut Sei Tuan. 2. Untuk mengetahui kemampuan penggunaan tanda baca oleh siswa kelas VII SMPN 2 Percut Sei Tuan. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat. 1. Manfaat Teoretis

8 a. Menambah pengetahuan penulis dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMPN 2 Percut Sei Tuan. b. Bahan acuan bagi guru Bahasa Indonesia dalam mengajarkan penggunaan ejaan, terutama tentang penggunaan huruf kapital dan tanda baca. c. Memperkaya khasanah literatur studi kemampuan penggunaan ejaan tentang penggunaan huruf kapital dan tanda baca. d. Bahan acuan bagi pelajar dalam menulis karya tulis. 2. Manfaat Praktis a. Untuk guru, agar mengetahui secara jelas bagaimana mengajarkan siswa menulis sesuai dengan penulisan huruf kapital dan tanda baca yang baik dan benar. b. Untuk siswa, agar mengetahui dan memahami cara menulis huruf kapital dan tanda baca yang benar. c. Untuk pembaca, agar dapat mengetahui hasil penelitian dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain