dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH NO.60 TAHUN 1990, TENTANG

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

N A M A / J U M L A H

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

N A M A / J U M L A H

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code

25 The SMERU Research Institute, January 2003

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number

19 The SMERU Research Institute, January 2003

DATA KELURAHAN DAN KOPERASI PENERIMA DANA BERGULIR PEMK TAHUN 2014

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN I TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPR) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PERBANDINGAN JUMLAH DPT, JUMLAH TPS PILPRES II TAHUN 2004 DAN PILKADA 2007 PROVINSI DKI JAKARTA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I

PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (DPRD) TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PUTARAN II TINGKAT KELURAHAN DI DKI JAKARTA

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Rembuk RW Berdasarkan Kota/Kab. Total Usulan RW 1 JAKARTA PUSAT 366 7,914 5,036,617,729,176 1,622

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir

Tabel : SP (T). JUMLAH RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KOTORAN MANUSIA Kotamadya : JAKARTA SELATAN Tahun : 2009

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: SUDAH MENGAJUKAN

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

Golden Bird transfer to city from Jakarta airport

ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kecamatan Cengkareng JUMLAH PESERTA PER KELURAHAN JUMLAH PESERTA PER ANGKATAN NO. HARI / TANGGAL WAKTU KELURAHAN NARASUMBER JUMLAH TPS

NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NO KD NAMA KECAMATAN ALAMAT LAT LONG 1 P PUSKESMAS KEC. JAGAKARSA JAGAKARSA Jl. Moh. Kahfi Rt. 008/06-6, , P

KATA PENGANTAR. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: BELUM MENGAJUKAN

ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN & KELURAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

Rencana Operasi Siaga Darurat Banjir Per Kelurahan Terdampak di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2016

Tabel : UP-9. PRODUK HUKUM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015

DATA FASILITAS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

DAFTAR SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI PROVINSI DKI JAKARTA

PASSING GRADE SMP NEGERI DKI JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Page 1. Mesin Yang Tidak Aktif Per Tanggal : 01 Juni 2015 Pkl : 17:00:00

PEM.E.RINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS ffiukota JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

DATA FASILITAS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NO. NAMA FASILITAS JENIS FASILITAS ALAMAT A.

Lampiran II Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Tahun Anggaran 2018

PENGARUH KENAIKAN MUKA LAUT DAN GELOMBANG PASANG PADA BANJIR JAKARTA

JADWAL PENGAMBILAN USER ID DAN PASSWORD ADMIN SKPD/UKPD SIMDKLAT DAN KONSULTASI TAHUN 2017

REKAPITULASI FASKES PRIMER (PUSKESMAS) BPJS KESEHATAN DIVISI REGIONAL IV

ZONA SEKOLAH PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BESERTA DOMISILI CALON PESERTA DIDIK BARU YANG DAPAT MENDAFTAR PADA ZONA YANG BERSANGKUTAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

: SP-2C (T). JUMLAH STASIUN POMPA BENSIN UMUM (SPBU) DAN RATA-RATA PENJUALAN : SP-2C (T)

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 118 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

CARUT MARUT DAFTAR PEMILIH PILKADA DKI 2012 KPUD TIDAK KREDIBEL & PROFESIONAL

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA Dinas Pendapatan Daerah merupakan salah satu unsur pelaksana

PENCAPAIAN PROGRAM KB PROVINSI DKI JAKARTA

~ -= PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS mukota JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OKI JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

PETUNJUK PROGRAM CETAK uckpd SMP MTS 2010

ZONA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017

RENCANA TATA RUANG DKI JAKARTA

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PENGUMUMAN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

LAMPIRAN. Lampiran 1 Peta penutupan lahan yang tetap dan mengalami perubahan di DAS Ciliwung Hilir periode

DAFTAR ALAMAT SMA & SMK NEGERI DKI JAKARTA

JENIS POHON Ø BTG (CM) L O K A S I / W A K T U K E J A D I A N

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

JI. Medan Merdeka Selatan No. 8-9 Jakarta Pusat.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI. pengembangan produk permainan anak yang dapat meningkatkan daya

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

DATA PASAR PD. PASAR JAYA

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Lt 4 Jl Jenderal Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan Telp: Fax: SUDAH MENGAJUKAN

BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH

HASIL PEMANTAUAN PROSES PEMUNGUTAN SUARA

DATA SEKOLAH SMP NEGERI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

GUBERNUR PROVINS) DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 355 TAHUN 2014 TENTANG

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Lampiran 1. Tabel Peubah Yang Digunakan pada Analisis Hayashi I

DAMPAK LEGISLASI PERUNGGASAN TERHADAP MATA PENCAHARIAN PETERNAK AYAM BURAS DAN ITIK DI JAKARTA

NO NAMA KEGIATAN LOKASI KEGIATAN PELAKSANA KEGIATAN

m Indek... ~ujb Q..("r!\Ll.f

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

PELANTIKAN PEJABAT LURAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA HARI KAMIS, TANGGAL 27 JUNI 2013

REKAPITULASI DATA RUMAH TANGGA HASIL PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Transkripsi:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1990 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KELAPA GADING DAN PADEMANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA UTARA, KECAMATAN PALMERAH, KALIDERES DAN KEMBANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA BARAT, KECAMATAN DUREN SAWIT, MAKASAR, CIPAYUNG DAN CIRACAS DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA TIMUR, KECAMATAN JOHAR BARU DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA PUSAT, KECAMATAN PANCORAN, JAGAKARSA DAN PESANGGRAHAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA SELATAN DALAM WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa mengingat semakin meningkatnya jumlah penduduk dan volume kegiatan pemerintahan dan pembangunan di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dipandang perlu untuk membentuk 2 (dua) kecamatan di Wilayah Kotamadya Jakarta Utara, 3 (tiga) kecamatan di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat, 4 (empat) kecamatan di Wilayah Kotamadya Jakarta Timur, 1 (satu) kecamatan di Wilayah Kotamadya Jakarta Pusat dan 3 (tiga) kecamatan di Wilayah Kotamadya Jakarta Selatan; b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 75 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah, pembentukan kecamatan harus ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); 3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan

Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3430); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1978 tentang Pembentukan Wilayah Kota dan Kecamatan Dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Lembaran Negara Tahun 1978 Nomor 38); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KELAPA GADING DAN PADEMANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA UTARA, KECAMATAN PALMERAH, KALIDERES DAN KEMBANGAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA BARAT, KECAMATAN DUREN SAWIT, MAKASAR, CIPAYUNG DAN CIRACAS DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA TIMUR, KECAMATAN JOHAR BARU DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA PUSAT, KECAMATAN PANCORAN, JAGAKARSA DAN PESANGGRAHAN DI WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA SELATAN DALAM WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Pasal 1 (1) Membentuk Kecamatan Kelapa Gading di Wilayah Kotamadya Jakarta Utara, yang a. Kelurahan Pegangsaan Dua; b. Kelurahan Kelapa Gading Barat; c. Kelurahan Kelapa Gading Timur. (2) Wilayah Kecamatan Kelapa Gading sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Koja. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Kelapa Gading, maka Wilayah Kecamatan Koja dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Kelapa Gading sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 2 (1) Membentuk Kecamatan Pademangan di Wilayah Kotamadya Jakarta Utara, yang a. Kelurahan Ancol; b. Kelurahan Pademangan Barat; c. Kelurahan Pademangan Timur.

(2) Wilayah Kecamatan Pademangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Penjaringan. (3) Dengan di bentuknya Kecamatan Pademangan, maka Wilayah Kecamatan Penjaringan dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Pademangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 3 (1) Membentuk Kecamatan Palmerah di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat, yang a. Kelurahan Jatipulo; b. Kelurahan Kota Bambu; c. Kelurahan Slipi; d. Kelurahan Palmerah; e. Kelurahan Kemanggisan. (2) Wilayah Kecamatan Palmerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Grogol Petamburan. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Palmerah, maka Wilayah Kecamatan Grogol Petamburan dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Palmerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 4 (1) Membentuk Kecamatan Kalideres di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat, yang a. Kelurahan Semanan; b. Kelurahan Kamal; c. Kelurahan Kalideres; d. Kelurahan Tegal Alur; e. Kelurahan Pegadungan. (2) Wilayah Kecamatan Kalideres sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Cengkareng. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Kalideres, maka Wilayah Kecamatan Cengkareng dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Kalideres sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

Pasal 5 (1) Membentuk Kecamatan Kembangan di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat, yang a. Kelurahan Kembangan; b. Kelurahan Meruya Ilir; c. Kelurahan Meruya Udik; d. Kelurahan Srengseng; e. Kelurahan Joglo. (2) Wilayah Kecamatan Kembangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Kembangan, maka Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Kembangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 6 (1) Membentuk Kecamatan Duren Sawit di Wilayah Kotamadya Jakarta Timur, yang a. Kelurahan Klender; b. Kelurahan Pondok Bambu; c. Kelurahan Duren Sawit, d. Kelurahan Malaka Jaya; e. Kelurahan Malaka Sari; f. Kelurahan Pondok Kopi; g. Kelurahan Pondok Kelapa. (2) Wilayah Kecamatan Duren Sawit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Jatinegara. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Duren Sawit, maka Wilayah Kecamatan Jatinegara dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Duren Sawit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 7 (1) Membentuk Kecamatan Makasar di Wilayah Kotamadya Jakarta Timur, yang a. Kelurahan Cipinang Melayu; b. Kelurahan Kebon Pala;

c. Kelurahan Makasar; d. Kelurahan Halim Perdanakusuma; e. Kelurahan Pinang Ranti; (2) Wilayah Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Kramatjati. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Makasar, maka Wilayah Kecamatan Kramatjati dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 8 (1) Membentuk Kecamatan Cipayung di Wilayah Kotamadya Jakarta Timur, yang a. Kelurahan Lobang Buaya; b. Kelurahan Setu; c. Kelurahan Bambu Apus; d. Kelurahan Ceger; e. Kelurahan Cipayung; f. Kelurahan Cilangkap; g. Kelurahan Munjul; h. Kelurahan Pondok Ranggon. (2) Wilayah Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Pasal 9 (1) Membentuk Kecamatan Ciracas di Wilayah Kotamadya Jakarta Timur, yang a. Kelurahan Rambutan; b. Kelurahan Susukan; c. Kelurahan Ciracas; d. Kelurahan Kelapa Dua Wetan; e. Kelurahan Cibubur. (2) Wilayah Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Pasar Rebo.

Pasal 10 Dengan dibentuknya Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Ciracas maka Wilayah Kecamatan Pasar Rebo dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan Wilayah Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1). Pasal 11 (1) Membentuk Kecamatan Johar Baru di Wilayah Kotamadya Jakarta Pusat, yang a. Kelurahan Johar Baru; b. Kelurahan Kampung Rawa; c. Kelurahan Galur; d. Kelurahan Tanah Tinggi; (2) Wilayah Kecamatan Johar Baru sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Cempaka Putih. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Johar Baru, maka Wilayah Kecamatan Cempaka Putih dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Johar Baru sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 12 (1) Membentuk Kecamatan Pancoran di Wilayah Kotamadya Jakarta Selatan, yang a. Kelurahan Pancoran; b. Kelurahan Cikoko; c. Kelurahan Pengadegan; d. Kelurahan Rawajati; e. Kelurahan Kalibata; f. Kelurahan Duren Tiga. (2) Wilayah Kecamatan Pancoran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Pancoran, maka Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Pancoran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

Pasal 13 (1) Membentuk Kecamatan Jagakarsa di Wilayah Kotamadya Jakarta Selatan, yang a. Kelurahan Jagakarsa; b. Kelurahan Ciganjur; c. Kelurahan Srengseng Sawah; d. Kelurahan Lenteng Agung; e. Kelurahan Tanjung Barat f. Kelurahan Cipedak. (2) Wilayah Kecamatan Jagakarsa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Pasar Minggu. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Jagakarsa, maka Wilayah Kecamatan Pasar Minggu dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Jagakarsa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 14 (1) Membentuk Kecamatan Pesanggrahan di Wilayah Kotamadya Jakarta Selatan, yang a. Kelurahan Petukangan Utara; b. Kelurahan Petukangan Selatan; c. Kelurahan Ulujami; d. Kelurahan Pesanggrahan; e. Kelurahan Bintaro. (2) Wilayah Kecamatan Pesanggrahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Pesanggrahan, maka Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dikurangi dengan Wilayah Kecamatan Pesanggrahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 15 (1) Pusat Pemerintahan Kecamatan Kelapa Gading sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) berada di Kelurahan Kelapa Gading Barat. (2) Pusat Pemerintahan Kecamatan Pademangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berada di Kelurahan Pademangan Barat.

(3) Pusat Pemerintahan Kecamatan Palmerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berada di Kelurahan Palmerah. (4) Pusat Pemerintahan Kecamatan Kalideres sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) berada di Kelurahan Kalideres. (5) Pusat Pemerintahan Kecamatan Kembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) berada di Kelurahan Kembangan. (6) Pusat Pemerintahan Kecamatan Duren Sawit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) berada di Kelurahan Duren Sawit. (7) Pusat Pemerintahan Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) berada di Kelurahan Makasar. (8) Pusat Pemerintahan Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) berada di Kelurahan Cipayung. (9) Pusat Pemerintahan Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) berada di Kelurahan Ciracas. (10) Pusat Pemerintahan Kecamatan Johar Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) berada di Kelurahan Johar Baru. (11) Pusat Pemerintahan Kecamatan Pancoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) berada di Kelurahan Pancoran. (12) Pusat Pemerintahan Kecamatan Jagakarsa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) berada di Kelurahan Jagakarsa. (13) Pusat Pemerintahan Kecamatan Pesanggrahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) berada di Kelurahan Pesanggrahan. Pasal 16 Batas wilayah Kecamatan-kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 ayat ( 1), Pasal 7 ayat ( 1), Pasal 8 ayat ( 1), Pasal 9 ayat ( 1), Pasal 11 ayat (1), Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (1), dan Pasal 14 ayat (1), dituangkan dalam peta yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.

Pasal 17 Pemekaran, penggabungan, penghapusan, perubahan nama, batas kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1), Pasal 8 ayat ( 1), Pasal 9 ayat ( 1), Pasal 11 ayat ( 1), Pasal 12 ayat ( 1), Pasal 13 ayat (1), dan Pasal 14 ayat (1) sepanjang tidak mengakibatkan perubahan batas-batas wilayah kecamatan ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 18 (1) Ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur oleh Menteri Dalam Negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Segala sesuatu yang berkenaan dengan dan sebagai akibat dari pembentukan 13 (tiga belas) kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini diatur oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan dengan memperhitungkan kemampuan keuangan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pasal 19 Segala ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pembentukan dan perubahan batas kecamatan dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 Desember 1990 MENTERI/SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA MOERDIONO Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 Desember 1990 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SOEHARTO