BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Pemikiran

BAB II LANDASAN TEORI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

Husna Purnama: Pengembangan Kemitraan dan Pembiayaan Usaha Kecil Menengah pada Sentra Kripik di Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

III. KERANGKA PEMIKIRAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA KULINER KEBAB BUAH SI BABAH. NAMA : Arizqy Romadhoni NPM : Jurusan : Manajemen/S1 Pembimbing : Martani. SE.

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

III KERANGKA PEMIKIRAN

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan manfaat atau keuntungan apabila dijalankan.

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN KELAS ALAM TERBUKA KEBUMIAN DAN LINGKUNGAN BERKONSEP REKREASI DAN INSPIRASI UNTUK ANAK DI SURABAYA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

9 Universitas Indonesia

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Indonesia sebagai negara

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

IV. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO OJOLALI DI JL. I GUSTI NGURAH RAI, BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Iklim persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Usaha 4.1.1 Sejarah Perusahaan UKM Flamboyan adalah salah satu usaha kecil menengah yang mengolah bahan pertanian menjadi berbagai macam produk makanan olahan. UKM Flamboyan didirikan oleh Ibu Sonya Yahya sejak tahun 1998 yang produk awalnya adalah aneka macam kerajinan tangan seperti kerawang dan toples hias. Pada tahun 2003, usaha ini mulai memproduksi aneka macam produk makanan olahan seperti aneka macam keripik pisang dan stik jagung. Kendala awal yang dihadapi oleh UKM Flamboyan adalah modal dan kemasan. Dengan keterbatasan modal, mereka tidak mampu untuk dapat mengembangkan usahanya. Namun sekarang hal itu tidak menjadi masalah, karena mereka bekerja sama dengan dinas-dinas pemerintahan seperti BUMN, pegadaian, dan dinas pemerintah lainnya untuk mendapatkan pinjaman dana dengan bunga yang rendah. Perusahaan ini juga sering mendapatkan bantuan alat/mesin. Dalam proses produksinya, usaha ini masih menggunakan peralatan tradisional, diantaranya serutan yang digunakan untuk memotong pisang dalam bentuk tipis. Untuk mempermudah proses produksi, UKM Flamboyan bekerja sama dengan para petani diantaranya petani pisang yang ada di Provinsi Gorontalo untuk mensuplai bahan baku yang digunakan untuk membuat produk makanan olahan. Ibu Sonya membuat produk olahan yaitu produk makanan yang salah satunya berbahan baku keripik pisang. Industri yang terletak di Kelurahan Moodu ini menghasilkan empat macam produk yang berbahan baku dari pisang yaitu keripik pisang keju, keripik pisang gula merah, keripik pisang cokelat dan keripik pisang balado. Dari ke empat macam produk ini yang sering kali diproduksi yaitu keripik pisang keju, karena banyaknya permintaan untuk produk 1

tersebut. Sedangkan yang lainnya diproduksi apabila ada permintaan atau pesanan. 4.1.2 Keadaan Perindustrian Kota Gorontalo merupakan salah satu Kabupaten yang padat akan perindustrian selain industri rumah tangga berbahan baku keripik pisang yang mendukung perekonomian. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan perkaitan. Pada tahun 2010, di Kota Gorontalo terdapat 1,218 industri yang terdiri dari 344 industri makanan dan minuman, 247 indutri pakaian jadi, dan 625 industri lainnya. Keberadaan industri-industri tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5,633 pekerja (BPS Provinsi Gorontalo, 2011). 4.1.3 Modal Untuk memulai suatu usaha tidak lepas dari yang namanya modal, begitu juga dengan industri rumah tangga keripik pisang, pengusaha membutuhkan modal, baik untuk membeli peralatan maupun bahan-bahan yang dibutuhkan. Sumber modal tersebut dapat berasal dari modal sendiri atau modal pinjaman dari bank atau lembaga kredit lainnya. Industri rumah tangga keripik pisang di UKM Flamboyan Kota Gorontalo, dalam menjalankan usahanya menggunakan investasi awal atau modal yang berasal dari pengusaha itu sendiri. Modal awal yang ditanamkan pada UKM tersebut sebesar Rp 350.000. 2

4.1.4 Tingkat Pendidikan Karyawan Dalam menjalankan usahanya, Ibu Sonya dibantu oleh 5 orang karyawan. Tingkat pendidikan yang dimiliki masing-masing karyawan adalah SMA dan perguruan tinggi S1 dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Tingkat Pendidikan Karyawan dan Jumlah Karyawan Industri Rumah Tangga Keripik Pisang di UKM Flamboyan Kota Gorontalo No Tingkat Pendidikan Karyawan Jumlah Karyawan 1 SD 0 2 SMP 0 3 SMA 3 4 PT 2 Jumlah 5 Sumber : Data Diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan karyawan pada UKM Flamboyan berjumlah 5 orang diantara tingkat pendidikan SMA 3 orang dan perguruan tinggi 2 orang. Agar masing-masing karyawan memiliki skill dalam berwirausaha, pemilik usaha sering mengikutkan mereka dalam berbagai kegiatan pelatihan. Dari kegiatan pelatihan tersebut, banyak hal yang diperoleh para karyawan diantaranya ilmu. Setiap karyawan yang telah memiliki keterampilan nantinya akan dilepas untuk bisa membuka usaha baru. Sebagian besar karyawan yang dimiliki oleh UKM Flamboyan telah mampu untuk mandiri dan bisa membuka usaha baru dengan produk yang sebagian sama. 3

4.1.6 Pemasaran dan Bahan Baku Menurut Mursid (2008), pengertian pemasaran tidak lain dari pada suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang berkaitan dengan arus penyerahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Daerah pemasaran produk keripik pisang keju yang diproduksi di Kota Gorontalo bersifat lokal. Untuk pemasaran produk keripik pisang di Kota Gorontalo meliputi Gelael, virgo Toko Mawar dan lain-lain serta pada umumnya pengusaha sudah mempunyai pelanggan tetap yang akan membeli datang ke industri langsung baik untuk membeli langsung atau memesannya, sehingga hal ini akan semakin mempermudah pengusaha dalam memasarkan produk keripik pisang. Bahan baku utama yang digunakan dalam industri rumah tangga keripik pisang adalah buah pisang yang diperoleh pengusaha dengan cara membeli dari petani langsung yang sudah menjadi langganan dari industri tersebut. Pisang tersebut akan diolah oleh industri rumah tangga menjadi berbagai macam produk. Pemasaran bahan baku pada industri rumah tangga rumah tangga keripik pisang melalui pemasaran lokal dan bahan bakunya langsung dari petani 4.2. Aspek Aspek Kelayakan Usaha 1. Aspek Hukum Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin izin yang dimiliki. UKM Flamboyan telah memiliki izin usaha sesuai dengan PERDA (Peraturan daerah) yang berlaku di Provinsi Gorontalo dan telah memiliki kelengkapan persyaratan untuk suatu usaha antara lain : a. Surat izin usaha perdagangan dengan nomor 581/PM.03/12/PK/IV/2008, dengan jenis usaha industry pengolahan pangan dengan nama penanggung jawab : Sonya Yahya selaku pemimpin usaha b. Tanda daftar industri dengan nomor : 535/P3M.2/81/IV/2008 yang memiliki jenis badan usaha yakni industri pengolahan pangan 4

c. Surat izin usaha perdagangan dari pemerintah kota Gorontalo dengan nomor : 0243/KPPT/12/PM/2009 d. Surat izin tempat usaha dengan nomor : 316 tahun 2009 2. Aspek Pasar Salah satu rencana bisnis yang perlu dikaji kelayakannya adalah aspek pasar dan pemasaran. Jika pasar yang akan dituju tidak jelas, prospek bisnis kedepan pun tidak jelas maka resiko kegagalan bisnis menjadi besar. Sistem pemasaran yang dilakukan oleh usaha ini yaitu dengan penjualan secara langsung. Toko memesan kepada produsen banyaknya keripik pisang keju,keripik pisang gula merah adapun toko yang sering memesan adalah Gelael. Makro,Mawar,Ramayana dan lain-lain. Konsumen yang membeli biasanya dari luar daerah karena produk sudah dikenal oleh masyarakat gorontalo. Kebanyakan mereka membeli untuk dijadikan ole-ole khas daerah Gorontalo, produk ini pun sering dilombakan di luar daerah. 3.Aspek Teknis Usaha ini merupakan industri rumah tangga dengan olahan pangannya, pemilihan tempat sangat diperhatikan oleh pemilik usaha, yakni dekat dengan bahan baku. Usaha ini terdapat di tempat yang sangat strategis karena dekat dengan pasar yaitu tempat memperoleh bahan baku dan dekat dengan toko untuk pemasaran produk. 1. Aspek Ekonomi Sosial Berdasarkan penelitian yang ditemui di lapangan usaha ini dapat menciptakan lapangan kerja. Di samping mengurangi pengangguran, usaha ini sendiri meningkatkan pendapatan daerah, selain itu produk ini dapat mempromosikan nama Gorontalo diluar daerah karena Dinas perindustrian Gorontalo bekerja sama dengan UKM Flamboyan sering mengikuti lomba produk olahan pangan dan produk ini sering menjadi unggulan. 5

2. Aspek Keuangan Dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan. Biaya investasi atau modal awal yang dikeluarkan dalam ukm ini adalah Rp 350.000 3. Aspek Manajemen/ Organisasi UKM Flamboyan yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan, mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengendalikan apabila terjadi penyimpangan. 4. Aspek Dampak Lingkungan Industri rumah tangga keripik pisang di UKM Flamboyan layak untuk dikembangkan karena dilihat dari lingkungan sekitar, baik terhadap darat, air dan udara yang pada akhirnya berdampak terhadap kehidupan manusia. 4.3. Kelayakan Usaha 4.3.1 Profitability Ratio Profability Ratio merupakan suatu rasio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya operasional dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini. 6

Tabel 2. Biaya PV (B OM) dan Biaya Investasi Industri Rumah Tangga Keripik Pisang di UKM Flamboyan Kota Gorontalo Tahun PV ( B OM ) PV Investasi 1-36105 2088 2-189 189 3-16425 2400 4-143 350 5-62.125 250 6 2511.4 909.3 7 3910.4 47 8 1.201.725 200 9 269.8 125 10 121.03 150 11 123.5 123.5 Jumlah 7218.43 3356.8 Sumber : Data Diolah 2012 Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa nilai PV (B OM) adalah sebesar 7218,43 dan PV Biaya Investasi adalah 3356.80 Profitability Ratio = PV dari (Gross Benefit biaya O&M) PV biaya investasi = 7218,43 3356.80 = 2,15 7

Jadi nilai profitabilitynya adalah (2,15) yang berarti net return dari modal investasi yang ditanam dalam UKM Flamboyan adalah layak untuk digunakan atau dikembangkan, karena nilai Profitabilitynya > 1. 4.3. 2 Gross B/C Ratio Gross B/C Ratio merupakan perbandingan antara PV Gross Benefit dengan PV Gross Cost dimana untuk mendapatkan biaya PV Gross Benefit dan PV Gross Cost dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 3. Biaya Gross dan Net B/C Ratio Industri Rumah Tangga Keripik Pisang di UKM Flamboyan Kota Gorontalo Tahun PV Gross Benefit PV Gross Cost 1 3230.87 2449.05 2 1850.75 453 3 2750 164.25 4 2990.57 143 5 4250.49 434.875 6 2749.55 1147.45 7 4136 272.6 8 1013.7 138.975 9 355 85.2 10 291.46 170.43 11 284.05 284.05 Jumlah 8829.76 4506.08 Sumber : Data Diolah, 2012 Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa nilai PV Gross Benefit adalah sebesar 8829.76 dan PV Gross Cost adalah 4506.08. Secara matematis Gross Benefit Cost Ratio dan Net Benefit Cost Ratio dirumuskan bahwa sebagai berikut : 8

Gross B/C Ratio = Pv Gross Benefit Pv Gross Cost = p8829.76 4506.08 = 1,96 Gross B/C Ratio > 1 artinya UKM Flamboyan layak untuk dikembangkan (memberikan manfaat). Jadi nilai dari Gross B/C Ratio adalah 1,96 yang berarti tingkat efisiensi penggunaan biaya berupa perbandingan PV dari gross benefit (nilai total produksi) dengan PV dari gross cost (biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaaan) dari industri rumah tangga berbahan baku keripik pisang di UKM Flamboyan adalah layak untuk dikembangkan karena Gross B/C Rationya > 1. 4.3.3 Net B/C Ratio Net B/C Ratio merupakan selisih antara jumlah PV Net Positif dengan jumlah PV Net Negatif. Untuk menghitung nilai Net B/C Ratio dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini. 9

Tabel 4. Biaya PV Gross Benefit dan PV Gross Cost pada Industri Rumah Tangga Keripik Pisang di UKM Flamboyan Kota Gorontalo, 2012 Tahun ke Benefit PV G. Cost PV B C -2449.05 1 3230 2449.05-453 2 1850 453-16425 3 2750 164.25-143 4 2990 143-434.875 5 4250 434.875 1602.1 6 6350 1147.45 3863.4 7 11000 272.6 1201.73 8 3100 188.025 269.8 9 1250 278.32 121.03 10 1180 292.695 1434.05 11 1150 284.05 Sumber : Data Diolah,2012 Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukkan bahwa nilai PV net yang positif adalah 8497.71 dan PV net yan negatif adalah 1253.92. Net B/C Ratio = = Jumlah PV net B C yangpositif Jumlah PV net B C yang Negatif 1602.1+ 3863.4 + 1201.73 + 269.8 + 121.03 + 1434.05-2449.05 (-453) (-164.25) (-143) (-434.875) = 8497.71 = 6.77 1253.92 10

Jadi, nilai Net B/C Ratio adalah (6.77) yang berarti tingkat efisiensi penggunaan biaya berupa perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negatif dari industri rumah tangga berbahan baku keripik pisang di UKM Flamboyan adalah layak untuk dikembangkan karena Gross B/C Rationya > 1. 4.3.4 NPV NPV adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon pfaktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Biaya PV Gross Benefit dan PV Gross Cost pada Industri Rumah Tangga Keripik Pisang di UKM Flamboyan Kota Gorontalo, 2012 Tahun PV Gross Benefit PV Gross Cost 1 3230.87 1361.55 2 1850.75 453 3 2750 164.25 4 2990.57 143 5 4250.49 62.125 6 2749.55 1147.45 7 4136 272.6 8 1013.7 138.975 9 355 85.2 10 291.46 170.43 11 284.05 284.05 Jumlah 8829.76 4506.08 Sumber : Data Diolah, 2012 Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan bahwa nilai PV Gross Benefit adalah sebesar 8829.76 dan PV Gross Cost adalah 4506.08. 11

NPV = PV Gross Benefit PV Gross Cost NPV = 8829.76 4506.08 = 4323.68 > 0 layak Jadi Nilai NPV dari industri rumah tangga berbahan baku keripik pisang di UKM Flamboyan ini adalah (4323.68) layak untuk dikembangkan karena telah memberikan keuntungan berdasarkan perhitungan NPV dengan nilai positif atau lebih dari 0. 4.3.5 IRR IRR adalah mencari suatu tingkat bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proeed) dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini. 12

Tabel 6. Biaya NPV 32 % dan NPV 33 % pada Industri Rumah Tangga Keripik Pisang di UKM Flamboyan Kota Gorontalo, 2012 Tahun NPV 32 % NPV 33 % 1-21113 -2111.25 2-285 -280 3-1075 -1075 4-825 -80 5-3125 -30 6 703 666 7 1438.5 1438.5 8 404.25 367.5 9 76 76 10 29.4 29.4 11 0 0 Jumlah 33.65-31.35 Sumber : Data Diolah, 2012 Berdasarkan tabel 6 di atas menunjukkan bahwa nilai NPV 32 % adalah sebesar 33.65 dan NPV 33 % adalah -31.35. 13

Rumus : IRR = I 1 + NPV X I 2 I 1 NPV 1 NPV 2 33,65 = 32% + x 33% - 32% 33,65 (-31,35) 33,65 = 32 % + x 1 % 65 = 32 % + 0,00518 x 1 % = 32 % + 0,00518 % IRR = 32,00518 % Jadi, nilai IRR adalah 32,00518 % yang berarti investasi dari industri rumah tangga berbahan baku keripik pisang di UKM Flamboyan ini adalah layak karena memperoleh nilai IRR yang persentasenya lebih besar dari tingkat suku bunga yang ditentukan yakni (32% dan 33%) maka dengan itu UKM Flamboyan berada dalam keadaan yang menguntungkan 14