FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK) DI KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI BPM SRI MAYA TRESIA, SST

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA PUS DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KB IMPLAN DI DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAN IMPLANT (Studi pada akseptor KB Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya 2014)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNA KB IUD DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI FAUZIA HATTA PALEMBANG

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )


Rika herawati : Hubungan Berat Badan Ibu Dengan Pemakaian KB Hormonal Di Desa Pekan Tebih Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

HUBUNGAN USIA PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DUSUN GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

MA RIFATUL AULIYAH Subject : Dukungan Suami, MKJP, Akseptor KB DESCRIPTION ABSTRACT

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD pada Wanita PUS di Desa Pasekan Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA PASIRANGIN KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) The Use of Long Acting Contraceptive System (LACS)

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2013 tercatat sebesar jiwa, yang terdiri atas jumlah

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS PAAL X KOTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan sosial ekonomi (Rismawati, 2012). mengatur jarak kelahiran atau mengurangi jumlah kelahiran dengan

SYAFNELI* NURCAHAYA HSB** *Dosen Prodi DIII Kebidanan Universitas Pasir Pengaraian ** Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Universitas Pasir Pengaraian

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR PADA WANITA PUS DENGAN KEIKUTSERTAAN KB SUNTIK DI DESA DUREN KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) TIDAK MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDATA BAJI

BAB I PENDAHULUAN. pasangan usia subur(pus) untuk mengikuti Program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana (KB) menurut UU No.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2010 SKRIPSI.

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (Husband s Support in Selecting Method of Long Term Contraception)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH ANAK DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KB (Di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Surabaya)

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD OLEH PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG PADANG TAHUN 2015

Disusun. oleh: FAKULTAS ILMU

Abstrak

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

Keywords : education, knowledge, attitude husband,choice of effective contraception

Andria : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian KB Implan Didesa Margamulya Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Samo I

ARTIKEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOP DI DUSUN TEKHELAN DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT KONTRASEPSI KB IMPLANT DI RB SRI ADIKA KECAMATAN SUKATANI TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Pekauman Banjarmasin

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

ANALISIS MODEL PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA TUWEL TAHUN 2014

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Pasangan Usia Subur Di Puskesmas Damau Kabupaten Talaud

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANYARAN SEMARANG

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. VOLUME 5 Nomor 03 November 2014 Artikel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jumlah anak dalam keluarga (WHO, 2009). Program KB tidak hanya

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

Hubungan Pengetahuann dan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMPLANT DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR DI BPS NY. HJ. FAROHAH DESA DUKUN GRESIK

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

The Prevalence of Sexual Dysfunction in Mothers Contraceptive Implant Users at Urban Villages Seputih Gunung Sugih Central Lampung 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DROP OUT AKSEPTOR KB DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

ABSTRAK ANNISAH IRMAYANTI

Pengaruh Keinginan Pasangan Usia Subur (Pus) dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi, pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender (BKKBN,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ledakan penduduk merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI RUMAH BERSALIN RACHMI PALEMBANG TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPM CHOIRUL MALA HUSIN PALEMBANG TAHUN 2015

KETIDAKTERATURAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI NON-MKJP PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN MANGARABOMBANG

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI AKSEPTOR KB NON MKJP TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TAHUN 2016

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KOTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGENTAN 2 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

I. PENDAHULUAN. seperti Indonesia, adalah ledakan penduduk. Pertumbuhan penduduk di

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Toksoplasma pada Ibu Hamil di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN IBU DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR. Arisna Kadir

Rendahnya Keikutsertaan Pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Pasangan Usia Subur

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KONTRASEPSI DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan dan

Transkripsi:

MENARA Ilmu Vol. XI Jilid 1 No.75 April 2017 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK) DI KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU TAHUN 2015 Rina Yulviana ABSTRAK AKBK adalah Alat Kontrasepsi Bawah Kulit yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon dan dipasang pada lengan atas. Kecamatan Payung Sekaki terjadi penurunan pengguna AKBK dari tahun 2013 (16,8%) dan tahun 2014 (3,1%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan suami dan pemberian informasi. Penelitian yang digunakan bersifat kuantitatifanalitik observasional dengan studi kasus kontrol (case control study). Populasi kasus seluruh ibu peserta KB aktif yang tidak menggunakan AKBK sebanyak 12.725, Sampel diambil secara systematic random sampling sebanyak 180 orang. Populasi kontrol seluruh ibu KB aktif yang menggunakan AKBK sebanyak 854 orang sampel sebanyak 180 orang. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chisquare. Hasil analisis bivariat variabel yang berhubungan dengan penggunaan AKBK adalah pengetahuan (C.I 95% : 1,358-3,237), pekerjaan (C.I 95% : 1,365-3,735), dukungan suami (C.I 95% : 1,267-3,662), pemberian informasi (C.I 95% : 1,180-3,231). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, dukungan suami, pemberian informasi dengan penggunaan AKBK. Disarankan sebaiknya ibu dapat meningkatkan pengetahuan tentang alat kontrasepsi AKBK, dan memiliki pekerjaan selain ibu rumah tangga seperti membuat kelompok diskusi KB sehingga dapat bertukar pikiran dengan rekan kerja mengenai alat kontrasepsi Kata Kunci : Pengetahuan, pekerjaan, dukungan suami, dan pemberian informasi ABSTRACT AKBK is Under Skin Contraceptives made of rubber silastik containing hormones and mounted on the upper arm. AKBK user in Payung Sekaki decrease from 16.8% in 2013 to 3.1% in 2014. This study aimed to determine the factors related to the use of Under Skin Contraceptives, they are age, education, occupation, parity, knowledge, support of husband and information. The research is analytical quantitative observational case-control study. The population of the case group was active mother who does not use AKBK totally 12 725. Samples were taken by systematic random sampling of 180 people. Control population was all mothers using AKBK totally 854 people and 180 mother taken as sample. The data were analyzed by using univariate analysis, bivariate by chi-square test, and multivariate by multiple logistic regression. Multivariate analysis of variables associated with the use of AKBK was knowledge (C.I 95%: 1.358 to 3.237), employment (95% C.I: 1.365 to 3.735), the support of her husband (C.I 95%: 1.267 to 3.662), information (C.I 95%: 1.180 to 3.231).The conclusion of this study is there is a relationship between knowledge and occupation with the use of AKBK. It is suggested to women in order to be able to increase the knowledge about contraception AKBK, and have an activity outside like making a group of contraceptive discussion so they can exchange ideas with colleagues about contraception Key word : knowledge, job, husband's support, the provision of information ISSN 1693-2617 LPPM UMSB 149

Vol. XI Jilid 1 No.75 April 2017 MENARA Ilmu PENDAHULUAN Implant / Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) merupakan salah satu kontrasepsi hormonal dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MJKP) yang memiliki daya guna yang tinggi, dengan tingkat keberhasilan 97,99%, dengan berjangka waktu pemakaian 2-5 tahun, dimasukkan dibawah kulit pada lengan kiri atau kanan bagian atas terutama pada lengan yang tidak dominan, berkasiat langsung setelah pemasangan, dan tingkat kesuburan atau fertilitas akan segera kembali segera setelah pencabutannya. Terdapat 3 jenis implant yang sering dikenal, yakni norplant, implanon, dan jedena (Anggraini dkk, 2012). Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan kontrasepsi pada wanita khususnya kontrasepsi implant yakni faktor sosial budaya (pengetahuan, sikap ibu, dukungan suami) serta faktor karakteristik (umur ibu, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, dan jumlah anak). Faktor-faktor tersebut menjadi suatu hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan alat kontrasepsi. Tenaga kesehatan berperan sebagai fasilitator dalam memberikan berbagai informasi bagi akseptor KB, sehingga dapat memilih dengan tepat kontrasepsi yang akan digunakan (Parlin, 2011) Data WHO menunjukkan bahwa pengguna alat kontrasepsi implant di seluruh dunia masih di bawah alat kontrasepsi suntik, pil dan IUD terutama di Negara berkembang. Persentase pengguna alat kontrasepsi suntik (35,3%), pil (30,5%), IUD (15,2%), implant (7,3%), kontrasepsi lain (11,7%). Di Indonesia, cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif sebanyak 76,39% dan yang menggunakan AKBK sebanyak (10,44%). Keberhasilan program KB dapat diukur dengan melihat cakupan KB aktif dan KB baru (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Berdasarkan data yang didapat dari BKKBN Kota Pekanbaru dapat dilihat dari 12 Kecamatan di Kota Pekanbaru, 3 Kecamatan yang mengalami penurunan peserta KB implan yaitu Kecamatan Lima Puluh tahun 2013 (3,3%) tahun 2014 (1,4%), Kecamatan Sail tahun 2013 (5,4%) dan tahun 2014 (1,2%) dan Kecamatan Payung Sekaki tahun 2013 (16,8%) dan tahun 2014 (3,1 %), dari 3 Kecamatan tersebut Kecamatan Payung Sekaki merupakan Kecamatan yang mengalami penurunan peserta KB Implant yang terendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaa alat kontrasepsi bawah kulit di kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru tahun 2015. METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan jenis desain case control study, dalam pengambilan data yang dilakukan di fasilitas kesehatan dengan objektif untuk mengetahui apakah satu atau lebih variabel independen merupakan faktor risiko dari satu variabel dependen. Kasus adalah ibu peserta KB aktif yang menggunakan kontrasepsi non AKBK di Kecamatan Payung Sekaki dan kontrol adalah ibu peserta KB aktif yang menggunakan AKBK di Kecamatan Payung Sekaki. Penelitian ini menggunakan Case Control Study karena prevalensi masalah yang terjadi cukup kecil dan dapat dilakukan untuk mengetahui efek dari multifaktor, tidak memerlukan banyak subyek penelitian, relatif tidak mahal serta cepat dilakukan, subyek dapat diambil dari catatan medis, penyebaran kuesioner. Tujuan utama studi ini adalah mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang KB AKBK, persetujuan suami, informasi, usia, pendidikan, paritas, penghasilan dengan penggunaan AKBK tahun 2015 HASIL Analisis Univariat Hasil analisis univariat dari variabel independen yang akan dicari hubungannya dengan penggunaan AKBK di Kecamatan Payung Sekakitahun 2014 adalah sebagai berikut : a. Ibu dengan pengetahuan kurang sebanyak 61,9 % b. Ibu dengan usia < 20 atau > 35 tahun sebanyak 65,6 % 150 LPPM UMSB ISSN 1693-2617

MENARA Ilmu Vol. XI Jilid 1 No.75 April 2017 c. Ibu yang berpendidikan rendah sebanyak 64,2 % d. Ibu dengan paritas 2 sebanyak 73,9 % e. Ibu yang tidak bekerja sebanyak 76,1 % f. Ibu yang tidak mendapat dukungan suami sebanyak 78,6 % g. Ibu dengan pemberian informasi kurang sebanyak 76,9 Tabel 2 Distribusi Variabel Independen pada Penelitian Kuatitatif Analitik Tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit di Kecamatan Payung Sekaki Tahun 2015 No Variabel Independen Jumlah N % 1. Pengetahuan Kurang Baik 2. Usia < 20 thn atau > 35 thn 20 30 thn 3. Pendidikan Rendah Kurang 4. Paritas 2 >2 5. Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja 6. Dukungan Suami Dukungan kurang Dukungan baik 7. Pemberian Informasi Tidak mendapatkan informasi Mendapatkan informasi 223 137 236 134 231 129 266 94 274 86 283 77 277 83 61,9 38,1 65,6 34,4 64,2 35,8 73,9 26,1 76,1 23,9 78,6 21,4 76,9 23,1 Analisis Bivariat Tabel 3 Hubungan Beberapa Variabel Independen Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) Di Kecamatan Payung Sekaki Tahun 2015 Variabel Penggunaan AKBK Jumlah P OR (95% Independen dan Kategori Kasus Kontrol value CI) N (%) N (%) N (%) Pengetahuan 2,097 Kurang 127 70,6 96 53,3 223 61,9 0,001 (1,358- ISSN 1693-2617 LPPM UMSB 151

Vol. XI Jilid 1 No.75 April 2017 MENARA Ilmu Baik 53 29,4 46,7 38,1 137 38,1 3,237) Usia <20 th atau >35 th 114 63,3 122 67,8 236 65,6 0,438-20-35 th 66 36,7 58 32,2 124 34,4 Pendidikan Rendah 112 62,2 119 66,1 231 64,2 0,442 - Tinggi 68 37,8 61 33,9 129 35,8 Paritas 1,415 2 139 77,2 127 70,6 266 73,9 0,187 (0,881- >2 41 22,8 53 29,4 94 26,1 2,271) Pekerjaan 2,258 Tidak bekerja 150 83,3 124 68,9 274 76,1 0,002 (1,365- Bekerja 30 16,7 56 31,1 86 23,9 3,735) Dukungan suami 2,154 Dukungan kurang 154 85,6 132 73,3 286 79,4 0,004 (1,267- Dukungan baik 26 14,4 48 26,7 74 20,6 3,662) Pemberian 1,953 informasi Tidak mendapatkan 149 82,8 128 71,1 277 76,9 0,009 (1,180- informasi Mendapatkan 31 17,2 52 28,9 83 23,1 3,231) informasi Dari tabel diatas ditunjukkan, dari 7 variabel independen ada 4 variabel yang berhubungan signifikan (p<0,05) dengan penggunaan AKBK yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Ibu yang memiliki pengetahuan rendah lebih berisiko 2,1 kali untuk tidak menggunakan AKBK dibandingkan ibu yang memiliki pengetahuan tinggi tentang AKBK (C.I 95% : 1,358-3,237). 2. Ibu yang tidak bekerja lebih berisiko 2,3 kali untuk tidak menggunakan AKBK dibandingkan ibu yang bekerja (C.I 95% : 1,365-3,735). 3. Ibu yang tidak mendapatkan dukungan suami lebih berisiko 2,2 kali untuk tidak menggunakan AKBK dibandingkan ibu yang mendapatkan dukungan suami dalam penggunaan AKBK (C.I 95% : 1,267-3,662). 4. Ibu yang tidak mendapatkan pemberian informasi tentang AKBK lebih berisiko 2 kali untuk tidak menggunakan AKBK dibandingkan ibu yang mendapatkan pemberian informasi tentang AKBK (C.I 95% : 1,180-3,231). PEMBAHASAN Pengetahuan Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ada hubungan sebab akibat antara pengetahuan dengan penggunaan AKBK. Ibu yang tidak memiliki pengetahuan tinggi tentang AKBK mempengaruhi 1,8 kali untuk tidak menggunakan AKBK. Karena itu direkomendasikan supaya wanita menggunakan AKBK maka ia perlu memiliki pengetahuan tinggi. Atas dasar ini disarankan sebaiknya wanita menambah pengetahuan melalui penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, konseling dan membaca buku atau membuka internet mengenai AKBK. 152 LPPM UMSB ISSN 1693-2617

MENARA Ilmu Vol. XI Jilid 1 No.75 April 2017 Pekerjaan Dalam penelitian ini ditemukan adanya hubungan sebab akibat antara pekerjaan dengan penggunaan AKBK. Ibu yang tidak bekerja mempengaruhi 1,7 kali untuk tidak menggunakan AKBK dibadingkan ibu yang bekerja. Ibu yang bekerja mempunyai peluang besar memakai kontrasepsi AKBK karena ibu bekerja ingin mengatur jarak kehamilanya agar dapat bekerja dengan baik, tidak hamil dan mempunyai anak dalam waktu tertentu sesuai dengan yang direncanakan. Pada wanita yang bekerja diharapkan lebih luas pola fikirnya karena di tempat bekerja seseorang bisa bertukar fikiran dan mendapatkan berbagai informasi dari rekan kerjanya. Karena itu direkomendasikan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Payung Sekaki supaya menjadikan ibu yang tidak bekerja menjadi sasaran dalam penyuluhan AKBK supaya ibu-ibu yang tidak bekerja memliki pengetahuan tentang AKBK sehingga bisa membuka pola fikir yang luas dan dapat bertukar fikiran dengan tenaga kesehatan Puskesmas Payung Sekaki mengenai alat kontrasepsi. Dukungan Suami Dalam penelitian ini, hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan penggunaan AKBK. Ibu yang tidak mendapatkan dukungan suami mempengaruhi 2,2 kali untuk tidak menggunakan AKBK dibadingkan ibu yang bekerja. Dukungan suami merupakan suatu bentuk persetujuan dan dorongan yang diberikan oleh suami terhadap suatu pilihan pada suatu objek. Dalam pemilihan dan penggunaan kontrasepsi KB pada umumnya dan penggunaan kontrasepsi implant pada khususnya dukungan suami serta keterlibatan dalam memutuskan penggunaan kontrasepsi implant merupakan hal yang penting. Hal ini dikarenakan perencanaan keluarga harus ditentukan oleh kedua pasangan agar tidak ada kerugian pada salah satu pihak. Jika ada efek samping atau sesuatu hal yang terjadi akibat penggunaan kontrasepsi tersebut. Pemberian Informasi Dalam penelitian ini, ada hubungan yang signifikan antara pemberian informasi dengan penggunaan AKBK. Ibu yang tidak mendapatkan informasi mempengaruhi 2 kali untuk tidak menggunakan AKBK dibadingkan ibu yang bekerja. Ibu yang mendapatkan informasi yang cukup dari tenaga kesehatan tentang AKBK akan lebih memilih untuk menggunakan AKBK dibandingkan dengan ibu yang kurang mendapatkan informasi. SIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan bab pembahasan, maka dapat disimpulan sebagai berikut : 1. Variabel yang mempunyai hubungan sebab akibat terhadap penggunaan AKBK di Kecamatan Payung Sekaki tahun 2015 adalah: a. Pengetahuan Ibu yang memiliki pengetahuan rendah mempengaruhi 1,8 kali untuk tidak menggunakan AKBK dibandingkan dengan ibu yang Memiliki pengetahuan tinggi. b. Pekerjaan Ibu yang tidak bekerja mempengaruhi 1,7 kali untuk tidak menggunakan AKBK dibandingkan ibu yang bekerja. 2. Penelitian ini tidak mempunyai variabel yang confounding. 3. Variabel independen yang tidak memiliki hubungan statistik signifikan dengan penggunaan AKBK adalah pendidikan, usia, paritas, dukungan suami dan pemberian informasi. ISSN 1693-2617 LPPM UMSB 153

Vol. XI Jilid 1 No.75 April 2017 MENARA Ilmu SARAN Diupayakan kepada kepada wanita untuk memiliki pengetahuan baik sehingga dapat memahami tentang keluarga berencana tentang AKBK dengan penyuluhan dan konseling yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Wanita yang tidak bekerja supaya lebih aktif mengikuti penyuluhan AKBK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan membuat porum kelompokkelompok ibu KB yang dibantu oleh tenaga kesehatan untuk menambah wawasan tentang AKBK, dan kepada petugas kesehatan Puskesmas khususnya yang menangani KB untuk lebih sering melakukan penyuluhan tentang KB terutama AKBK. DAFTAR PUSTAKA Ariyanti, H. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin usia dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Tesis Universitas Udayana Denpasar. Arliana, W. (2013). Faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi hormonal pada akseptor KB di Kelurahan Pasarwajo Kecamatan Pasrwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Jurnal UNHAS Makasar Anggraini, Y., Martini. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Rohima Press. Baziad, A. (2002). Kontrasepsi Hormonal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. BKKBN. (2013). Hasil Pelaksanaan Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. Direktorat Pelaporan dan Statistik. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2010). Profil Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2010. Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2011). Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2011. Gustikawati (2014). Faktor pendukung dan penghambat istri pasangan usia subur dalam penggunaan alat kontrasepsi implant di Puskesmas I Denpasar Utara. Tesis Universitas Udayana Denpasar. Forst, JJ. Henshaw SK. Sonfield, A. (2008). Contraseptive Needs and Services: National and State Data 2008 update. New York Guttmacher Institite.(http://.contraseptiveuseintheunitedstates/guttmacherinstitute/2008.com 06 April 2015). Hartanto, H. (2002). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hartanto, H. (2010). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Sulistyawati (2012). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. SDKI. (1991-2012). Distribusi Pemakaian Alat Kontrasepsi (Modern dan Sederhana) di Propinsi Riau Menurut Hasil SDKI 1991-2012. Riau. BKKBN Riau. Pinem, S. (2009). Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Jakarta: TIM. Wawan, A. (2010). Teori dan Pengukuran Sikap dan Perilaku Manusia dilengkapi Contoh Kuesioner. Yogyakarta: Nuha Medika. 154 LPPM UMSB ISSN 1693-2617