POTENSI ABU CANGKANG KERANG DARAH (Anadara Granosa) SEBAGAI ADSORBEN ION TIMAH PUTIH

dokumen-dokumen yang mirip
Makalah Pendamping: Kimia Paralel E PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN DARI CANGKANG UDANG TERHADAP EFISIENSI PENJERAPAN LOGAM BERAT

POTENSI ABU CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN VARIASI WAKTU KALSINASI SEBAGAI ADSORBEN ION Cu 2+, Sn 2+, CN - DAN NO 3

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG UNTUK MENGADSORBSI LOGAM KROM (Cr 6+ ) DAN TEMBAGA (Cu)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

POTENSI PEMANFAATAN ABU TULANG KERBAU SEBAGAI ADSORBEN ION BESI (Fe 3+ ) M. Meutia 1, Itnawita 2, S.Bali 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN

POTENSI ARANG AKTIF DARI TULANG SAPI SEBAGAI ADSORBEN ION BESI, TEMBAGA, SULFAT DAN SIANIDA DALAM LARUTAN

BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

PENGEMBANGAN MATERIAL SEMEN BERBAHAN DASAR INSINERASI LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN TEKNOLOGI HIDROTERMAL

POTENSI ARANG AKTIF MENGGUNAKAN AKTIVATOR

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

PROSES BLEACHING MINYAK SAWIT MENTAH DENGAN BENTONIT ASAL MUARA LEMBU

KAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF. INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

ANALISIS DAYA SERAP TONGKOL JAGUNG TERHADAP KALIUM, NATRIUM, SULFIDA DAN SULFAT PADA AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

PENGARUH ph DAN WAKTU AGING TERHADAP PROSES PRESIPITASI SILIKA DARI FLY ASH SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN CO 2

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat kehidupan tidak satupun makhluk hidup di kehidupan ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl

Karakterisasi Kitosan dari Limbah Kulit Kerang Simping (Placuna placenta) Characterization of Chitosan from Simping Shells (Placuna placenta) Waste

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

PEMANFAATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG KERANG HIJAU (Perna viridis) SEBAGAI ADSORBAN LOGAM Cu

ADSORPSI IOM LOGAM Cr (TOTAL) DENGAN ADSORBEN TONGKOL JAGUNG (Zea Mays L.) KOMBINASI KULIT KACANG TANAH (Arachis Hypogeal L.) MENGGUNAKAN METODE KOLOM

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

POTENSI ARANG AKTIF CANGKANG BUNGA PINUS SEBAGAI ADSORBEN ION KADMIUM (II) DAN TIMBAL (II) DENGAN AKTIVATOR H2SO4 DALAM LARUTAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Konversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

Keywords: Blood cockle shell, characterization, hydroxyapatite, hydrothermal.

ADSORBSI ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMINE B DENGAN MEMANFAATKAN AMPAS TEH SEBAGAI ADSORBEN

4. Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pemanfaatan Kulit Singkong Sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

3. Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

I. PENDAHULUAN. dan perubahan lingkungan tidak menghambat perkembangan industri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri yang menghasilkan limbah logam berat banyak dijumpai saat ini.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

KAJIAN AKTIVASI ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) MENGGUNAKAN AKTIVATOR H 3 PO 4 PADA PENYERAPAN LOGAM TIMBAL

HASIL DAN PEMBAHASAN. = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam. AZT2.5 = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam +

Jl. Soekarno Hatta, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp Diterima 26 Oktober 2016, Disetujui 2 Desember 2016

Lembaran Pengesahan KINETIKA ADSORBSI OLEH: KELOMPOK II. Darussalam, 03 Desember 2015 Mengetahui Asisten. (Asisten)

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

PEMBUATAN KITOSAN DARI KULIT UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis) DAN APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET ALAMI UNTUK UDANG SEGAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

PENURUNAN KADAR PHENOL DENGAN MEMANFAATKAN BAGASSE FLY ASH DAN CHITIN SEBAGAI ADSORBEN

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

BAB III. METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

PENENTUAN MASSA DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI KARBON GRANULAR SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Pb(II) DENGAN PESAING ION Na +

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa)

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 2 - Juli 2016

Pemanfaatan Campuran Lempung dan Batu Cadas Teraktivasi Asam Sulfat Sebagai Adsorben Kalsium Pada Air Tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

I. PENDAHULUAN. ekosistem di dalamnya. Perkembangan industri yang sangat pesat seperti

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Analisis Penurunan Kadar Cr, Cd DAN Pb Limbah Laboratorium Dasar Ppsdm Migas Cepu Dengan Adsorpsi Serbuk Eceng Gondok (Eichornia crassipes)

Pembuatan selulosa dari kulit singkong termodifikasi 2-merkaptobenzotiazol untuk pengendalian pencemaran logam kadmium (II)

DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla- SITRAT MENGGUNAKAN LARUTAN HCl ABSTRAK ABSTRACT

VARIASI BERAT KATALIS DAN SUHU REAKSI TRANSESTERIFIKASI CRUDE PALM OIL MENGGUNAKAN KATALIS CANGKANG KERANG DARAH KALSINASI 800 O C

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

POTENSI ABU CANGKANG KERANG DARAH (Anadara Granosa) SEBAGAI ADSORBEN ION TIMAH PUTIH G. Afranita 1, S. Anita 2, T. A. Hanifah 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2 Bidang Kimia Analitik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia genta_apranita@yahoo.com ABSTRACT The waste of blood clam seashells (Anadara granosa) can be used as adsorbent of tin. Blood clam seashells was calcinated at 800 0 C of ±9 hours. Blood clam seashells contained CaO. The aim of this study was to see potential of blood clam seashell ash as absorbent of tin. The research was conducted by contacting was tin ion and blood clam seashell ash with the variation of concentration. Tin analysis performed by using atomic absorption spectroscopy (AAS). The results showed that optimal absorption occurs at 30 mg/l, at 15 hours was 66,53%. Keywords: Blood Clam Seashells, Adsorbent, Tin, Atomic Absorption Spectroscopy ABSTRAK Limbah cangkang kerang darah (Anadara granosa) dapat digunakan sebagai adsorben logam timah putih. Kalsinansi cangkang kerang darah dilakukan pada suhu 800 0 C selama ± 9 jam. Jenis senyawa kimia yang terdapat dalam abu cangkang kerang darah adalah CaO. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi abu cangkang kerang untuk menyerap logam timah putih dalam larutan. Penelitian ini dilakukan dengan mengontakkan secara langsung logam timah putih dan abu cangkang keang darah (Anadara granosa) dengan pengaruh variasi konsentrasi. Analisis timah putih dilakukan dengan menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA). Penyerapan yang optimal terjadi pada konsentrasi 30 mg/l dan waktu 15 jam sebesar 66,53%. Kata kunci : Cangkang Kerang Darah, Adsorben, Timah Putih, Spektroskopi Serapan Atom PENDAHULUAN Kerang darah (Anadara granosa) merupakan jenis kerang yang populer di Indonesia. Kelimpahan kerang darah (Anadara granosa) di Indonesia menurut Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Indonesia (2012) yaitu 48,994 ton. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau (2012) menyatakan bahwa Provinsi Riau menghasilkan kerang sebanyak 34.388.500 selama Tahun 2012. Kerang darah (Anadara granosa) memiliki beberapa kegunaan, salah satunya adalah diolah sebagai makanan, sehingga cangkang kerang darah (Anadara granosa) yang merupakan bahan sisa produksi makanan dapat menimbulkan limbah yang cukup banyak. Pemanfaatan 1

cangkang kerang darah (Anadara granosa) masih sedikit seperti bahan baku souvenir dan pembuatan kapur sirih. Menurut penelitian yang dilakukan No dkk (2003), menyatakan bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam cangkang kerang adalah kitin, kalsium karbonat, kalsium hidrosiapatit dan kalsium posfat. Sebagian besar cangkang kerang mengandung kitin, kitin merupakan suatu polisakarida alami yang memilki banyak kegunaan, seperti bahan pengkelat, pengemulsi dan adsorben. Salah satu senyawa kitin yang banyak diembangkkan adalah kitosan. Kitosan adalah suatu amina polisakarida hasil destilasi kitin. Selain kitin cangkang kerang juga memiliki kalsium karbonat (CaCO 3 ) yang secara fisik mempunyai pori-pori yang memunginkan memiliki kemampuan mengadsorpsi atau menjerap zat-zat lain kedalam pori-pori permukaanya. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan Wiyarsi dan Erfan (2012) menggunakan serbuk kulit kerang sebagai adsorben logam berat. Hasil yang diperoleh menunjukan penyerapan yang relatif tinggi untuk logam berat yang yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Maryam (2006) terhadap serbuk cangkang kerang yang hasilnya cukup baik menjerap logam berat, pada penelitian ini ingin melihat potensi cangkang kerang dalam bentuk lain, yaitu abu cangkang kerang sebagai adsorben alternatif yang ramah lingkungan, karena abu cangkang kerang terdiri atas senyawa yaitu 7,88% SiO 2, 1,25% Al 2 O 3, 0,03% Fe 2 O 3, 66,70% CaO, dan 22,28% MgO (Maryam, 2006). Berdasarkan komposisi kimia tersebut kandungan CaO pada abu cangkang cukup tinggi sehingga abu cangkang berpotensi sebagai adsorben. Kalsium oksida merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan untuk dehydrator, pengering gas dan pengikat CO 2 pada cerobong asap. Kalsium oksida merupakan senyawa turunan dari senyawa kalsium karbonat. Senyawa ini mampu mengikat air pada etanol karena bersifat sebagai dehydrator sehingga cocok digunakan sebagai adsorben (Retno,2012). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Retno (2012) diperoleh daya serap CaO terhadap air dalam etanol sebesar 90%. Logam timah putih ini banyak di temukan dalam perairan. Senyawa turunan timah ini digunakan sebagai cat dinding kapal yang dalam waktu lama akan terakumulasi dalam sedimen akan menyebab kerusakan bagi biota laut dan manusia yang mengkomsumsi biota laut tersebut. Timah menyebabkan bahaya pada kesehatan manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang bagi tubuh, lingkungan maupun makhluk hidup sekitarnya seperti: sesak napas, masalah buang air kecil, depresi, kerusakan hati, kekurangan sel darah merah, kerusakan otak. Berbagai jenis timah organik yang dapat sangat bervariasi ditoksisitas. Tributyltins merupakan komponen timah paling beracun untuk ikan dan jamur, sedangkan trifenyltin jauh lebih beracun bagi fitoplankton (Dahuri,1996). Proses adsorpsi oleh CaO terhadap logam timah putih melibatkan reaksi pertukaran ion. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui daya serap CaO terhadap ion timah putih. METODE PENELITIAN a. Pengambilan Sampel Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah limbah cangkang kerang darah yang diambil secara acak di pasar ( pasar Sail, pasar Inpres, pasar Panam dan pasar Tangor) yang ada di Pekanbaru. 2

b. Pembuatan Abu Cangkang Kerang Proses pembuatan abu cangkang kerang diawali dengan pemisahan daging yang melekat pada cangkang lalu dicuci dan dikeringkan, kemudian cangkang kerang dipotong-potong atau dipecah dengan ukuran kurang lebih 3-5cm. Cangkang kerang yang sudah bersih dan kering di panaskan pada furnace dengan suhu 800 0 C sampai berat konstan. Abu didinginkan dalam desikator selama 30 menit kemudian ditimbang dan diayak yang lolos pada ayakan 200 mesh dan disimpan dalam desikator. c. Penentuan Daya Serap Abu cangkang kerang terhadap timah putih pengaruh variasi konsentrasi timah putih Abu cangkang kerang masing-masing di masukan kedalam gelas beker sebanyak 0,5 g, kemudian ditambahkan larutan timah putih 10, 20, 30 dan 50ppm sebanyak 20 ml. Campuran diaduk dan didiamkan selama 24 jam, kemudian disaring dengan kertas saring whattman 42. Filtratnya dianalisis dengan spektroskopi serapan atom. d. Analisis Data Analisis data dari penyerapan abu cangkang kerang terhadap timah putih berdasarkan pengaruh konsentrasi dan waktu kontak. Data disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan kurva kalibrasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis penentuan kemampuan penyerapan adsorben abu cangkang kerang terhadap variasi konsentrasi timah putih menggunakan spektroskopi serapan atom dan dapat diketahui bahwa adsorben abu cangkang kerang dapat menyerap timah putih dalam larutan. Data kemampuan penyerapan abu cangkang kerang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1: Hasil analisis kemampuan penyerapan adsorben abu cangkang kerang terhadap variasi konsentrasi timah putih dengan waktu kontak 24 jam No Konsentrasi timah putih Efesiensi penyerapan % Daya serap (ppm) 1 10 15,541 0,0621 2 20 36,117 0,2888 3 30 52,113 0,6252 4 50 45,428 0,9081 Kemampuan daya serap abu cangkang kerang terhadap timah putih yang dilihat dari variasi konsentrasi terlihat bahwa konsentrasi mempengaruhi daya serap timah putih. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kemampuan daya serap cangkang kerang terhadap konsentrasi timah putih 10-50 mg/l dengan waktu kontak optimum 24 jam terlihat bahwa pada konsentrasi 10 mg/l diperoleh daya serap sebesar 15,54 %, 20 mg/l diperoleh daya serap sebesar 36,11%, 30 mg/l diperoleh daya serap sebesar 52,1 % dan 50 mg/l diperoleh daya serap sebesar 45,43. Konsentrasi optimal diperoleh pda konsentrasi 30 mg/l yang dapat dilihat pada Gambar 1. 3

Gambar 1: Persentase penyerapan adsorben abu cangkang kerang terhadap konsentrasi timah putih berdasaraan variasi konsentrasi logam timah putih (Sn) dengan waktu kontak 24 jam. Dari Gambar 1. menunjukan bahwa semakin besar konsentrasi timah putih maka, jumlah ion timah yang terserap juga akan semakin besar tetapi akan mengalami penurunan penyerapan setelah mencapai penyerapan optimal. Namun pada konsentrasi 50 mg/l terjadi penurunan dikarenakan terjadi proses desorpsi kemungkinan terjadi dipengaruhi oleh pengadukan dan suhu pada saat perngontakan antara adsorben dan adsorbatnnya. Hal ini menunjukan bahwa abu cangkang kerang mempunyai daya serap yang cukup baik terhadap ion timah putih (Sn 2+ ) sesuai dengan teori Khopkar (2002) bahwa stuktur CaO adalah berbentuk heksagonal dimana ada kisi-kisi didalamnya terselingi oleh ion H +, Na + dan lain-lain. Terserapnya ion Sn 2+ dalam abu yang kemungkinan terjadi ikatan Van Der Walls dan reaksi pertukaran kation. Van der Walls daya tariknya akan besar ke arah Ca +, ikatan van der walls terjadi karena beda potensial kedua molekulnya. KESIMPULAN DAN SARAN Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah Kondisi optimum penyerapan abu cangkang kerang terhadap timah putih diperoleh pada konsentrasi 30 ppm jam dengan daya serap sebesar 53,113 %. Berdasarkan penelitian yang telah dicapai maka penulis menyarankan: Untuk penelitian selanjutnya dapat membandingkan kemampuan penyerapan abu cangkang kerang terhadap ion atau logam lain. Menambahkan variasi suhu, jumlah adsorben, volume larutan, ukuran partikel dan kecepatan pengadukan untuk mendapatkan serapan yang optimum terhadap logam berat yang ada dalam limbah cair. DAFTAR PUSTAKA Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting & M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta. 305 4

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau. 2012. Statistic Perikanan Tangkap Provinsi Riau. Dinas Kelautan dan Perikanan, Pekanbaru. Direktorat Jendral Perikanan Tangkap. 2012. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia, 2011. Kementrian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. ISSN : 1858-0505, Vol 12, No. 1. Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Maryam, S. 2006. Pengaruh Serbuk Cangkang Kerang Sebagai Filter Terhadap Sifat- Sifat dari Mortar. Skripsi. FMIPA. USU No, H.K. Lee, S.H, Park, N.Y dan Meyers, S.P.2003. Comparison Of Phsycochemical Binding And Antibacterial Properties Of Chitosans prepared Without And With Deprotei Ization process. Journal of agriculture and food chemistry 51: 7659-7663 Retno, E dkk. 2012. Pembuatan Ethanol Fuel Grade Dengan Metode Adsorbsi Menggunakan Adsorben Granulated Natural Zeolite dan CaO. Spionsium Nasional RAPI XI FT UMS-2K012. Teknik Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Sebelas Maret. Wiyarsi. A dan Erfan. P. 2012. Pengaruh Konsentrasi Kitosan Dari Cangkang Kerang Terhadap Efesiensi Penjerapan Logam Berat. Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta 5