BAB I PENDAHULUAN. diakses pada 11 Mei 2017 pukul 13:22 WIB. 3 https://kbbi.site/langseng/ diakses pada 11 Mei 2012 pukul 14:22 WIB

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian adalah sektor yang sangat berpengaruh pada perkembangan

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. (diakses pada 2 Febuari 2013) 2

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

METODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepatcepatnya.selain

BAB I PENDAHULUAN. Di Era modern ini, perkembangan foto dan printing mengalami peningkatan,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistemnya. Pasal 21 Ayat (2). Republik Indonesia. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan oplah antarpenerbit surat kabar semakin pesat.oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Perkembangan kamera mulai dari kamera manual sampai digital

II METODE PERANCANGAN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri dan selalu bergantung pada manusia lainnya. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak orang dikarenakan waktu yang lebih singkat dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat. Salah satu piranti teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Surabaya memiliki banyak monumen bersejarah yang masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen perusahaan maka dibuatlah sebuah company profile yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FORMULIR PENDAFTARAN:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian yang berjudul Perancangan Buku Fotografi Empon-Empon

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dapat terekam dan terus terkenang. Di era kemajuan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini tari pendet dikenal sebagian masyarakat sebagai tarian

BAB II LANDASAN TEORI

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman herbal merupakan bahan utama dalam pembuatan jamu.

IMPIAN FOTOGRAFER PEMULA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sarana komunikasi terus berlangsung dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Fotojurnalistik! Pertemuan 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berkomunikasi merupakan hal dasar dalam berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jaenudin, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era digital ini, teknologi semakin berkembang. Banyak teknologi baru

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. memang sudah umum dilakukan oleh semua orang. Hal ini dilakukan agar

BAB III METODE PERANCANGAN. dapat digunakan ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. food) yang kerap menjadi menu andalan bagi masyarakat Surabaya, produk lokal

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

PRAKTIK KERJA PROSES PRODUKSI FOTO JURNALISTIK DIVISI FOTOGRAFER JURANALISTIK PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara Asia (Adair, 1972 dalam Maroudi, 1984). Di Indonesia, beras

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.

BAB I PENDAHULUAN. perkembanganmasyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya

BAB V PENUTUP. Kondisi trotoar di Kota Yogyakarta tidak difungsikan dengan baik. Jalur

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Centro Media Indonesia (Euphoria Hotel) adalah : Ilmu Desain Komunikasi Visual memiliki cakupan yang sangat luas, oleh

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

UPT Perpustakaan ISI Yogykarta BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia kian terancam. Dengan pola

Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

PEMBINAAN TENAGA TEKNIS REGISTERASI CAGAR B UDAYA MUHAMMAD RAMLI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menurut Moleong didalam bukunya yang berjudul Metodologi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Kedokteran EGC. hlm ibid. hlm. 140

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MELASTI PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si. Art Exhibition

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik

BAB V PENUTUP. mencari pemaknaan denotatif dan konotatif foto-foto jurnalistik bencana alam tanah

Commercial / Advertising Photography

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PENANAK NASI (RICE COOKER) DOMO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fotografi adalah salah satu media untuk bercerita yang sangat baik. Fotografi yang baik dapat menggugah perasaan dibandingkan dengan tulisan semata. Mampu membuat foto yang bercerita merupakan suatu hal yang baik untuk mendapatkan pekerjaan di bidang fotografi terutama foto jurnalisme. Dalam mengunakan fotografi untuk bercerita, biasanya fotografer mengunakan beberapa foto. Karena jarang satu foto dapat menceritakan satu kisah secara keseluruhan. Foto jurnalistik adalah foto yang menyampaikan informasi kepada publik. Satu foto jurnalistik biasa disebut foto tunggal (single photo) menyampaikan informasi yang sangat terbatas; lebih banyak foto ditampilkan lebih banyak pula informasi yang bisa disampaikan. Untuk membuat rangkaian foto bercerita (photo story) yang bagus, tidak hanya membutuhkan pengetahuan bagaimana membuat foto yang baik, tetapi juga keterampilan untuk bercerita. 1 Fotografi story adalah cara bercerita tentang perjalanan hidup, kisah seseorang, tempat atau situasi dimana kumpulan foto ini dibuat dengan memperhatikan bagian awal, tengah dan akhir dari cerita yang dikemas melalui media cetak. 2 Dalam penelitian ini, foto story berfungsi sebagai image yang menceritakan proses pembuatan objek langseng. Dengan kapasitas fotografi yang mampu mendokumentasikan suatu peristiwa, foto story mampu menceritakan proses pembuatan langseng dari awal sampai akhir sehingga informasi yang diterima khalayak dapat terdeskripsikan dengan baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, langseng (dibaca : lang-seng) adalah tempat menanak nasi (mengukus) terbuat dari kuningan (seng); kukusan. 3 Pada tahun 1988 langseng mulai marak digunakan dan memasuki tahun 2010 menyusut penggunaanya karena ada kemajuan teknologi. 1 Taufan Wijaya, Foto Jurnalistik Halaman 75. 2 http://chocorangeworld.blogspot.co.id/2014/03/membuat-photo-essay-dan-photo-story.html. diakses pada 11 Mei 2017 pukul 13:22 WIB. 3 https://kbbi.site/langseng/ diakses pada 11 Mei 2012 pukul 14:22 WIB

Proses pembuatan langseng saat ini masih bertahan, namun bersaing ketat dengan metode menanak nasi di era modern. Dari pengamatan peneliti, realitas sekarang menunujukkan proses menanak nasi banyak menggunakan peralatan modern seperti magic com dan rice cooker. Jika dilihat lebih jauh tentang manfaat langseng, peneliti melihat secara langsung bahwa manfaat nasi yang jika dimasak menggunakan langseng, resistensi nasi menjadi awet (tidak mudah basi). Sedangkan jika memasak nasi menggunakan magic com, maka kulitas nasi cepat basi dan lembek. Menurut detikhealth.com 4 nasi yang sudah dihangatkan selama 12 jam lebih di dalam magic com disebut-sebut memberikan efek yang tidak baik bagi kesehatan, sehingga sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi. Menurut pakar gizi Jansen Ongko, MSc, RD, tidak ada efek signifikan terkait jangka waktu pemanasan nasi dengan kesehatan. menjelaskan bahwa nasi yang dihangatkan memang dapat meningkatkan indeks glikemik (IG) nasi. Sebab semakin dipanaskan, gugus atomnya menjadi makin sederhana sehingga meningkatkan IG sehingga menyebabkan diabetes. Berbeda dengan langseng yang panas nasi akan menghilang secara alami karena di angin-angin. Oleh sebab itu, penggunaan langseng untuk menanak nasi mempunyai nilai lebih bagi kesehatan, namun membuang waktu bagi masyarakat modern. Dari wacana disini, peneliti ingin mendokumentasikan pembuatan langseng sebagai artefak yang sudah agak tenggelam tergerus kemajuan teknologi. Dalam pembuatan Tugas Akhir ini peneliti bermaksud membuat karya fotografi story untuk membuat rangkaian foto pengrajin langseng. Foto story menceritakan objek kehidupan sehari-hari. Dengan ini peneliti berharap dapat membantu mempromosikan usaha kecil yaitu pengrajin langseng Paledang yang hampir punah di kalangan masyarakat Kota Bandung. Dihapakan melalui karya foto ini masyarakat bisa mengetahui informasi bentuk artefak langseng, proses pembuatan langseng, dan mungkin bisa kembali memakai produk langseng tradisional untuk melestarikannya. 1.2 Rumusan Masalah berikut: Berdasarkan latar belakang penulisan, maka dapat diambilan rumusan masalah sebagai 4 https://health.detik.com/read/2016/10/19/143134/3324409/1410/benarkah-dilarang-makan-nasi-yang-dihangatkanselama-12-jam-di-magic-jar diakses pada 11 Mei 2017 pukul 13:00 WIB.

1. Apakah fotografi story dapat menvisualkan proses pembuatan langseng? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini hanya membahas proses kerajinan langseng yang dilaksanakan di kawasan Paledang, Desa Cileunyi Kulon, Kabupaten Bandung Timur. divisualkan dalam media fotografi story, agar memberikan gambaran kepada masyarakat Kota Bandung untuk kembali memakai langseng. 1.4 Tujuan Penelitian Dengan ini menyampaikan secara visual informasi kepada masyarakat melalui fotografi story, bagaimana proses pembuatan langseng. Sehingga masyarakat dapat tertarik memakai langseng tradisional ini. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi kepada masyarakat untuk kembali menggunakan langseng tradisional. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan, Hasil penelitian ini sebagai sumber informasi dan referensi yang dapat memberikan pengetahuan bagaimana cara proses pembuatan langseng. 3. Bagi Peneliti, sebagai masyarakat Kota Bandung yang memperhatikan kerajinan langseng dari ancaman kepunahan. Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan dan keterampilan kerajinan tangan dan terjun langsung sehingga dapat melihat tentang proses pembuatan kerajinan langseng kepada peneliti dengan melalui fotografi story. 1.6 Metodologi Dalam melakukan penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualilatif untuk menghasilkan data lapangan dan bersifat deskriptif analitik yaitu suatu metode untuk menggambarkan kegiatan yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan, kemudian disusun secara sistematis dan untuk selanjutnya dianalisis. 1.7 Teknik Pengumpulan Data

Disamping mempergunakan metode tersebut di atas, dalam menyusun tugas akhir penulis mempergunakan teknik pengumpulan data yaitu: 1. Penelitian lapangan dengan cara melakukan wawancara dilapangan. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini. Kemudian diolah untuk disusun sesuai dengan masalah yang terdapat dalam tugas akhir ini, khususnya mengenai fotografi story. 2. Observasi adalah bagian awal yang sangat penting dalam sebuah penelitian lapangan. Melalui proses pembuatan ini diperoleh gambaran tentang kondisi lokasi penelitian dan objek secara menyeluruh. Selama observasi, peneliti mengamati objek dan lokasi tempat serta kegiatan proses pembuatan langseng itu khususnya pengrajin langseng paledang di Kabupaten Bandung Timur. f 3. Studi kepustakaan, artinya suatu penelitian dengan cara membaca dan mengumpulkan data berdasarkan literatur-literatur kepustakaan maksudnya untuk mengetahui teori-teori yang ada kaitannya dengan fotografi story dan masalah yang behubungan dengan masalah yang dibahas. 1.8 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas penjelasan teori-teori dalam penelitian ini yang berisikan tentang pengertian kerajinan, kerajinan tangan dan langseng, profil sentra pembutan kerajina langseng, cara pembuatan langseng, dan alat-alat pembuatan langseng, strategi produk, strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi. Definisi fotografi, manfaat pencahayaan dalam fotografi, manfaat pencahayaan dalam fotografi, penerapan komposisi dalam pemotretan, sejarah fotografi jurnalistik, fotografi jurnalistik, fotografi story dan etika foto jurnalistik, caption jurnalistik, jenis foto jurnalistik, karakteristik foto jurnalistik, lensa fotografer jurnalistik. media visual dari penelitian yang dibahas

BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini membahas mengenai metode paradigma penelitian yang menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam tugas akhir (metode kualitatif), rancangan penlitian, instrumen penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data, perencanaan karya. BAB IV PERANCANGAN KARYA Bab ini membahas tentang menganalisis data pada karya, perancangan karya dan menampilkan karya-karyanya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memberikan kesimpulan dan saran untuk tugas akhir dan saran bagi yang terkait serta daftar pustaka.