Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

RUNDOWN. NO Judul Tim Liputan dubbing Durasi. 6 Mendikbud Lepas Tim Olimpiade Internasional 2014 Laras lepas tim 2 MENIT

LAMPIRAN Wawancara. Foto: Peniliti dan Informan

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai teknologi canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Latar Belakang Berdirinya Televisi Edukasi (TVE)

TRANSKRIP WAWANCARA. 5. Apa tujuan diadaknnya Bincang Edukasi?

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

Dasar- dasar Jurnalistik TV

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya, Feature, Nusantaraku, Produser, Rasulan. xii + 82 halaman; 17 gambar; 10 tabel Daftar acuan: 14 ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. wawasan. Di sini jugalah tempat kita membina bangsa kita. Tanggung jawab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. konten berita, dan pengemasannya. Sedangkan dalam membahas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti

Materi Perkuliahan I BERITA TV

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Jurnal 19, mengenai strategi-strategi yang di lakukan crew-crew Binus tv dalam Jurnal

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 A. Latar Belakang Mengingat kondisi geografi, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia, maka salah satu media yang sangat tepat untuk menyediakan sumber belajar bagi siswa dan guru melalui siaran televisi yang dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Saat ini Pustekkom telah menyelenggarakan siaran Televisi Pendidikan yang diberi nama Televisi Edukasi (TVE) yang sejak bulan Mei 2007, TVE telah mengudara selama 24 jam. Siaran televisi pendidikan tersebut dapat diakses melalui parabola dan streaming TVE serta pada jam tertentu di TVRI Nasional. Untuk mengoptimalkan pengembangan berbagai program TVE dan Suara Edukasi tersebut, Pustekkom perlu mengadakan program program yang variatif dan inovatif. Hal ini penting dilakukan mengingat siaran TVE tidak hanya diperuntukkan untuk pelajar saja melainkan dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar, masyarakat pemerhati pendidikan bahkan hingga masyarakat umum pun dapat memanfaatkan siaran TV Edukasi. Beberapa Program yang telah dikembangkan adalah Program Firmal, Program Informal, Program Non Formal dan Informasi pendidikan. Salah satu program acara yang mempunyai program yang fresh dan cepat diterima oleh para pemirsa adalah Program Informasi atau Program Pemberitaan TV Edukasi. Mengingat definisi berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak. Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan berita sepanjang waktu. Kebutuhan akan berita ada dalam masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta huruf. Khusus berita yang terkait dengan berita pendidikan, maka TV Edukasi merupakan stasiun TV yang cocok untuk mensupport hal tersebut. Berita memang selalu menarik untuk disimak, mengingat akan menambah pengetahuan dan informasi baik di sekitar kita maupun di belahan dunia lain, khususnya berita yang terkait dengan pendidikan dan budaya. Beberapa sifat berita diantaranya adalah pertama; aktual (baru), hal hal yang baru lebih memiliki nilai berita dibandingkan hal hal yang terjadi sudah lama. Kedua; jarak (jauh/ dekat), khalayak lebih tertarik akan kejadian yang terjadi di sekitar mereka dibandingkan dengan kejadian di tempat yang lebih jauh. Ketiga; Penting, sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena berpengaruh pada kehidupan langsung, contoh: Ujian Nasional, Kurikulum 2013. Keempat; kemajuan kemajuan, Inovasi baru atau perubahan, contoh: Olimpiade Sains Nasional, Robotic, Prestasi akademik dari siswa siswi di seluruh Indonesia.

Untuk menciptakan atau mengembangkan Program Informasi/Pemberitaan TV Edukasi yang berkualitas, perlu adanya rancangan yang baik, dari sisi konten maupun kemasan. B. Tujuan Program Tujuan Program Informasi Pendidikan TV Edukasi adalah memberikan informasi atau pengetahuan kepada siswa, tenaga pengajar, masyarakat pemerhati pendidikan bahkan hingga masyarakat umum mengenai pendidikan secara umum dari berbagai sumber khususnya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan C. Sasaran Sasaran yang akan dicapai adalah pemirsa TV Edukasi, dengan sasaran utama guru dan pengambil kebijakan pendidikan di sekolah D. Konsep Program Konsep Program Informasi Pendidikan: 1. Liputan Sumber Berita (Kemdikbud, Unit Utama Kemdikbud, Kementerian Lain,Pustekkom, Sekolah, dan Lain Lain) Sumber Daya Manusia/TIM Liputan (Produser, Reporter, Kameramen, Penulis Naskah, Editor) Prosedur Pengambilan Berita (Menerima bahan berita, Memilah bahan berita, Rapat redaksi singkat, Ketersediaan Alat dan SDM) Pengelolaan Bahan Berita (Mendapatkan bahan berita, Transfering bahan berita, Tahap Dubbing, Editing, Filling, Tayang, Penyimpanan File pada Library/VOD) 2

Lokasi Jabodetabek dan Luar Jabodetabek yang membutuhkan tim dan alokasi dana khusus, dipertimbangkan dan diputuskan oleh pimpinan/ atasan langsung. Khusus Lokasi Peliputan di luar Jabodetabek untuk Menteri, terdiri dari 4 kategori: Konferensi Pers,, Sosialisasi/Kunjungan Kerja, Sidak, Peresmian Hasil (Output) Bahan Liputan Sebagai Bahan/materi pada Magazine, yang tiap output dari liputan (E Flash) berdurasi 2 5 menit. Dapat dijadikan Insert gambar atau bahan tayangan pada program tertentu seperti Sapa Edukasi dan Interaktif, dan lain lain Edutorial, Siaran Pendidikan 2. Magazine PENGERTIAN MAGAZINE: kumpulan berita yang diambil dari berbagai liputan yang sudah diolah sebelumnya melalui proses editing sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan berita. LOKASI TARGET Shoting Magazine dilaksanakan di Outdoor (luar pustekkom) seperti sekolah dan lembaga terkait dan sesuai dengan kapasitas berita. Unsur Sekolah/ lembaga terkait bisa dijadikan sebagai talent pendukung shoting seperti: Co Host Durasi Magazine 24 30 menit Magazine tayang 2 kali dalam seminggu: Senin dan Kamis pukul 009.30 10.00 WIB. PROSEDUR 1. Memilah ketersediaan bahan magazine 2. Penentuan Lokasi Magazine 3

3. Membuat Naskah Magazine 4. Rapat redaksi singkat 5. Ketersediaan Alat dan SDM PENGELOLAAN 1. Mendapatkan bahan magazine dari shooting magazine 2. Transfering bahan magazine 3. Editing 4. Filling 5. Tayang 6. Penyimpanan File pada Library/VOD E. Urutan Segmen Segmen 1: 1. membuka program 2. memberikan info/topik utama 3. menggiring pemirsa pada 3 4 berita 4. Menutup segmen Segmen 2: 1. Membuka program 2. menggiring pemirsa pada 3 4 berita 3. Menutup Segmen Segmen 3: 1. Membuka program 2. menggiring pemirsa pada 1 2 berita 3. Closing Program 4

F. Format Rancangan (GBIM/JM) 1. Liputan: NAMA PROGRAM : INFORMASI PENDIDIKAN BENTUK PENYAJIAN : E MAGAZINE TOPIK/JUDUL : DURASI :. MENIT VIDEO AUDIO PRESENTER LEAD: ========================================== INSERT GAMBAR SESUAI TOPIK SOUND UP NARASUMBER/PAKAR/PRAKTISI INSERT TAYANGAN SESUAI TOPIK DAN TIME CODE SOUND UP: INSERT GAMBAR SESUAI TOPIK SOUND UP NARASUMBER/PAKAR/PRAKTISI INSERT TAYANGAN SESUAI TOPIK DAN TIME CODE SOUND UP: (NAMA PELIPUT)/ TELEVISI EDUKASI / MELAPORKAN // 5

2. Magazine Program Bentuk Penyajian Durasi : Informasi Pendidikan : E MAGAZINE : 30 Menit NO Judul Opening Tune Topik Utama Bumperin 1 TOPIK 1 2 TOPIK 2 3 TOPIK 3 Bumper out BREAK Bumper in 4 TOPIK 4 5 TOPIK 5 6 TOPIK 6 7 TOPIK 7 8 TOPIK 8 Bumper out BREAK Bumper in 9 TOPIK 9 Clossing 6