BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan perekonomian di Indonesia. Perum BULOG Divisi Regional Sumbar adalah salah satu perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar. Tugas pokok BULOG sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No 50 tahun

BAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. JATIM yang meliputi sub-sub divre yang ada di dalamnya. Pada Sub Divre

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi utama yang berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pangan. Perum BULOG berkantor pusat di Jakarta, memiliki 26 Divisi

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA. NAMA : RINI WIDODO NPM : PEMBIMBING : Dr. IMAM SUBAWEH

PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG KLAIM PADA KARYAWAN DI PERUM BULOG JAKARTA

BAB I. PENDAHULUAN A.

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Kansil (2001) pengertian perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya strategi dalam memasarkan produk. Didalam suatu perekonomian yang sifatnya kompetitif, perusahaan yang

BAB II. Perum BULOG GBB Mabar Medan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Selama lebih dari 30 tahun Bulog telah melaksanakan penugasan dari

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. BULOG Sebelum menjadi PERUM. ayam pada Hari Raya, Natal/Tahun Baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT

BAB V PENUTUP. Selama melaksanakan kegiatan magang pada Perum Bulog Divisi Regional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling asasi.

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi

adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen bertugas sebagai stabilisator harga sembilan bahan pokok terutama beras, dengan cara melakukan pengadaan

BAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Boks 2. Pembentukan Harga dan Rantai Distribusi Beras di Kota Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu pakar hukum, Roscoe Pound mengemukakan paradigma

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Produksi Beras Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang cocok digunakan untuk pertanian. Sedangkan berdasarkan letak astronominya,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Bulog Divre Lampung

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. total. Tekanan dari luar negeri datang dari negara-negara pemberi pinjaman dan

BAB I PENDAHULUAN I - 1

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN TAHUN 1995 TENTANG BADAN URUSAN LOGISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Manajemen sumber daya manusia merupakan usaha untuk mengarah dan

JURNAL. Sistem Informasi Pendistribusian Raskin Berbasis Web Pada Perum Bulog Subdivre V Kediri

I. PENDAHULUAN. dengan menyerap 42 persen angkatan kerja (BPS, 2011). Sektor pertanian

I. PENDAHULUAN 927, ,10

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

menjadi sentral dalam pencapaian tujuan organisasi. Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang industri dan perdagangan, globalisasi menyebabkan arus

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan internasional, yaitu : Universal Deklaration Of Human Right. (1948), Rome Deklaration on World Food Summit

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi beras sebesar 113,7 kg/jiwa/tahun. Tingkat konsumsi tersebut jauh di

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perairan dua per tiga dari luas wilayah Indonesia. Sebagai negara

Badan Urusan Logistik (BULOG) adalah suatu Lembaga Pemerintah Non. Departemen (LPND) yang ditugasi untuk mengendalikan dan menjaga kestabilan

8 LAMPIRAN A WAWANCARA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP DISTRIBUSI BERAS

II. TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENYALURAN BERAS KOMERSIL MELALUI SALURAN RUMAH PANGAN KITA DI PT XYZ LAMPUNG. Pangan Kita in PT XYZ Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah. Oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ekonomi dan industri yang saling bersingungan satu sama lain.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB l PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 yang

BAB I. PENDAHULUAN. berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,

BAB I PENDAHULUAN. negara (Krugman dan Obstfeld, 2009). Hampir seluruh negara di dunia melakukan

Beras merupakan bahan pangan pokok sebagian besar penduduk. Indonesia. Selain itu, pemanfaatan beras pun masih dalam jumlah yang cukup

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT. daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN pulau. Dan Indonesia adalah Negara Maritim. Oleh sebab transportasi laut sangat

PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN SEGMENTAL SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PADA PERUM BULOG DIVRE SULUT AND GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PROFIL INSTANSI. Perusahaan Umum Badan Logistik atau disingkat Perum BULOG adalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERUM BULOG. sekarang ini.secara umum tugas lembaga pangan tersebut adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pertumbuhan produksi pertanian tidak sebesar laju permintaan pangan. Tabel 1.1

Perkembangan Harga Beras, Terigu Dan Gula Di Indonesia Tahun 2008 Selasa, 31 Maret 2009

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menurut Dibyo, dalam beberapa hal ambivalensi kedua fungsi tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan beralih fungsinya lahan pertanian di Indonesia menjadi perumahan,

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang lebih baik demi tercapainya tujuan pembangunan nasional melalui

PERAN PERUM BULOG SUBDIVRE KEDIRI DALAM MENJAGA STABILITAS HARGA BERAS MELALUI PENGADAAN BERAS TESIS. Diajukan Oleh :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan lembaga yang begitu penting bagi kehidupan karena dapat membuka lapangan kerja, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian di Indonesia. Perum BULOG Divisi Regional Sumbar adalah salah satu perusahaan dengan pendistribusi beras terbesar yang berada di Kota Padang. Karena, BULOG Padang merupakan gerbang stok beras di daerah Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan, Kota Padang adalah ibukota Provinsi Sumatera Barat. Tidak hanya itu lokasi gudang Bulog Padang yang berdekatan dengan pelabuhan Teluk Bayur memberikan kemudahan tersendiri dalam penyimpanan dan pendistribusian beras untuk Provinsi Sumatera Barat. BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan milik BUMN ini meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan. 1

Dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik pangan yang bertujuan untuk mempertajam tugas pokok, fungsi serta perannya. Oleh karena itu tanggung jawabnya lebih difokuskan pada peningkatan stabilitas dan pengelolaan persediaan bahan baku dan pangan. Tugas pokok BULOG adalah mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, gandum, terigu, kedelai, pakan dan bahan pangan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi produsen dan konsumen serta memenuhi kebutuhan pangan berdasarkan kebijaksanaan umum Pemerintah. Namun tugas tersebut berubah dengan keluarnya Keppres No. 45 tahun 1997, dimana komoditas yang dikelola BULOG dikurangi dan tinggal beras dan gula. Kemudian melalui Keppres No 19 tahun 1998 tanggal 21 Januari 1998, Pemerintah mengembalikan tugas BULOG seperti Keppres No 39 tahun 1968. Selanjutnya melalu Keppres No 19 tahun 1998, ruang lingkup komoditas yang ditangani BULOG kembali dipersempit seiring dengan kesepakatan yang diambil oleh Pemerintah dengan pihak IMF yang tertuang dalam Letter of Intent (LoI). Semua perusahaan mempunyai beberapa jenis sistem perencanaan dan pengendalian persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus menentukan apakah akan membeli atau membuat sendiri produk mereka. Setelah hal ini diterapkan, langkah berikutnya adalah meramalkan permintaan. Kemudian manajer operasi menetapkan persediaan yang diperlukan untuk melayani permintaan tersebut. 2

Persediaan yang diperoleh perusahaan langsung dijual kembali tanpa mengalami proses produksi selanjutnya disebut persediaan barang dagang. Perusahaan menggunakan system inventory stock karena perputaran pesediaannya cukup tinggi dan beragam untuk mengantisipasi penjualan supaya tidak terjadi kekurangan persediaan. Setiap perusahaan perlu mengadakan persediaan untuk menjamin kelangsungan hidup usahanya. Untuk mengadakan persediaan, dibutuhkan sejumlah uang yang diinvestasikan dalam persediaan tersebut. Oleh karena itu sangat pentingnya ada administrasi dalam persediaan. Dengan cara itu dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Karena administrasi itu guna untuk menyediakan informasi serta mempermudah dalam perolehan informasi kembali jika dibutuhkan. Perusahaan umumnya melakukan kegiatan administrasi yang berkaitan dengan persediaan. Perum BULOG Divre Sumber adalah salah satu perusahaan yang membutuhkan pengadaan dalam melakukan tugas pokoknya, salah satunya menyalurakan beras atau non beras ke masyarakat. Dengan hal ini, perlu adanya kegiataan persediaan. Tanpa adanya persediaan maka Perum BULOG dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keingininan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak selamanya barang atau jasa tersedian setiap saat. Berarti perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang menghasilkan suatu barang maupun jasa. Hal inilah 3

yang membuat penulis tertarik untuk membahas bagaimana proses dan sistem persediaan yang dilakukan pada Perum BULOG. Pada perushaan dagang, administrasi persediaan menjadi ujung tombok seluruh pencatatan arus keluar dan masuk barang. Dalam melakukan kegiatan administrasi persediaan barang dagang, diperlukan beberapa dokumen terkait seperti nota penjualan maupun nota pembelian. Dokumen dipergunakan sebagai alat pembuktian atau bahan untuk mendukung suatu keterangan dalam kegiatan. Tujuan dari pengawasan persediaan ini adalah (Assauri, 1998): a. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. b. Menjaga agar pembentukan persediaan tidak terlalu besar atau berlebih, sehingga biaya yang timbul oleh persediaan tidak terlalu besar. c. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena mengakibatkan meningkatnya biaya pemesanan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian judul Administrasi Persediaan Gudang Biro Pengelolaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan judul penulis maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian adalah : 1. Bagaimana proses dan sistem persediaan barang pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat? 4

2. Bagaimana administrasi persediaan Gudang biro pengelolaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat? 1.3. Tujuan Magang Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan magang ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui proses dan sistem persediaan barang pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat. 2. Untuk mengetahui administrasi persediaan Gudang biro pengelolaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat. 1.4. Manfaat Magang Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil kerja praktik ini, yaitu : a. Bagi penulis 1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan penulis tentang administrasi terutama administrasi persediaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat. 2. Mengetahui dokumen atau file yang digunakan dalam mengadministrasi barang dalam persediaan. 3. Dengan adanya Praktek Lapangan, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat dibangku perkuliahan kedalam dunia kerja secara tepat guna. b. Bagi Perusahaan 1. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia kantor atau organisasi. 5

2. Kantor akan mendapat bantuan tenaga kerja dari mahasiswamahasiswa yang melakukan praktek lapangan. 3. Adanya orang yang mengaudit kantor tanpa mengeluarkan biaya dengan adanya laporan-laporan magang yang diberikan kepada kantor. c. Bagi Pembaca Laporan kegiatan magang ini diharapkan dapat menambah bahan baca bagi pembaca serta dapat mengetahui administrasi persediaan gudang biro pengelolaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat. 1.5. Tempat dan Waktu Magang Adapun tempat yang sesuai dengan latar belakang dan masalah yang akan dibahas adalah Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat sebagai tempat untuk melaksanakan kuliah praktek lapangan magang. 1.6. Sistematika Penulis Agar dapat memperoleh laporan ini maka penulis menyusun sistematika,sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Pada bab ini menguraikan bab secara umum mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan magang, manfaat magang, tempat dan waktu magang, sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori 6

Bab ini menjelaskan tentang pengertian dan tujuan administrasi, pengertian dan fungsi persediaan, prosedur kegiatan administrasi persediaan perusahaan. BAB III : Gambaran Umum Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organsasi dan penunjang lainnya. BAB IV : Pembahasan Bab ini berisikan laporan magang yang telah dilakukan selama kegiatan magang berlangsung. BAB V : Penutup Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang berdasarkan hasil-hasil pembahasan dari pelaksanaan magang yang telah dilakukan, serta saran-saran penulis berikan agar dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun penulis. DAFTAR PUSTAKA 7