PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN FASILITAS

Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

ASPEK TEKNIS/PRODUKSI

BAB 2 PERENCANAAN FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN. kondusif, khususnya di Indonesia. Akibat krisis global yang melanda saat ini,

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

BAB V ASPEK TEKNIS / OPERASI

PERANCANGAN PABRIK: PENENTUAN LOKASI PABRIK

BAB II LANDASAN TEORI. Heizer dan Render (2009:4) mendefinisikan produksi (production) adalah

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia

Manajemen Industri. Pengantar Teknologi Pertanian Mas ud Effendi, S.TP., MP

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus bertahan dan bersaing serta mampu memanfaatkan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

Perencanaan Fasilitas

TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #11 Genap 2015/2016. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan, pencarian dan pengambilan barang. Pergudangan. memegang peran sangat penting dalam kehidupan setiap perusahaan.

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah:

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keuntungan. Biaya per unit yang dibutuhkan rendah

Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Teknis dan Operasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB XIII MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI. PAB -Manajemen Operasi dan Persediaan. M.Judi Mukzam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

Manajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang perdagangan eceran (retail) yang berbentuk toko,

Mode Distribusi & Transportasi. Tita Talitha, MT

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer).

Pemilihan Teknologi. Pemilihan Lokasi

BAB. VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

MANAJEMEN MANAJE PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era modern merupakan sebuah era yang sangat dinamis, baik dalam aspek

BAB VI MANAJEMEN OPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

PENGARUH BIAYA SALURAN DISTRIBUSI DAN BIAYA PERIKLANAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. AIR MANCUR KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. beberapa temuan untuk dijadikan kesimpulan. Kesimpulan berdasrkan pada hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB VII ASPEK PRODUKSI SYAFRIZAL HELMI

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda

Manajemen Operasional TATA LETAK FASILITAS

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

Mengapa tata letak dipandang sebagai sebuah strategi?

VII. TATA LETAK PABRIK

Merancang Jaringan Supply Chain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

Merancang Strategi Pemasaran

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGI LOKASI Suhada, ST, MBA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

4 KEADAAN UMUM GALANGAN

Pemasaran Ritel. Sessi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. maupun pusat perbelanjaan serba ada (departement store). Di dalam

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3. ASPEK PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

Operasional. Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM

BAB 2 LANDASAN TEORI

Introduksi Manajemen Operasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan bermunculan. Perusahaan adalah suatu organisai

MANAJEMEN TRANPORTASI DAN DISTRIBUSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahkan hypermarket, yang menjadi lahan subur pemilik modal asing berebut

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN

MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai

Transkripsi:

PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

DAGANGANE ISIH MAS?? Aktifitas Perencanaan Produk Perencanaan Lokasi Usaha Perencanaan Tata Letak Perencanaan Sistem Material Handling

Tujuan Perencanaan Fasilitas 1. Mengoptimalkan material handling & penyimpanan. 2. Menggunakan sumber daya secara optimal. 3. Meminimalkan investasi. 4. Mempermudah pemeliharaan 5. Meningkatan keselamatan & kepuasan kerja.

Tujuan Perencanaan Lokasi Usaha 1. Agar dapat melayani konsumen dengan baik. 2. Untuk mendapatkan bahan baku yang baik & continue. 3. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik. 4. Untuk keperluan usaha di kemudian hari. 5. Agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan optimal. 6. Menyesuaikan kemampuan perusahaan.

Tujuan Perencanaan Lokasi bagi perusahaan yang sudah ada a. Berpindahnya pusat kegiatan bisnis. b. Berubahnya adat kebiasaan masyarakat. c. Berpindahnya konsentrasi perumahan. d. Adanya sarana prasarana yang lebih baik. e. Untuk meningkatkan kapasitas produksi. f. Peraturan pemerintah. g. Persaingan yang ketat. h. Sebab-sebab lain.

Metode Penilaian Lokasi Meskipun tidak semua perusahaan menyadari dan menggunakannya, beberapa metode ilmiah yang biasanya dipergunakan untuk perencanaan dan penentuan lokasi usaha diantaranya adalah : 1. Metode Factor Rating 2. Metode Nilai Ideal 3. Metode Analisis Ekonomi 4. Metode Analisis Volume Biaya 5. Metode Pusat Grafiti (Grid)

Metode Faktor Rating 1. Menentukan dan mengurutkan faktor-faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi aktivitas perusahaan nantinya. 2. Setelah faktor-faktor tersebut diberikan bobot sesuai dengan tingkat kepentingannyatotal bobot dari haruslah 100%. 3. Tentukan beberapa lokasi alternatif usaha, selanjutnya bandingkan beberapa alternatif lokasi tersebut dengan mengacu pada faktor yang telah ditentukan sebelumnya. 4. Menganalisis kemungkinan dampak setiap faktor pada masing-masing lokasi alternatif. 5. Setelah semua faktor dibandingkan dan semua lokasi memiliki nilai, kalikan masingmasing nilai dalam setiap lokasi dengan bobotnya, dan selanjutnya dijumlah ke bawah. Lokasi yang memiliki nilai total tertinggi akan dipilih menjadi lokasi usaha perusahaan.

Contoh Metode Faktor Rating Menentukan Faktor-faktornya terlebih dahulu Faktor Bobot Lo Nilai Letak pasar 25 100 Letak bahan baku 20 90 Tenaga kerja 20 100 Tenaga listrik 15 100 Ketersediaan air 10 90 Prasarana umum 5 80 Kemungkinan 5 100 perluasan TOTAL 100

Contoh Metode Faktor Rating Lanjutan.. Faktor Bobot Lokasi 1 Lokasi 2 Nilai B X N Nilai B X N Letak pasar 25 100 25 80 20 Letak bahan baku 20 90 18 100 20 Tenaga kerja 20 100 20 90 18 Tenaga listrik 15 100 15 80 12 Ketersediaan air 10 90 9 100 10 Prasarana umum 5 80 4 100 5 Kemungkinan 5 100 5 100 5 perluasan TOTAL 100 96 90 Dari contoh perhitungan di atas, lokasi 1 lebih baik, karena memiliki nilai total yang lebih baik (nilai 96) dibanding dengan lokasi 2 (nilai 90).

Metode Nilai Ideal Secara umum penggunaan metode ini mirip dengan metode 1, hanya menggunakan nilai untuk membedakan berbagai alternatif lokasi yang akan dipilih. Lokasi dengan total jumlah nilai yang terbesarlah yang akan dipilih sebagai lokasi usaha Faktor Bobot Lokasi 1 Lokasi 2 Nilai B X N Nilai B X N Letak pasar 25 100 25 80 20 Letak bahan baku 20 90 18 100 20 Tenaga kerja 20 100 20 90 18 Tenaga listrik 15 100 15 80 12 Ketersediaan air 10 90 9 100 10 Prasarana umum 5 80 4 100 5 Kemungkinan 5 100 5 100 5 perluasan TOTAL 100 96 90

Metode Analisis Ekonomi Sesuai dengan namanya, dalam menentukan lokasi usaha, yang pertama metode ini akan membandingkan besaran beberapa komponen biaya untuk setiap alternatif lokasi usaha. Faktor Biaya Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 4 Biaya tenaga kerja 370 387 412 442 Biaya transportasi 88 80 78 62 Biaya umum dan administrasi 27 17 23 22 Biaya bahan bakar dan 17 12 11 18 utility TOTAL BIAYA 502 496 524 544

Metode Analisis Volume Biaya Metode ini sangat tergantung dari besar kecilnya volume produksi yang akan dihasilkan yang secara ekonomi, akan berdampak pada biaya produksi variabelnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini : Lokasi Biaya tetap perbulan Biaya perbulan variabel Total perbulan biaya 1 320 15 (10.000 Unit) 2 250 20 (10.000 Unit) 3 200 30 (10.000 Unit) 470.000 450.000 500.000

Metode Analisis Volume Biaya Lanjutan. Bila hanya memperhatikan contoh pada tabel di atas, di mana volume produksinya hanya 10.000 unit, maka lokasi terbaik untuk usaha adalah lokasi ke-2, namun bila angkaangka produksi tersebut digunakan untuk menggambar biaya produksi di masing-masing lokasi, maka keputusan penentuan lokasinya akan berbeda untuk volume produksi yang berbeda. Perhatikan gambar berikut dengan cara mengubah-ubah beberapa alternatif volume produksi (dengan biaya tetap dan variabel seperti terdapat di tabel atas, maka gambar biaya produksi untuk masing-masing alternatif lokasi usaha)

Metode Analisis Volume Biaya Lanjutan..

Metode Pusat Grafiti

Contoh : Misal, kebutuhan di kota A, B, C, D, adalah 20, 30, 15, dan 10 unit. Koordinat kota-kota tersebut A (10,12), B (18,6), C (30,18), D (22,24)

Tujuan Perencanaan Tata Letak 1. Pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal 2. Penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum 3. Aliran bahan dan produk jadi yang lancar 4. Pemakaian ruang yang efisien 5. Ruang gerak yang cukup untuk operasional maupun pemeliharaan 6. Biaya produksi dan investasi modal yang rendah 7. Fleksibilitas yang cukup untuk menghadapi perubahan 8. Keselamatan kerja yang tinggi 9. Suasana kerja yang baik

Faktor yang diperhatikan dalam perencanaan tata letak a. Letak pasar b. Bahan baku c. Tenaga kerja d. Masyarakat e. Peraturan Pemerintah f. Listrik, air, telepon g. Transportasi h. Sarana prasarana pendukung

Jenis-jenis Tata Letak Tata Letak Proses Tata Letak Produk Tata Letak Posisi Tetap Tata Letak Ritel Tata Letak Gudang dan Kantor

Tata Letak Proses Penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau memiliki fungsi yang sama ditempatkan pada bagian yang sama. Contoh : Perusahaan pembuat roti, Perusahaan mebel, Bengkel

Keuntungan dan Kekurangannya Keuntungannya : a. Mesin serba guna, b. Fleksibilitas produk tinggi, c. Spesialisasi mesin & karyawan tinggi. d. Memperkecil terhentinya produksi karena merusak salah satu mesin. Kekurangannya : a. Karena proses & produknya beragam, pengendalian material menjadi lebih sulit. b. Pengawasan lebih sulit. c. Meningkatnya persediaan dalam proses. d. Total waktu produksi/ unit lebih lama. e. Memerlukan keterampilan yang lebih tinggi dan penjadwalan lebih sulit.

Tata Letak Produk Tata letak ini dipilih apabila produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam jumlah besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak awal sampai akhir. Contoh : a. Perusahaan mie instan b. Perusahaan pemintalan c. Perusahaan surat kabar d. Perusahaan semen e. Perusahaan minuman, dll.

Keuntungan dan Kekurangannya Keuntungannya : a. Aliran & pengendalian material lebih mudah & langsung. b. Pengawasan lebih mudah. c. Persediaan produk dalam proses rendah. d. Tidak memerlukan keterampilan yang tinggi. e. Waktu proses/ unit lebih cepat. f. Dapat menggunakan mesin otomatis & ban berjalan. g. Penjadwalan lebih mudah. Kekurangannya : a. Proses produk dapat terganggu jika salah satu mesin rusak. b. Produk tidak fleksibel terhadap perubahan. c. Bersifat monoton jadi membosankan.

Tata Letak Posisi Tetap Jika dalam layout-layout lain, produk yang bergerak sesuai tahapan produksinya, maka pada tata letak jenis ini, justru produk tidak bergerak, bahan baku dan alat produksi yang mendatangi produk. Contoh: Bengkel Industri pesawat, kapal, kereta api, dll BUBUT PRES GRINDA INPUT PRODUK OUTPUT LAS CAT BOR

Keuntungan dan Kekurangannya Keuntungannya : a. Gerakan material minim, pengawasan mudah b. Kesempurnaan produk lebih terjamin Kekurangannya : a. Butuh keterampilan yang tinggi b. Waktu proses/ unit lama c. Memerlukan ruang yang luas Management

Tata Letak Ritel Tata letak ritel adalah tata letak dari usaha eceran besar, seperti Departement Store dan Supermarket. Tata letak harus memperhatikan selera dan persepsi pelanggan. Tata letak harus menjamin semua pengunjung merasa lega berada di dalam bangunan, udara yang sejuk, cahaya lampu terang, pajangan barang memiliki daya tarik, mudah dijangkau, menjamin keleluasaan bagi pelanggan untuk bergerak, loket pembayaran cukup tersedia sehingga tidak perlu antri lama, alunan musik yang lembut dan sebagainya.

5 Ide untuk menentukan pengaturan letak Menempatkan produk-produk yang paling sering dibeli konsumen di sekitar akses keluar toko, atau di depan kasir. Menggunakan lemari pajangan produk-produk yang mudah dilihat dari jauh oleh konsumen atau pelanggan. Menempatkan barang spesifik yang manjadi alasan utama konsumen datang berbelanja di Departement Store dan Supermarket yang bersangkutan pada kedua sisi lorong akses ke kasir. Menggunakan lokasi buntut lorong untuk memajang bahan makanan segar. Mempertahankan citra toko dengan memilih secara hati-hati penempatan posisi departemen yang akan menjadi awal perbelanjaan konsumen.

Tata Letak Gudang Tata letak gudang sangat penting, karena tata letak gudang yang baik akan memudahkan penanganan dan pengendalian persediaan dapat meminimumkan kerusakan barang serta memudahkan penerimaan dan penyerahan barang. Tata letak gudang disesuaikan sistem persediaan yang digunakan, seperti sistem persediaan barang dengan FIFO

Tata Letak Kantor Tata letak kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar menjamin kelancaran arus pekerjaan dan komunikasi antara semua pegawai dan manajer yang ada. Tata letak kantor modern difokuskan pada keterbukaan dan fleksibilitas yang tinggi. Ruang kerja karyawan disesuaikan luasnya dengan volume pekerjaannya sehingga ruangan yang tersedia akan terpakai secara efisien.

Material Handling Material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkut dan meletakkan barang-barang/ bahan-bahan dalam proses di dalam pabrik, kegiatan dimulai dari sejak bahan-bahan masuk atau diterima di pabrik sampai pada saat barang jadi akan dikeluarkan dari pabrik. Menangani material dengan menggunakan peralatan dan metode yang benar merupakan komponen penting dalam perencanaan fasilitas. Dalam material handling yang ditangani tidak hanya bahan proses industri saja, contoh tebu dalam pabrik gula, surat-surat dikirim lewat pos, uang dalam sistem perbankan atau penumpang dalam kereta api. Material handling bukan hanya menangani material tapi juga menyangkut penanganan, penyimpanan, transportasi dan pengendalian material.

Material handling yang baik dan efisien adalah yang memberikan keuntungan-keuntungan kepada pabrik secara efektif dengan jalan atau cara sebagai berikut : Biaya handling menjadi lebih mudah atau mudah. Hasil yang dapat ditampung oleh pabrik lebih banyak. Berkurangnya waktu yang tidak produktif. Mempertinggi keselamatan para pekerja. Menaikkan semangat kerja para pekerja, karena dapat dikuranginya kelelahan para pekerja. Memperbaiki hubungan kerja. Mengurangi biaya per unit produk.

Latihan : 1. Diketahui sebuah perusahaan roti mempunyai 4 alternatif lokasi, masingmasing lokasi mempunyai biaya tetap perbulan 300.000, 250.000, 200.000, 270.000, dengan biaya variabel perbulan 15, 20,30, 25. Tentukan biaya total perbulan dan alternatif mana yang akan dipilih berdasarkan metode analisis volume biaya dengan tingkat produksi 10.000 Unit, 20.000 Unit, 30.000 Unit dan 25.000 Unit. 2. Suatu perusahaan rokok mempunyai 3 alternatif lokasi, dalam melaksanakan produksi diperlukan beberapa biaya diantaranya : Biaya tenaga kerja : 424, 476, 356 Biaya bahan bakar : 20, 20, 20 Biaya umum : 11, 15, 18 Biaya administrasi : 5, 5, 8 Biaya transportasi ; 88, 80, 80 Tentukan alternatif mana yang akan dipilih perusahaan rokok tersebut! BLONJO TERUS?????

3. Suatu perusahaan makanan ringan mencari tempat yang sesuai, agar dapat melaksanakan pendistribusian kepada para pengecernya dengan cepat dan biaya yang semurah-murahnya. Perincian lokasi pengecer secara geografis dan jumlah permintaan sebagai berikut : Pengecer Posisi koordinat Jumlah permintaan 1 (30,25) 800 2 (40,65) 1000 3 (70,45) 900 4 (90,35) 700 5 (20,55) 600

Thank You See You Next Time