BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam yaitu: penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. a. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel-variabel lain. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Berikut mengenai variabel penelitian:. Variabel bebas (X): Religiusitas. Variabel terikat (Y): Resiliensi b. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel 4
4 tersebut yang dapat diamati. Adapun definisi operasional untuk variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:. Religiusitas Religiusitas adalah keyakinan seseorang terhadap agama yang dianutnya yang menjadikan individu sebagai orang beragama, bukan sekedar mengaku mempunyai agama tetapi juga pengamalan dan penghayatan didalam membangun hubungan dengan Tuhan yang pada akhirnya diteruskan dalam sikap hidup dan perilakunya. Religiusitas ini diungkap dengan menggunakan angket religiusitas yang disusun berdasarkan lima aspek dari Glock dan Stark yaitu, Ritual invovlment, Ideological Involvement, Intellectual Involvement, Experiental Involvement, Consequential Involvment. Data mengenai religiusitas dapat diketahui dari perolehan skor hasil pengisian angket, bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula religiusitas yang dimiliki, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula religiusitas yang dimiliki. Resiliensi Resiliensi ibu yang memiliki anak retardasi mental adalah kemampuan ibu untuk bertahan, bangkit, dan menyesuaikan dengan kondisi yang sulit sehingga ibu terlindungi dari efek keadaan yang krisis dengan memiliki anak retardasi mental. Resiliensi akan diukur menggunakan angket resiliensi berdasarkan tujuh aspek menurut Reivich dan Shatte, yaitu emotion regulation, impulse control,
43 optimisme, causal analysis, empathy, self-efficacy, dan reaching out. Data mengenai resiliensi dapat diketahui dari perolehan skor hasil pengisian angket, bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula resiliensi yang dimiliki, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula resiliensi yang dimiliki. B. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi adalah sejumlah individu yang setidaknya memiliki ciri atau sifat yang sama. Untuk menentukan sampel itu sendiri, terlebih dahulu harus menentukan luas, sifat-sifat populasi serta memberikan batas-batas yang tegas (Hadi, 995). Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ibu dari anak retardasi mental sedang dan berat di SLBN Bantul, Yogyakarta sebanyak 93 orang.. Sampel Sampel adalah sebagian dari individu yang akan diteliti (Hadi, 99). Pendapat diatas selaras dengan pendapat Azwar (999) yang menyatakan bahwa sampel adalah sebagian populasinya.. Peneliti menggunakan teknik accidental sampling dalam teknik pengambilan sampel. Accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui sebagai sumber data. Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan oleh peneliti dengan adalah ibu dari anak retardasi mental dengan klasifikasi retardasi mental sedang dan retardasi mental berat di
44 SLBN Bantul, Yogyakarta sebanyak 30 orang, peneliti memilih responden sebanyak 30 karena kondisi kehadiran ibu yang ada di SLB yang bersedia mengisi skala berjumlah 30 yang lainnya menolak dan beradasarkan pemahaman mengenai statistik minimal 30 responden sudah cukup memenuhi kualifikasi dalam penelitian. C. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data Berkaitan dengan teknik penelitian, peneliti menggunakan dua macam skala, yaitu skala Religiusitas dan skala Resiliensi. Skala Religiusitas Untuk mengungkap skala religiusitas subjek dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan lima aspek religiusitas dari Glock dan Stark (965), yaitu Ritual Involvement (praktek beragama), Ideological Involvement (keyakinan beragama), Intelectual Involvement (pengetahuan beragama), Experiental Involvement (pengalaman beragama), dan Consequential Involvement (pengamalan beragama). Keseluruhan angket religiusitas berjumlah 40 item. Masing-masing item disediakan 4 kategori pilihan jawaba yaitu SS, S, TS, STS. Responden diminta untuk memberi tanda contreng ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Dengan sikap skala pada angket religiusitas tersebut untuk skor favourable adalah SS : 4, S : 3, TS :, dan STS :. Sedangkan sebaliknya untuk skor unfavourable adalah SS :, S :, TS : 3, STS : 4.
45 Tabel 3.. Sebaran Item Skala Religiusitas No Aspek No butir jum Fav Unfav Ritual Involment,,, 3 6, 6, 6, 36 8 Ideological Involment 8, 8, 8, 38,,, 3 8 3 Intelectual Involment 9, 9, 9, 39 3, 3, 3, 33 8 4 Experiental involment 0, 0, 30, 40 4, 4, 4, 34 8 5 Consequential Involment 5, 5, 5, 35 7, 7, 7, 37 8 Jumlah 40 Tabel 3.. Blue Print Skala Religiusitas No Aspek Indikator Fav Unfav Jum Ritual Involment. Berdoa sebelum mengerjakan/melakukan sesuatu. Mengikuti upacara keagamaan 3. Membaca kitab suci / alkitab setiap hari 4. Melakukan kewajiban yang ada dalam agama 8
46 Ideological Involment 3 Intelectual Involment 4 Experiental involment 5 Consequential Involment. Percaya akan adanya setan, malaikat/surga/neraka. Percaya akan kebenaran firman 3. Meyakini bahwa Tuhan selalu memberikan mukjizat pada umatnya 4. Meyakini akn adanya hari kiamat/akhir jaman. Mengikuti khotbah keagamaan. Mempelajari kitab suci agamanya 3. Membaca buku rohani 4. Memahami ajaran agama. Merasa bahwa Tuhan mendengar doanya. Merasa bahwa Tuhan menyayanginya 3. Merasa pernah menglamai mukjizat dari Tuhan 4. Merasa Tuhan selalu mendampingi hidupnya. Memaafkan orang lain yang telah berbuat salah 8 8 8 8
47. Mendoakan orang lain 3. Mengucap syukur dalam segala situasi 4. Menolong orang lain Jumlah 0 0 40. Skala Resiliensi Reivich and Shatte (00) menjelaskan bahwa resiliensi dapat diukur melalui ketujuh aspeknya yang secara konkret dapat dilihat dalam diri individu, yaitu, pengaturan emosi, kontrol terhadap impuls, empati, optimisme, analisis kausal, efikasi diri, dan pencapaian. Tabel 3.3. Sebaran Item Skala Resiliensi No Aspek No butir Jumlah Fav Unfav Emotion Regulation, 8, 5, 43, 9, 36, 50 8 Impulse Control 3, 30, 37, 44, 9, 6, 5 8 3 Optimism 3, 0, 7, 45 4, 3, 38, 5 8 4 Causal Analysis 5, 3, 39, 46 4,, 8, 53 8 5 Empathy 5,, 9, 47 6, 33, 40, 54 8 6 Self-eficacy 7, 34, 4, 48 6, 3, 0, 55 8 7 Reaching out 7, 4,, 49 8, 35, 4, 56 8 Jumlah 56
48 Tabel 3.4. Blue Print Skala Resiliensi No Aspek Indikator Fav Unfav Jum Emotion Regulation. Mampu mengendalikan emosi dalam menghadapi tekanan. Mampu menampilkan emosi yang wajar sesuai dengan keadaan. 8 Impulse Control. Mampu mengendalikan 8 impuls yang muncul dari dalam diri. Mampu mengendalikan impuls yang muncul dari orang-orang sekitar 3 Optimism. Berpikir positif terhadap keadaan yang dihadapi saat ini. Berpikir positif akan keadaan yang akan dihadapi dalam masa depan 4 Causal Analysis. Mampu mengidentifikasi masalah 8 8
49. Mampu menggali akar suatu permasalahan 3. Mampu menemukan solusi dalam menghadapi suatu permasalahan 4. Mampu menemukan akibat dari solusi Permasalahan 5 Empathy. Mampu merasakan 8 kesulitan yang dialami oleh orang lain. Yakin pada kemampuan sendiri untuk membantu kesulitan orang lain 6 Self-Eficacy. Yakin pada kemampuan diri dalam mengatasi tekanan. Yakin akan kemampuan diri untuk dapat sukses dimasa depan 8 7 Reaching out. Berani menghadapi 8 resiko dari situasi yang tidak menyenangkan. Mengambil aspek positif didalam sebuah permasalahan yang sukar Jumlah 8 8 56
50 D. Teknik Analisis Data. Analisis dan Seleksi Aitem Azwar (003) menjelaskan prosedur seleksi item dilakukan dengan melihat konsistensi item total, yaitu mengukur keselarasan atau konsistensi antara item dengan tes secara keseluruhan. Pengukuran ini didapatkan melalui koefisien korelasi item-total (rit) atau dikenal dengan indeks daya beda atau daya diskriminasi item. Daya diskriminasi item adalah kemampuan item untuk membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Beberapa penelitian menyebutkan daya diskriminan item dengan nama yang salah sebagai validitas item (Azwar, 003). Seleksi aitem disini menggunakan korelasi aitem-total Keterangan: i = X = n = r ix = skor aitem skor skala Banyaknya subjek ix ( i)( X)/n i i n \n X X N Seleksi aitem punya makna apabila harga yang positif. Semakin tinggi mendekati angka,0 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurnya. Akan tetapi koefisien validitas dianggap memuaskan atau tidak, dalam penggunaan hasil ukur skala yang bersangkutan. Sedangkan seleksi aitem yang diinginkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah 0,3 karena seleksi aitem 0,3
5 sudah dianggap memuaskan dan cukup menentukan aitem yang terpakai pada penelitian yang dilakukan (Azwar, 999).. Reliabilitas Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (r xx ) yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka,00 berarti semakin tinggi reliabilitas, sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya dalam pengukuran psikologi, koefisien realibilitas yang mencapai angka r xx =,00 tidak pernah dapat dijumpai (Azwar,999). Karena dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang salah satunya berupa skala, maka uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut: σ = [- s +s s x ] Keterangan : S dan s S x = Varians skor belahan dan varians skor belahan = Varians skor skala Pengolahan data untuk uji realibilitas ini dengan menggunakan program SPSS versi 6.0. realibilitas skala dianggap reliabel ketika memenuhi nilai koefisin alpha (σ) minimal 0,70 yang termasuk dalam kategori cukup atau afair (Azwar, 999)
5 Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan kategorisasi yang dibuat oleh Azwar (999), yang dijelaskan pada tabel 3.5. Tabel 3.5. Kategorisasi Uji Reliabilitas Koefisin reliabilitas Kategori 0,90 r <,0 Sangat Reliabel 0,80 < r 0,90 Baik 0,70 < r 0,80 Cukup r < 0,70 Tidak reliabel 3. Analisis Data Penelitian a. Analisis Deskriptif Analisis data digunakan untuk menjabarkan sejumlah data guna memperoleh gambaran secara sistematis dan menyeluruh mengenai keadaan subjek penelitian. Pendeskripsian data subjek penelitian meliputi gambaran hasil penelitian secara umum yaitu, mean, standar deviasi, rentang skor, perhitungan frekuensi dan presentase untuk menentukan tinggi rendahnya pengukuran variabel penelitian ini digunakan interval dengan rumus : I = skor tertinggi skor terendah jumlah kategori b. Analisis Korelasi Dalam penelitian ini untuk menguji dan membuktikan secara statistik Hubungan Religiusitas dengan Resiliensi Ibu yang memiliki Anak Retardasi Mental, maka digunakan analisis korelasi Product Moment dari Carl Pearson yang berfungsi untuk mencari korelasi antar variabel bebas dan variabel
53 tergantung yang masing-masing bergejala interval (Hadi, 994). Adapun rumus korelasi Product Moment sebagai berikut Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y X = jumlah skor butir soal Y = jumlah skor total XY = jumlah hasil kali X = jumlah kuadrat skor butir soal Y = jumlah kuadrat skor butir soal N = jumlah subyek Hasil instrumen menggunakan korelasi Product Moment dengan bantuan program SPSS Versi 6.0 for windows. Hipotesis penelitian diterima jika p < 0,05 dan sebaliknya hipotesis penelitian ditolak jika nilai p > 0, 05 (Azwar, 999).