BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaki, Aboe. 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Sifat Kimia dan Fisika dari Maleat Anhidrida Tergrafting pada Polipropilena Terdegradasi

4. Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah

1/14/2014 ANTIOKSIDAN PENGGOLONGAN ANTIOKSIDAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Agrium, April 2012 Volume 17 No 2

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

4. Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

4 Hasil dan Pembahasan

PENCANGKOKAN METIL METAKRILAT PADA KARET ALAM SIKLIS DENGAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA: EFEK KONSENTRASI MONOMER.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universita Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan pembahasan

I. PENDAHULUAN. Di alam terdapat ribuan jenis bakteri dan setiap jenis mempunyai sifat-sifat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

4. Hasil dan Pembahasan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riska Rosdiana, 2014 Fortifikasi Tahu Menggunakan Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe)

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa tahun belakangan ini penelitian mengenai polimer

BAB I PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit adalah jenis minyak goreng yang paling mendominasi

BAB I PENDAHULUAN. goreng segar, 15% pada daging ayam/ikan berbumbu, 15-20% pada daging

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. TINJAUAN PUSTAKA

Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PROTECTION TAPE ST MORITA INDUSTRIES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah kecil bagian bukan karet, seperti lemak, glikolipid, fosfolid, protein,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh Poliamino Amid Terhadap Kekuatan Tarik dan Stabilitas Termal Polimer Blend Epoksi/Poliamino Amid

Pengaruh Agen Pengikat Silang Terhadap Kekuatan Tarik Perekat Akrilat Termoset Serta Degradasi Termalnya

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipilih sebagai cara pengolahan makanan karena mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kitosan dihasilkan dari kitin dan mempunyai struktur kimia yang sama

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAI\I. (1) senyawa-senyawa yang bersifat lafuogogue (dapat menstimulir produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4 Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

S2-Kimia Institut Pertanian Bogor ANTIOKSIDAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

BAB I PENDAHULUAN. Karet alam merupakan cairan getah dari tumbuhan Hevea brasiliensis

3 Metodologi Penelitian

3. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bahwa belum makan kalau belum mengkonsumsi nasi. Adanya kebiasaan ini

3 Metodologi penelitian

3. Metodologi Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODIFIKASI CYCLIC NATURAL RUBBER (CNR) MELALUI METODE EPOKSIDASI DAN GRAFTING MONOMER ASAM AKRILAT MENGGUNAKAN BENZOIL PEROKSIDA (BPO)

3 Metodologi Penelitian

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

TINJAUAN PUSTAKA Onggok Singkong Sifat-Sifat Pati

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah estetika yang berpengaruh terhadap penampilan dan menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini telah dihasilkan homopolimer emulsi polistirena

I. PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

Namun, peningkatan radikal bebas yang terbentuk akibat faktor stress radiasi, asap rokok, sinar ultraviolet, kekurangan gizi, dan peradangan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dihasilkan sebanyak 5 gram. Perbandingan ini dipilih karena peneliti ingin

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI PROSES PEMBUATAN KARET ALAM SIKLIS (CYCLIC NATURAL RUBBER) MELALUI REAKSI PEMUTUSAN RANTAI (CHAIN SCISSION) DAN SIKLISASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN BAHAN IPN MENGGUNAKAN CAMPURAN POLIMETILMETAKRILAT DAN POLISTIREN

Universitas Jember Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karet siklo (CNR) merupakan material turunan dari karet alam yang menjadi produk unggulan industri hilir karet. Karet siklo merupakan salah satu hasil modifikasi karet alam secara kimia. Karet siklo memiliki potensi yang cukup besar untuk digunakan sebagai bahan baku perekat dan cat karena memiliki sifat fisik yang khas, yaitu ringan, kaku, dan tahan terhadap abrasi (daya gesek) serta mempunyai daya rekat yang baik terhadap logam, kayu, karet, kulit, tekstil dan kertas (Departemen perindustrian, 2009). Dalam industri karet siklo digunakan sebagai bahan resin dalam pembuatan cat, pembuatan tinta dan sebagai bahan perekat (adhesive). Karet siklo ini sangat rentan (vulnerable) terhadap serangan oksidasi oleh ozon, oksigen atau terhadap sinar utraviolet (UV), oleh karena itu akibat penyimpanan dalam waktu relatif lama karet siklo akan tergradasi yang ditunjukan oleh perubahan warna menjadi kecoklatan, lebih keras dan mempengaruhi kelarutan kelarutan karet siklo dalam pelarut-pelarut organik. Hal ini disebabkan kemungkinan oleh oleh reaksi degradasi, salah satunya akibat terjadi reaksi penyilangan rantai (cros-linking) (Al-Malaika, 1983) Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk mencagah terjadinya degradasi polimer (Al-Malaika, 2012), salah satunya dengan mencangkokan senyawa antioksidan pada polimer dengan cara grafting. Beberapa antioksidan yang sering digunakan adalah senyawa hindered phenol dan hindered amin (HALS). Antioksidan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah oksidasi (mencegah reaksi dengan oksigen) pada produk karet. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas,dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif (Yayasan Karet, 1983).

Komposisi antioksidan terdiri dari dua, yaitu antioksidan alam dan antioksidan sintetik. Yang termasuk antioksidan alam antara lain turunan fenol, kumarin, hidroksi sinamat, tokoferol, difenol, nonfenol dan asam askorbat. Antioksidan sintetik antara lain Butyl Hidroksi Anisol (BHA), Butyl Hidroksi Toluen (BHT). Sifat-sifat kimia pada antioksidan antara lain sinergisme, dapat diartikan sebagai gejala bahwa efek dua komponen aktif dalam campuran lebih dari jumlah efek masing masing jika terpisah. Mekanisme kerja antioksidan dalam mencegah ketengikan bahan di antaranya secara inhibitor dan pemecah peroksida (Meronda, G. Rahma. 2008). Benzoil peroksida (BPO) merupakan senyawa peroksida yang berfungsi sebagai inisiator dalam proses polimerisasi dan dalam pembentukan ikatan silang dari berbagai polimer dan material polimer. Benzoil peroksida ini dapat digunakan sebagai pembentuk radikal bebas dimana akan dapat diuraikan dengan mudah untuk menghasilkan radikal bebas benzoil (Al-Malaika,1997). Grafting merupakan metode yang relatif sederhana dan mudah dilakukan. Secara luas teknik grafting telah banyak dilakukan karena efektif untuk meningkatkan kompatibilitas dalam campuran reaktif. Secara garis besar proses grafting diawali dengan inisiasi radikal, propagasi dan terminasi pertumbuhan polimer. Berbagai zat telah digunakan sebagai monomer cangkok pada berbagai jenis rantai polimer menggunakan metode grafting. Eddyanto, (2007), telah melakukan sintesis PP-g-MA dan NR-g-GMA sementara Nakason mempelajari reaksi grafting NR-g-MA (Nakason et al., 2002, 2004, 2006), MA tercangkok paraffin oleh Krump et al.,(2005), HDPE-g-MA (Sitepu, 2009) dan (Harahap, 2009), LLDPE-g-AA (Yohan et al., 2006), PB-g-MA (Ferrero, 2005); NR-g- MMA (George et al., 2003). Belum ada penelitian yang mempelajari pengunaan antioksidan pada karet siklo, oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian tentang Stabilisasi Produk Karet Siklo (Cyclic Natural Rubber) Melalui Grafting Antioksidan Butylated Hidroxi Toluen (BHT) untuk mencegah terjadinya degradasi polimer pada karet siklo dengan mengunakan antioksidan BHT. Diharapkan dengan tidak

3 adanya atau berkurang nya degradasi polimer pada karet siklo akan dihasilkan produk yang lebih stabil. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Karakter reaksi grafting karet CNR dengan antioksidan BHT 2. Pengaruh grafting antioksidan BHT dan benzoil peroksida terhadap kestabilan karet CNR 3. Mekanisme reaksi grafting karet CNR dengan antioksidan BHT 1.3 Perumusan Masalah 1. Bagaimana karakter reaksi grafting karet CNR dengan antioksidan BHT? 2. Bagaimana pengaruh grafting antioksidan BHT dan benzoil peroksida terhadap tingkat kestabilan CNR? 3. Bagaimana mekanisme reaksi grafting antioksidan BHT pada karet CNR? 1.4 Pembatasan Masalah 1. Dalam penelitian ini menggunakan perbandingan besar nya daerah serapan pada spektra FTIR pada puncak C=O (1740-1700) Hz antara CNR murni dengan CRN murni, CNR ditambah antioksidan BHT direndam dalam etanol, CNR-g-BHT dan CNR-g-BHT di soklet yang di beri sinar utraviolet selama 96 jam (4 hari) 2. Pelarut yang digunakan adalah toluen, metanol sebagai pencuci pada penyaringan endapan dan inisiator yang digunakan adalah benzoil peroksida. 3. Karakter reaksi grafting karet CNR dengan antioksidan BHT 4. Karakterisasi dengan uji FTIR dan analisa termal. 1.5 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui karakter reaksi grafting karet CNR dengan antioksidan BHT. 2. Untuk mengetahui perbandingan besar nya daerah serapan pada spektra FTIR pada puncak C=O (1740-1700) Hz antara CNR murni dengan CRN

4 murni, CNR ditambah antioksidan BHT direndam dalam etanol, CNR-g- BHT dan CNR-g-BHT di soklet yang di beri sinar uv 4 hari. 3. Untuk mengetahui mekanisme reaksi grafting antioksidan BHT pada karet CNR 1.6 Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian diharapkan memberikan informasi reaksi grafting antara antioksidan BHT pada karet siklo dengan inisiator benzoil peroksida untuk mendapatkan karet siklo yang tahan terhadap serangan oksidasi dan degradasi

5