BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian yang berjudul mobilitas penduduk di Kecamatan Bungbulang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel. Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Taman Ade Irma Suryani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), metode penelitian adalah

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian berupa gambaran atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di objek Wisata Pantai Pondok Bali yang terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam interpretasi dan proses pemetaan citra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan rumusan masalah, bagain ketiga berisikan tentang apa dan siapa saja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar

Metode penelitian menurut Surachmad (1982:131), adalah cara utama yang. dipergunakan untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan teknik dan alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Tika

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei. Survei adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar, metode penelitian juga merupakan suatu cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai permasalahan penelitian. Metode diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan metode penelitian, peneliti akan dihadapkan pada sebuah strategi, proses dan pendekatan dalam karakteristik dari data yang diperlukan. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan Menambahkan bahwa penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk menentukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah, dengan tujuan mencari pemecahan terhadap malasah tersebut (Tika, 2005). Jadi metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitiandeskriptif dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara, pengamatan (observasi), dan tinjauan literatur.dengan menggunakan metode deskriptif ini, diharapkan dapat mengungkap kondis kawasan mangrove, faktor kerusakan mangrove, dan partisipasi masyarakat serta untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai penelitian ini. Untuk memperoleh data tersebut, secara langsung diamati dan dicek sehingga penelitian ini dapat mencari hubungan gejala atau fakta tentang keadaan umum mengenai kawasan mengrove di Pantai Kota Cirebon. B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsini, 2006). Variabel penelitian

42 pada dasarnya adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti sehingga diperoleh data atau informasi tentang hal yang terkait dalam penelitian, kemudian ditarik kesimpulan. Adapun variabel dalam penelitian ini diturunkan dari rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Kondisi mangrove pada tahun 2013 yang meliputi jenis mangrove, luas mangrove, kerapatan mangrove, danketinggian mangrove. 2. Faktor penyebab kerusakan mangrove akibat aktivitas pendudukyang meliputi korversi untuk pemukiman, konversi untuk tambak, pengambilan kayu, penangkapan fauna, dan percemaran, 3. Partisipasi Masyarakat yang meliputi tingkat partisipasi masyarakat (tinggi, rendah, dan rendah).tingkat partisipasi penduduk dikemukakan berdasarkan bentuk partisipasi penduduk dalam pelestarian mangrove di Kota Cirebon dapat dibedakan menjadi 5 bentuk yaitu partisipasi uang, partisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi buah pikiran / ide, dan partisipasi sosial. Tabel 3.01.Variable Penelitian No Variabel Penelitian Indikator 1. Kondisi Mangrove pada tahun 2013 Jenis Mangrove Luas Mangrove Kerapatan Mangrove Ketinggian Mangrove 2. Faktor Kerusakan MangroveAkibat Aktivitas Penduduk Faktor Kerusakan Mangrove Akibat Aktivitas Penduduk Konversi untuk Pemukiman Konversi untuk Tambak Pengambilan Kayu Penangkapan Fauna Pencemaran 3. Partisipasi Penduduk Tingkat Partisipasi Penduduk Tinggi Sedang Rendah Bentuk Partisipasi Penduduk Partisipasi Uang Partisipasi Tenaga Partisipasi Keterampilan

43 C. Desain Penelitian Partisipasi Buah Pikiran / Ide Partisipasi Sosial Penelitian ini diawali dengan melakukan survey pendahuluan dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi lokasi penelitian dan melakukan wawancara dengan nelayan setempat mengenai masalah dan kondisi mangrove di Pesisir Kota Cirebon. Selain itu. Tahap selanjutnya adalah pra-penelitian. Tahap ini bertujuan untuk memperkirakan lokasi yang cukup representatif untuk melakukan penelitian. Dalam tahap pra-penelitian ini membagi lokasi penelitian menggunakan plot. Plot ditempatkan pada setiap zona berdasarkan purposive sampling dengan metode kuadrat. Metode kuadrat adalah persegi dengan berbagai ukuran dari 10 m2 sampai 100 m2 (Fachrul, 2007). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ukuran (5x5) m2 yang berjumlah 24 buah atau 8 transek. Menurut Fachrul (2007 : 40) metode transek adalah jalur sempit melintang pada lahan yang akan diperajari atau diselidiki dengan tujuan mengetahui hubungan perubahan vegetasi dan perubahan lingkungan atau untuk mengetahui jenis vegetasi yang ada di suatu lahan secara tepat. Masing-masing transek terdiri atas 3 metode kuadrat pada jarak 0-5 meter, 10-15 meter, dan 20-25 meter dari garis pantai. Tahan penelitian ini menggunakan analisi citra yang dilanjutkan survey lapangan, observasi dan wawancara. Analisi citra untuk mencari luas dan kerapatan mangrove sedangkan survey lapangan dilakukan dengan obesevasi pada mangrove melalui plot metode kuadrat dan wawancara kepada pihak yang terkait. Survai lapangan pada setiap plot melakukan pendataan dan mengindentifikasi jenis spesies mangrove, ketinggin mangrove dan kondisi mangrove. Parameter yang ingin diketahui adalah jenis, kerapatan, ketinggian dan keadaan mangrove. Dalam mengindentifikasi jenis menggunakan daftar identifikasi mengenai jenis-jenis mangrove. Kerapatan dapat ketahui dengan jumlah mangrove dibagi dengan luas petak mengamatan (ha). Ketinggian dapat diukur dengan mengukuran langsung dengan menggunakan busur derajat dan bandul (Klinometer).

44 Gambar 3.01. Peta Lokasi Penelitian

45 Observasi dilakukan untuk mengetahui adanya faktor penyebab kerusakan mangrove antara lain konversi untuk pemukiman, konversi untuk tambak, pengambilan kayu, penangkapan fauna, pertambangan, pencemaran, sedimentasi, bencana alam, dan perubahan iklim. Sedangkan wawancara dilakukan untuk mengetahu bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan mangrove. Selanjutnya tahap analisis, teknik analisis yang dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistika yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagai adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2012). Analisis data yang digunakan tidak terbatas pada teknik pengelolaan datanya seperti pada pengecekan data dan tabulasi. Namun hasil analisis disajikan dalam bentuk angka pesentase yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam bentuk suatu uraian. D. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Sumaatmadja (1988: 112) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan gejala, individu, kasus dan masalah yang kita teliti yang ada di daerah penelitian, menjadi objek penelitian geografi. Sedangkan menurut Tika (2005 : 24), populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah himpunan individu atau objek yang diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya. Dalam penelitian ini, populasinya meliputi populasi wilayah dan populasi manusia. Populasi wilayah meliputi seluruh kawasan mangrove di Pesisir Kota Cirebon dan populasi manusia meliputi masyrakat yang bertempat tinggal di sekitar kawasan mangrove. Masyrakat Pesisir Kota Cirebon ini meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Lemahwungkuk, Kecamatan Pekalipan, dan Kecamatan Kejaksan. Tiga Kecamatan yang berbeda dengan rincian sebagai berikut:

46 a. Populasi wilayah yaitu seluruh Kawasan Mangrove di 4 Kelurahan yang terletak di Pesisir Kota Cirebon yang memiliki luas wilayah sebesar 8,53 km 2. b. Populasi manusia dalam penelitian ini yaitu sebagian penduduk yang bertempat tinggal di kota Cirebon di tiga Kecamatan yang berjumlah 73.157 jiwa (2011).Secara rinci populasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.02. Tabel 3.02. Populasi Penelitian Luas Rumah Penduduk No. Kecamatan Kelurahan Wilayah Tanggal (km 2 (Jiwa) ) (KK) 1. Lemahwungkuk Pegambiran 4,05 20.422 5.330 Kesepuhan 0,64 14.373 3.514 2. Kejaksan Kebonbaru 0,8 8.337 2.144 Kesenden 1,25 11.950 2.996 Jumlah 6,74 55.950 13984 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Cirebon, 2011 2. Sampel MenurutSumaatmadja (1988: 112) sampel adalah bagian dari populasi (cuplikan, contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan.sedangkan Tika (2005: 24) mendefinisikan bahwa sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi. Adapun sampel dalam penelitian ini merupakan sampel wilayah dan sampel responden. Sampel wilayah meliputi zonasi yang berada pada kawasan mangrove. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode kuadrat. Metode kuadrat adalah persegi dengan berbagai ukuran dari 10 m 2 sampai 100 m 2 (Fachrul, 2007). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ukuran (5x5) m 2 yang berjumlah 24 buah atau 8 transek. Menurut Fachrul (2007 : 40) metode transek adalah jalur sempit melintang pada lahan yang akan diperajari atau diselidiki dengan tujuan mengetahui hubungan perubahan vegetasi dan perubahan lingkungan atau untuk mengetahui jenis vegetasi yang ada di suatu lahan secara tepat.masing-masing transek terdiri atas 3 metode kuadrat pada jarak 0-5 meter, 10-15 meter, dan 20-25 meter dari garis pantai.

47 Pada sampel responden berupa masyarakat disekitar kawasan mangrove dimana dalam teknik pengambilan proposional random sampling atau pengambilan yang dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan. Jumlah sampel dari penelitian ini seluruhnya diperolah dengan menggunakan formula Dixon dan B.Leach (Tika, 2005) adalah sebagai berikut : Menentukan persentase karakteristik (P) Jumlah responden populasi P = x 100% Jumlah penduduk populasi = 18375 x 100% 73157 = 25,117 % Menentukan Variabilitas (V) V = P (100 P) = 25,117 (100 25,177) = 25,117 (74,883) = 1880,847 = 43,369 = 43 Menetukan Jumlah Sampel (n) = Z.V c 2 Keterangan : n : Jumlah sampel Z : Convidence level atau tingkat kepercayaan 95% besarnya 1,96. V : Variabititas, diperoleh dari hasil sebelumnya. c : Conviden limit atau batas kepercayaan, besarnya 10. n = Z. V c 2 1,96.43 = c10 2 84,28 = 10 = 8,428 2 = 71,032 = 71 2

48 Menentukan jumlah sampel yang dikoreksi (dibetulkan) dengan rumusan : N = 1 + Keterangan : N : Jumlah sampel yang telah dikoreksi n : Jumlah sampel yang dihitung dalam rumus sebelumnya N : Jumlah populasi / yang menjadi populasi N = = 1 + 1 + n n N 71 71 18375 71 = 1 + 0,00386 71 = 1,00386 = 70,727 = 71 n Dari perhitungan di atas dapat diketahu jumlah sampel responden yang harus dicari dalam penelitian yaitu sebanyak 71 responden. Pada sampel ini akan disebarkan secara sampel aksidental. Sampel aksidentalini merupakan sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada (Nasution, 1987). Pada sampel ini akan disebarkan secara proporsional berdasarkan jumlah kepala keluarga di lokasi penelitian menjadi sampel penelitian, digunakan perhitungan yang dikemukakan oleh Soepono dalam Latipah (Apriyani, 2012), teknik ini digunakan karena jumlahresponden di kelurahan lokasi penelitian sampelnya tidak sama dan mengambil pada kelurahan yang mempunyai ekosistem mangrove. Adapun perhitungan yang digunakan yaitu : P = P1 P N : Jumlah sampel KK tiap kelurahan P1 : Jumlah populasi KK tiap kelurahan P : Jumlah populasi KK keseluruhan kelurahan sampel N : Jumlah seluruh sampel Jumlah sampel penduduk tiap desa wilayah sampel adalah : n N x n

49 Kelurahan Kesenden P = P1 P x n = 2996 x 71 13984 = 15,211 = 15 Kelurahan Kebonbaru P = P1 P x n = 2144 x 71 13984 = 10,886 = 11 Kelurahan Kesepuhan P = P1 P x n = 3514 x 71 13984 = 17,841 = 18 Kelurahan Pegambiran P = P1 P x n = 5330 x 71 13984 = 27,062 = 27 E. Instrumen Penelitian Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Alat - Pedoman obsevasi - Pedoman wawancara - Checklist/Angket - Alat tulis - Dokumentasi/Kamera digital - Tintauan Literatur - Global Positioning System (GPS) - Kompas - Komputer dengan spesifikasi Intel Core TM Duo Processor T2450, 14,1 WXGA, RAM 2,5 GB. - Software Map Info 10.5 - Software Arc'View 3.2 - Materan Panjang

50 - Tali raffia (1000 meter) - Tongkat kayu - Alat Pemotong b. Bahan - Peta Rupa Bumi - Data statistik Kota Cirebon Dalam Angka - Data Monografi Kelurahan - Data persebaran dan pengelolaan mangrove Kota Cirebon F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan survai lapangan baik melalui observasi lapangan ataupun wawancara. Obeservasi lapangan merupakan teknik pengamatan secara langsung terhadap gejala, fenomena, dan fakta yang ada di daerah penelitian. Obeservasi lapangan ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar checklist. Daftar cek (checklist) adalah daftar berisi nama objek atau fenomena-fenomena yang akan diteliti atau diamati (Tika, 2005). Daftar cek akan mempermudahkan penelitian untuk mengumpulkan data mengenai kondisi mangrove berupa jenis, kerapan, luas, dan ketinggian serta mengetahui faktor kerusakan mangrove berupa konversi untuk pemukiman, konversi untuk tambak, pengambilan kayu, penangkapan fauna, pertambangan, pencemaran, sedimentasi, bencana alam, dan perubahan iklim. Wawancara (Tika, 2005) merupakan metode pengumpulan data dengan tanya jawab yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada masyrakat yang berada disekitar mangrove. Adapun data diperoleh dari wawancara ini guna mengetahui bentuk partisipasi masyarakat. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dengan melakukan survey institusional & kepustakaan. Institusi yang dituju untuk mendukung penelitian ini

51 adalah institusi yang membawahi beberapa bidang yang terkait dengan pengelolaan manrove. G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolaan Data Langkah yang akan dilakukan peneliti dalam pengelolaan data hasil penelitian sitematik. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut: a. Memeriksa perolehan data yang terdapat pada instrumen penelitian dengan mengecek kelengkapan jawaban responden, pada tahap ini dilakukan pengecekan instrumen dalam pengisian instrumen yang telah disebar. b. Editing data, untuk pengecekan data yang telah dikumpulkan telah cukup baik dan selanjutnya data akan diolah lebih lanjut. c. Coding, usaha mengklasifikasi data, penggolongan data berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan yang diharapkan. d. Tabulasi, data berdasarkan klasifikasi yang dibuat sesuai dengan langkah sebelumnya yang diharapkan sesuai, maka selanjutnya akan melakukan proses penyusunan dan analisis data. 2. Teknik Analisis Data Meneurut Sugiyono (2012 : 89) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami (Siregar, 2011). Adapun cara yang digunakan dalam mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data dengan

52 perhitungan persentase. Perhitungan ini merupakan teknik statistik sederhana dengan rumus sebagai berikut : P = F N + 100% Keterangan P = besarnya persentase hasil panel F = frekensi jawaban N = jumlah seluruh responden Angka dalam perhitungan merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara, baik jawaban dalam bentuk pilihan ganda maupun dalam bentuk uraian. Dalam statistika, secara teknik tidak ada uji signifikasi dan tidak ada taraf kesalahan karena penelitian tidak bermaksud membuat generalisasi (Sugiyono : 2012). Adapun pandangan menurut Hasan dalam siregar (2011 : 222) analisis deskriptif ini menggunakan satu variabel atau lebih tapi bersifat mandiri, oleh karena itu analisis ini tidak berbentuk perbandingan atau hubungan. Sedangkan untuk penafsiran dari perhitungan, menggunakan parameter yang dikemukakan oleh Santoso dalam Sugianto (2009 : 34) dengan parameter seperti yang tercantum pada tabel 3.03. Tabel 3.03. Kriteria untuk Analisis persentase Presentase 100 75 99 51 74 50 25 49 1 24 0 Kriteria Seluruhnya Sebagian besar Lebih dari setengahnya Setengahnya Kurang dari setengahnya Sebagaian kecil Tidak ada Sumber : Santoso (dalam Sugianto 2009 : 34)

53 H. Alur Penelitian Survey Pendahuluan Pengamatan Kondisi Lingkungan Wawancara dengan Nelayan dan Petani Setempat Pra-Penelitian Pemetaan dan Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian Wawancara Citra Satelite Observasi Lapangan Bentuk Partisipasi Masyarakat Luas Mangrove Survey Lapangan Kondisi Mangrove Kerapatan Mangrove Ketinggian Mangrove Jenis Mangrove Faktor Kerusakan Mangrove Konversi untuk Pemukiman Konversi untuk Tambak Pengambilan Kayu Penangkapan Fauna Pertambangan Pencemaran Sedimentasi Bencana Alam Perubahan Iklim Analisis Kerusakan Mangrove Gambar 3.02.Alur Penelitian