BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

I. PENDAHULUAN. organisasi (Hasibuan, 2011:10). Walaupun suatu organisasi telah memiliki visi,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan. permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan

EVALUASI KURIKULUM DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN SOFT COMPETENCY PELAKSANA KEMENTERIAN KEUANGAN:

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin mewujudkan clean and good governance. dalam tataran pelaksanaannya akan menjadi tidak efektif apabila

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu prosedur yang berbelit-belit, dari meja satu ke meja lainnya, yang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pelayan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

I. PENDAHULUAN. mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pengelolaan Taman Pintar. Pada BAB 1, penelitian ini menjelaskan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula..

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan/organisasi

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. SDM aparatur yang selanjutnya disebut Pegawai Negeri Sipil memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

I. PENDAHULUAN. dalam memberikan pelayanan pada masyarakat secara efektif dan efisien.

ATURAN ETIKA DAN PERILAKU APARAT PENGAWAS INTERN DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. moral dan mental yang baik, profesional, serta sadar akan tanggung jawabnya

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

Sehingga dalam kaitan dengan kinerja pegawai, mahsun (2013:25), menjelaskan kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki posisi yang strategis dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan publik.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Oleh sebab itu diantara para anggota kelompok tentulah membutuhkan seseorang yang bisa memimpin kelompok itu, sebab jika tidak ada pemimpin maka akan terpecah belah lah kelompok tersebut. Untuk mengelolanya, diperlukan pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik serta dapat menjadi panutan untuk anggota kelompoknya. Pemimpin adalah figur seseorang yang bijaksana, berani mengambil keputusan dan yang paling penting berwibawa dan bisa memimpin untuk mencapai tujuan bersama. Sekarang sudah sangat sedikit orang yang mempunyai ciri-ciri seorang pemimpin yang baik didalam organisasi maupun badan-badan usaha, bisnis, dan pemerintahan. Untuk itu maka sangat penting bagi para pemimpin mulai membiasakan diri untuk belajar menjadi seorang pemimpin yang berani dan bisa memberikan arahan yang baik didalam organisasi. Salah satunya memberikan pendidikan atau pembelajaran tentang pentingnya kepemimpinan didalam organisasi. Seorang pemimpin harus mempunyai keahlian dan pengetahuan yang sangat luas yang diperoleh melalui pengembangan diri. Pengembangan diri ini menghasilkan keterampilan-keterampilan seperti keterampilan teknis, keterampilan manajemen sumber daya manusia, dan keterampilan konseptual. Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakansesuatu. Jika semakin tinggi 1

2 kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripada nya kemampuan berfikir secara konsepsional, strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan semakin generalist, dan semakin besar tanggung jawab terhadap suatu kelompok atau organisasi yang ia pimpin, sedangkan semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis. Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaannya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan kepribadian nya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras untuk memperbaiki dirinya sendiri sebelumdia sibuk memperbaiki diri orang lain.pemimpin bukan hanya sekedar mendapatkan gelar atau jabatan yang diberikan dari luar namun melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal. Dengan berhasilnya kepemipinan seseorang tentunya akan memberi motivasi dan disiplin pada bawahannya, karena disamping memiliki kemampuan, keterampilan dan kepribadian yang baik seorang pegawai yang selalu merasa terdorong dan antusias dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai produktivitas yang optimal. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, merupakan pimpinan formal dalam arti bahwa selama menjabat kepemimpinannya dia di beri wewenang, untuk menentukan kebijakan, memotivasi pegawai, bukan hanya menerima laporan saja tetapi harus mengetahui proses dan melakukan komunikasi, mengadakan pengawasan, serta menetapkan sasaran di dalam pencapaian target pendapatan yang telah di tetapkan. Disamping itu pemimpin harus mempunyai kemampuan dalam kompetensi sosial dan kompetensi emosional untuk mempengaruhi para pegawai agar berpengaruh kepada kemajuan suatu organisai, pemimpin perlu memperhatikan hal tersebut karena kepemimpinan sangat berperan dalam

3 menentukan produktivitas kerja, agar kerja pimpinan di jadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Hasibuan menyatakan bahwa pada dasarnya factor dominan yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi. Berdasarkan fakta dan pernyataan tersebut jelas bahwa rendahnya disiplin kerja pegawai di sinyalir di sebebkan oleh faktor kepemimpinan. Oleh karena itu kepemimpinan dan disiplin pegawai merupakan factor lain yang dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sebagai suatu hasil maka produktivitas di pengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut rumusan Departemen Tenaga Balai Pengembangan Produktivias Daerah Jawa Barat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas khususnya tenaga kerja, diantaranya: 1. Sikap mental 2. Pendidikan 3. Keterampilan 4. Manajemen 5. Hubungan Industrial Pancasila 6. Tingkat penghasilan 7. Gizi dan Kesehatan 8. Jamninan Sosial 9. Lingkungan Iklim Kerja 10. Sarana Produksi 11. Teknologi 12. Kesempatan Berprestasi Dalam Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara (PERMENPAN) no.15 tahun 2008 terdapat penjelasan sebagai berikut : Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintah tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperbaharui. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka

4 mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur Negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistemik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif da efisien. Reformasi di sini merupakan proses pembaharuan yang dilakuka secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner. Pada intinya latar belakang reformasi birokrasi adalah sebagai berikut : 1. Praktek korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) masih berlangsung hingga saat ini. 2. Tingkat kualitas pelayanan publik yang belum mampu memenuhi harapan publik. 3. Tingkat efisiensi. Efektivitas dan produktivitas yang belum optimal dari birokrasi pemerintahan. 4. Tingkat transparansi dan akuntabilitas birokrasi pemerintahan yang masih rendah. 5. Tingkat disiplin da etos kerja pegawai yang mash rendah. Visi Reformasi Birokrasi adalah terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik tahun 2025. Misi Reformasi Birokrasi adalah : a. Membentuk dan atau menyempurnakan peraturan perundang-undangan sebagai landasan hokum tata kelola pemerintahan yang baik, b. Memodernisasi birokrasi pemerintahan dengan optimalisasi pemakaian teknologi informasi dan komunikasi. c. Mengembangkan budaya, nilai-nilai kerja dan perilaku yang positif d. Mengadakan restrukturisasi organisasi pemerintahan.

5 e. Mengadakan relokasi dan meningkatka kualitas sumber daya manusia termasuk perbaika remunerasi. f. Menyederhanakan sistem kerja, proseddur dan mekanisme kerja. g. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif. Tujuan umum Reformasi Birokrasi adalah membangun atau membentuk profil dan perilaku aparatur negara dengan : 1. Integritas Tinggi Yaitu perilaku aparatur Negara yang dalam bekerja senantiasa menjaga sikap professional dan menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas (kejujuran, kesetiaan, komitmen) serta menjaga keutuhan pribadi. 2. Produktivitas Tinggi dan Bertanggung jawab Yaitu hasil optimal yang dicapai aparatur negara dari serangkaian program kegiatan yang inovatif, efektif da efisien dalam mengelola sumber daya yang ada serta ditunjang oleh dedikasi dan etos kerja yang tinggi. 3. Kemampuan Memberikan Pelayanan yang Prima Yaitu kepuasan yang dirasakan oleh public sebagai dampak dari hasil kerja birokrasi yang professional. Berdedikasi dan memiliki standar nilai moral yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, utamanya dalam memberikan pelayanan yang prima kepada publik dengan sepenuh hati dan rasa tanggung jawab. Dari pembahasan di atas maka peneliti perlu mengungkap kepemimpinan Cabang Pelayanan Pendapatan Daerah agar berpengaruh terhadap harapan dengan mengetahui keadaan dan dapat digunakan sebagai titik tolak dan modal para pimpinan agar produktivitas kerja optimal. Peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Kompetensi Sosial dan Kompetensi Emosional Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Cabang Pelayanan Pendapatan Daerah Wilayah Cianjur

6 1.2 Identifikasi Masalah Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya organisasi dituntut untuk memiliki pegawai yang mempunyai kemampuan, pengetahuan serta keterampilan yang memadai, tetapi pada kenyataannya produktivitas kerja masih rendah, sehingga sulit tujuan dicapai secara baik. Rendahnya produktivitas kerja disinyalir juga disebabkan oleh tingkat kedisipilan yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari factor yang menyebabkan terjadinya disipilin kerja yang rendah, misalnya tidak jelas tugas dan tanggung jawab, kompensasi yang tidak mencukupi, karir yang tidak jelas, kebijakan atasan yang sering beruba, tidak adanya standar kerja, dan system penilaian kerja yang tidak jelas. Bertitik tolak dari uraian tersebut diatas dipandang perlu untuk meneliti seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja.hasil penelitian ini diharapkan dapat member kontribusi pada Cabang Pelayanan Pendapatan Wilayah Kabupaten Cianjur. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, sebagaimana dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan kepemimpinan kompetensi sosial dan kompetensi emosional kepala cabang pada Cabang Pelayanan Pendapatan Wilayah Kabupaten Cianjur 2. Bagaimana produktivitas kerja karyawan Cabang Pelayanan Pendapatan Wilayah Kabupaten Cianjur. 3. Seberapa kuat pengaruh gaya kepemimpinankompetensi sosial dan kompetensi emosional terhadap produktivitas kerja karyawan

7 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui profil kepemimpinan kompetensi sosial dan kompetensi emosional kepala cabang pelayanan pendapatan wilayah kabupaten cianjur 2. Untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan di cabang pelayanan pendapatan wilayah kabupaten cianjur 3. Untuk mengethui seberapa kuat pengaruh Etika Reasioning, Mengembangkan Orang Lain, Komunikasi untuk mempengaruhi, Kesadaran Emosi, Manajemen Diri, Kemampuan personal. 1.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang diterapkan, maka diharapkan dari penelitian ini berguna secara teoritis dan praktis. a. Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pengkajian dan pengembangan, khususnya yang berkaitan dengan bidang manajemen sumber daya manusia. Bagi peneliti berikutnya, hasil penelitian ini merupakan bahan penelitian lebih lanjut. b. Secara praktis penelitian ini dapat berguna sebagai masukan bagi para pemimpin agar dapat digunakan sebagai referensi dan pertimbangan dalam menjalankan tugas utmanya sebagai pimpinan cabang pelayanan pendapatan wilayah kabupaten cianjur.

8 1.5 Kerangka Pemikiran Kepemimpinan yang mendorong kerja pegawai - Pelayanan baik - SDM profesional Dasar Penelitian Kompetensi Sosial - Etika Reasioning - Mengembangkan Orang Lain -Komunikasi untuk mempengaruhi Kompetensi Emosional Produktivitas Kerja Karyawan - Memperpanjang Kendaraan Bermotor - Disiplin Waktu Kerja Karyawan - Kesadaran Emosi - Manajemen Diri - Kemampuan Personal Kerja Optimal Produktivitas Kerja Meningkat Cabang Pelayanan Pendapatan Daerah (CPPD) Sumber Daya Manusia Profesional Dinas pendapatan daerah adalah lembaga yang menggali potensi/pendapatan daerah, oleh karena itu pemberian layanan yang berkualitas dan bersh senantiasa akan dapat memelihara dan mempertebal kepercayaan yang

9 diberikan masyarakat ehingga masyarakat sadar atas kewajibannya membayar pajak atau kewajiban lainnya sehingga pendapatan asli daerh yang diharapkan dapat tercapai, sudah seharusnya menunukan hasil kerja maksimal. Upaya mewujudkan hasil kerja yang maksimal, tentunya tidak dapat diwujudkan tanpa usaha yang sungguh-sungguh dari segenap pegawai dengan daya dukung kebijakan pimpinan. Dukungan pimpinan dalam mewujudkan hasil kerja lembaga, akan terlihat dari sejauh mana program-program yang digulirkan mampu mendorong tewujudnya motivasi kerja yang tinggi dan disiplin kerja yang memadai. Fungsi kepemimpinan selalu berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan organisasi masing-masing. Dalam membuat keputusan, pimpinan harus memperhatikan kadaan sosial organisasinya, sehingga keputusan itu akan dirasakan sebagai keputusan bersama dan akan menjadi tanggung jawab bersama termasuk dalam pelaksanaannya. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seseoran pemimpin untuk mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau menerima dan melakukan apa yang diharapkan. Teknik-teknik kepemimpinan harus dapat dijalankan oleh kepala cabang dinas pendapatan daerah yang berperan sebagai pemimpin dilngkungan dituntut untuk mampu mempengaruhi dan memotivasi pada pegawai melaksanakan tugas pemungutan oajak daerah dengan sebaik-baiknya. Produktivitas individu tenaga kerja baik di instansi pemerintah dapat ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya yang paling dominan adalah factor internal dan faktor external, yang termasuk faktor internal adalah etika kerja, disiplin kerja, kepribadian, persepsi, motivasi. Sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah hubungan atasan dan bawahan, interaksi antar tenaga kerja, kebijakan / peraturan instansi dinas, program dan system kerja. (sucherly:2004) Berdasarkan pengertian diatas bahwa pemungutan pajak daerah sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah setiap tahun harus ada peningkatan

10 didalam penerimaannya, maka apabila hal ini tercapai produktivitas pemungutan pajak daerah akan meningkat. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan proposal ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitis yaitu suatu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian yang kemudian dikaji dan di analisis, serta diinterprestasikan secara deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai fakta-fakta yang penulis peroleh, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai pelatihan ini. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penyusunan skripsi ini, penulis mengadakan penelitian pada Cabang Pelayanan Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur, yang beralokasi di jalan Dr. Muwardi No.118 Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2013.