Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Susilawati, Lilies, dan Bustamin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PENERAPAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SDN- 8 LANGKAI PALANGKARAYA. Oleh : Rita Rahmaniati *

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

I. PENDAHULUAN Permasalahan dalam proses pembelajaran saat ini adalah kurangnya usaha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Konduktor Dan Isolator Di Kelas VI SDN Percontohan

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penggunaan Peta Konsep Berbantuan LKS pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Inpres Mantikole

BAB I PENDAHULUAN. relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas IV SD Inpres I Mepanga

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Murid Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDN No. 2 Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Inpres 2 Ambesia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR KELAS VII C SMP NEGERI 1 KUSAN HILIR DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP EKOSISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana Selvi T. Usman, Amran Rede, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sains siswa Sekolah Dasar Negeri 21 Ampana dengan menggunakan pendekatan PAKEM. Subjek penelitian tindakan ini yaitu kelas V yang berjumlah 32 orang.penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yang terdiri dari sejumlah topic yaitu bumi dan alam semesta. Hasil dari pelaksanaan tindakan di kelas menunjukan bahwa pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan baik digunakan dalam pembelajaran sains. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan yaitu dari 66,67% pada siklus I dan 78,78% pada siklus II. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa telah meningkat dari siklus I yaitu 78,88% dan siklus II 89,58% sedangkan rata-rata aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga meningkat, yaitu siklus I 84,08% sedangkan pada siklus rata-rata II 92,41%. Berdasarkan indikator kinerja keberhasilan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa. Kata Kunci: Pendekatan PAKEM, Hasil Belajar IPA I. PENDAHULUAN Proses pengajaran seorang guru harus mengembangkan strategi mengajar yang mengarah keaktifan optimal belajar siswa. Dengan demikian, maka seorang guru tidak hanya dituntut untuk mampu menguasai materi pelajaran saja, akan tetapi juga dituntut untuk mampu mengembangkan metode-metode mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan metode mengajar yang akan diterapkan. Disamping itu terdapat juga permasalahan yang muncul berkaitan dengan implementasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Diantaranya disebabkan oleh padatnya materi yang menjadi tuntutan kurikulum yang berakibat hilangnya kreatifitas guru dalam mengola pembelajaran, sehingga cenderung pada pembelajaran yang terpusat pada guru. Kondisi tersebut membawa akibat pada siswa yang pasif dan cenderung untuk menghafal konsep tanpa dibarengi dengan pemahaman yang memadai. 90

Pembelajaran di SD, dari sisi proses pembelajaran yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru SD tampak belum kondusif bagi perkembangan kemampuan proses sains siswa. Hal ini tampak dari intensitas kegiatan pembelajaran yang mendorong pengembangan saintifik sains siswa. Dimana pendekatan saintifik dapat mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Seperti yang diungkapkan pada kurikulum 2013 bahwa model interaktif yang menggunakan pendekatan saintifik dapat membuat siswa lebih interaktif, karena dimulai dari pengamatan, menanya, mengobservasi, mengasiosiasi dan mengkomunikasikan. Agar masalah kesulitan belajar siswa dapat teratasi pada pembelajaran sains, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memilih salah satu model yang dianggap efektif yaitu pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). Model ini bertujuan untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang melengkapi siswa dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap bagi kehidupan kelak. Selain itu pendekatan ini juga memungkinkan siswa belajar lebih aktif sesuai dengan pendekatan PAKEM yang member kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri sendiri memecahkan masalah sendiri dengan menemukan dan bekerja sendiri. Winarno (2002). Permasalahan dalam proses belajar-mengajar juga terjadi di SDN 21 Ampana. Hal ini dapat terlihat dari nilai mata pelajaran Sains siswa kelas V tahun pelajaran 2012/2013 yaitu rata-rata sebesar 60,74 (raport siswa). Hal ini diakibatkan dalam proses pembelajaran Sains di SDN 21 Ampana guru menggunakan metode pembelajaran yang kurang membiasakan siswa untuk aktif, kreatif, dan menyenangkan. Sehingga berakibat pada kebosanan siswa untuk belajar, karena dalam proses pembelajaran guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun konsep-konsep Sains. Berdasarkan pemikiran tersebut dapat diduga bahwa hasil belajar Sains siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran yang menciptakan kondisi siswa yang aktif, kreatif, menarik dan menyenangkan bagi guru dan siswa. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan model pembelajaran 91

aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan (PAKEM) dapat meningkatkan hasil belajar Sains siswa kelas V SD Negeri 21 Ampana. Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Sain siswa kelas V SD Negeri 21 Ampana dengan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan Darmaji di Sekolah Dasar Negeri 1 Polanto Jaya dengan menggunakan Pendekatan PAKEM. Hasil dari pelaksanaan tindakan dikelas menunjukan bahwa pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan baik digunakan dalam pembelajaran sains. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa dan guru. Aktivitas siswa telah meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 10,32%. Aktivitas pembelajaran guru juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 6, 25% berada dalam kategori baik. Sedangkan berdasarkan hasil tes siklus I siswa yang tuntas klasikal sebesar 56,30% dengan daya serap klasikal 67,97%. Pada siklus II siswa yang tuntas klasikal 75,00%. Berdasarkan indicator kinerja keberhasilan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas sebesar 18,70%. Soediono (2003) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran aktif adalah peserta didik maupun guru berinteraksi untuk menunjang pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan suasana sehingga peserta didik aktif bertanya, memberikan tanggapan, mengungkapkan ide dan mendemonstrasikan gagasan atau idenya. Usaha itu dapat berupa memusatkan perhatian, membaca dengan teliti disertai pertanyaan atau disertai dengan penerapannya dalam bentuk pemecahan masalahnya. Pembelajaran kreatif dimaksudkan agar guru memberikan variasi dalam kegiatan belajar-mengajar. Kreatifitas guru untuk membuat alat bantu belajar atau menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar akan membantu siswa dalam memahami konsep yang diajarkan dan peserta didik akan 92

kreatif, bila diberi kesempatan merancang atau membuat sesuatu, menuliskan ide atau gagasan. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dapat terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran, baik prosedur maupun ketercapaian tujuannya. Merupakan syarat bagi pembelajaran efektif adalah pembelajaran aktif. Pada prinsipnya, agar pembelajaran efektif perlu dilakukan dengan sedikit waktu yang digunakan untuk ceramah, sehingga sebagian waktu pembelajaran digunakan untuk kegiatan intelektual dan emosional siswa, untuk pemantauan kesiapan siswa dan untuk pemeriksaan pemahaman siswa. Winarno (2002). Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang hidup, semarak, terkondisi, untuk terus berlanjut ekspresif dan mendorong pemusatan perhatian peserta didik secara penuh pada belajar. Agar menyenangkan diperlukan penguatan, member pengakuan dan merayakan kerja keras dengan tepuk tangan, catatan pribadi, atau saling menghargai. Kegiatan belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan harus tetap bersandar pada tujuan atau kompetensi yang akan dicapaiu. Winarno (2002). Menurut Winarno (2002) tinjauan PAKEM dari segi guru dan siswa dalam proses mengajar sebagai berikut: Tabel 1. Dimensi PAKEM dari Segi Guru dan Segi Siswa. Fase/PAKEM Dari Segi Guru Dari Segi Siswa Fase Aktif 1. Memantau kegiatan belajar siswa 2. Member umpan balik 3. Mengajukan pertanyaan yang menyenangkan 1. Bertanya 2. Mengemukakan gagasan 3. Mempertanyakan gagasan orang lain 4. Mempertanyakan gagasan siswa Fase Kreatif 1. Mengembangkan kegiatan yang bervariasi 1. Merancang/membuat sesuatu 2. Membuat alat bantu 2. Menulis, merangkum 93

belajar sederhana atau membuat soal 3. Memilih media sendiri pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran Fase Efektif Mencapai tujuan pembelajaran Menguasai keterampilan yang diperlukan Fase 1. Tidak membuat anak 1. Berani mencoba Menyenangkan takut berbuat a. Salah b. Ditertawakan c. Dianggap sepele d. Menumbuhkan motivasi belajar 2. Berani mengemukakan pendapat 3. Berani mempertanyakan gagasan orang lain 4. Perhatian terhadap tugas besar 5. Senang belajar 6. Hasil belajar menyeluruh 7. Belajar seumur hidup Sumber: Winarno (2002) II. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara bersiklus. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap penelitian tindakan yang tiap tahap disebut siklus. Pelaksanaan setiap siklus sesuai dengan perubahan tingkah laku yang ingin dicapai. Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi : a) perencanaan tindakan, b) pelaksanaan tindakan, c) observasi, d) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 21 Ampana, dan kelas yang dijadikan penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas V. subyek penelitian ini adalah siswa kelas V yang mengikuti mata pelajaran IPA Tahun Ajaran 2013/2014. 94

Tekhnik yang digunakan dalam menganalisis data dan menentukan persentase tingkat aktivitas dan ketuntasan belajar dengan menggunakan rumus Depdiknas (2003) sebagai berikut : 1) Daya serap siswa secara individu DSS = Skor yang diperoleh siswa Skor maksimal tes dimana : DSS = Daya Serap Siswa x 100% Siswa dikatakan tuntas individu jika daya serap siswa lebih dari atau sama dengan 65%. 2) Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal TBK = Banyaknya siswa yang tuntas Banyaknya siswa seluruhnya x 100% dimana : TBK = Tuntas Belajar Klasikal siswa dikatakan tuntas klasikal jika lebih dari atau sama dengan 85% siswa telah tuntas. 3) Daya serap klasikal DSK = Jumlah skor yang diperoleh siswa Jumlah skor ideal seluruhnya dimana : DSK = Daya Serap Klasikal Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah bila daya serap siswa secara individu dari hasil belajar mencapai 65% dan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 85% (Depdiknas, 2003). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes awal memperlihatkan bahwa 87,81% siswa dapat mengerti bagian bumi. Terdapat 53,12% siswa menyebutkan bagian-bagian bumi. Terdapat 38,33% siswa dapat menjawab mengenai kejadian yang terjadi bila akibat kejadian alam, 56,25% siswa dapat menjawab mengenai cara memelihara bumi. Tes tersebut digunakan sebagai acuan pembentukan kelompok yang heterogen berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa dengan menyusun nama-nama siswa berdasarkan hasil tes awal dari yang skor siswa yang tertinggi. 95

Hasil observasi pada siklus I terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru dilakukan pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh seorang pengamat. Berdasarkan hasil observasi menunjukan persentase aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I sebesar 75,10% sedangkan aktivitas siswa pada pertemuan II sebesar 82,67%. Jadi rata-rata aktivitas siswa untuk siklus I, sebesar 78,88% atau berada dalam kategori baik. Hasil observasi terhadap aktivitas pengelolaan pembelajaran oleh guru menunjukan persentase aktivitas proses pembelajaran oleh guru pada siklus I pertemuan 1 sebesar 82, 81% dan pertemuan 2 sebesar 85,35%. Maka rata-rata aktivitas pembelajaran sebesar 84,08% atau berada pada kategori baik. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan pada tindakan siklus I, kegiatan selanjutnya adalah memberikan tes formatif. Bentuk tes yang diberikan adalah uraian dengan jumlah soal lima nomor, hasil analisis tes formatif siklus I dapat dilihat pada table 1 Tabel 2. Hasil Analisis Tes Formatif Siklus I No. Aspek Perolehan Hasil 1. Skor rata-rata 69,74 2. Jumlah siswa yang tuntas 26 orang 3. Persentase ketuntasan klasikal 66,67% 4. Persentase daya serap klasikal 69,74% 5. Aktivitas Siswa 78,88% 6. Aktivitas Guru 84,08% Berdasarkan Tabel 2 hasil belajar sains siswa kelas V SD Negeri 21 Ampana sudah menunjukan hasil yang baik. Hasil belajar IPA yang diperoleh sudah berada diatas rata-rata ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu 65%. Hasil analisis tes formatif siklus I dapat diketahui bahwa jumlah siswa tuntas dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 66,67% dan persentase daya serap klasikal sebesar 69,74%. Namun dari hasil analisis tes formatif tersebut terdapat beberapa hal yang tidak diharapkan selama tindakan pada siklus I, diantaranya yaitu sebagian besar siswa belum menguasai konsep dasar dan cenderung menghafal. 96

Observasi terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru dilakukan pada siklus II dimana hasil observasi menunjukan persentase taraf aktivitas siswa untuk siklus II pada pertemuan 1 sebesar 87,50% berada pada kategori baik dan aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 2 sebesar 91,67%. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 89,58% atau berada dalam kategori baik. Sedangkan hasil observasi guru menunjukan taraf keberhasilan dalam pengelolaan pembelajaran menurut pengamat untuk siklus II pertemuan 1 sebesar 89,47% kategori baik dan pertemuan 2 sebesar 95,35% kategori baik. Maka rata-rata keberhasilan dalam pengelolaan pembelajaran sebesar rata-rata 92,41% atau berada dalam kategori sangat baik. Berdasarkan table 4.9 hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 21 Ampana sudah menunjukan hasil yang baik, yaitu ketuntasan klasikal sebesar 78,78%. Hasil yang diperoleh sudah berada diatas rata-rata ketuntasan klasikal yang ditetapkan, yaitu 65%. Hasil belajar pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu dari 66,67% pada siklus I dan 78,78% pada siklus II. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa telah meningkat dari siklus I yaitu 78,88% dan siklus II 89,58% sedangkan rata-rata aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga meningkat yaitu siklus I sebesar 84,08% sedangkan pada siklus rata-rata II adalah sebesar 92,41%. Hasil penelitian tampak bahwa penerapan pendekatan PAKEM dapat digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya pada kelas V SD Negeri 21 Ampana. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Sedangkan aktivitas siswa telah meningkat dari siklus I ke siklus II. Dan aktivitas pemnelajaran guru juga mengalami peningkatandari siklus I ke siklus II. Peningkatan hasil belajar ini disebabkan karena peningkatan aktivitas siswa yaitu siswa sudah tidak takut salah, ditertawakan dan dianggap sepele. Pada siklus II siswa sudah mulai termotivasi mengeluarkan gagasannya akibat adanya penguatan yang diberikan oleh guru. Faktor yang juga menyebabkan hasil pembelajaran meningkat adalah peningkatan aktivitas guru dan guru sudah mengatasi kekurangannya pada siklus I yaitu lebih memotivasi 97

siswa, peningkatan pemberian penguatan, memantau kegiatan belajar, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan menantang, mempertanyakan gagasan murid dan tidak membuat siswa merasa takut. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan pendekatan PAKEM dapat digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya pada kelas V SD Negeri 21 Ampana. Hasil belajar pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu 66,67% pada siklus I dan 78,78% pada siklus II. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa telah meningkat dari siklus I yaitu 78,88% dan siklus II 89,58%. Sedangkan rata-rata aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga meningkat yaitu siklus I sebesar 84,08% sedangkan pada siklus rata-rata II adalah 92,41%. Saran Sesuai dengan hasil penelitian dan analisis data serta kesimpulan, maka peneliti menyarankan : 1. Perlunya penyesuaian diri lebih maksimal dengan pendekatan PAKEM dengan lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Pada saat penerapan pembelajaran PAKEM lebih menekankan pada pemberian motivasi untuk mengeluarkan gagasan dan pemberian penguatan yang lebih baik. 98

DAFTAR PUSTAKA Darmaji, 2012. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sains SDN Polanto Jaya dengan. Depdiknas, 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Ajar Pembekalan Guru Bantu. Soediono, 2003. Paket Pelatihan Menciptakan Masyarakat Peduli Pendidikan Anak Program Manajemen Berbasis Sekolah dan Peran Serta Masyarakat. Jakarta: kerjasama antara pemerintah Indonesia, UNESCO dan UNICEF. Winarno, 2002. Merancang Model Pembelajaran Matematika Berorientasi pada PAKEM dan Pembekalan Kecakapan Hidup. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 99