BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, keterbukaan bursa kerja di tingkat nasional dan internasional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA

BAB 1 P E N D A H U L U A N

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. anak yang perlu bagi kehidupannya dalam masyarakat, baik sebagai anggota. hidup di dalam masyarakat (Purwanto, 2007: 24).

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan terdapat pada Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dituntut untuk mampu memberikan kontribusi nyata,

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu yang sangat besar dan mendasar, karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sekolah menengah umum dan kejuruan sedikit ada. perbedaan, dimana Sekolah menengah umum lebih menekankan untuk

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah A. Rahmat Dimyati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas tamatan / lulusan agar lebih sesuai dengan tuntutan kebijaksanaan

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: SUNARTO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. bangsa wajib dikembangkan dan dioptimalkan melalui pendidikan dan. atas (SMA) dan menengah kejuruan (SMK), dalam upaya mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

Evaluasi Kebijakan Link dan Match Pada Sekolah Menengah Kejuruan dan Industri

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. produksi dari laboring menjadi manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan fasilitas fisik, peningkatan mutu guru, dan perubahan kurikulum.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

2015 PENDAPAT SUPERVISOR TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI HOUSEKEEPING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI HOTEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN KOMPETENSI PRODUKTIF DALAM PEMBENTUKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program SMK adalah dengan adanya Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam rangka. mewujudkan tujuan yang dimaksud dan sekaligus mengantisipasi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekar Arum Ningtyas, 2014 Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan dunia kerja erat hubungannya dengan dunia pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia selalu mendapat perhatian mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat. Sekolah sebagai salah satu intitusi yang bergerak dibidang pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya manusia Indonesia yang cerdas dan bermutu tinggi, baik dari segi pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan. Tuntutan persaingan kerja dalam masa Era Global akan diwarnai dengan persaingan tenaga kerja yang semakin ketat, keterbukaan bursa kerja di tingkat Internasional, Multy Skill yang komperatif dan kompetitif, kompetensi individu dan team work yang solid, Profesionalisme yang tinggi. Menuntut adanya langkah antisipasif dan proaktif, salah satu langkah tersebut adalah peningkatan mutu SDM. Kamajaya (2009) menyatakan Peningkatan tersebut dilakukan secara terprogram, bertahap, dan berkelanjutan serta konstekstual dengan memadukan, mensinergikan seluruh sumber daya internal dan eksternal serta masyarakat. 1

2 Dalam rangka menyiapkan SDM yang relevan dengan kebutuhan, Depdiknas menunjuk SMK sebagai wahana penyelenggara program pendidikan dan pelatihan bagi siswanya. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan handal dalam melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. SMK sebagai sub sistem pendidikan nasional yang bertanggung jawab dalam penyiapan SDM tingkat menengah yang handal, dituntut untuk menerapkan prinsip demand driven, job oriented, dan dual based program, yang berorientasi kepada kebutuhan pasar bahkan mampu mengembangkan inovasi untuk mempengaruhi perubahan kebutuhan pasar sehingga dapat mewujudkan kepuasan pelanggan. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang merupakan inovasi pada program SMK, dimana peserta didik melakukan praktek kerja (magang) di perusahaan atau industri yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK. Pendidikan Sistem Ganda diilhami oleh dua system (dual based program) yang dilakukan di Jerman. Mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004. Di Indonesia dalam penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda, peserta diklat SMK menjalani magang di industri hanya beberapa bulan selama mereka menjalani sistem pendidikan tiga

3 tahun atau empat tahun di SMK. Pendidikan Sistem Ganda melalui program praktik kerja industri merupakan suatu langkah nyata (substansial) untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang bermutu. Program yang dilaksanakan di industri atau dunia usaha meliputi: 1. Praktik dasar kejuruan yang dilaksanakan sebagian di sekolah dan sebagian lainnya di industri. Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan memadai. Namun apabila industri pasangan tidak memiliki fasilitas pelatihan maka kegiatan praktik dasar kejuruan sepenuhnya dilaksanakan di sekolah. 2. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk praktik kerja industri (on the job training) berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa di industri atau perusahaan. Praktek kerja industri merupakan pendekatan yang dirancang untuk memudahkan para siswa mencapai ketrampilan dan keahlian sesuai dengan bidang keahlian yang mereka tekuni. Pendekatan ini merupakan upaya untuk mendekatkan kesesuaian antara kebutuhan lapangan kerja dan penyediaan tenaga kerja. Praktek kerja industri atau sering disebut magang menurut Anwar (2004:50) yaitu: Bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian professional yang memadukan secara sitematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui

4 kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Praktek kerja industri dapat dikatakan berhasil jika hasilnya dapat mencapai tujuan diadakannya program itu. Adapun ciri-ciri praktek kerja industri yang sukses menurut Pakpahan dalam Yuniati dalam (Setiyanto,2012: 3) adalah: 1) menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, 2) memperkokoh link and match (keterikatan dan sepadanan) antara lembaga pendidikan dan dunia usaha, 3) meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional, dan 4) memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. Dalam PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan: Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk jenis pekerjaan tertentu. Berdasarkan pernyataan ini bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan untuk persiapan tenaga kerja, maka dengan sendirinya orientasi pendidikan kejuruan tertuju pada kualifikasi output atau lulusannya. Akan tetapi, keberadaan SMK dalam menyiapkan tenaga kerja masih disangsikan dengan masyarakat karena lulusan SMK masih belum dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja secara maksimal sesuai dengan spesifikasinya. Keberhasilan praktik kerja industri merupakan perpaduan dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif siswa yaitu penguasaan pengetahuan pada mata pelajaran produktif yang telah

5 diterimanya di sekolah secara teori kemudian diaplikasikan pada saat praktik kerja industri. Depdiknas (2003) menyatakan Mata pelajaran (diklat) produktif adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan. Kemampuan siswa ini tercermin dari prestasi akademik pada pelaksanaan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satu sekolah saja ataupun satu wilayah yaitu berupa perolehan nilai dari nilai ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS). Sedangkan aspek afektif yaitu minat siswa terhadap praktek kerja industri itu sendiri. Siswa yang berminat melakukan praktek kerja industri tentu akan mendalami dan meningkatkan pengetahuan yang berhubungan dengan praktek kerja industri yang dalam hal ini adalah mata pelajaran produktif. Kurangnya penguasaan kompetensi yang mendukung praktek kerja industri dan minat siswa untuk melakukan praktek kerja industri tentu saja akan mengurangi tingkat keberhasilan praktek kerja industri itu sendiri. Artinya, mata pelajaran produktif dan minat praktik mempunyai andil yang sangat besar dalam meningkatkan keberhasilan program praktik kerja industri serta merupakan suatu kegiatan belajar yang diikuti oleh siswa SMK sebagai wahana untuk mendapatkan hasil belajar secara sekaligus, baik secara autodidak yang memberikan kesempatan untuk memahami dan mendalami kemampuan hasil teori mata pelajaran produktif dalam keadaan situasi kerja yang sesungguhnya.

6 Berdasarkan kondisi ini peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul Keberhasilan Program Praktek Kerja Industri Siswa Ditinjau Dari Prestasi Mata Pelajaran Produktif Dan Minat Praktik kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Keberhasilan program praktik kerja industri dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya minat praktik, proses pembelajaran,dan sebagainya. 2. Mata pelajaran produktif akan lebih bermanfaat bagi siswa SMK, untuk mempersiapkan diri dalam praktek dunia kerja. 3. Pengalaman yang diperoleh siswa melalui kegiatan pembelajaran dan pelatihan di sekolah akan mempengaruhi pengaplikasian keterampilan siswa di tempat praktik industri atau penyedia jasa. 4. Besar kecilnya penguasaan kompetensi yang dimiliki akan mempengaruhi minat praktik peserta didik. 5. Sekolah menengah kejuruan akan meningkatkan ketrampilan dan menciptakan tenaga kerja yang handal sesuai dengan bidang keahlian.

7 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pernyataan di atas perlu adanya pembatasan ruang lingkup mengingat kemampuan, biaya dan waktu. Yaitu sebagai berikut : 1. Keberhasilan praktik kerja, yaitu prestasi belajar yang dicapai siswa yang dinyatakan dengan angka setelah mengikuti praktik kerja industri dari dunia industri. 2. Prestasi mata pelajaran produktif, yaitu nilai rata-rata dari mata pelajaran produktif atau mata diklat kejuruan yang diperoleh siswa kelas XI. Nilai tersebut diambil dari buku raport kelas X dan XI di SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. 3. Minat praktik, yaitu adanya ketertarikan siswa saat mengikuti praktik dan ingin mengetahui semuanya yang berkaitan dengan bidang keahliannya. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini berdasarkan pembatasan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh prestasi mata pelajaran produktif terhadap keberhasilan program praktik kerja industri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012?

8 2. Adakah pengaruh minat praktik terhadap keberhasilan program praktik kerja industri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012? 3. Adakah pengaruh prestasi mata pelajaran produktif dan minat praktik secara bersama-sama terhadap keberhasilan program praktik kerja industri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh prestasi mata pelajaran produktif terhadap keberhasilan program praktik kerja industri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh minat praktik terhadap keberhasilan program praktik kerja industri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. 3. Untuk mengetahui pengaruh prestasi mata pelajaran produktif dan minat praktik secara bersama-sama terhadap keberhasilan program praktik kerja industri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

9 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Secara Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peningkatan prestasi dan minat siswa, terutama dalam meningkatkan keberhasilan praktek kerja industri. b. Hasil penelitian ini digunakan sebagai literatur dalam pelaksanaan penelitian yang relevan di masa yang akan datang. 2. Secara Praktis a. Bagi Siswa 1) Memberikan dorongan siswa agar meningkatkan pengetahuan mata pelajaran produktif dan minat siswa terhadap praktek kerja industri. 2) Meningkatkan kesiapan siswa dalam melaksanakan praktek kerja industri sebagai bekal untuk memasuki dunia industri ataupun dunia usaha. b. Bagi Guru Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran mata pembelajaran produktif serta memberikan motivasi pengalaman praktik kepada siswa dalam pelaksanaan praktek kerja industri.

10 G. Sistematika Penulisan Secara garis besar penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika laporan BAB II LANDASAN TEORI Berisi landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi konsep, kerangka berfikir,dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang metode penelitian subyek dan obyek penelitian, populasi, sampel, sampling, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berisi hasil penelitian berupa gambaran umum, deskripsi data, hasil analisis data dan pembahasan hasil analisis data. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran dari peneliti. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN