BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Public Relation merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan berkembangnya ilmu kehumasan, dapat kita lihat. bersama tumbuh kembangnya suatu organisasi tergantung bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat, menuntut para pemilik gym centre untuk dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi fungsi public relations sangatlah berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang pesat dari waktu-kewaktu. Sehingga mendorong terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. Citra sebuah lembaga merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun, mendorong timbulnya industri komunikasi secara menyeluruh. Di

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola sekolah harus mengadakan hubungan baik secara terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan diluar studio dari stasiun televisi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Semakin banyak muncul stasiun TV baru di industri pertelevisian ini, praktis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. polytron, dan masih banyak lagi. Perusahaan - perusahaan tersebut, merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok atau organisasi

profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang sudah biasa sehari-harinya. Hal ini terbukti dengan. menjadi kebutuhan sekaligus hiburan bagi masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, yang saling membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. radio sangat penting karena radio memberikan informasi berupa berita (News),

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. itulah, sejak awal Net muncul dengan konsep multiplatform, sehingga pemirsanya

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN CUSTOMER SERVICE PT. POS INDONESIA WILAYAH BANDUNG Oleh : TEJA DARMAWAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang Public Relations Officer (PRO) bukan hanya duduk di kantornya,

BAB 1 PENDAHULUAN. menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan suatu perusahaan atau organisasi. Karyawan (SDM)

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

# kedua belah pihak tersebut harus ada two-way-communications yang berarti komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik. Hal ini memerlukan kerjas

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan salah satu aset penting.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Suatu perusahaan akan menjadi maju bila didalamnya terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan informasi dewasa ini, tidak perlu diragukan lagi mengenai pentingnya peran Public Relations (PR) bagi perusahaan. Public Relations memiliki kedudukan dan peran yang penting dalam operasional perusahaan, baik dalam hubungannya dengan pihak internal maupun pihak eksternal. Menurut definisi kerja dari IPRA melalui A Model for Public Relations Eduations for Professional Practice, DR. Rex F. Harlow dalam Gold Paper 4, (1994) yang menyatakan bahwa definisi kerja Public Relations (PR) adalah sebagai berikut: PR adalah fungsi manajemen yang mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama organisasi dengan publiknya mengenal komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam permasalahan membantu memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik, menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum. Menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dalam membantu mendahului kecenderungan, dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. (Effendy, 2011:16). Definisi PR oleh IPRA merupakan definisi yang lengkap yang mendukung bagaimana kegiatan PR dapat menentukan keberhasilan dari suatu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi/perusahaan. PR tidak hanya mengolah publik eksternal, tetapi seorang praktisi PR juga harus pandai 1

2 dalam mengolah publik internal. Publik internal merupakan satu hal yang harus diperhatikan oleh seorang PR, karena keberhasilan tujuan suatu perusahaan akan dapat tercapai jika publik internal dalam sebuah organisasi/perusahaan dapat diperhatikan dengan baik. Menurut Effendy (2009:3), Public Relations berupaya membentuk citra positif suatu organisasi/perusahaan di mata publiknya, menyangkut unsur-unsur citra baik (good image), itikad baik (good will), saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreciations), dan toleransi (tolerance). Public Relations merupakan suatu cara atau metode untuk membina hubungan baik (good relations) dengan internal publik (karyawan) dan eksternal publik (masyarakat luas) serta pemegang saham sedemikian rupa sehingga tercapai hubungan yang harmonis dan tidak menimbulkan gejolak ketidaksenangan atau ketidakpuasan yang dapat menimbulkan ketidaktentraman dalam kerja atau terjadinya kesimpangsiuran yang tidak menguntungkan perusahaan. Melalui internal relations, pihak manajemen dapat memahami persepsi, motivasi, nilai-nilai, aspirasi segenap karyawan, kemampuan tiap individu, serta dukungan karyawan terhadap organisasi. Komunikasi internal efektif juga dalam pembentukan kepribadian karyawan. Kepribadian adalah kumpulan dari sejumlah karakteristik, sikap dan nilainilai yang dianut seorang public internal yang mempunyai peran penting dalam mengarahkan dan mengendalikan tingkah laku anggota sehingga terbentuk teamwork yang kompak yang dapat diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien (Suranto, 2005:171).

3 Salah satu good relations yang harus dijaga dengan baik yaitu internal relations yaitu hubungan internal antara organisasi dengan karyawan. Karyawan merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan. Karyawan sebagai faktor sumber daya manusia telah menjadi salah satu komponen organisasi yang memperoleh perhatian intensif dari pimpinan organisasi. Peran manusia sebagai penentu tercapainya tujuan organisasi semakin disadari dan oleh karenanya berbagai upaya komunikasi dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap segi-segi yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam kedudukannya sebagai anggota organisasi. Upaya pencapaian good relations tersebut dapat diperoleh antara lain melalui sebuah perencanaan yang matang mengenai program-program yang akan dilaksanakan. Program kegiatan Public Relations merupakan suatu cara menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakili dengan publik atau pihak terkait. Setiap perusahaan pasti melakukan kegiatan komunikasi baik kepada pelanggan ataupun antar karyawan. Sebaiknya kedua arah komunikasi ini dijalankan dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya komunikasi kepada pelanggan yang selalu diperhatikan. Publik internal juga perlu diperhatikan. Dengan lebih memperhatikan publik internal tentunya akan meningkatkan kinerja karyawan dan nantinya akan menambah keuntungan perusahaan. publik internal yang merasa nyaman dan segala kebutuhannya terpenuhi di perusahaan dimana dia bekerja maka dia akan loyal kepada perusahaan tersebut. PT. Jawa Pos Media Televisi (JTV) adalah salah satu pelopor televisi swasta lokal di Indonesia dan merupakan yang pertama di Jawa Timur. Didirikan pada November 2001, JTV masih bertahan hingga

4 sekarang dan mampu bersaing dengan televisi-televisi lainnya. Sebagai media penyiaran, produk yang dijual oleh JTV ini adalah program acara yang mengusung nilai-nilai lokalitas Jawa Timur. Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur Utama, Maesa Samola (Agustus, 2014), program internal relations yang ditujukan kepada para karyawan dapat membina hubungan yang baik antara pihak manajemen dengan para karyawan maupun di antara sesama karyawan. Hubungan kekerabatan dan kekeluargaan yang erat merupakan sebuah hubungan yang ingin terus dipertahankan, terutama untuk mengenal satu dengan yang lainnya. Hubungan erat tersebut dibuktikan dengan keberadaan para karyawan yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan dan bersedia kerja serta mendukung operasional perusahaan dalam kurun waktu lama. Sebuah hubungan yang harmonis dapat membantu operasional perusahaan untuk berjalan lancar serta kinerja karyawan yang bagus, dimana semuanya itu akhirnya berpengaruh terhadap citra organisasi. Oleh karena itu, berbagai jenis program kegiatan internal dilaksanakan oleh JTV sebagai penghubung antar karyawan maupun karyawan dengan pihak manajemen. Bukan hanya publik internal saja yang menjadi perhatian dari suatu kegiatan internal relation, tetapi salah satu usaha internal relations yang dapat menunjukan perhatian terhadap kemajuan atau kepentingan karyawan, diantaranya mengadakan upgrading atau memberi kesempatan kepada mereka untuk mengikuti pendidikan lainnya yang secara psychologis dapat menaikan martabat mereka. Usaha-usaha untuk dapat lebih mengeratkan hubungan antara para karyawan, agar mereka dapat lebih mengenal hubungan satu sama lainnya (termasuk keluarganya), maka

5 kegiatan-kegiatan olahraga, darma wisata, anjangsono dan kegiatankegiatan lainnya dapat dilakukan dan fasilitas-fasilitasnya disediakan. (Oemi, 2001:37) Sedikit sekali perusahaan yang menyadari bahwa keluarga karyawan menaruh minat yang besar terhadap perusahaan tempat anggota keluarganya bekerja. Waktu normal seorang bekerja adalah 8 jam per hari, karena waktu yang pendek tersebut, keluarga umumnya tidak sempat diajak diskusi untuk membicarakan masalah pekerjaan, padahal mereka ingin sekali mengetahui suasana kerja anggota keluarganya. Karena kurangnya informasi yang benar tentang perusahaan, keluarga karyawan sering membuat asumsi sendiri menurut pandangannya masing-masing, atau menurut informasi yang diterima dari anggota keluarga lain. Perilaku anggota keluarganya sering menjadi tidak sesuai dengan tuntutan perilaku anggota tersebut di dalam pekerjaan. Dalam hal ini tugas seorang praktisi PR adalah menimbulkan pemahaman para anggota keluarga tentang keadaan pekerjaan anggota keluarganya sehingga mereka semua dapat menyesuaikan perilaku. Seorang praktisi PR harus mempu meraih kepercayaan kepada keluarga karyawan terhadap perusahaan (Kasali, 2005:75). Sama halnya dengan perusahaan media yang sifatnya daily atau waktu kerjanya setiap hari dan tidak mengenal jam kerja. Pastinya disini keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku karyawan terhadap perusahaan, jika keluarga mendukung kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan dari tujuan perusahaan itu sendiri. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Franks Jefkins dalam bukunya yang berjudul Public Relations Keluarga adalah salah satu bagian dari

6 perusahaan yang juga harus diperhatikan, dukungan keluarga sangatlah bermanfaat untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan/organisasi. Frank Jefkins (2003:187) menyatakan berbagai kegiatan tidak resmi, seperti pesta perusahaan, makan malam dalam rangka merayakan ulang tahun perusahaan atau tahun baru, olah raga dan piknik bersama, semuanya menyertakan para anggota keluarga dan lingkungan terdekat dari masing-masing pegawai. Ternyata sangat besar manfaatnya untuk merekatkan hubungan baik antara pihak manajemen dengan segenap karyawan. Salah satu kegiatan dari Internal Relations di PT Jawa Pos Media Televisi adalah program acara khusus yang dikemas dalam kegiatan Family Gathering. Family Gathering itu sendiri merupakan kegiatan internal perusahaan tetapi lebih memprioritaskan kepada berlibur bersama keluarga. Kegiatan dari Family Gathering ini seperti bermain dan berpiknik bersama. Komunikasi yang terjadi pada kegiatan Family Gathering ini adalah komunikasi antar kelompok yang melibatkan karyawan dengan keluarga karyawan, karyawan dengan karyawan, dan karyawan dengan pihak manajemen. Kegiatan ini biasanya rutin dilaksanakan oleh perusahaan setiap tahun. Waktu dan tempat pelaksanaannya tergantung dari kebijakan suatu perusahaan. Tujuan dan maksud diadakannya Family Gathering ini adalah sedikit banyak juga menyangkut kepentingan perusahaan, tetapi salah satu tujuan yang utama adalah merekatkan hubungan antara karyawan, keluarga karyawan dan perusahaan. Family Gathering merupakan kegiatan yang dipilih oleh PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya (JTV) sebagai kegiatan dari internal relations yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Kegiatan ini wajib diikuti oleh semua

7 karyawan tanpa terkecuali. Kebersamaan antar karyawan, keluarga karyawan, dan pihak manajemen perusahaan yang ingin diciptakan dengan adanya kegiatan internal relations ini. Kegiatan Family Gathering in termasuk dalam kegiatan yang besar dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena dalam kegiatan ini tidak hanya melibatkan karyawan saja tetapi keluarga karyawan juga menjadi yang terpenting. Beberapa stasiun Televisi Lokal di Surabaya, hanya di JTV yang melakukan kegiatan Family Gathering. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala divisi Marketing Communications Wahyu Nahdianto (November, 2014) salah satu keunikan dari acara atau kegiatan ini adalah karena tidak banyak perusahaan media khususnya perusahaan media televisi yang sifat kerjanya sangat tinggi, disini perusahaan televisi yang memproduksi program dan harus tayang setiap hari tidak gampang untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Dan baru di JTV sebagai perusahaan televisi yang melaksanaan program acara kekeluargaan dalam hal ini family gathering. Tidak mudah untuk melaksanakan sebuah program kegiatan yang dilaksanakan di perusahaan media, khususnya pertelevisian. Jam kerja yang bersifat tinggi dan setiap hari membuat para karyawannya terkadang tidak punya waktu untuk melaksanakan liburan. Peneliti disini juga melakukan wawancara dengan karyawan dari perusahaan televisi lainnya, berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan Metro TV Herma Prabayanti dijelaskan bahwa tidak ada kegiatan internal terutama yang menyangkut acara kekeluarga di perusahaan ini. Hal tersebut menjelaskan, bahwa hanya di JTV yang melaksanakan kegiatan internal relations. Sama halnya dengan Trans TV, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu karyawan Trans TV Kanthy Mayangsari, bahwa di Trans TV tidak melaksanakan program acara PR, karena disetiap

8 biro satu dengan lainnya tidak berhubungan, sedangkan di biro pusat tidak ada kegiatan untuk karyawan. Disini seorang Public Relations (PR) harus mampu mengolah kegiatan ini, sehingga karyawan dan keluarga karyawan yang mengikuti acara ini merasa diistimewakan dan tidak merasa bosan, sehingga dapat menjadi acara yang ditunggu-tunggu oleh karyawan dan keluarganya. Perlu adanya perencanaan secara matang, sehingga tujuan yang diingin dicapai dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Bentuk komunikasi yang diharapkan disini adalah bentuk komunikasi kelompok internal, bukan hanya komunikasi kelompok yang diharapkan disini, tetapi juga komunikasi organisasi dapat diciptakan, bagaimana perusahaan memberikan keinginan dan kebutuhan untuk karyawannya agar menjadi lebih baik kedepannya. Itulah yang diharapkan dari efektivitas kegiatan internal relations yang dikemas dalam program family gathering. Peneliti memilih kegiatan internal relations tersebut untuk diteliti karena belum ada peneliti sebelumnya yang meneliti kegiatan internal dalam hal ini family gathering, sebagai salah satu kegiatan rutin tahunan untuk karyawan (publik internal) di PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya. Penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan di PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya lebih banyak penelitian media, yaitu program-program yang ada di JTV. Salah satu contoh adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewi Puspita Sari, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang diberi judul Strategi Kreatif Program Acara BBM di JTV Surabaya Penelitian tentang Public Relations (PR) yang menyangkut perusahaan media, peneliti belum banyak menemukan. Di JTV sendiri ada penelitian yang dilakukan oleh Sylvia Frisca, Universitas Kristen Petra

9 Surabaya yang diberi judul Makna Logo JTV Surabaya Terhadap Citra Perusahaan dan penelitian yang dilakukan oleh Lucy Angela Nur Febria, Universitas Trunojoyo Bangkalan yang diberi judul Strategi Komunikasi Pemasaran Iklan JTV Biro Madura. Jawa Pos Media Televisi (JTV) merupakan stasiun TV Lokal yang menyajikan sebuah program yang mengangkat budaya Jawa Timur, mulai dari bahasa yang digunakan dalam beberapa program news dan juga kebiasaan-kebiasaan orang suroboyo yang tidak bisa ditinggalkan. Dari beberapa penelitian diatas menujukkan bahwa memiliki objek yang sama yaitu penelitian yang dilakukan di PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya. Maka dari itu, peneliti ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana efektivitas kegiatan family gathering di PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya (JTV), yang merupakan kegiatan internal relations perusahaan dari lingkup program kegiatan Public Relations. Menggunakan metode survei diharapkan penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi perusahaan. hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak manejemen perusahaan dalam menjaga internal relations secara efektif karyawan yang menjadi tanggung jawabnya. I.2. Rumusan Masalah Berdasakan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah kegiatan family gathering sebagai kegiatan internal relations di PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya efektif?

10 I.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah efektivitas family gathering sebagai program kegiatan internal relations di PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya. I.4. Batasan Masalah 1. Subjek Penelitian : Karyawan PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya (JTV) 2. Objek Penelitian : Efektivitas Kegiatan Internal Relations di PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya (JTV) Family Gathering merupakan salah satu program kegiatan rutin yang dilakukan oleh PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya (JTV) setiap tahunnya yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kebersamaan antara karyawan, karena diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kebersamaan antara karyawan dan pihak manajemen, serta meningkatkan rasa loyalitas karyawan pada perusahaan. Selain itu juga perusahaan berharap dengan adanya kegiatan Family Gathering ini dapat merekatkan hubungan antara perusahaan dengan keluarga karyawan, karyawan dengan karyawan, dan karyawan dengan pihak manajemen. Komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi juga diperlukan sebagai pendukung suksesnya kegiatan internal relations, karena tanpa adanya komunikasi yang baik antara kedua belah pihak, kegiatan ini tidak akan bisa terlaksana dengan baik. Oleh sebab itu, peneliti disini dapat mengetahui bagaimana efektivitas family

11 gatheringsebagai program kegiatan internal relations di PT Jawa Pos Media Televisi Surabaya (JTV). I.5. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat berguna bagi beberapa pihak, antara lain : 1. Teoritis Penulis berharap penelitian ini dapat menambah kajian dan referensi ilmu komunikasi mengenai kegiatan Public Relations dalam internal relations perusahaan untuk mengetahui tingkat efektivitas dari program Family Gathering di PT. Jawa Pos Media Televisi. 2. Praktis Berharap penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan dan juga sebagai bahan evaluasi mengenai kegiatan Family Gathering yang dilakukan oleh PT. Jawa Pos Media Televisi (JTV).