BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah. Perkembangan merupakan suatu pola perubahan sejak pembuahan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

II. KAJIAN PUSTAKA. pengalaman ke dalam symbol-symbol yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak tidak dapat dipisahkan dari tumbuh-kembang. Tumbuhkembang

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Berbicara Pengertian Kemampuan Berbicara

BAB I PENDAHULUAN. karena menentukan dasar kehidupan selanjutnya (Susilaningrum, 2013).

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi

KAJIAN PUSTAKA. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya suatu cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus

BAB II LANDASAN TEORI. Pada saat ini, penulis sulit menemukan penelitian yang mengambil judul

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. sebaya ataupun orang dewasa lainnya (Yusuf,2001;122, Mubiar: 2008;13).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

* Mike Permila, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang,

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

II. KAJIAN PUSTAKA. dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama

BAB II KAJIAN TEORI. sehari-hari. Perilaku sosial mempengaruhi penyesuaian sosial individu. Individu yang

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

K A R M I NIM. A53B111043

Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. datang. Mengembangkan bahasa seyogyanya dimulai dari masa usia dini, sebab. Lenneberg (Santrock, 371) tahun-tahun prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS. 2.1 Perkembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

METODE BERCERITA BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF. Diajukan Oleh: Nurul Khasanah A

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Makalah ASPEK BAHASA pada anak usia 0-5 tahun. Oleh: Fitriani Y. Lubis, M.Psi, Psikolog Staf Pengajar Fakultas Psikologi UNPAD

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh

KOMUNIKASI EFEKTIF. Memudahkan dalam memenuhi kebutuhan kita dengan cara menumbuhkan rasa hormat, percaya dan harmoni.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan prilaku sosial dan penanaman dasar keilmuan. Tentu saja, kemampuan numerik maupun kemampuan-kemampuan sosio-kultural.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Disusun oleh: HARYANI ISTIQOMAH A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EKSPLORASI BERMAIN PERAN MIKRO ANAK USIA DINI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK B1 TK TUNAS BANGSA DESA SIDERA KABUPATEN SIGI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sangat menentukan kehidupan seseorang dimasa yang akan datang. Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan, yang berkelanjutan sepanjang rentang hidup (Santrock, 2007 : 7). Perkembangan anak meliputi beberapa aspek perkembangan. Salah satu aspek yang sangat penting yaitu perkembangan bahasa/ komunikasi. Perkembangan bahasa merupakan salah satu dari perkembangan tahapan anak yang harus diperhatikan oleh orangtua dan guru karena anak berinteraksi dengan orang lain melalui komunikasi. Bahasa merupakan sesuatu yang penting dan mendasar dalam komunikasi karena bahasa merupakan satu hal yang dibutuhkan dalam komunikasi verbal dan menjadi sarana yang digunakan oleh sebagian besar orang dalam berkomunikasi. Bahasa memiliki kedudukan penting dalam perkembangan anak karena dengan memiliki kemampuan berbahasa, anak akan memahami apa yang disampaikan orang lain, sehingga mampu mengoperasikannya. Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi karena dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan perasaan atau mengekspresikan keinginannya. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Khumaira (2015 : 5) yaitu bahasa merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan anak, dengan bahasa anak dapat berinteraksi dengan orang lain dan menemukan banyak hal baru dalam lingkungan tersebut. Selain itu, bahasa juga merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anak untuk dapat mengerti bagaimana cara berkomunikasi dengan teman sebaya maupun orang lain dalam kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan maksud, keinginan, dan kebutuhan. Sebagaimana dalam PERMENDIKBUD No 146 tahun 2014 yang menekankan beberapa indikator perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun yang meliputi memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca), menunjukan 1

kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca), memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa verbal dan non verbal), menunjukan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal). Oleh itu diharapkan semua anak mendapat kesempatan yang sama untuk menyelesaikan setiap indikator perkembangan yang telah ditetapkan. Pada saat peneliti melakukan observasi awal di PAUD Danastuti Desa Palar kelompok Red Apple A yang berjumlah 8 anak, peneliti menemukan bahwa anakanak sudah bisa berbicara tetapi masih memiliki kemampuan berkomunikasi yang masih rendah misalnya, saat anak diajak untuk bercakap-cakap di depan kelas anak merasa malu dan masih kurang keberanian diri, apabila ditanya anak menjawab dengan hanya menganggukan dan mengelengkan kepala. Terdapat beberapa anak yang masih sulit berkomunikasi, anak masih sulit melakukan perintah sederhana yang diperintahkan oleh guru sesuai dengan penjelasan dari pertanyaan yang diberikan. Selain itu, peneliti juga menemukan ada beberapa anak yang masih sulit menyampaikan pesan secara sederhana misalnya mau makan mereka mengatakan mau ma em, mau mimi, dan sebagainya. Pada saat proses pembelajaran di kelas misalnya ada anak yang sudah bisa melakukan perintah dari guru, sehingga hanya anak tersebut yang selalu dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran tanpa disadari anak-anak yang lainnya diam dan jarang dilibatkan dalam proses pembelajaran. Permasalahan ini perlu diatasi melalui peningkatan kemampuan komunikasi pada anak salah satu metode yang mampu untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak yaiu metode bermain, dalam hal ini peneliti lebih menfokuskan penelitian pada penggunaan metode bermain peran. Menurut Allen (dalam Sujiono 2009 : 63) bermain merupakan alat yang paling kuat untuk mengajarkan kemampuan berbahasa. Melalui komunikasi inilah anak dapat memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan serta pengekspresian kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan. Bermain adalah kegiatan yang 2

bebas dan menyenangkan, bermain dalam diri anak akan muncul dengan sendirinya karena bermain merupakan kebutuhan bagi anak usia dini. Melalui kegiatan bermain anak dapat memperoleh berbagai macam pengetahuan, mengekspresikan kreativitas dan dapat membantu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Salah satunya adalah proses bermain peran. Menurut Piaget (dalam Gunarti 2012 : 10.12) bermain peran merupakan suatu aktivitas anak yang alamiah karena sesuai dengan cara berfikir anak usia dini, yaitu berfikir simbolik. Melalui bermain dapat mengembangkan bahasa/komunikasi anak. Kegiatan bermain ini anak akan memperoleh kesempatan yang luas untuk berani berbicara, hal ini sangat penting untuk kemampuan anak dalam berkomunikasi dan memperluas pergaulannya dikemudian hari. Metode bermain peran akan membantu para guru untuk mengembangkan kemampuan bahasa/komunikasi anak sehingga bahasa anak dapat berkembang dengan cepat. Dengan begitu anak tidak malu-malu untuk berbicara dengan teman sebaya, guru dan orang lain. Bermain peran terdapat 2 jenis metode yaitu bermain peran makro dan mikro. Menurut Erikson (dalam Asmawati 2011: 8.11) main peran makro disebut main peran besar. Misalnya anak berperan menjadi guru, polisi, dan dokter secara sungguhan sedangkan main peran mikro disebut main peran kecil. Misalnya anak mewakilkan peran harimau yang ada dipikirannya pada boneka harimau. Dalam main peran mikro, anak bertindak seperti seorang dalang yang mengatur peran boneka tangan. Penelitian ini mengungkapkan metode bermain peran dapat membantu dan mengembangan kemampuan komunikasi anak, karena bermain peran sebagai suatu rangkaian perasaan, ucapan dan tindakan individu yang ditunjukan kepada orang lain agar anak dapat mengatasi masalah-masalah atau kesulitan yang dialami oleh anak. Tujuan akhir main peran adalah belajar bermain dan bekerja dengan orang lain, sebagai latihan untuk menghadapi pengalaman di dunia nyata. 3

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi dengan Metode Bermain Peran Anak Usia 5-6 tahun di PAUD Danastuti Desa Palar Kecematan Trucuk Kabupaten Klaten. 1.2. Identifikasi masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka identifikasi masalah yaitu: 1. Beberapa anak masih malu dan masih kurang keberanian saat bercakap-cakap di depan kelas. 2. Anak menjawab pertanyaan hanya dengan menganggukan atau menggelengkan kepalanya. 3. Beberapa anak masih sulit menjawab pertanyaan sederhana. Mereka menggunakan kata mau ma em, saat mau makan dan mimi saat mau minum. Pada saat proses pembelajaran di kelas ada anak yang sudah bisa melakukan perintah guru. Di kelas guru selalu melibatkan anak tersebut dalam kegiatan pembelajaran tanpa disadari anak-anak yang lainnya diam dan jarang dilibatkan dalam proses pembelajaran belum dapat melakukan perintah dari guru. 1.3. Rumusan masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah yaitu: Apakah bermain peran dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak di PAUD Danastuti Desa Palar? 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: Meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak di PAUD Danastuti Desa Palar dengan metode bermain peran. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Guru a. Meningkatkan kinerja guru dalam KBM b. Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan kemampuan berkomunikas c. Dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas 4

d. Meningkatkan rasa percaya diri dan mengembangkan pengetahuan e. Meningkatkan profesionalitas guru dalam pembelajaran 2. Manfaat bagi anak a. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi b. Dapat berinteraksi dengan teman sebanya c. Dapat meningkatkan kepercayaan diri 3. Manfaat bagi peneliti a. Penelitian ini sebagai wahana meningkatkan profesionalitas guru yang akan berdampak bagi kualitas pendidikan sekolah. b. Pengalaman kerjasama dengan guru c. Berinteraksi dengan anak d. Pengalaman dengan sekolah 5