PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

PENGARUH DEMONSTRASI PIJAT BAYI TERHADAP MINAT IBU UNTUKMELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pijat Bayi Daftar Pustaka : 6 ( ) ABSTRACT

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

PERBEDAAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN DI DESA BRINGIN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

STUDI BERAT BADAN ANAK BALITA SETELAH DILAKUKAN PIJAT TUINA DI POSYANDU DUSUN KEDUNG KLINTER DESA CANGGU KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SENAM OTAK PADA TUNAGRAHITA RINGAN. Di SDLB C Pertiwi Ponorogo

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG


PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA

PENGARUH HEALTH EDUCATION

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN SENAM HAMIL (Studi Di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang)

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

SUCI ARSITA SARI. R

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN BEDSIDE TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI DI TINJAU DARI PARITAS

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

Efektivitas Massage Baby Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

DANIA PURTIANINGSIH DESCRIPTION. Subject : Pendidikan Kesehatan, Memandikan Bayi, Nifas, Ibu Nifas.

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA MENYUSUI YANG BENAR

Disusun oleh : DINA WAHYU KUSUMAWATI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

PELAKSANAAN PIJAT BAYI USIA 3 BULAN 36 BULAN DI DESA BANJARAGUNG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERTUMBUHAN FISIK BAYI USIA 6-12 BULAN

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA. di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

Sandu Siyoto* *Progam Studi Pendidikan Ners STIKES Surya Mitra Husada Kediri Jl. Manila Sumberece No. 37 Kediri

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FERA FEBRIYANTI

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

ABSTRACT. This research was conducted to determine the degree of self-compassion

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

Transkripsi:

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO Sri Sudarsih*, Wahyu liya Yulianti** Dosen S Keperawatan STIKes Bina Sehat Mojokerto ABSTRACT Infant massage is an ancient childcare culture which is still preserved in the whole world. Useful baby massage stimulates motor nerves, improve sleep patterns, aid digestion and boost the emotional tranquility, but it is also healthy for the body and its muscles. The purpose of this study was to determine the effect of Baby Massage Baby Sleep Quantity Age 3-6 Months Leminggir Village, District Mojosari, Mojokerto. Type of research is experimental research design with pre-experimental design approach to one group pre-test - post test design. The independent variable is the dependent variable and the Infant massage is the quantity of sleep. The population in this study were 9 infants with a sample of 4 respondents. The sampling technique used is purposive sampling probability sampling type. The research was conducted in the village of Kirkcaldy District Leminggir Mojokerto regency in April 203. Collecting data using interviews. Processing data by editing, coding, tabulating. Data analysis using the Wilcoxon test Matched Pair Test. The results showed that of the respondents (78.6%) with the quantity of sleep before baby massage is not met to be fulfilled as many as 0 respondents (7.4%) and respondent (7.%) still remain unfulfilled. Based on the Wilcoxon Matched Pairs Test results obtained by the calculation of significant value ρ = 0.002 while α = 0.05 then H is accepted. The results showed that there is an increase in the quantity of sleep of infants aged 3-6 months before and after the baby massage, this is due to do the baby massage smooth blood circulation and the quantity of a good sleep. One of the factors that can affect the quantity of infant sleep is to do infant massage. Massage is one of the most ancient method to make a person calm and relaxed. Suggested to health workers or nurses in particular can provide information through counseling and education about the benefits of infant bijat an effort to provide quality sleep on the baby. Keywords : Baby, Sleep Quantity, Infant Massage PENDAHULUAN Pijat bayi merupakan budaya pengasuhan anak zaman kuno yang hingga kini masih dilestarikan di seluruh dunia. Penelitian medis terbaru telah membuktikan banyaknya manfaat pijat bayi. Pijat bayi bermanfaat merangsang syaraf motorik, memperbaiki pola tidur, membantu pencernaan dan meningkatkan ketenangan emosional, selain itu juga menyehatkan tubuh dan otot-ototnya. Bayi yang dipijat dengan baik dan teratur dapat tumbuh lebih sehat dan berkembang lebih baik (Azz, 202). Tidur merupakan kebutuhan mental dan juga kebutuhan fisik bagi manusia, karena pada saat tidur akan memberikan kesempatan bagi otot untuk beristirahat (Graham dan Schaefer dalam Roekistiningsih, 2006). Bayi usia 3-6 bulan menghabiskan 4-5 jam untuk tidur (Saryono, 202). Faktor yang mempengaruhi tidur adalah penyakit, aktivitas/kelelahan, obat, stres, nutrisi, budaya dan lingkungan. Aktivitas berlebihan yang dilakukan oleh bayi saat siang hari sering membuat bayi menjadi sering gelisah/rewel saat tidur malam. Pemijatan merupakan salah satu cara untuk membantu agar tidur bayi menjadi lelap (Kundarti, 20). Paula Kelly (dalam Widayanti, 2008) mengatakan bahwa bayi akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan untuk tidur sekitar 60%. Ketika sudah lebih besar bayi memasuki pola tidur berupa satu atau dua kali tidur nyenyak di siang hari, kemudian tidur cukup lama di malam hari. Pada Bayi usia 3 6 bulan mulai banyak aktivitasnya SURYA Vol. 07, No. 03, Desember 205

seperti perkembangan pada motoriknya. hal itu menyebabkan bayi akan sering terbangun ketika di malam hari. itupun di dukung dengan teorinya wicak (202) bahwa bayi pada usia 3 6 bulan akan beberapa kali terjaga di malam hari. Lama tidur bayi usia 3 6 bulan kurang lebih 2 jam pada tidur siang dengan 3 kali tidur siang, pada malam hari lama tidur 7-9 jam dengan paling banyak 2 kali terbangun (Dian Rakyat dalam Widayanti, 2008). Penelitian mengungkapkan bahwa ada sekitar 44% balita yang mengalami gangguan tidur, seperti sering terbangun di malam hari dan kurang tidur. Hasil Penelitian di sejumlah negara antara lain di Amerika sebanyak 84% anak usia -3 tahun mempunyai gangguan tidur yang menetap (sulit untuk tidur pada malam atau terbangun pada malam hari). Anak Usia 2-6 tahun di Beijing Cina 23,5% mempunyai gangguan tidur, di Swiss ada 20% Anak usia 3 tahun terbangun setiap malam sedangkan 5,3% bayi di Indonesia mengalami gangguan tidur. Setiap bayi berbeda pola tidurnya ada yang gampang tidur pulas, ada yang cepat menyesuaikan diri dan ada juga yang sulit tidur (Yusrianto dalam Rahmawati 202). Hasil Studi Pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti menggunakan teknik wawancara terhadap 5 ibu bayi di Desa Mojokerto pada tanggal 6 April 203, didapatkan data bahwa 2 (40 % ) bayi dengan jumlah lama tidur 3 jam sehari semalam. Bayi tersebut tidur dipagi hari selama 2 jam, siang hari selama 3 jam, dan malam hari selama 8 jam. Terdapat 2 (40% ) bayi yang rewel dengan jumlah lama tidur jam sehari semalam. Bayi tersebut tidur di pagi hari selama jam, siang hari selama jam dengan 2 kali tidur, dan malam hari selama 8 jam dengan 2 kali terbangun. ( 20 % ) bayi rewel dengan lama tidur jam sehari semalam. Bayi tersebut tidur di Pagi hari selama 2 jam, siang hari selama 2 jam dan malam hari selama 7 jam dengan 3 kali terbangun. Para Ibu juga mengatakan tidak pernah melakukan pijat bayi karena takut terjadi sesuatu. Salah satu manfaat pijat bayi yaitu membuat bayi tidur lebih lelap dan lama. Penelitian yang di lakukan oleh Roekistiningsih (2006) meneliti 4 Bayi usia 4-6 bulan dengan hasil bayi yang di beri pijatan akan tertidur lebih lelap dan siklus tidurnya pun akan lebih lama. Pijat bayi akan membuat peredaran tubuh bayi menjadi lebih lancar. Darah pada tubuh manusia akan mengalir keseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada bagian otaknya. Salah satu zat penting yang diangkut oleh darah adalah oksigen. Fungsi otak akan semakin optimal ketika asupan oksigen mencukupi kebutuhan oksigen otak. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi, akan membuat konsentrasi dan kesiagaan menjadi lebih baik. (Riksani, 202). Masalah kuantitas tidur bayi yang tidak terpenuhi dapat diatasi dengan cara melakukan pijat bayi. Karena salah satu manfaat dari pijat bayi itu sendiri yaitu membuat bayi tidur lebih lelap dan lama. Pemijatan pada bayi paling bagus dilakukan setiap hari yaitu di pagi hari sebelum mandi dan malam hari sebelum tidur. Teknik pemijatan untuk bayi usia 3 bulan yaitu dengan gerakan halus sambil sedikit memberi tekanan ringan dalam waktu yang singkat, sedangkan untuk bayi usia lebih dari 3 bulan yaitu dengan memberikan tekanan pemijatan yang semakin meningkat (Riksani 202). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3 6 bulan. METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yakni metode penelitian survey dan metode penelitian eksperimen (Notoadmodjo, 200). Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen atau percobaan ( experimental research) adalah suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan ( experiment), yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut (Notoadmodjo, 200). Rancangan penelitian pada hakekatnya merupakan suatu strategi mencapai tujuan penelitian yang diterapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan desain jenis pre experimental design dengan pendekatan one group pre-test SURYA 2 Vol. 07, No. 03, Desember 205

post test design. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama ( pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Variabel independen pada penelitian ini adalah Pijat bayi dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kuantitas tidur bayi usia 3 6 bulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak bayi usia 3 6 bulan di Desa Leminggir Kecamatan yang berjumlah 20 bayi. Sampel diambil peneliti dari 20 bayi yang berusia 3-6 bulan di Desa Mojokerto. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi yang digunakan peneliti untuk mengamati kuantitas tidur bayi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (pre test dan post test). Penelitian ini dilakukan di Desa Mojokerto pada bulan April 203. HASIL PENELITIAN. Data Khusus ) Kuantitas tidur bayi sebelum dilakukan pijat bayi Tabel Distribusi frekuensi responden berdasarkan kuantitas tidur bayi sebelum dilakukan pijat bayi di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto Tahun 203. No. Kuantitas Tidur F % 2 Terpenuhi Tidak terpenuhi 3 2,4 78,6 Jumlah 4 00 Berdasarkan tabel menunjukkan sebelum dilakukan pijat bayi adalah tidak/kurang terpenuhi yaitu sebanyak responden (78,6%). 2) Kuantitas tidur bayi sesudah dilakukan pijat bayi Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kuantitas tidur bayi sesudah dilakukan pijat bayi di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto Tahun 203 No. Kuantitas Tidur F % 2 Terpenuhi Tidak terpenuhi 3 92,9 7, Jumlah 4 00 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan sesudah dilakukan pijat bayi adalah terpenuhi yaitu sebanyak 3 responden (92,9%). 3) Pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan Tabel 3 Tabulasi silang antara kuantitas tidur bayi sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto Tahun 203 Kuantitas Tidur bayi Kuantitas sesudah pijat bayi Tidur Bayi Total Tidak Sebelum Pijat Terpenuhi terpenuhi Bayi F % F % F % Terpenuhi 3 2,4 0 0 3 2,4 Tidak terpenuhi 0 7,4 7, 78,6 Total 3 92,9 7, 4 00 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari responden (78.6%) dengan kuantitas tidur sebelum pijat bayi tidak terpenuhi menjadi terpenuhi yaitu sebanyak 0 responden (7,4%) dan responden (7,%) masih tetap tidak terpenuhi. Berdasarkan uji Wilcoxon Matched Pair Test diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan ρ value = 0,002 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan p value lebih kecil dari α = 0,05 maka H diterima artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto PEMBAHASAN. Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Tahun Sebelum Dilakukan Pijat Bayi Berdasarkan tabel menunjukkan sebelum dilakukan pijat bayi adalah tidak/kurang terpenuhi yaitu sebanyak responden (78,6%). Tidur merupakan kebutuhan mental dan juga kebutuhan fisik bagi manusia, SURYA 3 Vol. 07, No. 03, Desember 205

karena pada saat tidur akan memberi kesempatan pada otot untuk beristirahat (Graham dan Shaferdalam Roekistiningsih, 2006). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kuantitas adalah jumlah. Kuantitas tidur adalah jumlah tidur seseorang pada siang dan malam hari yang biasanya dihitung dengan julah waktu (jam) dan kebutuhan tidur seseorang itu berbeda sesuai dengan usianya. Menurut Dian Rakyat (dalam Widayanti, 2008) Lama tidur bayi usia 3 6 bulan kurang lebih 2 jam pada tidur siang dengan 3 kali tidur siang, pada malam hari lama tidur 7-9 jam dengan paling banyak 2 kali terbangun. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur antara lain: penyakit, latihan dan kelelahan, stress psikologis, obat, nutrisi, lingkungan dan motivasi. terdapat anak dengan kuantitas tidur tidak terpenuhi, hal ini disebabkan karena keadaan lingkungan yang kurang nyaman bagi bayi sehingga dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga memengaruhi proses tidur. 2. Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Sesudah Dilakukan Pijat Bayi Berdasarkan tabel 2 menunjukkan sesudah dilakukan pijat bayi adalah terpenuhi yaitu sebanyak 3 responden (792,9%). Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana individu dapat di bangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton dalam Hidayat 2008), dengan perkataan lain tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang. Tidur memiliki ciri, yaitu adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisilogis, dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar (Hidayat, 2008). Pijat bayi disebut juga sebagai stimulus touch atau terapi sentuh. Dikatakan terapi sentuh karena melalui pijat bayi inilah akan terjadi komunikasi yang nyaman dan aman antara ibu dan buah hatinya. Sebenarnya, pijat bayi ini sudah dikenal oleh berbagai bangsa dan kebudayaan di dunia ini sejak berabad-abad yang lalu. Pijat ini berkembang dalam berbagai bentuk jenis gerakan, terapi dan tujuan. Selain sebagai salah satu terapi yang banyak memberikan manfaat, pijat bayi ini juga merupakan salah satu cara pengungkapan kasih sayang antara orang tua dengan anak, melalui sentuhan pada kulit yang berdampak luar biasa pada perkembangan fisik, emosi dan tumbuh kembang anak (Riksani, 202:). sebagian besar kuantitas tidur anak sesudah dilakukan pijat bayi adalah terpenuhi, hal ini dikarenakan bayi merasa rileks, nyaman, membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi menjadi lebih baik, sehingga menyebabkan bayi dapat tertidur dengan nyenyak. 3. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari responden (78.6%) dengan kuantitas tidur sebelum pijat bayi tidak terpenuhi menjadi terpenuhi yaitu sebanyak 0 responden (7,4%) dan responden (7,%) masih tetap tidak terpenuhi. Berdasarkan uji Wilcoxon Matched Pair Test diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan p value = 0,002 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan p value lebih kecil dari α = 0,05 maka H diterima artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas tidur bayi adalah dengan dilakukan pijat bayi. Pijat merupakan salah satu metode yang sangat kuno untuk membuat seseorang menjadi tenang dan rileks. Disisi lain, pemijatan yang dilakukan terhadap bayi akan semakin meningkatkan ikatan batiniah antara Ibu dan Bayi, yang pada gilirannya akan sangat bermanfaat bagi perkembangan psikologi bayi (Wicak, 202). Manfaat pijat bayi antara lain: meningkatkan berat badan, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap, mengatasi masalah keterlambatan dan perkembangan dan memperkenalkan bayi sejak dini tentang bagian tubuhnya. terdapat peningkatan kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan dari sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi, hal ini dikarenakan dengan dilakukan pijat bayi maka peredaran darah dan oksigen tubuh si kecil akan SURYA 4 Vol. 07, No. 03, Desember 205

menjadi lebih lancar, darah pada tubuh bayi akan mengalir keseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada bagian otaknya. Fungsi otak akan semakin optimal ketika asupan oksigen mencukupi kebutuhan oksigen otak. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi, akan membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi menjadi lebih baik, sehingga menyebabkan bayi dapat tertidur dengan nyenyak. PENUTUP. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka, dapat disimpulkan sebagai berikut : ) Sebagian besar responden sebelum dilakukan pijat bayi memiliki kuantitas tidur tidak/kurang terpenuhi. 2) Sebagian besar responden sesudah dilakukan pijat bayi memiliki kuantitas tidur terpenuhi. 3) Ada pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto 2. Saran Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi petugas kesehatan atau perawat sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan kesehatan seoptimal mungkin dengan meningkatkan pelayanan yang bermutu dan menyeluruh khususnya dalam memberikan penyuluhan dan terapan kepada ibu tentang pentingnya melakukan pijat bayi. DAFTAR PUSTAKA Azz, City Ardhillah. 202. Segalanya Bayi. Bantul: Syura Media Utama. Hidayat Alimul Aziz. 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. 200. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Rahmawati, Yuni Utari. 202. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Pola tidur Bayi di BPS Amalia Purwokerto Ngimbang Lamongan. Mojokerto : Politeknik Kesehatan Majapahit Riksani, Ria. 202. Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta Timur: Dunia Sehat. Roekististiningsih, dkk. 2006. Pengaruh Pemijatan Terhadap Peningkatan Kuantitas Tidur Bayi Usia 4-6 bulan Di Kelurahan Sumber Sari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Malang : Universitas Brawijaya. Saryono dan Anggriyana Tri Widianti. 202. Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM). Yogyakarta: Nuha Media. Wicak. (Ed.). 202. Ultimate Guide for Your Lovelly Baby, Panduan Lengkap Untuk Merawat Anak Usia Balita. Bandung: Triexs Media. Widayanti, Maya dkk. 2008. Hubungan Pijat Bayi dengan Pola Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Ny.Nur Muslikah Kota Kediri. Dalam Jurnal Kesehatan, Volume 6, No.2. Kediri. Kundarti, Finta Isti 20. Pengaruh Pemijatan Terhadap Kenaikan Berat Badan dan Lama Tidur Bayi Usia -3 bulan. Dalam Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, April 20. Kediri. SURYA 5 Vol. 07, No. 03, Desember 205