BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. jendela tersebut. Tanpa membaca, tidak akan mengetahui dunia. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan perasaan yang jernih maka akan tercipta komunikasi yang jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

BAB II KAJIAN TEORITIS

173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keilmuan. Membaca merupakan kebiasaan yang diperoleh setelah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. penyandang buta aksara, agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung

[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang kehidupan.

I. PENDAHULUAN. beberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah tersedianya

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Glenn Doman dalam bukunya How to Teach your Baby to Read yang dikutip oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. masih mengalami hambatan sehingga program-program yang diluncurkan untuk

Sosialisasi Implementasi Gerakan Literasi Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. hingga remaja lebih suka menggunakan gadget untuk bermain game daripada

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas dan semangat rasa ingin tahu seseorang. Sang penguasa alam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diketahui bahwa literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Pusat Statistik, Penduduk buta aksara usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Di masa kini, teknologi semakin canggih. Indonesia sebagai negara

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap perkembangan saja

PENUMBUHAN BUDAYA LITERASI DENGAN PENERAPAN ILMU KETERAMPILAN BERBAHASA (MEMBACA DAN MENULIS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

PENERAPAN INFORMATION SEARCH STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 MACANAN

Menumbuhkan Budaya Baca Di Lingkungan PKBM PELITA RIAU. : Adimir A. Baluka

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

INOVASI SISTEM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa/Kelurahan, hlm. 7.

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam berbahasa adalah bahasa. Fungsi bahasa sebagai alat

I. PENDAHULUAN. membaca itu hanya untuk golongan yang bergelut di bidang pendidikan, misalnya mahasiswa,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah otonomi yang ditetapkan oleh Undang undang Nomor. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3825).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai salah satu tempat menimba ilmu, belum sepenuhnya

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

2015 PENGARUH LITERASI KELUARGA TERHADAP MINAT BACA DAN KEMAMPUAN LITERASI DINI SISWA KELAS AWAL

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 313/ HK / 2016 TENTANG

KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Peran Pengelola TBM Sukamulya Cerdas Dalam Optimalisasi Minat Baca Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Sudut Baca. a. Pengertian Sudut Baca. Sudut baca merupakan sebuah tempat yang terletak di sudut

BAB I PENDAHULUAN. dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Masyarakat juga mengambil peran yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

GERAKAN LITERASI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

2 semestinya memberikan nilai lebih yang bisa digali untuk kesejahteraan masyarakat pesisir. Namun pada kenyataannya kekayaan sumber daya alam tersebu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013

Capaian Keaksaraan, Gender, dan Pengembangan Budaya Baca

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam meningkatkan harkat martabat suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BROADCASTING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

Layu Sebelum Berkembang. Oleh: Gita Hayu Padma Juwita. Layu Sebelum Berkembang peribahasa tersebut mungkin cocok menggambarkan kondisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Upaya Bacanisasi pada Masyarakat Masa Kini (Memperingati hari buku nasional 17 mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU ORGANISASI MITRA PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN TATACARA MEMPEROLEH BANTUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu program pendidikan non formal dan dalam rangka ikut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2012 (http://www.bps.go.id/) menunjukkan bahwa, masyarakat Indonesia, (18.57%) memilih mendengar radio, (91.68%) memilih menonton televisi, dan (17.66%) memilih membaca surat kabar atau majalah, dari total keseluruhan penduduk Indonesia menunjukkan hanya sekitar (17.66%) penduduk yang mencari informasi melalui membaca sedangkan lainnya lebih senang mencari informasi melalui radio atau televisi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan membaca belum menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Pada survei United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tahun 2011 (http://metro.kompasiana.com/) rendahnya minat baca tersebut dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 dari seribu penduduk, itu artinya hanya ada satu orang yang memiliki minat baca tinggi. Tahun 2012 Indonesia berada pada posisi 124 dari 187 Negara dunia dalam penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya pada terpenuhinya kebutuhan dasar penduduk, termasuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan melek huruf, Indonesia sebagai Negara berpenduduk 165,7 juta jiwa lebih hanya memiliki jumlah terbitan buku sebanyak 50 juta per tahun, rata-rata hanya satu buku di Indonesia yang dibaca oleh lima orang. (http://edukasi.kompasiana.com/) Pada dunia pendidikan, membaca memiliki fungsi sosial untuk mendapatkan kualifikasi tertentu sehingga seseorang mendapatkan prestasi achievement reading, seorang peserta didik dituntut untuk membaca dan mempelajari sejumlah bahan bacaan yang dianjurkan oleh pendidik, sehingga dapat memperoleh hasil

2 penilaian yang baik, begitupun bagi seorang pendidik agar dapat mencapai kualifikasi tertentu dalam mengajar harus didukung dengan kegiatan membaca berbagai bahan bacaan untuk selalu memperbarui dan menambah pengetahuannya secara berkelanjutan, sesuai dengan perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang selalu berkembang setiap tahunnya. Budaya baca ialah suatu hal mendasar dan fundamental yang harus ditumbuhkembangkan sejak dini dalam rangka menigkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan baik pada pendidikan dasar, menengah atau pendidikan tinggi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia, hal tersebut diutarakan oleh Daryono (2011) dalam (http://daryono.staff.uns.ac.id/) yaitu, Pertama, kurikulum pendidikan dan sistem pembelajaran di Indonesia belum mendukung kepada peserta didik, semestinya kurikulum atau sistem pembelajaran yang ada mengharuskan membaca buku lebih banyak lebih baik atau mencari informasi lebih dari apa yang diajarkan. Kedua, masih terlalu banyaknya jenis hiburan, permainan game dan tanyangan TV yang tidak mendidik, bahkan kebanyakan acara-acara yang ditanyangkan lebih banyak yang mengalihkan perhatian untuk membaca buku kepada hal-hal yang bersifat negatif. Ketiga, kebiasaan masyarakat terdahulu yang turun temurun dan sudah mendarah daging, masyarakat sudah terbiasa dengan cara mendongeng, bercerita yang sampai saat sekarang masih berkembang di masyarakat Indonesia. Keempat, rendahnya produksi buku-buku yang berkualitas di Indonesia, dan masih adanya kesenjangan penyebaran buku di perkotaan dan pedesaan, yang mengakibatkan terbatasnya sarana bahan bacaan dan kurang meratanya bahan bacaan ke pelosok tanah air. Kelima, rendahnya dukungan dari lingkungan keluarga, yang kesehariaanya hanya disibukkan oleh kegiatan-kegiatan keluarga yang tidak menyentuh aspek-aspek penumbuhan minat baca pada keluarga. Keenam, minimnya sarana untuk memperoleh bahan bacaan, seperti perpustakaan, taman bacaan.

3 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 4 ayat (5) menyebutkan Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap masyarakat. Sedangkan pada Undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, disebutkan pada pasal 48 ayat (49) bahwa Pemerintah, pemerintahan daerah, dan masyarakat mendorong tumbuhnya taman bacaan untuk menunjang pembudayaan kegemaran membaca. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal menyelenggarakan layanan program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan dasar yang merupakan program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharan dan peningkatan kemampuan keaksaraan dalam upaya menumbuhkembangkan budaya baca masyarakat indonesia. Program pengembangan budaya baca merupakan salah satu program pendidikan masyarakat, yang tujuannya adalah untuk membangun masyarakat berwawasan luas, berketerampilan, maju, serta mandiri melalui kegiatan membaca, menulis, berhitung, dan bersastra melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sebagai medianya. Keberadaan TBM tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan minat membaca serta mendukung pembudayaan kegemaran membaca masyarakat, guna memberikan motivasi serta dorongan

4 kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan kegemaran membaca dan belajar serta mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat. Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan dalam Juknis TBM rintisan Ditjen PAUDNI (2013:4), TBM (Taman Bacaan Masyarakat) adalah: Sarana atau lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multimedia lain yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan literasi lainnya, dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sukamulya Cerdas didirikan pada tanggal 4 Agustus 2005 bertempat di Jl. Cirengot Rt. 04 Rw. 04 No. 14 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Cinambo Kota Bandung, yang merupakan salah satu bentuk wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat. Berdasarkan profil TBM Sukamulya Cerdas (2005), Visi dan Misi TBM Sukamulya Cerdas itu sendiri yaitu melalui budaya baca menjadikan masyarakat Sukamulya sebagai masyarakat yang cerdas, sehat, terampil serta menumbuhkan minat baca masyarakat agar tercipta masyarakat yang kreatif, dinamis, produktif dan mandiri. Hal tersebut diwujudkan melalui program serta kegiatannya yang meliputi pemberdayaan potensi dalam menggerakkan pembangunan dibidang sosial, ekonomi dan budaya yang merupakan perwujudan kepedulian terhadap masyarakat dan pemerintah, sehingga keberadaannya dapat memperluas kesempatan bagi warga masyarakat, khususnya yang tidak mampu agar dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri maupun bekerja mencari nafkah, serta mengoptimalkan kegiatan dan keberadaan Taman Bacaan Masyarakat yang lebih representative dan optimal yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, khususnya warga Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cinambo dan sekitarnya. Melihat dari latar belakang diatas maka peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan mengenai Peran Pengelola Dalam Optimalisasi Minat Baca

5 Masyarakat di TBM Sukamulya Cerdas Kelurahan Sukamulya Kecamatan Cinambo. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Melihat dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut: a. Berdasarkan data badan pusat statistik tahun 2012 menunjukkan bahwa Masyarakat lebih memilih menonton televisi (91.68%), mendengarkan radio (18.57%) daripada membaca surat kabar atau majalah (17.66%). (http://www.bps.go.id/) b. Produksi buku-buku yang berkualitas masih rendah sehingga kurang menarik minat baca masyarakat. c. Masih adanya kesenjangan penyebaran buku di desa dan kota sehingga menyebabkan terbatasnya sarana bahan bacaan dan kurang meratanya pendistribusian bahan bacaan ke pelosok tanah air. d. Masih kurangnya layanan perpustakaan, taman bacaan, maupun satuan sejenis yang dapat menjadi sarana pembelajaran dalam menumbuhkembangkan minat baca masyarakat yang menjangkau pelosok. e. Banyaknya jenis hiburan, gadget, serta tayangan televisi yang tidak mendidik bahkan kebanyakan acara-acara yang ditayangkan mengalihkan perhatian untuk membaca buku kepada hal-hal yang bersifat negatif. f. Rendahnya dukungan dari lingkungan keluarga dari masyarakat sekitar TBM Sukamulya Cerdas disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak menyentuh aspek penumbuhan minat baca pada keluarga. g. Masih kurangnya kesadaran masyarakat sekitar TBM Sukamulya Cerdas akan pentingnya membaca.

6 Berdasarkan identifikasi tersebut bahwa penelitian ini tidak akan membahas semua secara keseluruhan, tetapi hanya akan menyangkut peran pengelola dalam optimalisasi minat baca masyarakat di TBM Sukamulya Cerdas Kelurahan Sukamulya Kecamatan Cinambo Kota Bandung. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan hasil identifikasi diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Peran Pengelola Dalam Optimalisasi Minat Baca Masyarakat di TBM Sukamulya Cerdas Kelurahan Sukamulya Kecamatan Cinambo?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran Pengelola Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di TBM Sukamulya Cerdas Kelurahan Sukamulya Kecamatan Cinambo Kota Bandung. Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian yang dilakukan, dapat dirumuskan masalah penelitian ke dalam pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peran pengelola TBM Sukamulya Cerdas dalam optimalisasi minat baca masyarakat? 2. Bagaimanakah cara yang dilakukan oleh pengelola TBM dalam optimalisasi minat baca masyarakat? 3. Apa faktor pendukung dan penghambat TBM Sukamulya Cerdas dalam optimalisasi minat baca bagi masyarakat? C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Peran Pengelola Dalam Optimalisasi Minat Baca Masyarakat di TBM Sukamulya Cerdas Kelurahan Sukamulya Kecamatan

7 Cinambo Kota Bandung. Sedangkan secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengungkap data mengenai peran pengelola TBM Sukamulya Cerdas dalam optimalisasi minat baca masyarakat 2. Untuk mengungkap data mengenai cara yang dilakukan oleh pengelola dalam optimalisasi minat baca masyarakat 3. Untuk mengungkap data mengenai faktor pendukung dan penghambat TBM Sukamulya Cerdas dalam optimalisasi minat baca bagi masyarakat D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Secara teoritis yaitu, memberikan sumbangan pemikiran ataupun bahan kajian bagi penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) kedepannya dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat 2. Secara praktis a. Bagi pengelola TBM dapat dijadikan bahan informasi yang berguna bagi pengembangan lebih lanjut yang berkaitan dalam upaya meningkatkan minat baca dan layanan baca bagi masyarakat. b. Sebagai bahan kajian bagi pihak yang berminat untuk meneliti lebih lanjut terhadap aspek yang sama dengan kajian yang berbeda. c. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan dan pandangan serta pengetahuan baik secara teoritis maupun praktis yang berkaitan dalam upaya menumbuhkan minat baca bagi pengguna TBM. E. Struktur Organisasi Skripsi

8 Berdasarkan buku pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) (2013:20) tentang penulisan struktur organisasi skirpsi, dalam dijabarkan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, terdiri dari konsep pendidikan luar sekolah, konsep managemen/ pengeloaan, konsep taman bacaan masyarakat, konsep minat baca. BAB III Metode Penelitian, terdiri dari metode penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur pengolahan data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari gambaran umum taman bacaan masyarakat Sukamulya Cerdas, hasil penelitian, pembahasan penelitian. BAB V Kesimpulan dan Saran, terdiri dari hasil simpulan yang didapat dari penelitian dan saran yang dapat digunakan oleh penelitian lain.