TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENGENDALIAN PRODUK CACAT PADA BURNER

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PRODUKSI HIGH BURNER PT. BAHAMA LASAKKA, BATUR, CEPER, KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PENGENDALIAN MUTU TERPADU PADA PT. INDONESIA ANTIQUE SURAKARTA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam barang atau produk baru yang diharapkan dapat terjual di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

PENGGUNAAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM MENYUSUN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN JOLOTIGO, PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

Skripsi EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PRODUK DENGAN STUDI KASUS PADA PT. INDOMULTI PLASINDO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan bersaing dalam memajukan usahanya. Bahkan banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap

PENGARUH PERIKLANAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PERCETAKAN MEDIA RAYA DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA EnBe PRODUCTION DI SUKOHARJO TAHUN 2010

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, perlu memahami biaya kualitas Mulyadi (2010:73 ). Menurut Hansen dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa semakin kuat (sumber:

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ROKOK JAMBU BOL KUDUS

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan yang tinggi dalam bidang perekonomian menuntut

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi yang ada di dalam perusahaan seefisien

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan daya saingnya. Seiring dengan hal tersebut, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Tingkat kompetisi diantara perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini dimana industri sudah semakin maju dan kompetisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. satu yang dapat dilakukan perusahaan agar mampu bersaing adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dari penjualan produk tersebut. Perusahaan harus memperhatikan nilai

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN PT. PLN (PERSERO) UPJ GROGOL DALAM KEMUDAHAN PEMBAYARAN TAGIHAN REKENING LISTRIK S K R I P S I

Disusun Oleh : DENY IRAWAN D

TUGAS AKHIR PERANCANGAN GREEN HOUSE YANG IDEAL UNTUK TANAMAN ANTHURIUM YANG BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi globalisasi yang semakin cepat kemajuannya memicu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

TUGAS AKHIR. ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE EOQ (Study Kasus di CV. KEMBAR JAYA Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini, teknologi informasi dirasakan sangat penting bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan produksi dari suatu perusahaan tenaga kerja mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi pengecoran sangat berpengaruh terhadap. kemajuan Industri manufacture. Oleh karena itu pengembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan penentuan harga jual merupakan hal penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

STUDI PENGARUH KEBISINGAN DAN PENCAHAYAAN TERHADAP HASIL KERJA OPERATOR MESIN BOR DI CV. PRIMA AGUNG BATUR CEPER KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LUWES DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menimbulkan terjadinya persaingan yang ketat antar perusahaan. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang berdampak pada semakin luasnya kesempatan kerja. Sehingga persaingan

Transkripsi:

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENGENDALIAN PRODUK CACAT PADA BURNER ( Studi Kasus di PT. BAHAMA LASAKKA, Batur, Ceper, Klaten ) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: JEVFRI ARI SANDHI D 600 040 011 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya iklim bisnis yang semakin bebas, perusahaan dituntut untuk mempertajam strategi bisnisnya agar dapat bertahan dalam dunia persaingan yang semakin ketat. Strategi yang tepat adalah dengan menghasilkan produk yang dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen baik dari segi manfaat maupun dari segi kualitas. Penyediaan produk yang berkualitas memang telah menjadi tuntutan bagi suatu perusahaan baik yang bergerak di bidang pengecoran, manufaktur, perdagangan, maupun jasa agar dapat hidup dalam persaingan. Bagi perusahaan yang akan memenangkan persaingan dalam segmen pasar, maka dia harus mencapai titik kualitas dalam segala aspek. Tentunya tidak hanya memperhatikan produk yang berkualitas saja, namun harga yang lebih murah dan memiliki pelayanan yang lebih baik akan menjadi incaran para konsumen. Kualitas merupakan dimensi kemampuan suatu produk dalam memenuhi kepuasan konsumen dan sesuai standar yang telah ditetapkan, sekaligus juga merupakan kunci keberhasilan perusahaan agar dapat bersaing secara kompetitif. Agar produk tersebut berkualitas maka harus sesuai dengan spesifikasinya, dan jika diartikan secara operasional, suatu produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut memenuhi atau melebihi harapan dari pelanggan. Jadi kualitas adalah kepuasan pelanggan. Dari konsep tersebut maka manajemen kualitas perlu mempunyai tehnik pengawasan kualitas yang baik agar perusahaan menghasilkan produk berdasarkan standar kualitas yang telah ditetapkan dan berusaha meminimalkan jumlah produk cacat bahkan

berusaha meniadakan produk yang cacat. Produk cacat dapat diartikan produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi yang baik. Peningkatan kualitas produk tidak berarti meningkatkan biaya. Produk yang berkualitas buruk justru akan membebani biaya dengan banyaknya produk cacat yang dihasilkan maka semakin tinggi biaya yang dikeluarkan untuk memperbaikinya. Hal ini dapat menyebabkan adanya pemborosan atau inefisiensi terhadap biaya operasi. Maka dari itu, manajemen harus dapat menempatkan biaya-biaya yang dikeluarkan secara tepat dalam rangka meningkatkan kualitas produk. Salah satu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas produk untuk mencapai standar kualitas yang telah ditentukan disebut biaya kualitas Biaya kualitas merupakan biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Menurut Juran & Gryna, biaya kualitas dapat dibedakan menjadi empat jenis (1992:12) yaitu biaya pencegahan (preventor cost), biaya penilaian (Appraisal cost), biaya kegagalan internal (Internal failure cost), biaya kegagalan eksternal (Eksternal failure cost). Biaya penilaian adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan aktivitas perusahaan yang mendeteksi dan menilai apakah produk sudah sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam usahanya untuk mencegah produk cacat. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang dikeluarkan karena adanya kerusakan yang terdeteksi atau diketahui selama produk dijual ke konsumen.

Sedangkan biaya kegagalan eksternal yang dikeluarkan perusahaan karena adanya produk cacat yang telah terlanjur dikirim ke konsumen. Ketika unit produk cacat meningkat maka akan menyebabkan pada peningkatan biaya kegagalan internal, karena harus menanggung banyak biaya untuk pengerjaan kembali produk yang cacat. Ketika biaya kontrol meningkat maka unit produk cacat yang dihasilkan akan sedikit sehingga biaya kegagalan internal yang dikeluarkan akan sedikit. Sebaliknya, ketika biaya kontrol menurun maka aktifitas pencegahan dan penilaian kurang menyebabkan banyak unit produk cacat yang terjadi sehinggga biaya kegagalan internal yang dikeluarkan akan meningkat lebih besar. Demikian, ketiga biaya kualitas ini sangat berperan dan berkaitan sekali dalam pengendalian terjadinya produk cacat. Demikian halnya yang terjadi di PT. Bahamma Lasakka, Klaten yang bergerak di bidang produksi burner. Cacat produk pada produksi burner sering terjadi sehingga mengakibatkan perusahaan mengalami banyak kerugian baik biaya maupun waktu. Kerugian yang dialami akibat produk cacat ini lebih besar dari pada retur yang dikembalikan oleh konsumen. Cacat produk yang terjadi di PT. Bahamma Lasakka ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain kualitas bahan baku, perbandingan komposisi campuran bahan baku, human error, dan kesalahan proses produksi. Untuk dapat mengetahui pengaruh biaya kualitas terhadap pengendalian produk cacat, perlu dipahami secara baik dan benar perilaku biaya kualitas itu sendiri terhadap produk cacat. Program pengendalian kualitas selalu dibarengi dengan pengeluaran atas biaya kualitas yang pada akhirnya bertujuan untuk mengurangi jumlah produk cacat yang terjadi. Apabila banyak ditemukan banyak produk yang tidak sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan, maka semakin besar biaya kegagalan yang harus dikeluarkan

perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena biaya kualitas yang dikeluarkan semakin besar. Karena itulah biaya kualitas merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan perusahaan dalam upaya mencegah dan meminimalisir jumlah unit produk cacat yang terjadi. Beberapa penelitian telah dilakukan di PT. Bahamma Lasakka. Penelitian tersebut mengenai tingkat produktivitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan fungsi produksi cobb douglas. Penelitian lain tentang penentuan harga pokok penjualan burner dengan menggunakan metode activity based costing. Mengingat belum adanya penelitian yang membahasa tentang biaya kualitas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian, terutama pada unsur biaya kualitas yang berimbas pula pada pengendalian produk cacat. Adapun judul yang akan penulis bahas adalah Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Pengendalian Produk Cacat pada Burner dalam proses produksi pada PT. BAHAMMA LASAKKA, Batur, Ceper, Klaten. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Adapun pertanyaan yamg timbul adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh biaya kualitas terhadap pengendalian produk cacat dalam proses produksi pada PT Bahamma Lasakka? 2. Berapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap pengendalian produk cacat dalam proses produksi pada PT Bahamma Lasakka? 1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus, maka penulis membatasi penelitian ini pada beberapa hal yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian dilaksanakan di PT. Bahamma Lasakka, Batur, Ceper, Klaten. 2. Perhitungan biaya kualitas hanya dilakukan pada produk Burner yang diproduksi pada tahun 2009. 3. Biaya produksi yang digunakan adalah biaya produksi Burner yang dikeluarkan selama tahun 2009. 4. Perhitungan dilakukan tiap bulan selama satu tahun. 5. Produk Cacat yang dimaksud adalah produk yang gagal/rusak yang tidak sesuai standar perusahaan dan sudah tidak dapat digunakan kembali untuk proses selanjutnya, misal tidak terbentuk secara sempurna. 1.4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan topik permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh biaya kualitas terhadap pengendalian produk cacat dalam proses produksi pada PT Bahamma Lasakka. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya kualitas terhadap pengendalian produk cacat dalam proses produksi pada PT Bahamma Lasakka. 3. Usulan pengendalian terhadap produk cacat. 1.5. Manfaat Penelitian

Hal yang penting dari sebuah penelitian adalah kebermanfaatan yang dapat dirasakan atau diterapkan setelah terungkapnya hasil penelitian. Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Bagi peneliti adalah sebagai wujud aplikasi teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. b. Bagi pembaca adalah sebagai tambahan cakrawala pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan Biaya kualitas. c. Dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Manfaat praktis. Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat praktis salah satunya yaitu memberikan masukan berharga kepada PT Bahamma Lasakka dalam rangka menekan jumlah produk cacat dalam proses produksi sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan akibat produk cacat 1.6. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Tugas Akhir ini terbagi dalam berbagai beberapa bab. Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka yang didapat dari penelitianpenelitian yang relevan sebelumnya dan membahas landasan teori yang berhubungan dengan penelitian antara lain pengertian biaya, penggolongan biaya, pengertian kualitas, dimensi kualitas, pengertian biaya kualitas, penggolongan biaya kualitas, pengertian produk cacat dan tinjauan pustaka. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang Obyek Penelitian, Jenis Data, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data, Kerangka Pemecahan Masalah. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang Gambaran Umum Obyek Penelitian, Hasil Pembahasan, dan Analisis Hasil Penbahasan BAB V PENUTUP Penutup berisi kesimpulan dari serangkaian pembahasan Tugas Akhir, serta saran-saran kepada perusahaan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN