BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian yang akan dilakukan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbagai fungsi serta kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB 1 PENDAHULUAN. satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan Pengelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. industri terutama industri pulp dan kertas tumbuh rata-rata sebesar 3,74% per

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dan tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian yang akan dilakukan. organisasi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Seperti yang diungkapkan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk

2015 PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peran Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

2016 PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

BAB I PENDAHULUAN. mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. money (uang), material (bahan baku), machine (peralatan/mesin), method

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi penting

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. satu penentu dalam mencapai keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. perlu memperhatikan dan mempertahankan motivasi para karyawannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Ade Busana merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak di. Perusahaan yang berlokasi di kawasan Cibogo Lembang ini

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai (Sutrisno, 2009). Peningkatan prestasi kerja

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan yang menyediakan jasa sebagai produknya. Satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan pada institusi ekonomi modern, hal ini nampak dari pola kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Satu ungkapan yang dapat menggambarkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian yang akan dilakukan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi setiap perusahaan, sumber daya manusia merupakan sumber daya yang tidak kalah pentingnya dengan sumber daya perusahaan yang lainnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Saksono (1988:112) yang menyatakan bahwa: Faktor manusia memegang peranan penting dalam mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, karena betapapun sempurnanya peralatan kerja tanpa adanya tenaga manusia tidak akan berhasil memproduksi barang dan jasa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan pendapat diatas, karyawan memegang kendali dalam proses kegiatan produksi dalam sebuah perusahaan. Dengan kata lain, lancar atau tidaknya sebuah proses produksi akan sangat tergantung pada karyawan pelaksana produksi tersebut. Menurut Kurnia (2011) menjelaskan bahwa: Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada suatu perusahaan yang bertugas mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi di perusahaan tersebut. Dengan adanya pengaturan kegiatan tersebut, maka diharapkan proses produksi 1

akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Menurut Amirullah (2002, dalam Kurnia 2011) menjelaskan bahwa: Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan. Menurut Veithzal Rivai (2005:7) bahwa: perkembangan bisnis perusahaan sangat tergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada diperusahaan. Dalam usaha pencapaian tujuannya, setiap perusahaan mengharapkan seluruh karyawannya mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik sehingga tercapainya produktivitas kerja yang tinggi dari para karyawannya yang pada akhirnya dapat menunjang kelancaran dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Sinungan (2000:1 dalam Sinaga 2010:1) menyatakan bahwa: Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut, maka perlu adanya peningkatan produktivitas kerja karyawan. Produktivitas kerja pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari pada metode kerja hari kemarin, dan hasil yang dapat diraih esok hari harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini. Suatu perusahaan membutuhkan karyawan yang bekerja produktif, karena dengan dukungan tenaga kerja yang produktif, suatu pekerjaan akan terselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sehingga tujuan perusahaan pun dapat tercapai secara maksimal. Oleh karena itu produktivitas kerja karyawan 2

yang tinggi sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi. Adapun pengertian produktivitas menurut Muchdarsyah Sinungan (2005:17): Produktivitas adalah suatu pendekatan indisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Permasalahan yang dihadapi perusahaan sekarang ini adalah menurunnya produktivitas kerja karyawan. Fenomena yang dapat dilihat dari kurang optimalnya produktivitas kerja karyawan antara lain disiplin kerja, tingkat pendidikan yang tidak sesuai dengan penempatan, sikap kerja yang tidak mendukung perusahaan seperti kerja yang bermalas-malasan ataupun korupsi jam kerja yang tidak semestinya dan kurangnya inisiatif yang dimiliki karyawan untuk bekerja lembur saat pekerjaan belum terselesaikan dari jam kerja yang telah ditentukan yang mengakibatkan pekerjaan menjadi terbengkalai. Jika kondisi tersebut dibiarkan terus-menerus maka perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat amat besar, bahkan membuat perusahaan mengalami kemunduran dan kemungkinan perusahaan jatuh pailit. Berikut tingkat kehadiran karyawan serta data kemangkiran karyawan selama 3 (tiga) tahun terakhir. Tabel 1. 1 Data Kehadiran Karyawan Bagian Produksi KPSBU Bandung Jawa Barat Tahun 2009-2011 Tahun Mangkir % 2009 8.18 2.11 2.43 2010 9.24 2.75 2.11 2011 10.08 2.13 2.73 3 Terlambat Datang % Cepat Pulang % Jumlah Karyawan 64

Sumber: Hasil Olah Data kehadiran karyawan bagian produksi KPSBU Pada tabel 1.1 ditunjukkan bahwa dalam 3 (tiga) tahun terakhir masih banyaknya karyawan yang kurang dalam disiplin kerja. Tingkat kemangkiran tersebut masih naik turun. Hal tersebut dikarenakan tingkat disiplin kerja karyawan yang rendah sehingga mengakibatkan adanya tugas atau pekerjaan yang tidak terselesaikan tepat pada waktunya dan produktivitas kerja yang dihasilkan pun akan menurun. Dalam profil perusahaan yang bersumber dari www.kpsbu.co.id perusahaan KPSBU Bandung Jawa Barat adalah suatu pabrik yang bergerak di bidang usaha produsen susu murni segar dan mengembangkan lagi usahanya dalam berbagai bidang bisnis, diantaranya pengolahan susu segar menjadi produk olahan yang sehat. Berdasarkan wawancara penulis tanggal 5 April 2012 dengan Bapak Darojat selaku Kepala Bagian Personalia menyatakan secara umum yang mengakibatkan belum optimalnya produktivitas kerja karyawan ini dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain adalah belum optimalnya kerjasama antar karyawan. Hal ini dapat terlihat dari sikap karyawan yang membiarkan karyawan lainnya memiliki beban kerja yang tinggi sedangkan karyawan tersebut memiliki keleluasan waktu. Fenomena lain yang terjadi adalah belum optimalnya kemampuan kerja yang dimiliki karyawan. Tidak semua karyawan memiliki keterampilan dan masih banyak karyawan yang kurang memahami pekerjaan yang dilakukannya dikarenakan tingkat pendidikan yang didominasi karyawan adalah lulusan SMA. Dampak dari belum optimalnya kemampuan kerja yang dimiliki 4

karyawan ini adalah gagal menghasilkan olahan susu sesuai dengan keinginan perusahaan yang mengakibatkan menurunnya hasil produksi susu dibagian produksi KPSBU Bandung Jawa Barat. Selanjutnya Bapak Darojat selaku Kepala Bagian Personalia mengatakan bahwa: Para karyawan KPSBU yang ada pada bagian produksi didominasi oleh lulusan SMA dan banyaknya karyawan yang masih kurang memiliki inisiatif untuk bekerja lembur mungkin karena untuk upah lembur yang diberikan di KPSBU Bandung Jawa Barat masih kecil yaitu untuk kepala bagian upah lembur sebesar Rp 8700/jam, sedangkan untuk staff sebesar Rp 5700/jam. Berikut data mengenai jumlah karyawan bagian produksi ditinjau dari tingkat pendidikannya: Tabel 1. 2 Tingkat Pendidikan Pegawai Bagian Produksi KPSBU Jawa Barat No. Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase 1 SMA/Setingkat 42 66% 2 D3 14 22% 3 Sarjana 8 13% Jumlah 64 100% Sumber: Data Kekaryawanan KPSBU Kemudian menurut Bapak Darojat selaku Kepala Bagian Personalia KPSBU Bandung Jawa Barat, diperoleh informasi bahwa: Pencapaian jumlah atau volume produksi dan kualitas yang telah ditentukan oleh pabrik menjadi suatu ukuran keberhasilan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat. Pencapaian yang paling utama di bagian produksi susu adalah jumlah produksi per hari dan tingkat kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh pabrik. Dengan kata lain apabila karyawan bagian produksi tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, berarti 5

mereka telah gagal untuk memproduksi suatu produk tertentu dan dapat menyebabkan pendapatan pabrik menurun. Dibawah ini tabel penurunan yang telah terjadi pada hasil produksi yang terlihat dari ketidaktercapaian hasil yang telah dicapai dengan target yang sebelumnya telah dibuat oleh pabrik KPSBU Bandung Jawa Barat. Berikut adalah data produksi susu KPSBU Bandung Jawa Barat periode 2009 sampai dengan 2011 : Tabel 1.3 Hasil Produksi Susu Pada Tahun 2009-2011 No. Tahun Target (per-liter) Realisasi (per-liter) 1. 2009 40.150.000 38.568.534 2. 2010 45.625.000 49.571.627,50 3. 2011 46.902.500 43.437.435 Sumber: Laporan Tahunan ke 40, Tahun Buku 2011 Berdasarkan data pada tabel 1.1, dapat diketahui bahwa hasil produksi susu di KPSBU Bandung Jawa Barat bersifat fluktuatif. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil produksi susu pada tahun 2009-2011 yang berubah-ubah. Produksi susu ini dikatakan bersifat fluktuatif dikarenakan kondisi pangan yang diberikan oleh karyawan KPSBU tidak tepat waktu dan tidak sesuai dengan kebutuhan sapi. Untuk tingkat produktivitas kerja para karyawan KPSBU dapat dilihat dari tingkat pendapatan produksi susu yang dihasilkan selama 3 tahun terakhir. Tingkat pendapatan produksi susu pun di KPSBU Bandung Jawa Barat juga mengalami naik turun. Hal ini tersaji dalam data seperti pada Tabel 1.4 yang menunjukkan tingkat pendapatan produksi susu KPSBU Bandung Jawa Barat dari tahun 2009-2011: 6

No Tabel 1.4 Pendapatan Produksi Susu Uraian Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Pendapatan Produksi Susu 2009 Rp 16.003.790.000,00 Rp 15.998.515.109,34 2010 Rp 19.245.537.500,00 Rp 19.490.350.864,14 2011 Rp 20.605.206.300,00 Rp 18.851.294.859,94 Sumber: Laporan Tahunan ke 40, Tahun Buku 2011 Dari data pada Tabel 1.4 diatas, dapat dilihat bahwa pendapatan produksi susu di KPSBU Bandung Jawa Barat pada tahun 2009-2011 relatif tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pabrik. Ini menunjukkan bahwa KPSBU Bandung Jawa Barat telah mengalami penurunan pendapatan. Penurunan pendapatan ini diakibatkan oleh kondisi produksi susu di KPSBU Bandung Jawa Barat yang mengalami fluktuasi, sehingga hal tersebut berdampak pada realisasi pendapatan yang tidak sesuai dengan target pendapatan yang sudah ditentukan setiap tahunnya. Selain itu tingkat produktivitas kerja karyawan KPSBU juga dapat dilihat dari hasil penjualan susu selama 3 tahun terakhir. Berikut ini data yang juga menunjukkan fluktuasi dalam hal penjualan susu KPSBU Bandung Jawa Barat dari tahun 2009-2011: Tahun Harga Pokok Penjualan (Hpp) Susu Tabel 1.5 Penjualan Susu Penjualan Susu 7 Surplus 1 2009 Rp 147.402.687.692,76 Rp 164.253.831.802,10 Rp 16.851.144.109,34 2 2010 Rp 156.845.075.258,16 Rp 176.335.426.122,30 Rp 19.490.350.864,14 3 2011 Rp 139.867.535.337,42 Rp 158.718.830.197,36 Rp 18.851.294.859,94

Sumber : Laporan Tahunan ke 40, Tahun Buku 2011 Berdasarkan data pada tabel 1.5 dapat dilihat bahwa surplus penjualan susu KPSBU Bandung Jawa Barat naik dari tahun 2009 ke tahun 2010, sedangkan surplus penjualan susu mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan penjualan susu di tahun 2011 mengalami penurunan yang disebabkan oleh rendahnya produksi susu di tahun tersebut. Kelima tabel di atas menunjukan bahwa produktivitas kerja karyawan di KPSBU Bandung Jawa Barat mengalami penurunan yang terlihat dari tingkat kehadiran karyawan, tingkat pendidikan karyawan, tingkat produksi, tingkat pendapatan produksi dan tingkat keuntungan penjualan susu yang menurun. Fenomena yang telah dikemukakan tersebut harus ditanggulangi agar pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tercapai secara optimal dan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Hal tersebut dapat disebabkan berbagai macam faktor dan salah satunya adalah kemampuan kerja. Produktivitas kerja seorang karyawan ditentukan oleh faktor eksternal dan internal, salah satu faktor internal dari seorang karyawan ialah kemampuan kerja karyawannya. Hal tersebut sependapat dengan Sukarna (1993:41) yang menyatakan produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Kemampuan kerja, ketangkasan karyawan, managerial skill atau kemampuan pimpinan perusahaan, lingkungan kerja yang baik, lingkungan masyarakat yang baik, upah kerja, motivasi pekerja untuk meraih prestasi kerja, disiplin kerja karyawan, kondisi politik atau keamanan, dan ketertiban negara, kesatuan dan persatuan antara kelompok pekerja, kebudayaan suatu negara, pendidikan dan pengalaman kerja, kesehatan dan keselamatan pekerja karyawan, fasilitas kerja, kebijakan dan sistem administrasi perusahaan. 8

Berdasarkan pendapat di atas, salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas salah satunya adalah kemampuan kerja. Sutermeister (1996:11) mengemukakan bahwa Work ability is deemed toresult from knowledge and skill. (Kemampuan kerja karyawan dihasilkan dari pengetahuandan keterampilan). Berkenaan dengan hal di atas yang memperlihatkan bukti bahwa kemampuan kerja karyawan yang ada dalam suatu pabrik akan mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas kerja para karyawan di pabrik tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lebih mendalam di KPSBU Bandung Jawa Barat mengenai Pengaruh Kemampuan Kerja Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Di KPSBU Bandung Jawa Barat. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan merupakan bagian dari suatu kegiatan yang berupa pertanyaan yang nantinya diperoleh jawaban setelah penelitian selesai dilaksanakan, yaitu pada kesimpulan (Suharsimi Arikunto, 2002:52). Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang masalah-masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana gambaran tingkat kemampuan kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat? 2. Bagaimana gambaran tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat? 9

3. Adakah pengaruh positif tingkat kemampuan kerja karyawan terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat? 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang kemampuan kerja karyawan yang ada di KPSBU Bandung Jawa Barat terhadap produktivitas kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Analisis tersebut diperlukan: Untuk mengetahui pengaruh kemampuan kerja karyawan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan. Tujuan penelitian merupakan hal pokok yang harus ada terlebih dahulu sebelum seseorang melaksanakan kegiatan penelitian.karena dengan merumuskan tujuan diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi peneliti dalam melangkah. Secara terperinci tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kemampuan kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat. 2. Untuk mengetahui gambaran tingkat produktivitas karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif tingkat kemampuan kerja karyawan terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi di KPSBU Bandung Jawa Barat. 10

1.4 Kegunaan Penelitian Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan teoritis. 1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan menambah pengalaman, wawasan serta belajar sebagai praktisi dalam menganalisis suatu masalah kemudian mengambil keputusan dan kesimpulan yang berkaitan dengan kemampuan kerja karyawan dan produktivitas kerja. 2. Bagi KPSBU Bandung Jawa Barat Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi KPSBU Bandung Jawa Barat dalam menentukan langkah yang diambil terutama dalam bidang personalia yang berkaitan dengan kemampuan kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan. 3. Bagi Perguruan Tinggi Sebagai lembaga pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pustaka atau referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.4.2 Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi ilmu administrasi. Temuan-temuan ini dapat dijadikan bahan pengembangan 11

teoritik, atau dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu administrasi yang selama ini telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang lebih produktif. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). 12