PENGARUH PENDIDIKAN NILAI DALAM KELUARGA TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA DI KELAS X SMA NEGERI I TERBANGGI BESAR TAHUN AJARAN 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITITAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

BAB III METODELOGI PENELTIAN. khususnya mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan diteliti sebelumnya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

pemahaman ideologi Pancasila terhadap sikap moral.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi manusia tidak mengenal batas umur, jenis kelamin ras dan agama.

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada sebuah penelitian sangat diperlukan, yaitu suatu bentuk metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode sangat

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel yang satu

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

rajabasa Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013. penelitian suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set, kondisi, suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun langkah-langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk. ekstrakurikuler terhadap budi pekerti siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terjadi dengan menggunakan teknik pokok angket dan tehnik penunjang

tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian adalah ilmu tentang metode-metode

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dimana suatu metode penelitian yang bertujuan mengungkapkan, menggambarkan

III. METODE PENELITIAN. berusaha untuk mengetahui sejauh mana faktor faktor seperti faktor ekonomi

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

BAB. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif korerasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

METODE PENELITIAN. penelitian yang dimana yang dimaksud dengan penelitian deskriptif menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam penelitian diperlukan metode penelitian, tujuannya adalah agar

METODOLOGI PENELITIAN. menumbuhkan kesadaran siswa terhadap penegakan Hak asasi manusia

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. sebenarnya yaitu untuk mengetahui bagaimanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode sangat

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif ini peneliti ingin memaparkan datadata. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan factual yang menuntut untuk segera dicarikan jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam upayanya memanfaatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah yang diteliti, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebelumnya, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

ABSTRACT PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU BERTANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK. (Eko Putra Wijaya, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi)

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode ini dibutuhkan karena untuk menentukan data penelitian, menguji

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional,

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data serta bagaimana penelitian di lapangan.

EFFECT ON THE ENVIRONMENT SOCIAL ADAB MANNERS CLASS X. (Koko Nurcahyo Arianto, Adelina Hasyim, Hermi Yanzi)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

III.METODOLOGI PENELITIAN. dan akurat yang dirasa mendesak untuk segera dicarikan solusinya.

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN NILAI DALAM KELUARGA TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA DI KELAS X SMA NEGERI I TERBANGGI BESAR TAHUN AJARAN 2012/2013 (Jurnal) Penulis Dwi Wahyu Saputro Berchah Pitoewas M. Mona Adha Penyunting Berchah Pitoewas FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013

2 ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN NILAI DALAM KELUARGA TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA DI KELAS X SMA NEGERI I TERBANGGI BESAR TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: DWI WAHYU S. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X SMA Negeri I Terbanggi Besar. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan populasi penelitian siswa kelas X sebanyak 277 siswa. Sampel penelitian sebanyak 28 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan analisis data menggunakan teknik Chi Kuadrat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam indikator nilai agama responden setuju 67, 9%, kurang setuju 28,6% dan tidak setuju 3,6%. Kemudian indikator nilai sosial 78,6% responden setuju, kurang setuju 17,9% dan tidak setuju 3,6%. Selanjutnya indikator nilai etika 82,1% setuju, kurang setuju 10,7% dan tidak setuju 7,1%. Sedangkan indikator nilai moral 75% setuju, kurang setuju 21,4 %, dan tidak setuju 3,6%. Selanjutnya indikator tanggung jawab agama 67,9% setuju, kurang setuju 17,9% dan tidak setuju 7,1%. Kemudian indikator tanggung jawab sosial 71,4% setuju, kurang setuju 17,9% dan tidak setuju 7,1%. Selanjutnya indikator tanggung jawab etika 85,7% setuju, kurang setuju 10,7% dan tidak setuju 3,6%. Sedangkan indikator tanggung jawab moral 64,3% setuju, kurang setuju 25%, dan tidak setuju 10,7%. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa pendidikan nilai dalam keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi dalam mempengaruhi sikap tanggung jawab siswa di sekolah. Hal ini disebabkan karena siswa memahami dan mengamalkan nilai-nilai baik yang ditanamkan orang tua dalam lingkungan keluarga. Kata kunci: Pendidikan Nilai dan Sikap Tanggung Jawab

3 ABSTRACT THE INFLUENCE OF VALUES EDUCATION IN FAMILY AGAINST ATTITUDE OF RESPONSIBILITY OF STUDENTS IN CLASS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR ACADEMIC YEAR 2012/2013 by : DWI WAHYU S The purpose of this study to explain the educational value of the family responsibilities of the attitudes of students in class X SMA Negeri I Terbanggi Besar. Method in this study uses descriptive method, with the study population as much as 277 class X students. Study sample were 28 respondents. Techniques of data collection using a questionnaire and analyzed using Chi Square technique. The results showed that the respondents agreed in indicators religious values is 67.9%, 28.6% disagree and 3.6% disagreed. Then the value of social indicators 78.6% of respondents agree, disagree 17.9% and 3.6% disagreed. The next indicator ethical value 82.1% agree, 10.7% disagree and 7.1% disagreed. While indicators of moral values 75% agree, 21.4% disagree, and 3.6% disagreed. Further indicators of religious responsibility 67.9% agree, 17.9% disagree and 7.1% disagreed. Then indicator of social responsibility 71.4% agree, 17.9% disagree and 7.1% disagreed. The next indicator ethical responsibilities 85.7% agree, 10.7% disagree and 3.6% disagreed. While indicators of moral responsibility 64.3% agree, 25 % disagree and 10.7% disagree. Based on the research concluded that the values education of the family have a high impact against the attitudes of responsibility of students in the schools. This is because students understand and practice the values instilled both parents in a family environment. Keywords : Attitudes and Values Education Responsibilities

4 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan bagi manusia tidak mengenal batas umur, jenis kelamin ras dan agama. Pendidikan tidak mengenal batas-batas pendidikan informal, formal, maupun non formal dari semua aspek berlangsung sepanjang manusia hidup. Pengaruh dari pendidikan (informal, formal, non formal) selalu saja membentuk sikap dan perilaku seseorang atau suatu keluarga. Salah satu esensi pendidikan nilai adalah mengembangkan sikap tanggung jawab baik yang melalui pendidikan dalam keluarga, di sekolah, maupun dalam kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia telah berupaya mengembangkan sikap tanggung jawab dalam berbagai jalur dan jenjang pendidikan dari masa ke masa, akan tetapi masih belum mencapai taraf yang optimal. Peran keluarga dalam pendidikan tanggung jawab pada anak sangat penting, pendidikan dalam keluarga lebih ditujukan kearah pembinaan nilai-nilai tanggung jawab yang diberikan sebagai bekal, agar kelak anak mampu melaksanakan kehidupan, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pendidikan dalam keluarga memiliki nilai strategis dalam pembentukan nilai-nilai kepribadian anak. Sejak kecil anak sudah mendapat pendidikan dari kedua orang tuanya melalui keteladanan yang diberikan dan kebiasaan kehidupan orang tuanya sehari-hari dalam keluarga akan mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Contohcontoh dalam kehidupan sehari-hari yang orang tua tampilkan dijadikan panduan untuk anak dalam mengembangkan sikap tanggung jawab. Tujuan pendidikan nilai dalam keluarga salah satunya adalah menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan seperti sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu

5 ditempuh usaha melalui pendidikan, terutama pendidikan nilai dalam lingkungan keluarga. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk membuat skripsi dengan mengambil judul: Pengaruh Pendidikan Nilai Dalam Keluarga Terhadap Sikap Tanggung Jawab Siswa Di Kelas X SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Ajaran 2012/2013. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Sikap tanggung jawab merupakan salah satu tujuan pendidikan nilai dalam keluarga. 2. Pengembangan sikap tanggung jawab dalam berbagai jalur dan jenjang pendidikan masih belum optimal. 3. Masih ada orang tua yang secara sadar/tidak sadar kurang memberikan teladan yang baik dalam menerapkan nilai moral yang berlaku, sehingga pendidikan nilai dalam keluarga masih belum optimal. 4. Masih ada siswa yang kurang memiliki sikap tanggung jawab dalam lingkungan sekolah, seperti siswa yang sering terlambat, tidak hadir, tidak mengerjakan tugas, tidak aktif dalam proses pembelajaran, dan sebagainya. 1.3. Pembatasan Masalah Sehubungan dengan luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Pengaruh pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X SMA Negeri I Terbanggi Besar Tahun Ajaran 2012/2013. 1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi masalah pokok dari penelitian ini adalah Bagaimanakah pengaruh pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X SMA Negeri I Terbanggi Besar Tahun Ajaran 2012/2013? 1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X SMA Negeri I Terbanggi Besar Tahun Ajaran 2012/2013. 1.5.2. Manfaat Penelitian Manfaat / kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: 1. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan konsep-konsep pendidikan pada umumnya konsepkonsep pendidikan nilai orang tua pada khususnya. 2. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga didalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam

6 bidang pendidikan pada umumnya, dan di bidang bimbingan dan konseling khususnya. 3. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukkan serta bimbingan kepada siswa dalam membentuk sikap tanggung jawab dan memberikan manfaat, pengetahuan, dan pengalaman kerja bagi guru PKn di sekolah. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menerapkan fungsi dan peran sebagai guru PKn. 1.6. Ruang Lingkup 1.6.1. Ruang Lingkup Ilmu Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan kewarganegaraan dalam wilayah kajian pendidikan nilai dalam keluarga terhadap pembentukan sikap tanggung jawab siswa. 1.6.2. Ruang Lingkup Objek Objek penelitian ini adalah pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa. 1.6.3. Ruang Lingkup Subjek Ruang lingkup Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Terbanggi Besar tahun ajaran 2012/2013. 1.6.4. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 1 Terbanggi Besar 1.6.5. Ruang Lingkup Waktu Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Lampung pada tanggal 4 Februari 2013 sampai dengan selesainya penelitian ini pada tanggal 3 Juni 2013. II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendidikan Menurut Poerwadarminta dalam Zaim Elmubarok (2007:1) pendidikan dapat perbuatan (hal, cara, dan sebagainya) mendidik; dan berarti pula pengetahuan tentang mendidik, atau pemeliharaan badan, batin dan sebagainya. 2.2 Pengertian Nilai Menurut Mulyana yang dikutip oleh Ibtihal Imanda (2010) nilai sering kali dirumuskan dalam konsep yang berbeda-beda, hal tersebut disebabkan oleh sudut pandangnya yang berbeda-beda pula. Contohnya seorang sosiolog mendefinisikan nilai sebagai suatu keinginan, kebutuhan, dan kesenangan

7 seseorang sampai pada sanksi dan tekanan dari masyarakat. Seorang psikolog akan menafsirkan nilai sebagai suatu kecenderungan perilaku yang berawal dari gejala-gejala psikologis, seperti hasrat, motif, sikap, kebutuhan dan keyakinan yang dimiliki secara individual sampai pada tahap wujud tingkah lakunya yang unik. 2.3 Pengertian Pendidikan Nilai Menurut Kosasih Jahiri dalam Zaim Elmubarok (2007:12) pendidikan nilai mengacu pada aksiologi pendidikan, sejauh mana pendidikan itu memunculkan dan menerapkan nilai/moral kepada peserta didik. 2.4 Pengertian Keluarga Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Abu Ahmadi (1991:96) bahwa keluarga adalah kumpulan bebrapa orang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. 2.5 Pengertian Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka. 2.6 Tanggung Jawab Tanggung jawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. 2.7 Kerangka Pikir Pendidikan nilai dalam keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan sikap tanggung jawab siswa. Pendidikan nilai yang ditanamkan di lingkungan keluarga meliputi beberapa aspek, antara lain: nilai agama, nilai etika, nilai sosial, dan nilai moral. Di sini anak diharapkan memiliki sikap tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

8 Untuk menyederhanakan mengenai pembahasan pengaruh pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa tersebut dibuat kerangka pikir sebagai berikut: Variabel X Pendidikan nilai dalam keluarga: Variabel Y Sikap tanggung jawab siswa: 1. Nilai agama 2. Nilai sosial 3. Nilai etika 4. Nilai moral 1. Tanggung jawab agama 2. Tanggung jawab sosial Gambar 1 : Diagram Kerangka Pikir 3. Tanggung jawab etika 4. Tanggung jawab moral 2.8 Hipotesis Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis sementara yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : Pendidikan nilai dalam keluarga berpengaruh terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas X di SMA Negeri I Terbanggi Besar Tahun Ajaran 2012/2013. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Mohammad Nazir (1987:63), Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set, kondisi, suatu sistem perkawinan atau kelas peristiwa pada masa sekarang. 3.2 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Terbanggi Besar sebanyak 277 siswa. 2. Sampel Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Terbanggi Besar sebanyak 28 siswa. 3.3 Variabel Penelitian Di dalam suatu variabel penelitian terkandung konsep yang dapat dilihat dan diukur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel bebasnya Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan nilai dalam keluarga (X). 2) Variabel terikatnya Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap tanggung jawab siswa (Y).

9 3.4 Definisi Konseptual Variabel 1. Pendidikan Nilai dalam Keluarga Pendidikan Nilai adalah proses bimbingan melalui suri tauladan pendidikan yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai kehidupan yang di dalamnya mencakup nilai agama, budaya, etika, dan estetika menuju pembentukan pribadi peserta didik yang memiliki kecerdasan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian yang utuh, berakhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan negara. 2. Sikap Tanggung Jawab Siswa Sikap tanggung jawab merupakan suatu kecendrungan seorang individu terhadap suatu akibat baik atau buruk perbuatan itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Kemudian dideskripsikan dalam bentuk sebuah respon kognitif, afektif, perilaku individu, dan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3.5 Definisi Operasional Variabel Untuk mempermudah pengukuran di lapangan, maka beberapa konsep dalam penelitian ini perlu dioperasionalkan, yaitu: 1. Pendidikan Nilai adalah proses bimbingan melalui suri tauladan pendidikan yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai kehidupan yang di dalamnya mencakup nilai agama, budaya, etika, dan estetika menuju pembentukan pribadi peserta didik yang memiliki kecerdasan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian yang utuh, berakhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan negara. 2. Sikap tanggung jawab merupakan suatu kecenderungan seorang individu terhadap suatu akibat baik atau buruk perbuatan itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket atau kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. 3.7 Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas Untuk mengatasi uji validitas angket diadakan melalui kontrol langsung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator variabel yang disesuaikan dengan maksud dan isi butir soal yang dilakukan melalui korelasi angket dengan berkonsultasi kepada pembimbing.

10 2. Uji Reliabilitas Angket Uji reliabilitas angket menggunakan rumus Product Moment. yaitu : ( å X )( å Y) å XY - r = N xy 2 2 é 2 ( å X ) ùé å ù êå - úê å 2 ( Y) X Y - ú ë N ûë N û Keterangan : rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X dan Y x = Variabel Bebas y = Variabel Terikat N = Jumlah Sampel Yang Diteliti (Suharimi Arikunto, 2009: 72) Kemudian untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan rumus Spearman Brown (Sutrisno Hadi, 1987: 37). 2( rgg ) rxy = 1 + ( rgg ) Keterangan : rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X dan Y R gg = koefisien korelasi item ganjil dan item genap (Manase Malo, 1985:139) Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas sebagai berikut : 0,90 1,00 = Reliabilitas Tinggi 0,50 0,89 = Reliabilitas Sedang 0,00 0,49 = Reliabilitas Rendah (Manase Malo, 1985:139) 3.8 Tekhnik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan rumus interval yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi dalam Nafilah (2005:39) yaitu: NT - NR I = K Dimana: I = Interval NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terendah K = Kategori Penentuan tingkat persentase digunakan rumus yang dikemukakan oleh Ali (1984: 184) sebagai berikut :

11 F P = X100% N Keterangan P = Besarnya Presentase F = Jumlah Skor Yang Diperoleh Diseluruh Item N = Jumlah Berkalian Seluruh Item Dengan Responden Untuk menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh digunakan kriteria Suharsimi Arikunto (1986:196) sebagai berikut: 76%-100% = Baik 56%-75% = Cukup 40%-55% = Kurang Baik 0-39% = Tidak Baik Pengujian keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat sebagai berikut : b k å å 2 ( Oij - Eij ) 2 x = i= 1 j-1 Eij Keterangan : 2 x : Chi Kuadrat. b å i-1 k å j= 1 : Jumlah baris. : Jumlah kolom. Oij : Banyaknya data yang diharapkan. Eij : Banyaknya data hasil pengamatan. (Sudjana, 1996 :280) Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefisien korelasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap sikap tanggung jawab siswa, yaitu : 2 x c = 2 x + n Keterangan : c : koefisien kontigensi X2 : chi kuadrat n : jumlah sampel (Sudjana, 1996:280) Agar harga C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat asosiasi faktor-faktor, maka harga C dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum yang bisa terjadi. Harga C maksium ini dapat dihitung dengan rumus : C maks = M -1 M

12 Keterangan : C maks : koefisien kontigensi maksimum. M : harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kriteria uji hubungan makin dekat harga C pada Cmaks, makin besar derajat asosiasi antara faktor. (Sutrisno Hadi, 1986:317) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam indikator nilai agama responden setuju 67, 9%, kurang setuju 28,6% dan tidak setuju 3,6%. Kemudian indikator nilai sosial 78,6% responden setuju, kurang setuju 17,9% dan tidak setuju 3,6%. Selanjutnya indikator nilai etika 82,1% setuju, kurang setuju 10,7% dan tidak setuju 7,1%. Sedangkan indikator nilai moral 75% setuju, kurang setuju 21,4 %, dan tidak setuju 3,6%. Selanjutnya indikator tanggung jawab agama 67,9% setuju, kurang setuju 17,9% dan tidak setuju 7,1%. Kemudian indikator tanggung jawab sosial 71,4% setuju, kurang setuju 17,9% dan tidak setuju 7,1%. Selanjutnya indikator tanggung jawab etika 85,7% setuju, kurang setuju 10,7% dan tidak setuju 3,6%. Sedangkan indikator tanggung jawab moral 64,3% setuju, kurang setuju 25%, dan tidak setuju 10,7%. 4.2 Pembahasan Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa pendidikan nilai dalam keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi dalam mempengaruhi sikap tanggung jawab siswa di sekolah. Hal ini disebabkan karena siswa memahami dan mengamalkan nilai-nilai baik yang ditanamkan orang tua dalam lingkungan keluarga. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tentang pengaruh pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X SMA Negeri 1 Terbanggi Besar tahun ajaran 2012/2013, maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Pendidikan nilai dalam keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi dalam mempengaruhi sikap tanggung jawab siswa di sekolah. Karena dalam proses Pendidikan nilai dalam keluarga, orang tua menanamkan nilai-nilai yang baik, seperti nilai agama, nilai sosial, nilai etika, dan nilai moral

13 kepada anak, sehingga anak mengetahui dan memahami mana yang baik dan mana yang benar. Oleh sebab itu, siswa memiliki etika, jiwa sosial, dan moralitas yang baik dalam kehidupan sehari-hari, serta taat dalam menjalankan ibadah agama sesuai kepercayaan yang mereka anut. 2. Siswa memiliki tanggung jawab yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditunjukan pada keseharian siswa selama menjalankan aktivitas di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Siswa sadar akan tanggung jawab nya sebagai hamba Tuhan, yakni ditunjukan dengan banyaknya siswa yang sudah menjalankan ibadah agama sesuai dengan agama yang mereka anut. Siswa sadar akan tanggung jawab nya sebagai makhluk sosial, sehingga siswa memiliki jiwa sosial yang tinggi. Selain itu siswa juga memiliki sikap tanggung jawab pada dirinya sendiri, berupa tanggung jawab etika dan moralitas yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif, signifikan, dan kategori keeratan tinggi antara pengaruh pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa, artinya semakin baik pendidikan nilai dalam keluarga dan pemahaman siswa, maka semakin baik pula tingkat kesadaran siswa untuk bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. 5.2 Saran Setelah peneliti melakukan penelitian,menganalisis, dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut: 1. Orang tua, hendaknya memberikan pendidikan nilai yang baik pada anak, sehingga anak memiliki kepribadian yang baik dalam kehidupan sehari-hari. mengingat bahaya pergaulan pada masa sekarang. 2. Guru, sebaiknya menegur, memberikan pengawasan dan contoh yang baik kepada siswa yang bermasalah agar terwujud sikap tanggung jawab dalam diri siswa, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. 3. Siswa, sebaiknya menerima, memahami, dan menjalankan pendidikan nilai yang diberikan orang tua dalam keluarga agar siswa memiliki tanggung jawab dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehri-hari. 4. Sekolah, hendaknya meningkatkan ketaatan tata tertib sekolah kepada siswa, agar siswa memiliki tanggung jawab yang baik dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah.

14 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Depdikbud. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Elmubarok, Zaim. 2007. Membumikan Pendidikan Nilai. Alfabeta. Bandung. Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Research. Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta. Imanda, Ibtihal. 2010. Pengertian Nilai Menurut Para Ahli. Yukimanda.blogspot.com. (Diakses 13 Maret 2013). Malo, Manase. 1986. Metode Penelitian Sosial. Kurnia. Jakarta. Nazir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Sudjana. 1986. Metode Statistika. Tarsito.Bandung.