BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB III METODE PENELITIAN. Non Equivalent Control Groups, yaitu penelitian dilakukan sebelum dan

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mampu mengatasi setiap masalah kesehatan, terlebih dengan. semakin beranekaragamnya penyakit dan faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pola tidur bayi usia 3 6 bulan. Penelitian ini dilakukan di Dusun

`PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP POLA TIDUR PADA BAYI USIA 3 6 BULAN DI DUSUN GANDEKAN DESA TRIRENGGO BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Delapan puluh persen (80%) persalinan. merawat dan memandikan (Yulifah & Yuswanto, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya. pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

HUBUNGAN FREKUENSI PIJAT DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI RUMAH BERSALIN RACHMI NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

1

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

HUBUNGAN PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI UMUR 0-3 BULAN DI RB SUKO ASIH SUKOHARJO TAHUN Oleh

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Morbiditas dan mortalitas merupakan suatu indikator yang

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT tidak membiarkan seseorang untuk tidak tidur dan akan. hilang di waktu tidurnya ( As-Aya rawi, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua.

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

BAB I PENDAHULUAN. Kongres World Health Organization (WHO) tentang pengobatan tradisional

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. tua dan keluarga. Calon orang tua terutama calon ibu perlu memiliki

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 6 12 BULAN DI RUMAH BERSALIN RACHMI YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

PENGARUH TERAPI MUSIK JAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru, dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. lambat cepatnya proses tersebut bergantung pada masing-masing individu.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA GAYAM KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang masih tinggi (Kemenkes RI, 2011). Anak usia sekolah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang dari pada negara maju. Di antara banyak bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

Transkripsi:

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi membutuhkan tiga hal untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, yaitu asuh (nutrisi & lingkungan), asih (kasih sayang), dan asah (stimulasi). Kebutuhan asuh adalah kebutuhan akan nutrisi, perawatan kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap, perumahan, pakaian, dan perawatan kesehatan dasar. Kebutuhan asih yaitu pemberian kasih sayang. Pemberian kasih sayang (asih) ini akan memberikan rasa aman dan percaya diri pada anak. Basic trust atau konsep dasar percaya diri pada anak perlu dibentuk sejak dini, terutama pada usia 1 3 tahun pertama kehidupan anak. Sebab, pada usia tersebut merupakan periode emas tumbuh kembang bayi dan berpengaruh terhadap tahap perkembangan anak selanjutnya. Kemudian, pemberian stimulasi/rangsangan (asah) juga perlu diberikan sejak dini, bahkan sejak kehamilan usia 6 bulan. Selanjutnya stimulasi diberikan sesuai dengan tahapan usia si kecil. Dalam konteks pemberian asah (stimulasi/rangsangan), salah satunya dapat dilakukan melalui terapi pijat bayi (http://www.kalbenutritionals.com/article_detail., diakses 30 September 2011). Pijat bayi adalah memberikan sentuhan pada tubuh bayi atau anak merupakan kebasaan yang sudah lama dilakukan oleh orang timur. Manfaat dari pijat bayi untuk menstimulus tumbuh kembang bayi dan sebagai salah satu cara untuk mengungkapkan kasih sayang orang tua terhadap anaknya (Yuniarti

14 et al, 2008 ). Pijat telah lama dikenal dimasyarakat kita, akan tetapi banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari pijat bayi. Masyarakat hanya malakukan pijat bayi jika kondisi kesehatan bayi terganggu.pemijatan pada anak dan orang dewasa sebenarya sudah berlangsung lama termasuk pijat pada bayi.pijat bayi secara tradisional lebih dahulu dikenal oleh masyarakat Indonesia dibandingkan dengan pijat bayi berdasarkan penelitian medis (Martin,2004). Pijat telah dipraktekkan hampir di seluruh dunia sejak dahulu kala, termasuk di Indonesia. Di negeri ini, seni pijat diajarkan secara turun menurun, tanpa diketahui secara jelas bagaimana pijat dan sentuhan dapat secara positif berpengaruh pada tubuh manusia. Pengalaman pijat yang pertama yang dialami manusia adalah pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir ibu. Sentuhan dan pijat pada bayi setelah lahir dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Pemijatan bayi bisa menjadi terapi untuk mendapatkan banyak manfaat,jika dilakukan sacara teratur sesuai dengan tata cara dan tekhnik pijat bayi yang benar. Pijat bayi bermanfaat untuk tumbuh kembang, mengatasi stress dan meningkatkan daya tahan tubuh (Roesli, 2006 ) Pemijatan bayi di masyarakat masih dilakukan di masyarakat. Namun pemijatan dalam hal ini dilakukan bila bayi mereka sakit atau rewel, juga sebagai suatu acara rutinitas perawatan bayi setelah lahir bahkan untuk mengusir mahluk halus yang dianggap mengganggu bayi. Seperti halnya di

15 Dusun Gandekan Desa Trirenggo Bantul. Kebiasaan melakukan pemijatan pada bayi oleh dukun bayi masih dilaksanakan oleh hampir semua orang tua yang memiliki bayi dan balita. Walaupun dampak negatif dari pemijatan tersebut belum pernah dilaporkan. Pijat dikatakan mempunyai efek positif pada kesehatan bayi, karena berpengaruh terhadap kerja nervus vagus sehingga memperbaiki motilitas saluran cerna termasuk pengosongan lambung. Keadaan tersebut menyebabkan absopsi makanan dan kualitas tidur yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap durasi tidur pada bayi (Anonim, 2008). Pijat juga dapat bermanfaat untuk memenuh waktu tidur dan perkembangan bayi. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan lelap, sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinya akan lebih penuh (Roesli, 2001). Selama fase bayi, pertumbuhan sel-sel syaraf belum sempurna sehingga diperlukan waktu tidur yang lebih lama untuk perkembangan syaraf, pembentukan sinaps dan sebagainya. Otak bayi tumbuh 3 kali lipat dari keadaan saat lahir atau 80% dari otak orang dewasa di tahun pertamanya. Kondisi ini hanya terjadi satu kali saja seumur hidup. Sehingga untuk tumbuh kembang yang maksimal bayi membutuhkan waktu tidur yang cukup (Atmaji, 2005). Tujuh puluh persen bayi mempunyai kebiasaan untuk tidur sepanjang malam pada umur tiga bulan, 85% pada umur 6 bulan dan 95% di akhir tahun pertama (Rudolph, 2002). Pola tidur bayi biasanya muncul pada usia 3 atau 4 bulan. Pada usia 4 sampai 6 bulan bayi akan lebih terpengaruh oleh lingkungan

16 sekitar daripada sebelumnya dan akan tetap terjaga jika sedang marah dan kelelahan. Tidur dengan kualitas dan kuantitas yang baik akan banyak membantu perkembangan bayi. Biasanya anak-anak dengan usia yang sama akan mempunyai rentang waktu tidur yang kurang lebih sama. Tetapi harus diingat bahwasannya setiap orang adalah individu yang unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda, termasuk juga kebutuhan akan waktu tidur (Dowshen, 2001). Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemijatan terhadap pola tidur bayi. Selain dapat membuat tidur lelap, terapi pemijatan sebagai bagian dari pengobatan alternative yang diterima secara empiris sebagai sarana untuk membantu pertumbuhan, mengurangi rasa sakit, meningkatkan kesiagaan, mengurangi depresi dan meningkatkan fungsi system imun pada bayi yang baru lahir. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penelitian merumuskan masalahnya yaitu: Apakah ada pengaruh pijat bayi terhadap pola tidur pada anak usia 3-6 bulan di DusunGandekan, Trirenggo, Bantul, Yogyakarta. C. Tujuan 1. Tujuan umum Diketahuinya pengaruh pijat bayi terhadap pola tidur pada anak usia 3-6 bulan di Dusun Gandekan,Trirenggo,Bantul,Yogyakarta

17 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya pola tidur bayi di Dusun Gandekan Trirenggo Bantul. b. Menguji perbedaan pola tidur bayi sebelum dan sesudah pemijatan di Dusun Gandekan Trirenggo Bantul. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat untuk para ibu dan ayah : sebagai tambahan pengetahuan dalam memberikan yang terbaik untuk anak anaknya. 2. Manfaat untuk masyarakat : pijat bayi bisa dipelajari dan dilaksanakan untuk para ibu dan ayah karena merupakan modalitas yang mudah dipelajari dan banyak manfaatnya. 3. Manfaat bagi pendidikan, adalah dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang manfaat pijat bayi 4. Manfaat bagi Perawat : sebagai pengalaman dalam mempratekkan hasil Studi. E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Materi Penelitian ini memiliki ruang lingkup materi pendidikan kesehatan, pengaruh, pijat bayi terhadap pola tidur di Dusun Gandekan Trirenggo Bantul Yogyakarta. 2. Lingkup Responden Penelitian ini dilakukan pada Bayi Usia 3-6 Bulan

18 3. Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan dalam rentang periode bulan tanggal 19 Juni Juli 2013 yang diharapkan keseluruhan tahapan penelitian mulai dari penyusunan naskah proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan laporan akhir hasil penelitian dapat selesai tepat waktu. 4. Lingkup Tempat Tempat penelitian akan dilaksanakan di Dusun Gandekan Desa Trirenggo Bantul Yogyakarta yang berdasarkan hasil studi pendahuluan masih banyak ditemukan minimnya tingkat pengetahuan dan sikap tentang pijat bayi berdampak pada rendahnya ketrampilan pijat bayi pada dukun bayi. F. Keaslian Penelitian Gading (2010) melakukan peneltiian dengan judul Hubungan Frekuensi Pijat Bayi Terhadap Durasi Tidur Pada Bayi Usia 0 6 Bulan di RSIA Amanah Ibu Surakarta Tahun 2010. Penelitian dilakukan dengan Cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Desain penelitian deskriptif analitik. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara frekuensi pijat bayi terhadap durasi tidur pada bayi. Hubungan frekuensi pijat bayi terhadap durasi tidur pada bayi didapatkan r hitung = 0,375. Harga r hitung lebih besar dari harga r tabel, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yan akan dilakukan adalah kedua penelitian membahas topik pijat bayi. Perbedaan penelitian yang akan

19 dilakukan dengan penelitian Gading (2010) adalah: (1) penelitian Gading (2010) meninjau pengaruh pijat bayi terhadap durasi tidur, sedangkan penelitian yang akan dilakukan terhadap pola tidur, (2) penelitian Gading (2010) dilakukan melalui pendekatan penelitian survey, sedangkan penelitian yang akan dilakukan dilakukan dengan pendekatan eksperimen. Desi (2009) melakukan peneltiian dengan judul Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan pendekatan eksperimen, menggunakan rancangan Kuasi eksperimen (quasi experimental) dengan desain non-randomized pretestposttest control group design. Chi-square t-test dengan tingkat kemaknaan p<0,05 dan analisis regresi linier. Persamaan penelitian Desi (2009) dengan penelitian yan akan dilakukan adalah kedua penelitian membahas topik pijat bayi. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian Desi (2009) adalahpenelitian Desi (2009) meninjau pengaruh pijat bayi terhadap pertumbuhan bayi, sedangkan penelitian yang akan dilakukan terhadap pola tidur bayi. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan persamaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Gading (2010) dan Desi (2009).