ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN Sunarji Harahap STIE Professional Manajemen College Indonesia ABSTRAK Peranan piutang, khususnya piutang usaha bagi perusahaan adalah sangat penting. Piutang usaha timbul akibat terjadinya penjualan kredit yang merupakan salah satu alternatif penjualan bagi perusahaan selain penjualan secara tunai. PT. Bintang Agrokimia Utama merupakan perusahaan pendistribusian produk - produk pertanian. Dimana perusahaan ini menggunakan pelunasan piutang usaha untuk membayar hutang usaha. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hutang usaha karena perusahaan tidak menyediakan sumber dana lancar lainnya untuk membayar hutang usaha, sehingga perusahaan harus mampu untuk menganalisa dan mempelajari dengan teliti perputaran piutang usaha ke debiturnya. Perputaran piutang usaha selama 2 periode yaitu dengan perbandingan 3 bulan sekali menunjukkan adanya peningkatan atas pelunasan piutang usaha dari debitur. Transaksi transaksi pelunasan piutang usaha dan pembayaran hutang usaha perusahaan dapat dilihat dalam Laporan arus kas perusahaan aktivitas operasional. Juli s/d September menunjukkan piutang usaha yang terkumpul atau dengan kata lain lunas dari debitur adalah senilai 875.657.000,- dan Oktober s/d Desember menunjukkan 822.913.000,-. Hal ini yang membuat perusahaan mampu beroperasional dengan baik dimana terjadinya pengontrolan piutang usaha dan penganalisaan terhadap pengalaman di lapangan antara debitur dengan perusahaan lain. Dalam laporan arus kas perusahaan terjadi kenaikan kas sebesar 91.713.000,- Kenaikan kas sangat penting mengingat kas di perusahaan ini digunakan untuk pembayaran hutang usaha dan beban beban operasional. Dalam laporan hutang usaha juga mengalami penurunan dari 1.516.203.660,- menjadi 1.468.503.660,- Hal ini karena perusahaan tidak mau mengalami kesulitan di saat pembayaran hutang usaha jatuh tempo, sehingga pada akhir periode (tahunan) terjadi penurunan saldo hutang usaha. Dan hal ini tidak membuat perusahaan kehilangan kepercayaan dari supplier. Kata Kunci : Perputaran Piutang Usaha I. PENDAHULUAN Piutang usaha merupakan salah satu unsur aktiva lancar dalam neraca perusahaan, yang digunakan perusahaan untuk melunaskan hutang usaha perusahaan. Untuk dapat melihat apakah benar piutang usaha yang telah lunas digunakan perusahaan dalam membayar hutang usaha dapat dilihat dalam laporan arus kas perusahaan. Laporan ini dijadikan sebagai media untuk melihat kegiatan operasional perusahaan, baik dari segi penggunaan pelunasan piutang usaha untuk membayar hutang usaha Jurnal Bisnis Kolega 39
maupun untuk kegiatan operasional lainnya. Berdasarkan uraian diatas, maka penyajian laporan piutang usaha suatu perusahaan sangat penting untuk diketahui. Oleh karena itu, penulis memilih judul Analisis Perputaran Piutang Usaha Terhadap Hutang Usaha Pada PT. Bintang Agrokimia Utama Medan sebagai objek penelitian. II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Piutang Usaha Nilai keunggulan bersaing dapat dicapai melalui efisiensi dan efektifitas dari seluruh kegiatan perusahaan yang mana salah satu usahanya yaitu dengan melakukan penjualan secara kredit, sehingga menyebabkan timbulnya piutang bagi perusahaan. Menurut Zaki Baridwan (2000:124) pengertian piutang sebagai akibat dari usaha normal perusahaan tersebut piutang dagang atau dengan kata lain bahwa piutang dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Soemarso (2002:338) piutang usaha adalah: perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang. Menurut Mulyadi (2002:87) piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun, atau dalam satu siklus kegiatan normal perusahaan. Penggolongan Piutang Usaha Piutang usaha dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu : a) Piutang usaha Penggolongan piutang usaha berdasarkan umur piutang dapat digolongkan ke dalam 4 jenis yaitu : 1. Piutang lancar adalah golongan piutang usaha yang waktu pelunasannya selalu tepat waktu dan tidak melebihi dari jangka waktu yang ditentukan. 2. Piutang tidak lancar adalah golongan piutang usaha yang waktu pelunasannya tidak tepat waktu dan waktunya berubah-ubah sesuai dengan keadaan dari customer. 3. Piutang yang dihapuskan adalah golongan piutang usaha yang tidak dapat ditagih dan dihapuskan dari kreditur terhadap debitur karena tidak ada kepastian atau informasi dari debitur atas pelunasan piutang usaha. 4. Piutang yang dicadangkan adalah golongan piutang usaha yang dicadangkan dalam laporan keuangan akibat kesulitan pelunasan dari debitur dan kemampuan kepastian untuk membayar dari debitur belum ditentukan waktunya. (http://massofa.wo rdpress.com/2008/02/11/peng golongan piutang usaha/) b) Piutang bukan usaha Piutang bukan usaha merupakan piutang yang timbul bukan akibat dari penjualan kredit barang atau jasa, melainkan dari kegiatan operasional perusahaan yang tidak ada kaitannya dengan penjualan barang dan jasa. Jurnal Bisnis Kolega 40
Yang termasuk dalam piutang bukan usaha adalah : 1. Piutang karyawan. 2. Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian-kerugian yang dipertanggungkan. 3. Klaim terhadap restitusi pajak. 4. Piutang deviden. 5. Piutang pesanan pembelian saham. Pengakuan Piutang Usaha Piutang usaha diakui atau dicatat sebesar nilai pertukaran atau nilai faktur yang telah disepakati oleh pihak penjual dan pembeli. Untuk menaksir jumlah piutang yang tak tertagih terdapat dua metode yang biasa digunakan: 1. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-Off Method) 2. Metode Penyisihan (Allowance Method) Perputaran Piutang Usaha Perputaran piutang dalam suatu perusahaan tergantung dari bagaimana sebuah perusahaan mengaturnya dan tingkatan sebesar apa perusahaan tersebut menjual produknya secara kredit. Semakin banyak produk barang maupun jasa yang dijual secara kredit, maka kemungkinan besar akan memperlambat pada tingkat perputaran piutang begitu juga sebaliknya. Beberapa pendapat mengenai perputaran piutang: Menurut Warren (2000:407) perputaran piutang adalah usaha (account receivable turn over) untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun. Menurut Skousen (2003:371) perputaran piutang merupakan sebuah ukuran analitis seberapa cepat harta pelanggan dikumpulkan dengan menggunakan rumus penjualan kredit bersih dibagi dengan piutang dagang rata-rata selama satu periode akuntansi. Dari uraian di atas, maka perputaran piutang dapat dirumuskan sebagai berikut: Rata-rata = Piutang awal + piutang akhir piutang 2 Perputaran = Penjualan kredit bersih piutang Piutang dagang Menurut (Munawir 2004:76) Jangka waktu pengumpulan piutang adalah angka yang menunjukkan waktu rata-rata yang diperlukan untuk menagih piutang. Perumusan dari uraian di atas adalah sebagai berikut: Periode rata-rata = 360 pengumpulan piutang perputaran piutang Periode rata-rata = Piutang dagang x 365 penagihan piutang Penjualan kredit Analisa Piutang Usaha Analisa umur piutang adalah suatu bentuk laporan guna mengetahui posisi piutang dengan melakukan pengelompokan piutang pada periode tertentu, dengan pengelompokan tersebut manajemen perusahaan dapat mengetahui posisi piutang usaha sehingga dapat mengambil kebijakan keuangan yang tepat. III. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian langsung ke PT. Bintang Agrokimia Utama yang beralamat di Jalan Pulau Menjangan No.1 Kompleks Medan Industri Centre Blok C-10 KIM Tahap II.dan melakukan beberapa metode pengumpulan data dalam melakukan penelitian analisis Jurnal Bisnis Kolega 41
perputaran piutang usaha yang berpengaruh terhadap hutang usaha. Waktu yang direncanakan oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan Maret 2011 sampai dengan Mei 2011. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian analisis piutang usaha adalah sebagai berikut : 1. Penulis melakukan analisis dengan cara observasi dan dokumentasi terhadap laporan piutang usaha dan hutang usaha yaitu plafond kredit kepada pelanggan dan plafond kredit dari kreditur. 2. Penulis juga melakukan tanya jawab dan wawancara secara langsung dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis. 3. Penulis juga menggunakan data kepustakaan yaitu berdasarkan buku kepustakaan dalam menganalisis data. Teknik Analisis Data Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah laporan piutang usaha, laporan hutang usaha, dan laporan arus kas perusahaan periode Juli ~ September 2010 dan periode Oktober ~Desember 2010. Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisis laporan piutang usaha adalah sebagai berikut : 1. Metode deskriptif yaitu metode yang berdasarkan data nyata yang diperoleh dari perusahaan untuk dianalisis dan dievaluasi. 2. Metode deduktif yaitu metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari kebenaran yang telah diterima. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Laporan Piutang Usaha PT. Bintang Agrokimia Utama Setelah dilakukan analisis, penelitian dengan data triwulan dilihat dalam laporan arus kas, penerimaan dari pelanggan digunakan untuk membayar hutang usaha yang jatuh tempo. Pada laporan arus kas menyajikan kas yang diterima dari pelanggan dan pembayaran hutang usaha serta biaya biaya operasional perusahaan. Metode yang digunakan dalam menyajikan laporan arus kas adalah metode langsung. Laporan piutang usaha dan hutang usaha disajikan menjadi piutang usaha jatuh tempo dan piutang usaha belum jatuh tempo, begitu juga laporan hutang usaha disajikan menjadi hutang usaha jatuh tempo dan hutang usaha belum jatuh tempo. Adapun saldo saldo piutang, hutang dan penjualan perusahaan adalah sebagai berikut: Piutang usaha periode sebelumnya senilai 505.670.000,- Saldo piutang usaha periode Juli s/d September 2010 senilai 615.713.000,- dengan perincian piutang jatuh tempo sebesar 957.205.000,- dan piutang belum jatuh tempo sebesar 534.165.000,- dan penerimaan dari pelanggan sebesar 875.657.000,- Saldo piutang usaha periode Oktober s/d Desember 2010 senilai 913.800.000,- merupakan Jurnal Bisnis Kolega 42
rincian dari piutang jatuh tempo sebesar 987.168.000,- dan piutang belum jatuh tempo sebesar 749.545.000,- dan penerimaan dari pelanggan sebesar 822.913.000,- Saldo hutang usaha perusahaan periode Juli s/d September 2010 senilai 1.516.203.660,- dengan hutang jatuh tempo sebesar 1.474.334.900,- dan hutang belum jatuh tempo sebesar 586.868.760,- dan pembayaran hutang ke supplier sebesar 545.000.000,- Saldo hutang usaha periode Oktober s/d Desember 2010 senilai 1.468.503.660,- dengan rincian hutang jatuh tempo sebesar 1.680.703.480,- dan hutang belum jatuh tempo sebesar 393.500.180,- dan pembayaran hutang usaha ke supplier sebesar 605.700.000,- Penjualan pada periode Juli s/d September 2010 senilai 985.700.000,- Penjualan pada periode Oktober s/d Desember 2010 senilai 1.121.000.000,- Aliran Sumber Kas Perusahaan PT. Bintang Agrokimia Utama memiliki sumber kas yang berasal dari piutang usaha dan pengeluaran kas digunakan untuk membayar hutang usaha dan biaya operasional serta biaya lainnya. Setelah sekian tahun berjalan, perusahaan belum mampu untuk melakukan investasi tetapi hanya untuk kegiatan operasional. Sumber : PT. Bintang Agrokimia Utama Gambar 1. Struktur Aliran Sumber Kas PT. Bintang Agrokimia Utama Dari penelitian yang dilakukan, aliran kas PT. Bintang Agrokimia Utama, maka diketahui sumber penerimaan kas terbesar perusahaan adalah dari pelunasan piutang customer dan sumber pengeluaran kas terbesar perusahaan adalah pembayaran hutang dagang ke supplier dan pengeluaran pengeluaran rutin perusahaan (biayabiaya operasional). Selama melakukan analisis penelitian, peneliti mendapat rumusan untuk mencari saldo piutang usaha dan penerimaan piutang usaha, serta saldo hutang usaha dan pembayaran hutang usaha. Rumusan tersebut adalah sebagai berikut: Jurnal Bisnis Kolega 43
Piutang usaha = Penjualan + Piutang usaha (periode lalu) - Penerimaan piutang usaha Penerimaan Piutang usaha = Penjualan + Piutang usaha (periode lalu) - Piutang usaha Hutang usaha = Pembelian + Hutang usaha (periode lalu) - Pembayaran hutang usaha Pembayaran Hutang usaha = Pembelian + Hutang usaha (periode lalu) - Sumber : Hasil Analisa Penulis Hutang usaha Rumusan yang didapat juga berhubungan dengan Laporan Keuangan perusahaan yang mencakup Laporan Laba Rugi dan Laporan Neraca. Laporan keuangan disajikan selama 3 periode (April s/d Juni 2010, Juli s/d September 2010, dan Oktober s/d Desember 2010). Disajikan juga Laporan keuangan April s/d Juni 2010 karena Laporan Juli s/d September 2010 ada saling keterkaitan. Laporan keuangan merupakan sumber data perusahaan Tabel 1. Laporan Arus Kas Metode Langsung PT. Bintang Agrokimia Utama Periode Juli s/d September 2010 PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA LAPORAN ARUS KAS - Metode Langsung Untuk periode Juli s/d September 2010 (Dalam Rupiah) Arus kas dari aktivitas operasi Kas yang diterima dari pelanggan 875.657.000 Pembayaran hutang usaha (545.000.000) Pembayaran beban operasi (95.000.000) (640.000.000) Arus kas bersih dari aktivitas operasi 235.657.000 Kenaikan kas 235.657.000 Kas pada awal bulan Juli 477.000.000 Jurnal Bisnis Kolega 44
Kas pada akhir September 712.657.000 Sumber : Hasil Analisa Penulis Saldo kas yang diterima dari pelanggan periode Juli s/d September membayar hutang usaha jatuh tempo senilai 545.000.000,- dan beban 2010 sebesar 875.657.000,- operasional 95.000.000,-. Saldo kas merupakan hasil dari penjualan sebelum ditambah kas awal bulan periode sekarang (985.700.000,-) adalah senilai 235.657.000,-. ditambah dengan piutang usaha Pembayaran hutang usaha sebesar periode lalu (505.670.000,-) 545.000.000,- merupakan hasil dari dikurangi dengan piutang usaha pembelian periode sekarang periode sekarang (615.713.000,-). (404.325.000,-) ditambah hutang Perusahaan menggunakan saldo kas usaha periode lalu (1.656.878.660,-) yang diterima dari pelanggan sebesar dikurangi hutang usaha periode 875.657.000,- digunakan untuk sekarang (1.516.203.660,-). Tabel 2. Laporan Arus Kas Metode Langsung PT. Bintang Agrokimia Utama Periode Oktober s/d Desember 2010 PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA LAPORAN ARUS KAS - Metode Langsung Untuk periode Oktober s/d Desember 2010 (Dalam Rupiah) Arus kas dari aktivitas operasi Kas yang diterima dari pelanggan 822.913.000 Pembayaran hutang usaha (605.700.000) Pembayaran beban operasi (125.500.000) (731.200.000) Arus kas bersih dari aktivitas operasi 91.713.000 Kenaikan kas 91.713.000 Kas pada awal bulan Oktober 712.657.000 Kas pada akhir Desember 804.370.000 Sumber : Hasil Analisa Penulis Saldo kas yang diterima dari pelanggan periode Oktober s/d Desember 2010 sebesar 822.913.000,- merupakan hasil dari penjualan periode sekarang (1.121.000.000,-) ditambah dengan piutang usaha periode lalu (615.713.000,-) dikurangi dengan Jurnal Bisnis Kolega 45
piutang usaha periode sekarang (913.800.000,-). Perusahaan menggunakan saldo kas yang diterima dari pelanggan sebesar 822.913.000,- digunakan untuk membayar hutang usaha jatuh tempo senilai 605.700.000,- dan beban operasional 125.500.000,-. Sisa kas sebelum ditambah kas awal bulan adalah senilai 91.713.000,-. Pembayaran hutang usaha sebesar 605.700.000,- merupakan hasil dari pembelian periode sekarang (558.000.000,-) ditambah hutang usaha periode lalu (1.516.203.660,-) dikurangi hutang usaha periode sekarang (1.468.503.660,-). Dari hasil perbandingan laporan arus kas kedua periode (periode Juli s/d September 2010 dan Oktober s/d Desember 2010) perusahaan menggunakan kas dari penerimaan pelanggan untuk membayar hutang usaha. Terjadi penurunan dalam penerimaan kas dari pelanggan dengan saldo hutang usaha jatuh tempo dan beban operasi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kas dari penerimaan pelanggan setelah pembayaran hutang usaha dan beban operasi mengalami penurunan. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis perputaran piutang usaha terhadap hutang usaha pada PT. Bintang Agrokimia Utama Medan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada periode Juli s/d September 2010 kas yang diterima dari pelanggan sebesar 875.657.000,- digunakan untuk membayar hutang usaha senilai 545.000.000,- sehingga dari hasil pembayaran tersebut dapat digunakan untuk melihat kenaikan kas. 2. Pada periode Oktober s/d Desember 2010 kas yang diterima dari pelanggan sebesar 822.913.000,- digunakan untuk membayar hutang usaha senilai 605.700.000,- sehingga dari hasil pembayaran tersebut dapat digunakan untuk melihat kenaikan kas. 3. Pada periode Oktober ~ Desember 2010 perusahaan telah mampu untuk dapat mencari pelanggan / debitur yang lebih baik atas pembayaran piutang usaha sehingga piutang usaha yang dikreditkan juga bertambah dari periode lalu senilai 615.713.000,- menjadi 913.800.000,- 4. Perputaran piutang usaha sangat berperan dalam pembayaran hutang usaha. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang diharapkan dapat membantu pihak manajemen untuk menentukan kebijakan perusahaan sehubungan dengan perputaran piutang usaha perusahaan, yaitu: 1. Perusahaan diusahakan mengendalikan piutang usaha agar dapat membayar hutang usaha. 2. Perusahaan diusahakan mampu untuk melebihkan kasnya agar kemampuan perusahaan dapat digunakan untuk investasi selain operasional normal biasa. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki, 2000. Intermediate Accounting, Edisi 7, Cetakan Jurnal Bisnis Kolega 46
1, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta. Chariri, Anis dan Imam Gozali, 2005. Teori Akuntansi, Edisi 3, Cetakan 1, Universitas Diponegoro, Semarang. Dyckman, Thomas R., Roland E. Dukes, Charles J. Davis, 2000. Akuntansi Intermediate, Edisi 3, Cetakan 2, Penerjemah Munir Ali, Erlangga, Jakarta. Fakultas Ekonomi STIE IBMI, 2011. Buku Panduan Penyusunan Skripsi, Penerbit fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management Indonesia, Medan. Gunadi, 2005. Akuntansi Pajak, Edisi 1, Cetakan 1, PT Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta. Harnanto, 2002, Akuntansi Keuangan Menengah, Jilid Satu, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Jusuf, Al. Haryono, 2005. Dasar- Dasar Akuntansi, Edisi 6, Cetakan 1, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Kieso, Donald, E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield, 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi 10, Cetakan ke-1, Jilid 1, Penerjemah Gina Gania dan Ichsan Setyo Budi, Erlangga, Jakarta. Lesmana dan Surjanto, 2003. Penerapan PSAK No.2 Tentang Perusahaan Harus Melaporkan Salah Satu Dari Dua Metode Aktivitas Operasi. Munawir, S., 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi 4, Cetakan 13, Liberty, Yogyakarta. Niswonger, Rollin C., Carl S. Warren, James M. Reeve, dan Fess, Philip E, 2000. Prinsip- Prinsip Akuntansi, Edisi XIX, Erlangga, Jakarta. Soemarso, S. R., 2002. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5, Cetakan 1, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta. Internet,http://massofa.wordpress.co m/2008/02/11/penggolonggan piutang usaha http://elib.unikom.ac.id/download.ph p?id=15505 Jurnal Bisnis Kolega 47