BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

E-journal Prodi Edisi 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan Peserta Didik (LKPD) IPA Modified Free Inquiry. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB I PENDAHULUAN. Di era global ini, tantangan dunia pendidikan begitu besar, hal ini yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

METODE PENELITIAN. yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974: 5) yaitu 4D model. Produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA dengan Model Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA materi pokok Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan. Penelitian ini mengambil tema pembelajaran yaitu Perubahan Iklim. B. Desain Penelitian Desain dari penelitian ini menggunakan model 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (Define), tahap perencanaan (Design), tahap pengembangan (Develop), dan tahap penyebaran (Disseminate) (Thiagarajan, S., Semmel, D.S, dan Semmel, M.I., 1974:5). Tahap penyebaran (Disseminate) tidak dilaksanakan karena keterbatasan teknis. Berikut ini merupakan alur yang digunakan penulis dalam mengembangkan produk Subject Specific Pedagogy (SSP). 62

Analisis Awal Analisis Peserta Didik Analisis Tugas Analisis Konsep Defin Spesifikasi Tujuan Analis Penyusunan Tes Acuan Kriteria Tugas Pemilihan Media Pemilihan Format Design Penyusunan Rancangan Awal Dosen Pembimbing SSP Draf I Revisi I Validasi Dosen Ahli dan Guru IPA Revisi II Uji Coba Lapangan Revisi III SSP Draf II Develop Produk SSP Akhir (Draf III) Gambar 4. Langkah Pengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) (Diadopsi dari Model 4-D Thiagarajan, S., Semmel, D.S, dan Semmel, M.I, 1974:5) 63

1. Tahap Pendefinisian (define) Tahap pendefinisian dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang ada disekolah terkait pembelajaran IPA, untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan di dalam proses pembelajaran yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Dalam tahap ini terdapat lima langkah pokok sebagai berikut: a. Front-end Analysis (Analisis Awal) Analisis dilakukan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam proses pembelajaran sekaligus menetapkan masalah dasar yang akan dihadapi dalam pembelajaran. Tahap ini merupakan tahap observasi yang dilakukan di SMP Negeri 4 Magelang dengan cara pengamatan langsung di dalam kelas saat pembelajaran dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan dalam pembelajaran IPA di kelas. b. Learning Analysis (Analisis Peserta Didik) Analisis peserta didik dilakukan sebagai acuan pengembangan strategi pembelajaran yang lebih menarik, cocok, dan menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Analisis berupa kemampuan akademik, usia, maupun motivasi peserta didik dalam pembelajaran. 64

c. Task Analysis (Analisis Tugas) Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi struktur materi yang merupakan kumpulan prosedur dalam menentukan isi dalam suatu pelajaran. Analisis tugas digunakan untuk merinci materi ajar yang sesuai sebagai pedoman penyusunan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran berpedoman pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. d. Concept Analysis (Analisis Konsep) Analisis konsep dilakukan dengan cara mengidentifikasi konsep utama yang akan disampaikan kepada peserta didik dan tersusun secara sistematis dalam bentuk peta konsep. e. Specifying Instructional Objective (Perumusan Tujuan Pembelajaran) Perumusan tujuan pembelajaran merupakan dasar dalam pengembangan Subject Specific Pedagogy yang memiliki konsep utama dari KI, KD, Indikator dan tujuan pemebelajaran IPA kelas VII materi pokok perubahan iklim, penyebab dan mekanisme perubahan iklim, gas rumah kaca, dampak perubahan iklim, solusi perubahan iklim. 2. Tahap Rancangan (design) Tahap perancangan merupakan tahap untuk menyiapkan desain dari Subject Specific Pedagogy (SSP) ini didasarkan pada Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses untuk pemilihan format silabus, sedangakan untuk pemilihan format RPP didasarkan pada 65

permendikbud nomor 103 tahun 2014. Untuk pemilihan format penilaian didasarkan permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah untuk pemilihan format penilaian. Untuk perancangan LKPD, dan bahan ajar disesuaikan dengan kebutuhan yang sesuai Dengan Model Problem Based Learning. 3. Tahap Pengembangan (develop) Tahap pengembangan merupakan tahap dimana produk dari Subject Specific Pedagogy (SSP) pada tema perubahan iklim telah direvisi berdasarkan saran dan masukan dari ahli. Tahapan pengembangan terdiri dari: a. Validasi Subject Specific Pedagogy (SSP) oleh ahli Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, secara rasional akan lebih efektif dari produk yang sudah ada. Produk Subject Specific Pedagogy (SSP) yang masih berupa draf belum digunakan harus melalui tahap validasi oleh ahli. Selanjutnya produk yang telah divalidasi akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut dicoba untuk dikurangi melalui tahap revisi atau perbaikan dari desain awal produk. Perbaikan dilakukan sesuai dengan saran oleh ahli. b. Uji coba pengembangan Produk Subject Specific Pedagogy (SSP) yang telah diperbaiki, seanjutnya dilakukan tahap uji coba pengembangan. Uji coba 66

pengembangan dilakukan untuk mengoperasikan Lembar Kerja Peserta Didik, Materi Ajar, dan Evaluasi pada peserta didik. Hasil uji coba ini digunakan sebagai acuan perbaikan akhir produk SSP. Uji coba pengembangan dalam penelitian ini yaitu uji coba terbatas yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan SSP dalam pembelajaran secara terbatas pada peserta didik dalam suatu kelas. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 4 Magelang, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2016. D. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah validator (dosen ahli dan guru IPA) dan 27 peserta didik kelas VII A SMP Negeri 4 Magelang. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah SSP IPA Model Problem Based Learning tema Perubahan iklim yang digunakan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah peserta didik. E. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Kedua data tersebut digunakan sebagai penilaian untuk memperbaiki produk sehingga dihasilkan produk SSP IPA yang layak digunakan dalama pembelajaran IPA. 67

1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang bentuknya kalimat bukan dalam angka. Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil validasi dosen ahli dan guru IPA serta respon peserta didik yanga akan digunakan untuk merevisi produk. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah adata yang bentuknya angka atau bilangan. Data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistik. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil validasi, hasil observasi, dan hasil keterlaksanaan pembelajaran menggunkan SSP IPA Model Problem Based Learning berupa skor penilaian. F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen peneitian yang digunakan untuk menghasilkan SSP IPA yang layak dan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah sebagai berikut: 1. Lembar Validasi SSP Semua perangkat SSP yang dikembangkan, sebelum dilakukan uji coba terbatas, divalidasi dengan menggunakan: (1) lembar validasi silabus, (2) lembar validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) lembar validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), (4) lembar validasi soal tes keterampilan berpikir kritis, dan (7) lembar validasi soal tes kemampuan 68

pemecahan masalah. Lembar validasi SSP diberikan kepada ahli yang digunakan untuk mendapatkan data kelayakan SSP. a. Silabus Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Silabus No Aspek yang Dinilai Nomor Butir 1. Kesesuaian dengan komponen Model Problem Based Learning 1 2. Kesesuaian komponen silabus dengan 2 permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses 3. Kesesuaian Kompetensi Dasar (KI) dan 3 Kompetensi Dasar (KD) yang dipadukan 4. Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar 4 5. Kecukupan alokasi waktu 5 6. Kesesuaian jenis penlilaian dengan indikator 6 7. Kesesuaian sumber, alat bahan yang digunakan 7 dengan indikator 8. Penekanana pada aspek keterampilan berpikir kritis 8 9. Penekanan pada aspek keterampilan pemecahan 9 masalah Jumlah 5 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tabel 8. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian RPP No. Aspek yang Dinilai Nomor Butir 1. Kesesuaian dengan komponen model Problem 1 Based Learning 2. Kesesuaian komponen RPP dengan permendikbud 2 nomor 103 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran 3. Perumusan Tujuan Pembelajaran 3 4. Perumusn indikator pencapaian kompetensi 4 5. Pemilihan Materi Ajar 5 6. Kecukupan alokasi waktu 6 7. Pemilihan sumber belajar 7 8. Pemilihan metode belajar 8 9. Penekanan pada aspek keterampilan berpikir kritis 9 10. Penekanan pada aspek keterampilan pemecahan 10 masalah 11. Penilaian hasi belajar 11 69

c. Lembar Kerja Peserta Didik Tabel 9. Kisi-kisi Instrumen Penilaian LKPD No. Aspek yang Dinilai Nomor Butir 1. Kesesuaian dengan komponen Model Problem 1 Based Learning 2. Kesesuaian dengan Kompetensi Inti (KI) dan 2 Kompetensi Dasar (KD) 3. Kebenaaran substansi materi 3 4. Penggunaan judul kegiatan 4 5. Penyusunan kegiatan-kegiatan percobaan 5 6. Penyajian prosedur percobaan 6 7. Penggunaan bahasa 7 8. Penggunaan font (jenis dan ukuran) 8 9. Kegrafisan 9 10. Desain tampilan dan tata letak 10 11 Desain cover 11 12. Penekanan pada aspek keterampilan berpikir kritis 12 13. Penekanan pada aspek keterampilan pemecahan masalah 13 d. Penilaian Tabel 10. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Pemecahan Masalah No. Aspek Penilaian Nomor Butir 1. Materi 1 2. Konstruksi 2 3. Bahasa 3 2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterlaksanaan tahap-tahap pembelajaran yang mengacu pada RPP yang dikembengkan peneliti. Adapun kisikisi lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 11. 70

Tabel 11. Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Model Problem Based Learning. Langkah Pembelajaran Nomor Butir No. Model Problem Based Learning Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik 1. Orientasi Masalah 1 1 2. Megorganisasi peserta didik untuk belajar 2 2 3. Membimbing penyelidikan 3 3 mandiri dan kelompok 4. Mengembangakan dan 4 4 mempresentasikan hasil karya 5. Menganalisis dan 5 5 mengevaluasi 3. Soal Pretest-Posttest Instrumen soal pretest-posttest berbentuk pilihan ganda. Soal ini digunakan dalam pretest untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah peserta didik sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan SSP yang dikembangkan. Soal ini juga digunakan dalam posttest untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah peserta didik setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan SSP. Soal pretest dan postest beserta lembar validasinya dapat dilihat pada Lampiran 1. Adapun kisi-kisi soal pretest dan postest dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12.Kisi-Kisi Soal Pretest dan Postest Keterampilan Berpikir Kritis No. Aspek Berpikir Kritis 1. Mengidentifikasi masalah Indikator Berpikir Kritis Mengidentifikasi permasalahan dari suatu kasus/kejadian. 2. Menyusun hipotesis Merumuskan hipotesis yang sesuai dengan permasalahan Nomor Butir Pretest Posttest 3 1, 5 & 3 4,10 & 15 Jumlah Butir 2 2& 6 2& 6 3. Menganalisis data Menganalisis data dan 3 4,10 & 8,11 & 71

No. Aspek Berpikir Kritis Indikator Berpikir Kritis dan fakta pendukung fakta yang relevan dengan masalah 4. Mengkaitkan hal-hal Mengkaitkan masalah yang berhubungan dengan hal lain yang dengan masalah masih relevan 5. Menyusun Menarik kesimpulan yang kesimpulan beralasan 6. Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan hasil penyelidikan Jumlah Butir Nomor Butir Pretest Posttest 15 13 3 8,11 & 13 1, 5 & 3 2 7 & 12 9 & 14 2 9 & 14 7 & 12 Tabel 13.Kisi-Kisi Soal Pretest dan Postest Keterampilan Pemecahan Masalah No. Aspek Berpikir Kritis Indikator Berpikir Kritis 1. Menyusun strategi pemecahan masalah 2. Memilih alternatif strategi pemecahan masalah 3. Mengevaluasi alternatif strategi pemecahan masalah Membuat beberapa alternatif strategi pemecahan masalah Menentukan alternatif strategi pemecahan masalah yang terbaik Menjelaskan keuntungan dan kerugian alternatif strategi pemecahan masalah yang dipilih Jumlah Nomor Butir Butir Pretest Posttest 1 1 1 1 2 2 1 3 3 4. Lembar Angket Respon Peserta Didik Terhadap LKPD Angket keterbacaan untuk memperoleh pendapat peserta didik mengenai keterbacaan LKPD. Hasil angket keterbacaan LKPD dapat dijadikan masukan, perbaiakan LKPD. Berikut adalah kisi-kisi angket respon peserta didik terhadap LKPD. Tabel 14. Kisi-kisi Angket LKPD No Komponen Aspek 1. Kesesuaian dengan Model Problem Based Learning Penekanan pada aspek Model Problem Based Learning 2. Kelayakan isi Kemampuan mengajak peserta didik aktif dalam pembelajaran Nomor Butir Banyak Positif Negatif butir 1 11 2 2 12 2 72

No Komponen Aspek Penekanan pada aspek keterampilan berpikir kritis Penekanan pada aspek keterampilan pemecahan masalah 3. Penyajian Perwajahan (tampilan) 4. Kebahasaan Penggunaan bahasa dan ejaan Pemilihan kosakata dan struktur kalimat Nomor Butir Banyak Positif Negatif butir 3 13 2 4 14 2 5 15 2 6 16 2 7 17 2 Tata urutan materi 8 18 2 5. Kegrafisan Pemilihan jenis dan 9 19 2 ukuran huruf Penggunaan gambar/ilustrasi/foto 10 20 2 G. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dari beberapa jenis instrumen yang dikembangkan, selanjutnya masing-masing dianalisis untuk menentukan kelayakan SSP dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah sebagai berikut. 1. Analisis Data Lembar Validasi SSP Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data lembar validasi SSP adalah sebagai berikut: a. Mentabulasi semua data hasil penilaian yang diperoleh dari 4 penilai yaitu 2 dosen ahli dan 2 guru IPA. b. Menghitung skor rata-rata setiap komponen dengan menggunakan rumus sebagai berikut: X =...(1) 73

Keterangan: X = skor rata-rata n = jumlah penilai ΣX = jumlah total skor tiap komponen Selanjutnya semua data yang sudah diperoleh pada tiap butir penilaian kemudian dijumlah disebut sebagai skor aktual (X). c. Menghitung skor aktual menjadi nilai dan kriteria Skor aktual yang bersifat kuantitatif ini dikonversi menjadi nilai kualitatif skala empat untuk mengetahui kelayakan kualitas SSP IPA yang dikembangkan. Acuan pengubahan skor menjadi skala lima dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Konversi Skor Aktual menjadi Nilai Skala Empat No Rentang Skor Nilai Kriteria 1. X Xi + SBi A Sangat Baik 2. Xi + SBi > X Xi B Baik 3. Xi > X Xi Sbi C Kurang 4. X < Xi Sbi D Sangat Kurang (Sumber: Djemari Mardapi, 2008:123) Keterangan: X = skor aktual xi = rata-rata skor ideal = (1/2 X (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)) Skor tertinggi ideal = Σ butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = Σ butir kriteria x skor terendah SB = simpangan baku skor ideal = (1/2) (1/3) (skor tertinggi idealskor terendah ideal) SSP hasil pengembangan layak digunakan dalam pembelajaran apabila mendapakan nilai minimal B dengan kategori baik. Sementara itu, reiabilitas lembar validasi SSP oleh dosen ahli dan 74

guru IPA dihitung menggunakan formula Borich (1994:185), dengan persamaan berikut: PA =100% {1- } (2) Keterangan: A = Skor tertinggi B = Skor terendah Hasil validasi SSP IPA reliabel jika memiliki reliabilitas di atas 75%. 2. Analisis Angket Respon Peserta Didik terhadap LKPD Angket respon peserta didik dianalisis dengan mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif dengan ketentuan pada Tabel 16. Tabel 16. Konversi Skor Kualitatif menjadi Kuantitatif No Pilihan Jawaban Skor Pernyataan positif Pernyataan negatif 1. Sangat setuju (SS) 4 1 2. Setuju (S) 3 2 3. Tidak setuju (TS) 2 3 4. Sangat tidak setuju (STS 1 4 (Sumber: Eko Putro W, 2009:236) Selanjutnya, skor kuantitatif yang diperoleh dari keseluruhan peserta didik diubah menjadi data kualitatif menggunakan kriteria pada Tabel 15. 3. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran adalah keterlaksanaan RPP model problem based learning yang dilakukan oleh pengamat. Penilaian ini dilakukan oleh 1 orang pengamat yang sebelumnya telah diberikan penjelasan tentang bagaimana mengoperasikan lembar obsevasi keterlaksanaan secara benar. Kriteria keterlaksanaan sintak 75

PBL berdasarkan muncul atau tidak dalam pembelajaran. Persentase keterlaksanaan pembelajaran menggunakan Model Problem Based Learning digunakan rumus sebagai berikut. %Keterlaksanaan = x 100.(3) Persentase keterlaksanaan pembelajaran diubah menjadi data kualitatif dengan ketentuan pada Tabel 17. Tabel 17. Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran No. Persentase Kategori 1. > 80 Sangat Baik 2. >60-80 Baik 3. >40-60 Cukup 4. >30-40 Kurang 5. 20 Sangat Baik (Sumber: Eko Putro W, 2009:242) 4. Analisis Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis Lembar Observasi keterampilan berpikir kritis peserta didik dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik berupa mengidentifikasi masalah, menyusun hipotesis, menganalisis data dan fakta pendukung, mengkaitkan hal-hal yang berhubungan dengan masalah, menyusun kesimpulan dan mengkomunikasikan. b. Mencari skor rata-rata dari setiap aspek keterampilan berpikir kritis. Rumus yang digunakan adalah: X = (4) 76

dengan X adalah skor rata-rata, n adalah jumlah peserta didik, dan x merupakan jumlah skor setiap aspek. c. Nilai skor rata-rata setiap aspek yang diperoleh kemudian dikonversi menjadi data kualitatif berupa kriteria keterampilan berpikir kritis. Pedoman konversi adalah sesuai dengan Tabel 15. 5. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Keterampilan berpikir kritis peserta didik diketahui dari hasil tes pretest-posttest. a. Mengukur keterampilan berpikir kritis pesera didik berupa mengidentifikasi masalah, menyusun hipotesis, menganalisis data dan fakta pendukung, mengkaitkan hal-hal yang berhubungan dengan masalah, menyusun kesimpulan dan mengkomunikasikan. b. Menghitung jumlah skor masing-masing peserta didik. c. Skor rata-rata keterampilan berpikir kritis peserta didik dianalisis dengan perhitungan: X = x 100%...(5) Keterangan: X = skor rerata keterampilan berpikir kritis ΣSi = jumlah skor keterampilan berpikir kritis s = skor maksimal d. Setelah perhitungan persentase penilaian keterampilan berpikir kritis selanjutnya dianaisis dengan menggunakan N-gain. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berfikir kritis peserta didik. Meltzer (2002:3), menyatakan bahwa gaint-test 77

ditentukan dari skor awal dan akhir yang dinormalisasi dengan rumus: <g> = =...(6) Keterangan: <g> = rata-rata gain yang ternormalisasi <G> = rata-rata gain mutlak <G> maks = gain maksimum yang mungkin terjadi < S f > = rata-rata skor postest < S i > = rata-rata skor pretest Nilai <g> yang diperoleh diinterpretasikan, dengan kategori menurut R.Hake (Siti Nur Hasanah, 2016:76) sebagai berikut: Tabel 18. Interpretasi Nilai <g> Nilai <g> Interpretasi g> 0,70 Tinggi 0,70 > g > 0,30 Sedang g < 0,30 Rendah 6. Analisis Keterampilan Pemecahan Masalah Keterampilan pemecahan masalah peserta didik diketahui dari hasil tes pretest-posttest. a. Mengukur keterampilan pemecahan masalah peserta didik berupa menyusun strategi pemecahan masalah, memilih alternatif strategi pemecahan masalah, mengevaluasi pemilihan alternatif strategi pemecahan masalah. b. Menghitung jumlah skor masing-masing peserta didik. c. Skor rata-rata keterampilan pemecahan masalah peserta didik dianalisis dengan perhitungan sesuai persamaan 4. 78

d. Setelah perhitungan persentase penilaian keterampilan pemecahan masalah selanjutnya dianaisis dengan menggunakan gaint-test. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan pemecahan masalah peserta didik. Meltzer (2002:3) menyatakan bahwa gaint-test ditentukan dari skor awal dan akhir yang dinormalisasi dengan rumus sesuai persamaan 5. Nilai <g> yang diperoleh diinterpretasikan, dengan kategori menurut R.Hake (Siti Nur Hasanah, 2016:76) sesuai dengan Tabel 18. 79