I. PENDAHULUAN. dan banyak digunakan dalam aplikasi elektronik, keramik, adsorben semen,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. pencapaian sekitar 54 juta ton per tahun yang mencerminkan bahwa negara kita

I. PENDAHULUAN. Al yang terbentuk dari 2 (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

I. PENDAHULUAN. material, antara lain sebagai komponen dari pembentukan gelas (Doweidar et al.,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu material dalam peningkatan produk hasil reaksi tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

I. PENDAHULUAN. fosfat dan kalsium hidroksida (Narasaruju and Phebe, 1996) dan biasa dikenal

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumber energi alternatif saat ini terus digiatkan dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. rumah tangga dan bahan bangunan, yang selanjutnya keramik tersebut dikenal

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang ada di Indonesia adalah bambu. Bambu merupakan

I. PENDAHULUAN. berbeda menjadi material baru yag memiliki sifat yang lebih baik dari material

I. PENDAHULUAN. bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk

I PENDAHULUAN. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang potensial, didukung dengan keadaan

I. PENDAHULUAN. kebudayaan manusia. Menurut sejarah, keramik sudah dikenal oleh orang-orang

I. PENDAHULUAN. tulang dan gigi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel yang akan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

I. PENDAHULUAN. Saat ini biomassa telah banyak menarik perhatian para peneliti. Hal ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. BAHAN DAN METODE

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan

I. PENDAHULUAN. penting dalam sejarah industri, bukan saja untuk keperluan sehari-hari seperti

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi merupakan teknologi masa depan, tanpa kita sadari dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

I. PENDAHULUAN. oleh H.K Onnes pada tahun 1911 dengan mendinginkan merkuri (Hg) menggunakan helium cair pada temperatur 4,2 K (Darminto dkk, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. I.

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan Penelitian dan karakterisasi FT-IR dilaksanakan di Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

Kristalisasi Silika Xerogel dari Sekam Padi

Sintesis Keramik Silika Daun Bambu Dengan Metode Sol-Gel Dan Karakterisasi Pada Suhu Kalsinasi C

I. PENDAHULUAN. komposit. Jenis material ini menjadi fokus perhatian karena pemaduan dua bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri yang menghasilkan limbah logam berat banyak dijumpai saat ini.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air bersih merupakan sumber kehidupan yang sangat vital bagi manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silika merupakan senyawa yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan banyak digunakan dalam aplikasi elektronik, keramik, adsorben semen, katalisator dan masih banyak lagi pemanfaatannya (Courtney, 1990). Silika memiliki ciri fisik seperti berbentuk padatan atau serbuk yang halus, berwarna putih, tidak larut dalam air, dan memiliki daya tahan terhadap asam dan basa seperti H 2 SO 4, NaOH, KOH, dan HCl (Katsuki et al, 2005). Silika memiliki stabilitas kimia yang baik, tidak larut dalam air, daya tahan terhadap temperatur tinggi. Secara umum, silika dapat diperoleh dari bahan anorganik dan bahan organik. Untuk bahan anorganik atau sintesis, silika dapat diperoleh dari silika TEOS, dan TMOS yang sudah banyak ditemukan dipasaran (Chartterjee and Naskar, 2004) yang akan dihasilkan melalui reaksi hidrolisis. Kemudian untuk bahan organik, silika dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Silika yang paling banyak dikenal masyarakat adalah silika TEOS dan TMOS, yang memiliki keunggulan dapat mengikat agregat batuan menjadi bahan monolitik. Namun silika ini memiliki kelemahan, yaitu keduanya mempunyai harga yang relatif mahal, sulit didapat, dan tidak ramah lingkungan (Balgis et al, 2009). Mengingat kelemahan dari silika TEOS dan TMOS, maka para peneliti sebelumnya telah banyak melakukan penelitian untuk mendapatkan silika

2 alternatif dengan memanfaatkan bahan dasar yang terdapat pada alam. Penelitian terhadap silika alternatif ini diawali oleh sekam padi. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, terungkap bahwa sekam padi mengandung silika dengan kadar yang tinggi, berkisar 95% (Siriluk and Yuttapong, 2005). Para peneliti sebelumnya telah banyak melakukan penelitian dengan memanfaatkan limbah sekam padi menggunakan metode solgel dan metode pengabuan. Perolehan silika sekam padi dengan menggunakan teknik pembakaran ini dilakukan pada suhu tinggi sekitar 400 C. Seiring meningkatnya suhu pembakaran di atas 700 C pada metode ini akan meningkatkan kristalisasi silika sekam padi yang dapat menyebabkan kereaktifan silika sekam padi menjadi berkurang (Krishnarao et al, 2001). Namun pada penelitian kali ini, kami memanfaatkan daun bambu sebagai bahan dasar untuk mendapatkan silika. Pemilihan daun bambu sebagai bahan dasar pembuatan silika organik dikarenakan banyaknya daun bambu yang ada di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat baik itu yang dibudidayakan maupun yang tumbuh secara liar (Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 1999). Biasanya oleh masyarakat, daun bambu digunakan sebagai bahan bangunan tropis maupun sub tropis, untuk keperluan industri baik kertas, kayu lapis, kerajinan, kesenian dan bahan pembungkus makanan (Muin dkk, 2006). Pemanfaatan bambu lebih difokuskan pada pemanfaatan batang dan akarnya saja. Sedangkan untuk daun bambu kurang dimafaatkan dengan baik.

3 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan kajian penelitian tentang silika yang berasal dari daun bambu dengan metode leaching menggunakan larutan asam sitrat dan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan metode pembakaran pada suhu kalsinasi 800-1000 C yang kemudian hasilnya akan dikarakterisasi. Leaching asam sitrat dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan zat-zat kimia lainnya yang terkandung di dalam daun bambu serta zat pengotor lainnya yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Dengan memanfaatkan daun bambu sebagai bahan dasar penelitian diharapkan dapat memaksimalkan fungsi dan kemanfaatan daun bambu di Indonesia. Secara garis besar penelitian ini dilakukan untuk mensintesis silika dengan menggunakan silika dari daun bambu. Adapun penelitian ini difokuskan dalam tiga ruang lingkup utama, yakni preparasi bahan, sintering dan karakterisasi. Preparasi bahan keramik silika daun bambu menggunakan teknik leaching asam sitrat dengan konsentrasi sebesar 5% serta menggunakan metode pembakaran dalam preparasinya. Selanjutnya kalsinasi bahan keramik silika daun bambu pada suhu 800 C, 900 C, dan 1000 C. Dan kemudian analisis karakterisasi dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM/EDS), Fourier Transform Infra-Red (FTIR) dan Differential Thermal Analyzis (DTA). B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mensintesis bahan baku silika dari daun bambu dengan teknik pembakaran;

4 2. Mengetahui pengaruh suhu pembakaran terhadap struktur kristal, gugus fungsional dan mikrostruktur silika dari daun bambu yang diperoleh dengan teknik pembakaran. C. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bahwa pemanfaatan bambu tidak hanya untuk bahan bangunan atau kerajinan, tetapi juga memiliki aplikasi lain karena bambu memiliki banyak kandungan kimia, salah satunya memiliki kadar silika; 2. Sebagai sumber informasi yang menjelaskan silika dari daun bambu untuk membuka wawasan serta untuk memberi informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang silika daun bambu. D. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagian bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah bagian daun; 2. Daun bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah daun bambu betung yang banyak terdapat di lingkungan Universitas Lampung; 3. Suhu pembakaran dibatasi pada suhu 800 C, 900 C, dan 1000 C; 4. Karakterisasi silika yang diperoleh dari hasil pembakaran daun bambu dilakukan dengan SEM, XRD, FTIR, dan DTA/TGA.

5 E. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh suhu pembakaran terhadap gugus fungsional silika dari daun bambu dengan teknik FTIR; 2. Bagaimana pengaruh suhu pembakaran terhadap mikro struktur silika dari daun bambu dengan teknik SEM; 3. Bagaimana pengaruh suhu pembakaran terhadap struktur kristal silika dari daun bambu dengan teknik XRD.