BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM. A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. mengadakan studi kelayakan proyek, dan tahun 1939 perusahaan Belanda, MEWA

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ke hari mobilitas masyarakat semakin banyak dan dituntut cepat. Menjawab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Serdang Bedagai dan di sebelah Timur dengan Kabupaten Asahan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero)

BAB 3 KEPENGURUSAN DAN KOMITE LEMBAGA KLIRING

PT INDONESIAASAHANALUMINIUM (Persero)

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

NASIONALISASI PT INALUM MENURUT UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL (UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 2007) : PRO KONTRA INDONESIA DAN JEPANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT INALUM-POWER PLANT

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

BAB II. PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN. Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) PIKITRING SUAR MEDAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN BEASISWA OTORITA ASAHAN untuk MAHASISWA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk.

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan keahlian masing-masing serta cara yang berbeda-beda dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN BEASISWA MAHASISWA OTORITA ASAHAN TAHUN 2010/2011

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

SISTEM INFORMASI DATA PEGAWAI PADA PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM DENGAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR LESTARI SRI WULANDARI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahan Umum yang bergerak di bidang penyediaan air baku dan listrik bagi

WALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Indonesia Asahan Aluminium (PT. INALUM) berintikan pembangkit Listrik

PERATURAN DESA MEKARJAYA KECAMATAN CILELES KABUPATEN LEBAK NOMOR : 02 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PIAGAM DIREKSI PT DUTA INTIDAYA, TBK.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, Pelayanan Umum Bentuk Usaha. Pembangunan Proyek Nasional serbaguna Jatiluhur yang meliputi bendungan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

SALINAN. l.2ll,lo ha (seribu dua ratus sebelas koma sepuluh. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIAGAM DEWAN KOMISARIS

HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas) Oleh: Rahmad Hendra

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

BAB II PENENTUAN KEABSAHAN SUATU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DALAM PERSEROAN

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh

INCENTIVE (LTI) GRANT DATE VI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) DISEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. penting keberadaannya pada negara sedang berkembang seperti Indonesia.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Infrastruktur. Perusahaan. Pembiayaan.

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 3 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Ketenagalistrikan. Infrastruktur. Pedoman.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Propinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan tentang studi kelayakan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama listrik yang dihasilkannya. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminum (INALUM), sebuah perusahaan patungan antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd., didirikan di Jakarta. INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. Pada waktu perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada tanggal 20 Juli 1979, perbandingan tersebut menjadi 25% dan 75% dan sejak 29 Juni 1997 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Kemudian perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dan NAA Co., Ltd kembali mengalami perubahan pada tanggal 10 Februari 1997, yaitu menjadi 41,12% dan 58,88%. Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5 tahun 1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. INALUM dapat dicatat sebagai pelopor perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar yen. B. Ruang Lingkup PT. Indonesia Asahan Aluminium PT. Inalum terdiri dari: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terletak di Sungai Asahan di Paritohan, kecamatan Pintu Pohan Meranti, kabupaten Toba Samosir. PLTA PT. Inalum yang terletak di sepanjang Sungai Asahan terdiri dari:

a) Bendungan Pengatu (Regulating Dam), yang terletak di Siruar 14,5 km dari danau Toba. Bendungan ini berfungsi untuk mengatur kestabilan air keluar dari danau Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun pembangkit listrik secara konstan. b) Bandungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake Dam) yang terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air yang ditampung di bendungann ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik Siguragura (Siguragura Power Station) yang berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator masing-masing berkapasitas 71,5 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia. c) Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Intake Dam) yang terletak di Tangga dan berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di Indonesia. Sesuai dengan Perjanjian Induk kelebihan tenaga listrik dengan batasan max. 50 MW diserahkan kepada pemerintah melalui PLN. Kelebihan tenaga listrik tegangan 275 KV ini disalurkan melalui gardu induk Kuala Tanjung ke gardu induk PLN untuk didistribusikan ke masyarakat melalui jaringan transmisi 150 KV. 2. Pabrik peleburan aluminium yang terletak di Kuala Tanjung, kecamatan Sei Suka, kabupaten Batu Bara. Pabrik peleburan PT Inalum terdiri dari 3 (tiga) pabrik utama yaitu: a) Pabrik Karbon (Carbon Plant) b) Pabrik Reduksi (Reduction Plant) c) Pabrik Penuangan (Casting Plant)

PT. Inalum membangun sarana yang diperlukan untuk kedua proyek, seperti: pelabuhan, jalanjalan, perumahan karyawan, sekolah dan lain-lin, dengan investasi yang keseluruhannya berjumlah 411 milyar yen (US $ 920.476.000) = (Rp 381.997.540.000). C. Manfaat PT Indonesia Asahan Aluminium Perusahaan sangat menyadari dan memahami bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasionalnya, tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama yang baik dengan pemangku amanahnya (Stakeholder). Keberhasilan Perusahaan dan kemandirian masyarakat sekitar diharapkan dapat tercipta, berjalan dan tumbuh bersama-sama. Adapun program-program yang dilakukan Perusahaan sebagai bentuk Kepedulian Sosial Perusahaan terhadap masyarakat sekitar adalah dalam bidang sebagai berikut: a. Keagamaan b. Organisasi Kepemudaan dan Masyarakat c. Olah Raga dan Budaya d. Pendidikan e. Pelatihan Masyarakat f. Pemberdayaan Masyarakat g. Dan lain-lain. D. Struktur Organisasi Perusahaan Setiap orang tentu mempunyai tujuan dan berusaha untuk mencapinya. Tujuan itu akan berbeda bagi setiap orang antara lain karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya berbeda. Namun

demikian setiap orang akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan dan memenuhi kebutuhan hidupnya, antara lain kebutuhan akan sandang pangan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk bergaul, kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan diakui keberhasilannya. Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka dia tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara sendiri. Dia harus bekerja samadengan orang lain untuk mencapapai tujuannya, atau berorganisasi. 1. Bentuk Organisasi Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas a) Nama, Tempat Kedudukan dan Tanggal Berdirinya Perseroan Perseroan Terbatas ini bernama PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM atau disingkat PT. INALUM, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta serta didirikan pada tanggal 06 Januari 1976. b) Jangka Waktu dan Berdirinya Perseroan Perseroan ini memperoleh status Badan Hukum sejak tanggal 10 Januari 1976 dan didirikan untuk jangka waktu 75 tahun sejak tanggal tersebut. c) Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha 1. maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri aluminium dan tenaga listrik. 2. untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha:

a. Membangun dan mengusahakan Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung untuk menghasilkan, membuat dan mengelola aluminum, produk karbon dan produk lain yang sehubungan dengan itu dan untuk memasarkan segala produk dimaksud di dalam negeri serta mengekspornya. b. Membangun dan mengusahakan Pabrik Pembangkit Listrik Tenaga Air di Paritohan untuk membangkitkan tenaga listrik dan menyalurkannya ke Pabrik Peleburan Aluminium dan prasarana lainnya yang akan dibangun oleh Perseroan. 2. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 1) Rapat Umum Pemegang Saham terdiri dari : a. Rapat Tahunan yang diadakan selambatnya-lambatnya pada akhir bulan September setiap tahun kalendar. b. Rapat Umum Luar Biasa diadakan setiap saat jika dianggap perlu oleh Direksi dan/ atau Pemegang Saham. 2) Hak dan Wewenang Rapat Umum Pemegang Saham adalah mengangkat dan memberhentikan Komisaris dan Direksi. B. Komisaris 1) Keanggotaaan a. Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota, salah seorang diantaranya bertindak sebagai Presiden Komisaris.

b. Para anggota Komisaris dan Presiden Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh para pemegang saham pihak asing dan pemegang saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota komisaris harus dari calon yang diusulkan oleh pemegang saham pihak Indonesia. c. Anggota komisaris dipilih untuk suatu jangka waktu yang berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang kedua setelah mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para anggota komisaris sewaktu-waktu dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 2) Tugas dan Wewenang Komisaris a. Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat kepada direksi. b. Komisaris dapat meminta penjelasan tentang segala hal yang dipertanyakan. c. Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan sementara waktu seorang atau lebih anggota direksi berdasarkan keputusan yang disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota komisaris jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/ atau undang-undang dan peraturan yang brlaku. C. Direksi 1) Keanggotaan a. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 6 (enam) orang anggota, diantaranya seorang sebagai Presiden Direktur.

b. Para anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. c. Para anggota direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para pemegang saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota direksi harus dari calon yang diusulkan oleh pemegang saham pihak Indonesia. d. Tidak kurang dari 2 (dua) orang anggota direksi termasuk seorang anggota dicalonkan oleh pemegang saham Indonesia harus berkebangsaan Indonesia. 2) Masa Jabatan a. Para anggota direksi dipilih untuk satu jangka waktu yang berakhir pada penutupan Rapat Umum pemegang Saham Tahunan kedua setelah mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para anggota direksi sewaktuwaktu dan mereka dapat dipilih kembali pada Rapat Pemegang Saham. b. Dalam hal terdapat penambahan anggota direksi, maka masa jabatan anggota direksi tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota direksi lainnya yang telah ada, kecuali Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan lain. D. Presiden Direktur Presiden Direktur adalah salah seorang direksi yang oleh karena jabatannya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama direksi serta mewakili Perseroan. E. Direktur Direktur adalah anggota direksi yang oleh karena jabatannya melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan lingkup tugas/ fungsi masing-masing seperti tersebut dibawah ini :

a) Umum dan Sumber Daya Manusia b) Perencanaan dan Keuangan c) Bisnis d) Produksi e) Pembangkit Listrik f) Koordinasi Keuangan F. Divisi Badan atau orang yang dibentuk/ ditugaskan untuk membantu direktur dalam menuangkan ketentuan-ketentuan yang akan dilaksanakan berdasarkan ruang lingkup/ fungsi direktur masingmasing. Divisi dikepalai oleh General Manager. G. Departemen Badan atau orang yang dibentuk/ ditugaskan mengawasi pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan yang telah digariskan/ ditentukan oleh divisi masing-masing. Departemen dikepalai oleh Senior Manager. H. Seksi Badan atau orang yang dibentuk/ ditugaskan untuk melaksanakan setiap kebijaksanaan yang telah ditentukan/ digariskan oleh departemen masing-masing. Seksi dikepalai oleh Manager. I. Auditoral Internal Auditoral Internal merupakan unit organisasi yang berdiri sendiri yang bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian kegiatan perusahaan dan melaporkan hasil pemeriksaan dan penilaian tersebut kepada presiden direktur. Auditor Internal dibawah pengawasan presiden direktur

membantu anggota organisasi yang bertanggung jawab atas tugas yang mereka embank dengan cara memberikan analis, penilaian, rekomendasi, pemberian nasihat dan informasi. J. Wakil Manajemen untuk ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004 (MR) Management Representative (MR Wakil Manajemen) untuk Sistem Mutu (ISO 9001:2000) dan Sistem Lingkungan (ISO 14001:2004) diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden direktur. Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Manajemen anatara lain : a) Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan manajemen mengenai implementasi Sistem Mutu dan Sistem Lingkungan Perusahaan. b) Sebagai penghubung antara perusahaan dengan Badan Sertifikasi Sistem Mutu (ISO 9001:2000) dan Sistem Lingkungan (ISO 14001:2004). c) Memberikan saran kepada presiden direktur untuk melakukan tinjauan manejemen mengenai implementasi Sistem Mutu dan Sistem Lingkungan tindakan pencegahan serta koreksi sesuai dengan prosedur Mutu dan Lingkungan. d) Bertanggung jawab atas fungsi jaminan mutu dan kualitas lingkungan dengan memberikan masukan-masukan kepada presiden direktur dan/ atau direktur terkait. E. Visi dan Misi PT. Indonesia Asahan Aluminium a) Visi Inalum adalah Perusahaan kelas dunia dalam bidang aluminium dan industri terkait. b) Misi 1. Menciptakan manfaat bagi semua pihak berkepentingan melalui produksi aluminium ingot yang berkualitas tinggi dan produk-produk terkait serta mampu bersaing di Pasar Global.

2. Mendukung Operasi pabrik peleburan aluminium yang menguntungkan dan berkelanjutan melalui pengoperasian pembangkit listrik tenaga air yang efektif dan efisien. 3. Mendukung pengembangan kelompok industri aluminium nasional yang pada akhirnya mendukung pengembangan ekonomi nasional. 4. Berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi regional melalui pengelolaan operasi optimum secara menguntungkan.