BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang diinginkan. Tujuan kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1 Komunikasi massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau media elektronik (televisi, radio), yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. 2 Peranan media massa dalam kehidupan sehari hari saat ini semakin terlihat nyata dan begitu terasa, karena kebutuhan manusia pun semakin meningkat. Perkembangan teknologi saat ini yang pesat memudahkan kita untuk mendapatkan informasi dari belahan dunia manapun. Dominasi media massa dalam kehidupan masyarakat tidak saja dalam bentuk perangkat keras semata, melainkan juga dalam bentuk penyajian isi. Isi 1 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, 2005, hal 4 2 Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Edisi Dua, Erlangga, Jakarta 1989 1
2 yang disajikan oleh media sering dibentuk sedemikian rupa, sehingga menimbulkan rasa percaya khalayak yang mengkonsumsi nya. Ahli komunikasi massa Dennis McQuail mengatakan media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Stasiun televisi setiap hari nya menyajikan berbagai jenis program yang jumlah nya sangat banyak dan jenis nya sangat beragam. Pada dasar nya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama progam itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, serta hukum yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program menarik. Televisi adalah media massa yang paling sering dituding banyak memberikan efek paling besar bagi audiensnya. Hal itu disebabkan oleh kekuatan televisi itu sendiri sebagai media komunikasi dan informasi, merupakan salah satu bagian dari sistem kehidupan yang besar, sehingga mampu menciptakan daya rangsang yang sangat tinggi didalam mempengaruhi sikap, tingkah laku dan pola berpikir masyarakat, dimana akhir nya menyebabkan banyak sekali perubahan yang terjadi didalam masyarakat. Media televisi telah banyak menyuguhkan beberapa program menarik, dan juga stasiun televisi setiap hari nya menyajikan berbagai jenis program yang jumlah nya sangat banyak dan jenis nya sangat beragam.
3 Program - program yang ada dalam pertelevisian kita saat ini memberi pengaruh besar bagi masyarakat, hal itu terlihat dari daya tarik program tersebut. Program semacam itu sangat kuat mengembangkan gaya hidup mewah dan pola hidup konsumtif. Stasiun televisi masing masing bertahan dengan menghadirkan berbagai macam acara. Salah satu nya adalah program reality show, yang termasuk program acara hiburan televisi. Reality show, sesuai dengan nama nya maka program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata dengan cara yang sealamiahmungkin tanpa rekayasa. 3 Namun terjadi penyimpangan mengenai pengertian tersebut. Ini menjadi fenomena yang menarik, beberapa tayangan bergenre Reality show di Indonesia saling berlomba mengambil simpati masyarakat demi keuntungan semata tanpa memikirkan dampak dari tayangan tersebut. Seperti contoh beberapa stasiun televisi yang menyajikan Reality Show yang sangat tidak memikirkan dampak dari tayangan tersebut dan memainkan emosi ketika Reality Show tersebut ditayangkan. Pertama, Reality Show Curhat dengan Anjasmara yang ditayangkan di TPI pada tahun 2009. Pada program ini menyajikan tema tema dewasa yang tidak layak dityangkan pada sore hari dimana anak dan remaja masih banyak yang menonton TV. Program tersebut kerap menampilkan kekerasan verbal dan fisik yang mendominasi dari awal hingga akhir acara. 4 Kedua, Reality Show Katakan Putus yang ditayang kan di Trans TV pada 2016 hingga sekarang. Program ini 3 Morissan, Manajemen Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008, Hal 217. 4 http://www.kpi.go.id/index.php/siaran-pers-1/1057-kpi-pusat-hentikan-program-curhat-tpi diakses tanggal 26 Mei 2009, pukul 21:39 wib
4 bukannya membantu menyajikan tayangan mendidik untuk publik dan menjadikan dunia pertelevisian indonesia menjadi lebih baik, namun justru menyajikan tayangan yang minim esensi menjual emosi. 5 Menonton sebuah program tayangan televisi, berarti sebuah proses komunikasi massa dimana khalayak memperhatikan, dimana ia telah memperoleh rangsangan lewat pasca indera nya, kemudian diolah didalam diri nya, sehingga menjadi pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh nya dengan menyimpulkan informasi informasi, setelah itu menafsirkan pesan melalui indera, timbullah sebuah pengetahuan yang akan merubah perilaku khalayak yang kemudian disebut persepsi. Persepsi itu sendiri adalah, proses internal yang memungkinkan kita memilih, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. 6 Jadi media massa khususnya televisi mempunyai dampak yang kuat pada khalayak, karna disamping khalayak bisa memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan demi program tayangan televisi dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita, dan menjadi kan suatu pengalaman baru bagi insan pertelevisian. Penelitian ini berpusat pada satu wilayah Tangerang Selatan yang berada di Jl.PLN RW 01, pada pukul 17:00 WIB ibu rumah tangga mempunyai waktu yang senggang dan Reality Show Rumah Uya ditrans7 sangat diminati 5 http://www.kompasiana.com/syifa_ann/katakan-putus-transtv-tayangan-minim-esensimenjual-emosi-mempecundangi-hak-privasi_56505fff377b61430902c209 di akses 21 November 2015 pukul : 19:14 6 Deddy Mulyana, ilmu komunikasi suatu pengantar, remaja rosdakarya, Bandung : 2000. Hal.167
5 untuk ditonton. Kemudian dengan ada nya persaingan acara Reality Show peniliti ingin melihat bagaimana persepsi acara Rumah Uya dimata ibu ibu rumah tangga. Program tersebut mengupas masalah pribadi (konflik asmara) pasangan anak muda secara detail, sehingga memicu amarah para pihak berkonflik serta saling mengungkapkan aib masing-masing. Selain itu, program Rumah Uya yang merupakan Reality Show ini juga mengupas secara detail konflik keluarga dan asmara. Meskipun penayangan tersebut sudah diizinkan oleh pihak berkonflik, namun lembaga penyiaran tidak dapat menyajikan materi kehidupan pribadi dalam seluruh isi mata acara, kecuali demi kepentingan publik. 7 Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) berdasarkan kewenangan menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis telah menemukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012 pada Program Siaran Rumah Uya yang ditayangkan oleh stasiun TRANS 7 pada tanggal 2 Desember 2015 mulai pukul 17.00 WIB. Karena melihat kondisi lingkungan ibu ibu rumah tangga RW 01 JL.PLN Tangerang Selatan menonton tayangan Rumah Uya dijam yang seharus nya memperhatikan anak nya sedang bermain di gang tersebut. Ibu ibu juga senang dengan ada nya ustadzah kurota ayun yang memberikan nasehat nasehat 7 https://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/33189-teguran-tertulis-program-siaranrumah-uya-trans-7
6 tentang masalah kehidupan yang diangkat menjadi team program tersebut. Rata rata ibu ibu RW01 JL.PLN Tangerang Selatan tidak mengetahui bahwa program tersebut bergenre Reality Show yang sudah di rencanakan, terlebih ada adegan clip on jatuh yang tidak membuat ibu ibu meninggalkan acara tersebut, Program tersebut juga mendapatkan penghargaan Panasonic Award. Peneliti telah melakukan prasurvey terhadap 6 ibu ibu rumah tangga rw 01 JL.PLN Tangerang Selatan. Dimana 4 dari 6 orang suka dan 2 dari 6 hanya sekedar mengetahui acara program Rumah Uya dengan berbagai macam alasan seperti, ada nya ustadzah qurota ayun yang mengisi acara tersebut. isi tayangan ini sesuai dengan kebutuhan yang ibu ibu inginkan dengan ada nya ceramah yang diberikan sebagai solusi untuk meredam masalah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimana mana persepsi para ibu rumah tangga Jl.PLN RW 01 terhadap program Reality Show Rumah Uya di trans7. 1.3 Tujuan Penelitian Sementara tujuan penelitian dari rumusan masalah diatas adalah : Mengetahui Persepsi para ibu rumah tangga Jl.PLN RW 01 terhadap program Reality Show Rumah Uya ditrans7.
7 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan refrensi yang dapat dimanfaatkan untuk kepustakaan. Penelitian ini juga diharapkan memberikan tambahan wawasan mengenai ilmu komunikasi khusus nya dampak program di televisi terhadap persepsi khalayak. 1.4.2 Manfaat Praktis Memberikan masukan dan penilaian pada tayangan tayangan bagi stasiun televisi trans 7 dalam menciptakan suatu karya maupun acara acara Reality Show yang berbeda dengan acara acara yang pada umumnya ditayangkan oleh stasiun televisi lainnya.