HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
EDITORIAL. Penasehat : Pengantar Redaksi. Ketua STIKes Prima. Salam hangat,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN PENGELUARAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PATEBON 01 KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung

HUBUNGAN POLA NUTRISI PADA IBU NIFAS DENGAN KECUKUPAN ASI PADA BAYI DI DESA MEJASEM TIMUR KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makanan utama bayi. Pada awal kehidupan, seorang bayi sangat

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

Nisa khoiriah INTISARI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

SIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR. Yanti 1, Ika Tristanti 2

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TALANG BAKUNG KOTA JAMBI TAHUN 2012

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI UMUR 4 6 BULAN (Di Wilayah Kerja Puskesmas Plumpang Kabupaten Tuban)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang baik pada balita (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI DI RSUD LABUANGBAJI MAKASSAR

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

Oleh : Desi Evitasari, Selvia Septiani ABSTRAK. : Pengetahuan, Ibu Hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) NOOR DWI LESTARI

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014 Dame Situngkir¹, Gustien²* ¹Dinas Kesehatan Kota Jambi 2 STIKes Prima Prodi D IV Bidan Pendidik *Korespondensi penulis: gustien_siahaan@yahoo.co.id ABSTRAK Hasil survei demografi kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa hampir semua bayi 96,5% di Indonesia pernah mendapatkan ASI dan sebanyak 8% bayi baru lahir mendapat kolostrum dalam 1 jam setelah lahir dan 53% bayi mendapat kolostrum pada hari pertama. Dampak jika bayi baru lahir tidak diberikan kolostrum, bayi tidak mendapatkan zat kekebalan tubuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dan sikap ibu nifas dengan pemberian ASI kolostrum pada bayi baru lahir di wilayah kerja puskesmas putri ayu kota jambi tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas dari bulan Januari sampai Agustus 2014 di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu sebanyak 158 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 orang,dengan teknik pengambilan sampel adalah teknik stratified random sampling. Hasil analisis secara univariat diperoleh responden yang pengetahuan kurang baik 75%, responden yang pengetahuan baik 25%, responden yang memiliki sikap negative 59,4%, responden yang memiliki sikap positif 40,6%, responden yang tidak memberi ASI kolostrum pada bayi baru lahir 56,3%, responden yang memberikan ASI Kolostrum pada bayi baru lahir 43,8%. Uji bivariat menunjukkan pengetahuan terhadap pemberian kolostrum dengan p-value= 0,014, sikap dengan p-value= 0,041 terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberi penyuluhan tentang manfaat pemberian ASI Kolostrum dan memberi dukungan serta motivasi kepada ibu ataupun keluarga dengan menganjurkan ibu melakukan memberikan ASI Kolostrum pada bayinya. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pemberian ASI Kolostrum PENDAHULUAN Tingginya Angka Kematian Bayi dan rendahnya status gizi sebagai dampak krisis ekonomi yang melanda Bangsa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, menunjukkan bahwa peran Air Susu Ibu (ASI) sangat strategi, namun keadaan sosial budaya yang beranekaragaman menjadi tantangan peningkatan penggunaan ASI yang perlu diantisipasi. Di negara ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan kematian bayi tertinggi yaitu sekitar 56/10.000 persalinan hidup atau sejumlah 280.000 orang terjadi setiap 18-20 menit sekali (Manuaba, 2009). Umumnya lebih dari separuh yaitu 31,9% - 54,3% dari bayi baru lahir masih dipuasakan (belum mulai diberi ASI) sampai bayi berumur 12 jam, bahkan pada 50,9% golongan ibu-ibu berpenghasilan tinggi, masih memuasakan bayinya sampai 24 jam/lebih dan hasil survei demografi kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa hampir semua bayi (96,5%) di Indonesia pernah mendapatkan ASI dan sebanyak 8% bayi baru lahir mendapat kolostrum dalam 1 jam setelah lahir dan 53% bayi mendapat kolostrum pada hari pertama (Setyawati dan Budiarso, 2008). Komposisi ASI ini sedemikian rupa, sehingga memenuhi kebutuhan bayi (protein, karbohidrat, lemak, vitamin / mineral dan air) untuk masa 4-6 bulan. Sesudah masa tersebut diperlukan tambahan, oleh karena kebutuhan yang meningkat dan tidak dapat lagi dipenuhi seluruhnya oleh ASI. Hanya sebagian kecil dari ibu-ibu yang tidak dapat menghasilkan ASI dan ini hanya meliputi 5% jumlahnya. Jadi sebagian besar ibuibu dapat menghasilkan ASI yang cukup, 56

hanya sayang sekali banyak ibu-ibu yang kurang memanfaatkan dan bahkan menggantikannya dengan formula buatan. Ini merupakan kesalahan besar yang telah dilakukan oleh ibu-ibu, petugas kesehatan maupun oleh penghasil formula buatan dan merupakan tugas kita semua untuk membetulkannya (Soedibyo, 2005). Pemberian ASI mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa terhadap hubungan batin ibu dan anak, juga perkembangan jiwa si anak. Yang tidak kalah menarik, pemberian ASI dinyatakan lebih menguntungkan secara ekonomis dibanding pemberian susu formula tidak heran bila pemerintah Indonesia kerap mencanangkan program-program yang bertujuan untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI (Wahab, 2007). ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4-6 bulan (Rohan, 2013). Kolostrum Merupakan cairan yang pertama kali disekresikan oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium. Disekresikan oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat.kolostrum lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang matur, tetapi berlainan dengan ASI yang matur, pada kolostrum protein yang utama adalah globulin (gama globulin) (Maritalia, 2012). Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah antibodi yang siap melindungi bayi ketika kondisi bayi masih sangat lemah. Kandungan protein dalam kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein dalam susu matur. Jenis protein globulas membuat konsistensi kolostrum menjadi pekat ataupun padat sehingga bayi lebih lama merasa kenyang meskipun hanya mendapat sedikit kolostrum. Kandungan hidrat arang dalam kolostrum lebih rendah dibandingkan ASI matur, ini disebabkan oleh aktivitas bayi pada tiga hari pertama masih sedikit dan tidak terlalu banyak memerlukan kalori. Total kalori dalam kolostrum hanya 58 kal/100 ml kolostrum (dalam bentuk cairan, pada hari pertama bayi memerlukan 20-30 cc (Soetjiningsih, 2012). Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Jambi pada tahun 2013 dari 20 Puskesmas di Kota Jambi, Puskesmas perawatan yang memiliki jumlah ibu nifas terbanyak terdapat di Puskesmas Putri Ayu. 57

Tabel 1. Berdasarkan distribusi Jumlah Ibu Nifas di Puskesmas di Kota Jambi Tahun 2013 Puskesmas Jumlah Ibu Nifas Tahun 2012 Tahun 2013 Auduri 423 445 Kenali Besar 204 232 Kebun Handil 255 287 Kebun Kopi 246 290 Koni 117 145 Olak Kemang 144 157 Payo Selincah 195 187 Paal V 223 205 Paal X 214 209 P I 145 198 P II 108 111 P.baru 155 165 Putri Ayu 373 364 Rawasari 135 198 Simp.Kawat 212 207 Simp.IV Sipin 213 224 Tahtul Yaman 181 170 Tanjung Pinang 172 190 Talang Bakung 163 170 Talang Banjar 155 160 Total 4033 4314 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2013 Puskesmas Putri Ayu merupakan salah satu puskesmas yang yang memiliki perawatan dan zaal kebidanan dan data yang didapatkan dari dinas kesehatan kota jambi dari 20 puskesmas kota jambi puskesmas putri ayu memiliki jumlah nifas terbesar yaitu pada tahun 2013 yaitu sebanyak 364 ibu nifas. Dan pada tahun 2012 sebanyak 373 ibu. berdasarkan latar belakang diatas yang didapatkan dari puskesmas Putri Ayu Kota Jambi pada tahun 2014 dari bulan Januari sampai Agustus sebanyak 158 ibu. Diperoleh data yang dilakukan kepada 5 ibu nifas pada tanggal 18 Agustus 2014 di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi dengan wawancara terhadap 3 dari 5 ibu nifas mengatakan tidak mengetahui tentang kolostrum dan manfaat kolostrum untuk bayi. Dan 2 dari 5 ibu nifas mengetahui kolostrum dan cara pemberian kolostrum pada bayi baru lahir, dan ibu tidak memberikan ASI Kolostrum sesudah anak lahir serta ibu jarang mengkonsumsi makanan yang bergizi selama nifas. ASI yang keluar dalam hari pertama (kolostrum) banyak mengandung zat anti yang diperlukan oleh bayi untuk pertahanan terhadap berbagai penyakit. Namun sebagian ibu yang sengaja tidak memberikan kolostrum tersebut oleh karena penampilan yang encer, kekuningan dan jumlahnya hanya sedikit, sehingga dianggap tidak baik dan tidak cukup untuk diberikan kepada bayi, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI khususnya kolostrum (Sastroasmoro, 2007). Menurut Azwar dikutip dari Wawan (2011), pembentukan sikap dipengaruhi beberapa faktor, yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi, lembanga agama, dan 58

faktor emosi dalam diri individu. Sikap negatif dalam pemberian ASI Kolostrum dapat terjadi dikarenakan ibu kurang memperoleh pengalaman dalam manajemen pemberian ASI terutama ASI Kolostrum. METODE PENELITIAN Masalah dalam penelitian ini belum diketahuinya hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas dengan pemberian ASI Kolostrum pada bayi baru lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2014. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas pada bulan Januari sampai Agustus 2014 di Wilayah Kerja Putri Ayu Kota Jambi sebanyak 158 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 02 sampai 09 September 2014 yang bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota sebanyak 32 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah stratified random sampling (Arikunto,2010) HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 Hubungan Pengetahuan Responden Terhadap Pemberian ASI Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2014. No Pengetahuan Pemberian ASI Kolostrum Tidak Ya n (%) P value n (%) n (%) 1 Kurang Baik 17 70,8 7 29,2 24 100 0,014 2 Baik 1 12,5 7 87,5 8 100 Jumlah 18 56,3 14 43,8 32 100 Berdasarkan hasil uji chi-square menunjukkan p-value 0,014 (p-value <0,05) berarti secara statistik ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI kolostrum pada bayi baru lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang baik terhadap pemberian ASI Kolostrum. Pengetahuan yang baik tersebut didapatkan melalui berbagai faktor, seperti buku, media massa, penyuluhan dari puskesmas dan dari kerabat terdekat yang memberitahukan tentang pemberian ASI Kolostrum pada bayi baru lahir. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang, dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Menurut Lewit dikutip oleh Notoatmodjo (2007) perilaku merupakan hasil pengalaman dari proses interaksi dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Responden yang lain memiliki pengetahuan yang kurang tentang pemberian ASI kolostrum tetapi ibu tetap memberikan ASI kolostrum, hal ini dapat terjadi sesuai dengan penelitian Notoatmodjo (2005) yang menjelaskan bahwa faktor-faktor yang terkait dengan kurang pengetahuan (deficient 59

knowledge) terdiri dari: kurang terpapar informasi, kurang daya ingat/hapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk belajar, tidak familiar terhadap sumber informasi. Berdasarkan pengalaman ibu yang memberikan ASI sebanyak 29,4%, tetap memberikan ASI kolostrum sebanyak 23,5%. ASI yang keluar dalam hari pertama (kolostrum) banyak mengandung zat anti yang diperlukan oleh bayi untuk pertahanan terhadap berbagai penyakit. Namun sebagian ibu yang sengaja tidak memberikan kolostrum tersebut oleh karena penampilan yang encer, kekuningan dan jumlahnya hanya sedikit, sehingga dianggap tidak baik dan tidak cukup untuk diberikan kepada bayi, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI khususnya kolostrum (Sastroasmoro, 2007). Kurangnya pengertian dan pengetahuan tentang manfaat ASI dan menyusui menyebabkan ibu-ibu mudah terpengaruh dan beralih kepada susu formula. (Siregar, 2004). Untuk itu diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai pemberian Kolostrum pada bayi baru lahir dengan memberikan penyuluhan dan penyebaran leaflet pada ibu hamil saat melakukan pemeriksaan kehamilan, sehingga ibu memiliki keinginan memberikan ASI Kolostrum pada bayinya. Tabel 3 Hubungan Sikap Terhadap Pemberian ASI Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2014. No Sikap Pemberian ASI Kolostrum Tidak Ya n (%) P value n (%) n (%) 1 Negatif 14 73,3 5 26,3 19 100 0,041 2 Positif 4 30,8 9 69,2 13 100 Jumlah 18 56,3 14 43,8 32 100 Berdasarkan hasil uji chi-square menunjukkan p-value 0,041(p-value <0,05) berarti secara statistik ada hubungan antara sikap dengan pemberian ASI kolostrum pada bayi baru lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sintia (2013), penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik desain potong lintang pada bulan Desember 2012- Januari 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa ada hubungan bermakna antara sikap dengan pemberian ASI Kolostrum paada bayi baru lahir (α = 0,05; p-value= 0,03). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek sehingga suatu sikap belum tentu akan diwujudkan dalam bentuk suatu tindakan. Faktor-faktor lain termasuk faktor pendukung seperti fasilitas yang ada juga diperlukan untuk mengubah sikap menjadi tindakan yang positif. Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan pengalaman dan latihan sepanjang perkembangan individu. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dari pengaruh interaksi dengan orang lain, selain makhluk individual. Kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap sikap (Maulana, 2009). Untuk itu diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberi dukungan dan motivasi kepada ibu ataupun keluarga dengan menganjurkan ibu melakukan perawatan payudara sehingga setelah persalinan ibu tidak memiliki hambatan 60

saat memberikan ASI Kolostrum pada bayinya. SIMPULAN Diperoleh responden yang memiliki pengetahuan kurang baik (75,0%), responden yang memiliki pengetahuan baik (25,0%), responden yang memiliki sikap negatif (59,4%), responden yang memiliki sikap positif (40,6%), responden yang tidak memberi ASI kolostrum pada bayi baru lahir (56,3%), responden yang memberikan ASI Kolostrum pada bayi baru lahir (43,8%). Adanya hubungan pengetahuan terhadap pemberian kolostrum dengan p- value= 0,014, sikap dengan p-value= 0,041 terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S.2010. Metode penelitian: PT Rineka Cipta. Jakarta Dinkes Kota Jambi. 2013. Data seluruh ibu nifas di puskesmas kota jambi Manuaba. 2009. Kesehatan reproduksi. EGC. Jakarta Maritalia, 2012. Manajemen ASI. EGC. Jakarta Maulana. 2009. Promosi Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta Notoatmodjo, Soekijo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta Notoatmodjo, Soekijo. (2007). Ilmu prilaku kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta Rohan, Siyoto. 2013. Buku ajar kesehatan reproduksi. Numed. Yogyakarta Sastroasmoro. 2007. Asuhan Persalinan. TIM: Jakarta Setyawati & Budiarso. 2008. Asuhan Kebidanan. Trans Info Media. Jakarta Sintia. 2013. Penelitian analitik desain potong lintang pada bulan Desember 2012-Januari 2013 Siregar Arifin. 2004. Asuhan Kebidanan Patologi. Salemba Medika: Jakarta Soedibyo. 2005. Asuhan Kebidanan. Trans Info Media. Jakarta Soetjiningsih. 2012. Seri gizi klinik asi petunjuk untuk tenaga kesehatan. EGC:Jakarta Wahab. 2007. Komunitas kebidanan. Trans Info Media. Jakarta Wawan.2011.Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Nuhamedika: Yogyakarta 61