Kecerdasan Spiritual ( Spiritual Quotient )

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Intelligent Quotient

BAB I PENDAHULUAN. demikian pesatnya. Sebagai konsekuensi logis, kita harus menyiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini berkembang publikasi mengenai kecerdasan manusia.

BAB III KONSEP DASAR KECERDASAN SPIRITUAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

BAB V PEMBAHASAN. hafalan Asmaul Husna dalam peningkatan spiritual quotient (SQ). Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dalam

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Bloom (1966) prestasi belajar siswa mencakup tiga domain yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multidisiplin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi, hal ini disebabakan karena banyaknya faktor-faktor diluar faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan lisan maupun tidak langsung (Purwanto, 2008). Sedangkan. yang mempunyai arti antara sesama manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keberhasilan perlu diperhatikan dalam upaya mengikuti perkembangan

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PAWYATAN DAHA 2 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) DALAM HIDUP MEMBIARA Rohani, Januari 2013, hal Paul Suparno, S.J.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

MENGENAL KECERDASAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku pemimpin pada lembaga-lembaga pendidikan seringkali menjadi

BAB II KAJIAN TEORITIK. pencarian pengetahuan yang relevan dan reliable tentang dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. hitungan hari saja. Bukan hanya perusahaan-perusahaan saja yang merasakan

BAB I PENDAHULUAN. sejak terjadinya conception antara sel telur dan sel kelamin laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wilda Akmalia Fithriani, 2013

BAB V PEMBAHASAN. pada mata pelajaran PAI di SDI Miftahul Huda Plosokandang. Tulungagung, dibuktikan dari perolehan nilai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara 1. yang tersebar diseluruh tubuh 2.

BAB I PENDAHULUAN. kalanya masalah tersebut berbuntut pada stress. Dalam kamus psikologi (Chaplin,

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat diberikan beberapa kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini peranan sumber daya manusia berkembang semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kecerdasan Emosional. Kecerdasan emosional dalam Martin (2003:41) ialah kemampuan untuk

MEMFUNGSIKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL KEPEMIMPINAN DOSEN DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang mendukung dan

KESEIMBANGAN INTELIGENSIA, EMOSIONAL, DAN SPIRITUAL ANAK USIA DINI. Tadkiroatun Musfiroh Pusdi PAUD Lemlit UNY, FBS UNY, PGTK UNY

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan eksistensi kehidupanya di muka bumi. Ketiga potensi

Lesson 2 for January 13, 2018

TENTANG PENULIS Pengalaman Kerja:

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SMP N 2 JENAWI

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar turut menyumbang pengusahapengusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. akademik (Intelligence Quotient atau sering disebut IQ ) mulai dari bangku

BAB V PEMBAHASAN. kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok. pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.

KECERDASAN SPIRITUAL, EMOSIONAL, DAN INTELEKTUAL DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Sayangnya, kemajuan dibidang ini tidak diimbangi dengan kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam dunia pendidikan dan juga dalam dunia nyata. Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

OTAK DAN BERAGAM KECERDASAN

BAB V PENUTUP. penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Etis Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember

BAB I PENDAHULUAN. (Jogyakarta: Media Wacana Press, 2003), hlm Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta menjadi. Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan memiliki potensi diri serta perilaku yang berbeda-beda satu dengan yang

ALKITAB. Alkitab The Bible Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik memiliki potensi masing-masing, hal ini ditegaskan dalam

KELUARGA SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN PERTAMA DAN UTAMA DALAM MEMBINA KESEHATAN JIWA/MENTAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Hasil Belajar TIK Siswa Kelas XI SMAN 7 Denpasar Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Tujuan ini tertera pada Garis Besar Haluan Negara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sekolah yang tidak lepas dari cita-cita mencetak

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Obor Indonesia, 1999, p Jane Cary Peck, Wanita dan Keluarga Kepenuhan Jati Diri dalam Perkawinan dan Keluarga, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi (Susilo, 2008). rasional berfungsi utama pada jenis Homo sapiens, makhluk mamalia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi akademik merupakan salah satu hasil yang dimunculkan oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di antaranya adalah manajemen

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Untuk membina

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL, SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI

KEBEBASAN DARI KEKUATIRAN DAN KEGELISAHAN Bagian ke-2

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, penulis mengambil. 1. Konsepsi kecerdasan emosional dan spiritual didasari oleh konsep bahwa

BAB II KAJIAN KPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

ESQ DAN KEBUTUHAN SPIRITUALITAS CIVITAS AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB III PEMIKIRAN DANAH ZOHAR DAN IAN MARSHALL TENTANG KECERDASAN SPIRITUAL

Spiritual Hunger 2 - Kelaparan Roh 2 Center of Attention - Pusat Perhatian

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI BERMAIN BATANG BERPASANG PADA KELOMPOK A TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL VII KECAMATAN KOTA KOTA KEDIRI

Transkripsi:

Resensi Buku Judul : SQ, Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan Penulis : Danah Zohar dan Ian Marshall Penerjemah : Rahmani Astuti, Ahmad Najib Burhani, Ahmad Baiquni Penerbit : Mizan, Bandung, 2001 Ukuran : 23,5 cm X 15,5 cm Jumlah hal. : 294 Oleh : Lisa Kumalanty Kecerdasan Spiritual ( Spiritual Quotient ) S etelah beberapa lama Kecerdasan Intelektual yang lebih dikenal dengan IQ menjadi peranan penting, muncul Kecerdasan Emosional ( EQ ) yang diperkenalkan oleh Daniel Goleman. Orang mulai menyadari bahwa kesuksesan dapat dicapai bila ada keseimbangan antara Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional. Kemudian Psikolog Danah Zohar dan suaminya Ian Marshall memunculkan Q yang ketiga yaitu SQ yang merupakan landasan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Sependapat dengan mereka, SQ lebih tepat disebut Kecerdasan Spiritual karena quotient adalah angka dari hasil pembagian. Buku mereka yang berjudul SQ: Spiritual Intelligence The Ultimate Intelligence memuat bahwa Kecerdasan Spiritual tidak bisa dihitung karena pertanyaan yang diberikan semata-mata merupakan latihan perenungan (hal 243). Menurut mereka, kita hidup dalam budaya yang bodoh secara spiritual. Maksudnya, kita telah kehilangan pemahaman terhadap nilai-nilai mendasar. Kehidupan yang bodoh secara spiritual ini ditandai dengan materialisme, egoisme, kehilangan makna dan komitmen (hal 14). Bahkan dikatakan, kekeringan spiritual terjadi sebagai produk dari IQ manusia yang tinggi (hal 20). Oleh karena itu, penting sekali kita meningkatkan SQ. Apakah SQ itu? Danah dan Ian dalam bukunya edisi Indonesia SQ : Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan tidak memberikan batasan secara definitif. Mereka 134 Jurnal Pendidikan BPK PENABUR

menekankan pada aspek nilai dan makna sebagai unsur penting dari Kecerdasan Spiritual. SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan masalah makna dan nilai menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya; menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Selanjutnya berlandasan pada beberapa ahli psikologi ( Sigmund Freud, C.G. Jung ), neurolog ( Persinger, Ramachandran ) dan filosof ( Daniel Dennett, Rene Descartes ), Danah dan Ian membahas lebih dalam mengenai Kecerdasan Spiritual. Kecerdasan Spiritual disimbolkan sebagai Teratai Diri yang menggabungkan tiga kecerdasan dasar manusia ( rasional, emosional, dan spiritual ), tiga pemikiran ( seri, asosiatif, dan penyatu ), tiga jalan dasar pengetahuan ( primer, sekunder, dan tersier ) dan tiga tingkatan diri ( pusattranspersonal, tengah-asosiatif & interpersonal, dan pinggiran-ego personal ). Dengan demikian SQ berkaitan dengan unsur pusat dari bagian diri manusia yang paling dalam menjadi pemersatu seluruh bagian diri manusia lain. SQ adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar. SQ menjadikan manusia yang benar-benar utuh secara intelektual, emosional dan spiritual. SQ adalah kecerdasan jiwa. Ia adalah kecerdasan yang dapat membantu manusia menyembuhkan dan membangun diri manusia secara utuh. Namun, pada zaman sekarang ini terjadi krisis spiritual karena kebutuhan makna tidak terpenuhi sehingga hidup manusia terasa dangkal dan hampa. (hal 16) Ada tiga sebab yang membuat seseorang dapat terhambat secara spiritual, yaitu tidak mengembangkan beberapa bagian dari dirinya sendiri sama sekali, telah mengembangkan beberapa bagian, namun tidak proporsional, dan bertentangannya / buruknya hubungan antara bagian-bagian. Apa usaha kita untuk mengatasinya? Danah dan Ian memberikan Enam Jalan Menuju Kecerdasan Spiritual yang Lebih Tinggi dan Tujuh Langkah Praktis Mendapatkan SQ Lebih Baik. Enam Jalan tersebut yaitu jalan tugas, jalan pengasuhan, jalan pengetahuan, jalan perubahan pribadi, jalan persaudaraan, jalan kepemimpinan yang penuh pengabdian.(hal 197) Sedangkan Tujuh Langkah Menuju Kecerdasan Spiritual Lebih Tinggi adalah (1) menyadari di mana saya sekarang, (2) merasakan dengan kuat bahwa saya ingin berubah, (3) merenungkan apakah pusat saya sendiri dan apakah motivasi saya yang paling dalam, (4) menemukan dan mengatasi rintangan, (5) menggali banyak kemungkinan untuk melangkah maju, (6) menetapkan hati saya pada sebuah jalan, (7) tetap menyadari bahwa ada banyak jalan. Jurnal Pendidikan BPK PENABUR 135

Bila SQ seseorang telah berkembang dengan baik, maka tanda-tanda yang akan terlihat pada diri seseorang adalah (1) kemampuan bersikap fleksibel, (2) tingkat kesadaran diri tinggi, (3) kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, (4) kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit, (5) kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai, (6) keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu, (7) kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal (berpandangan holistik), (8) kecenderungan nyata untuk bertanya Mengapa? atau Bagaimana jika? untuk mencari jawaban yang mendasar, (9) memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi. Secara garis besar, saya sependapat dengan Danah dan Ian bahwa manusia harus meningkatkan Kecerdasan Spiritual untuk mengatasi krisis spiritual yang melanda dunia, khususnya di dunia barat. Namun, bagaimana hubungan antara SQ dan Agama? Karena sebagai orang beragama kita selalu berpegang pada Firman Allah. Danah dan Ian berpendapat bahwa SQ tidak mesti berhubungan dengan agama. Banyak orang Humanis dan Ateis yang memiliki SQ sangat tinggi. (hal 8) Agama formal hanya seperangkat aturan dan kepercayaan yang dibebankan secara eksternal. Sedangkan SQ adalah kemampuan internal bawaan otak dan jiwa manusia, yang sumber terdalamnya adalah inti alam semesta sendiri. Dikatakan pula, SQ tidak bergantung pada budaya maupun nilai, tetapi menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. SQ membuat agama menjadi mungkin ( bahkan mungkin perlu ), tetapi SQ tidak bergantung pada agama. (hal 9) Muncul pertanyaan bagi saya, kalau SQ sebagai kecerdasan jiwa tidak bergantung pada agama, di mana agama diletakkan? Karena bagi orang Kristen, agama sebagai iman kepada Allah merupakan basis dari semua kehidupan. SQ memang dapat membantu orang untuk menguatkan kehidupan keagamaannya, tapi tanpa dilandasi agama maka orang tersebut menjadi humanis. Di sinilah letak perbedaan antara SQ dan ajaran agama Kristen. SQ memandang manusia sebagai manusia psikologis sedangkan ajaran agama Kristen menempatkan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang segambar dengan Allah. Dalam agama Kristen ada yang disebut Spiritus. Seperti juga SQ yang memerlukan latihan, maka organ spiritus ( kebajikan teologal, imanpengharapan-kasih, karunia roh kudus ) perlu dilatih supaya berkembang. Orang yang spiritusnya hidup, pada suatu hari akan menyadari karya Allah dalam 136 Jurnal Pendidikan BPK PENABUR

dirinya. Orang itu akan mengalami Terang Allah, cinta, dan damai-nya. Mungkinkah ini yang dimaksud Danah dan Ian dengan Kecerdasan Spiritual seperti cerita nelayan Meksiko dan pengusaha Amerika? Diceritakan bahwa seorang pengusaha Amerika mencemooh gaya hidup seorang nelayan Meksiko. Saya tidur larut, memancing sebentar, bermain dengan anak-anak saya, tidur siang bersama istri saya, Maria, jalan-jalan ke desa setiap malam untuk menyesap anggur dan bermain gitar bersama kawankawan saya. Saya mempunyai kehidupan yang lengkap dan sibuk, Senor, kata nelayan Meksiko. Pengusaha Amerika itu mengatakan bahwa Ia seorang MBA lulusan Harvard dapat menolong nelayan tersebut menjadi pengusaha besar dalam waktu 15 s.d. 20 tahun dan pindah ke Los Angeles atau NewYork. Tapi sang nelayan menanyakan apa yang dilakukan setelah itu. Sang pengusaha menjawab bahwa ia dapat menjual perusahaannya, menjadi kaya dan pindah ke desa untuk melakukan seperti apa yang dilakukan nelayan itu sekarang. (hal 250) Danah dan Ian melihat bahwa sang nelayan merupakan contoh seseorang yang cerdas secara spiritual. Ia memiliki pemahaman yang cerdas mengenai tujuan hidupnya sendiri yang dianggapnya penting, ia merasa damai. Sang nelayan terlihat tidak berambisi untuk mendapatkan sesuatu lebih banyak. Ia merasa sudah cukup dengan apa yang didapatkan setiap harinya. Apakah dapat dikatakan bahwa sang nelayan bersikap pasrah kepada Tuhan seperti yang tertulis dalam Matius 6:34 yaitu Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari? Danah dan Ian memang tidak berlandaskan agama dalam membahas kecerdasan spiritual. Dengan latar belakang pendidikan mereka, Danah mempunyai pendidikan di bidang fisika, filsafat, psikologi dan teologi dan Ian adalah seorang psikiater yang meraih gelar di bidang psikologi dan filsafat, mereka menempatkan agama sebagai salah satu cara memperoleh kecerdasan spiritual yang tinggi. Mereka mengajak kita untuk memahami pentingnya kecerdasan spiritual sebagai landasan IQ dan EQ, mengingat krisis makna yang sedang melanda dunia. Mereka berpendapat bahwa kecerdasan spiritual berkaitan dengan makna hidup, nilai-nilai dan keutuhan diri. Orang dapat menemukan makna hidup dari bekerja, belajar, berkarya bahkan saat menghadapi masalah atau penderitaan. Mungkin terjadi, seorang ateis memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi karena seperti IQ dan EQ, maka SQ pun merupakan potensi manusiawi. Oleh karena itu, lebih baik ketiga potensi tersebut dilandasi oleh agama. Mereka masih perlu melengkapi kajian mengenai kecerdasan spiritual dalam bentuk Jurnal Pendidikan BPK PENABUR 137

penerapannya dalam hidup sehari-hari. Selain itu sejauh mana keberadaan SQ yang ada dalam diri manusia masih perlu dikaji mengingat mereka berasal dari kultur yang berbeda dengan kita. Daftar Pustaka : Zohar, Danah dan Ian Marshall. SQ : Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. Bandung : Mizan. 2001. Subandi, MA., Drs. Seminar Setengah Hari : Menyoal Kecerdasan Spiritual. Yogyakarta, 6 Juni 2001 Djaenudin, Djudjun, S.Th. Artikel : Spiritual Quoetient (Kecerdasan Spiritual). Jakarta : 22 Oktober, 2001. Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab. Bogor : Lembaga Alkitab Indonesia. 1980. 138 Jurnal Pendidikan BPK PENABUR