77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Kecamatan Way Serdang, Kecamatan Mesuji Timur, dan Kabupaten Mesuji. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Kecamatan Abung Surakarta, Kecamatan Muara Sungkai, dan Kabupaten Lampung Utara. c. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Banjar Margo, Banjar Agung, Menggala, dan Kabupaten Tulang Bawang. d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Negeri Besar, Kecamatan Negara Batin, Kecamatan Pakuan Ratu, dan Kabupaten Way Kanan. Berdasarkan letak geografis tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki letak yang strategis, yaitu dikelilingi sentra perkebunan karet seperti daerah Mesuji, Lampung Utara, Tulang Bawang, dan Way Kanan. Dengan demikian, lokasi pembibitan karet unggul di Kabupaten Tulang Bawang Barat dekat dengan pasar (perkebunan karet).
78 Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang. Kabupaten Tulang Bawang Barat diresmikan pada tahun 2008 oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia (http://www.tulangbawangbaratkab.go.id/). Ibu Kota Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah Panaragan Jaya. Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat terdiri dari Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kecamatan Tumijajar, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kecamatan Pagar Dewa, Kecamatan Lambu Kibang, Kecamatan Gunung Terang, Kecamatan Gunung Agung, dan Kecamatan Way Kenanga dan terdiri dari 80 kampung/kelurahan. Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki luas 1.201 Km 2. Kecamatan Tulang Bawang Tengah memiliki areal yang terluas dibandingkan Kecamatan lainnya di wilayah Tulang Bawang Barat, yaitu seluas 274,93 % atau sebesar 23 %. Luas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat berdasarkan Kecamatan pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Luas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat menurut kecamatan tahun 2012 No Nama Kecamatan Luas (km 2 ) Luas (ha) Persentase (%) 1 Tulang Bawang Udik 237,35 23.735,05 20 2 Tumijajar 133,22 13.321,75 11 3 Tulang Bawang Tengah 274,93 27.493,45 23 4 Pagar Dewa 99,65 9.965,00 8 5 Lambu Kibang 109,82 10.981,75 9 6 Gunung Terang 141,91 14.191,00 12 7 Gunung Agung 127,64 12.764,00 11 8 Way Kenanga 76,48 7.648,00 6 Total 1.201,00 120.100,00 100 Sumber: Badan Pusat Statistik Tulang Bawang Barat (2012) Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan daerah agraris dimana mata pencaharian pokok penduduknya berada di sektor pertanian. Hal ini dikarenakan daerah terluas merupakan dataran yang cocok dimanfaatkan
79 untuk pertanian. B. Topografi dan Iklim Secara topografis Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan dataran rendah. Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat berada pada ketinggian 20 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan ketinggian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat beriklim panas. Ketinggian ini adalah ketinggian yang cocok untuk budidaya tanaman karet. Bagian utara dari Kabupaten Tulang Bawang Barat mengalir Sungai Muara Dua yang merupakan bagian hulu dari Way Mesuji. Secara morfologi merupakan daerah dataran sampai dengan dataran bergelombang. Areal ini pada umumnya dimanfaatkan untuk arel pertanian, perkebunan, dan pemukiman. Adapun jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah Alluvial, Regosol, Pedzolik Coklat, Latosol, dan Pedzolik Merah Kuning. Rata-rata curah hujan sepanjang tahun cukup tinggi yaitu 684-3588 mm dengan kelembaban rata-rata 81,9%. Suhu udara berkisar 26,4 C-27,9 C, suhu ini merupakan suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman karet. C. Keadaan Penduduk Penduduk Kabupaten Tulang Bawang Barat menurut data tahun 2012 sebanyak 255.833 jiwa yang terdiri dari 131.710 jiwa penduduk laki-laki dan 124.123 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah kepala keluarga 67.726 KK. Adapun penyebaran penduduk di masing-masing Kecamatan dapat
80 dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Komposisi penduduk di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tiap kecamatan menurut jenis kelamin tahun 2012 No Kecamatan Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Jumlah (jiwa) Jumlah KK 1 Tulang Bawang Udik 15.396 14.875 30.271 8.014 2 Tumijajar 20.974 20.336 41.310 10.936 3 Tulang Bawang Tengah 40.449 38.267 78.716 20.838 4 Pagar Dewa 2.756 2.599 5.355 1.418 5 Lambu Kibang 11.473 10.708 22.181 5.872 6 Gunung Terang 16.202 14.770 30.972 8.199 7 Gunung Agung 14.780 13.572 28.352 7.506 8 Way Kenanga 9.680 8.996 18.676 4.944 Total 131.710 124.123 255.833 67.726 Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa Kecamatan Tulang Bawang Tengah memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu 78.716 jiwa atau sebesar 30,7% dari jumlah keseluruhan penduduk yang terdapat di di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kecamatan lainnya memiliki jumlah penduduk berkisar antara 5.355 jiwa hingga 41.310 jiwa. Berdasarkan survei angkatan kerja tahun 2012, jumlah penduduk usia 15 tahun keatas sebanyak 182.491 jiwa dari jumlah penduduk 255.833 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari jumlah angkatan kerja 123.178 jiwa dan bukan angkatan kerja 59.313 jiwa. D. Mata Pencaharian Sumber mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah dari sektor pertanian. Mata pencaharian di bidang pertanian terdiri dari pertanian tanaman padi sawah, tanaman hortikultura, palawija, pertanian peternakan, dan pertanian tanaman perkebunan. Penduduk yang bekerja pada sektor non pertanian umumnya bermata pencaharian sebagai buruh, pedagang, Pegawai Negeri Sipil (PNS), ABRI, Polri, pegawai swasta, supir
81 angkutan umum, dan lain-lain. Keragaman profesi yang dimiliki oleh penduduk dapat dijadikan indikator untuk mengetahui struktur perekonomian dari suatu daerah. Keragaman profesi penduduk Kabupaten Tulang Bawang Barat menunjukkan bahwa perekonomian daerah Tulang Bawang Barat tidak hanya bergantung dari satu bidang keahlian. E. Tata Guna Lahan Pertanian dan Perkebunan Berikut ini adalah luas tata guna lahan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Gambar 12. Luas tata guna lahan pertanian Kabupaten Tulang Bawang Barat Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas lahan pertanian di Kabupaten Tulang Bawang Barat digunakan sebagai lahan perkebunan dan penggembalaan. Selanjutnya digunakan sebagai kebun, ladang, hutan rakyat, sawah teknis, sawah tadah hujan, sementara tidak
82 diusahakan (lahan tidur), dan kolam. Sementara lahan perkebunan dapat dibagi menurut jenis tanaman yang diusahakan, yang terdiri dari tanaman karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi. Berdasarkan data BPS Kabupaten Tulang Bawang Barat, lahan perkebunan di Kabupaten Tulang Bawang Barat didominasi oleh tanaman karet. Rincian luas tata guna lahan perkebunan disajikan pada Gambar 13. Gambar 13. Luas tata guna lahan perkebunan Kabupaten Tulang Bawang Barat F. Sarana dan Prasarana Keadaan sarana dan prasarana Kabupaten Tulang Bawang Barat terbagi dalam sarana angkutan serta sarana komunikasi, sementara prasarana yang akan dijelaskan adalah prasarana perhubungan. Secara jelas keadaan sarana dan prasarana tersaji pada Tabel 8 dan Tabel 9.
83 Tabel 8. Jenis dan jumlah sarana di Kabupaten Tulang Bawang Barat Sarana Jenis Jumlah Angkutan Komunikasi Truk Pick up Telpon kabel Warnet BTS Kantor Pos 136 buah 224 buah 125 buah 22 buah 49 buah 2 buah Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa sarana angkutan dan komunikasi di Kabupaten Tulang Bawang Barat sudah cukup memadai untuk mengangkut bibit karet unggul. Bibit karet unggul diangkut dengan menggunakan truk, dimana biaya bahan bakar dibebankan kepada konsumen sementara biaya pengangkutan bibit ke truk dibebankan pada petani bibit. Tabel 9. Jenis dan jumlah prasarana di Kabupaten Tulang Bawang Barat Prasarana Jenis Jumlah Perhubungan Jalan aspal halus Jalan tanah Onderlaag 395,42 km 647,82 km 193,19 buah Tabel 9 menunjukkan bahwa prasarana perhubungan di Kabupaten Tulang Bawang Barat telah tersedia. Kondisi prasarana perhubungan di Kabupaten Tulang Bawang Barat cukup baik. Keberadaan dan kondisi prasarana perhubungan yang baik terutama pada jalan-jalan utama memberikan akses transportasi yang lancar. Kondisi ini didukung oleh sarana transportasi yang memadai sehingga memudahkan akses untuk berinteraksi dengan daerah lain. Dengan demikian, pengiriman bibit karet unggul di dalam maupun keluar daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat berjalan lancar.
84 G. Usaha Pembibitan Karet Unggul Para petani bibit karet unggul di Kabupaten Tulang Bawang Barat memulai usahanya antara tahun 1997-2004. Pada awal usaha petani bibit menangkarkan bibit karet dengan jumlah antara 1.000-5.000 batang karet. Jumlah bibit karet unggul yang dihasilkan kemudian semakin meningkat dengan meningkatnya modal yang dimiliki petani bibit. Kegiatan peremajaan dan pengembangan komoditas karet di Kabupaten Tulang Bawang Barat telah menyebabkan luas areal perkebunan karet semakin meningkat. Selama kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2012 jumlah luas areal perkebunan rakyat di Kabupaten Tulang Bawang Barat meningkat begitu pula produksi dan jumlah petani pekebun yang mengusahakannya (Tabel 10). Tabel 10. Komposisi luas areal, produksi, produktivitas, dan jumlah petani pekebun pada perkebunan karet rakyat di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Komposisi Luas areal (ha) Jumlah Produksi Produktivitas Jml. Petani Pekebun TBM TM TR (ha) (ton) kg/ha (KK) 2010 5.284 4.976 286 10.546 4.675 939,51 13.183,00 2011 5.752 5.213 286 11.251 5.431 1.041,82 14.063,75 2012 8.269 6.791 74 15.134 5.720 842,29 18.917,50 Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Lampung (2013) Program peremajaan dan pengembangan komoditas karet oleh pemerintah memerlukan bibit karet unggul yang dapat diperoleh di Balai Penelititan Karet. Namun, ketersediaan bibit karet pada Balai PenelitianKaret tidak cukup memenuhi kebutuhan bibit karet untuk petani sehingga para petani bibit karet di Kabupaten Tulang Bawang Barat memanfaatkan peluang
85 tersebut untuk dijadikan usaha. Jumlah bibit karet unggul yang dihasilkan petani bibit karet unggul di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2013 sebanyak 246.600. Adanya faktor-faktor penunjang baik dari segi agronomis, produksi dan pemasaran serta meningkatnya konsumsi masyarakat dan program pemerintah akan bibit karet unggul dapat dijadikan faktor pendukung terhadap pengembangan usaha pembibitan karet unggul di Kabupaten Tulang Bawang Barat.