PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI INTERAKSI ANTAR FAKTOR-FAKTOR FISIK DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PERTANYAAN TERBUKA. Ramelan SMP Negeri I Kalitengah, Lamongan

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN NILAI TEMPAT (RATUSAN, PULUHAN, DAN SATUAN) DENGAN COOPERATIVE LEARNING

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JOHO 02 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016

Improving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PAULINA ARTI WILUJENG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Economic Education Analysis Journal

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Materi Gejala Alam melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

Keywords: inquiry learning, science process skills, learning outcomes, the light

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Oleh: Windi Prastiwi Japet Ginting Sakur ABSTRACT

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. Keywords: model of problem based learning, critical thinking

Key words: STAD, learning outcomes

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Eka Mayani 1 H. Zuhri D 2 Sehatta Saragih 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

used include: 1) Reduction of data, 2) Presentation of data, 3) Withdrawal conclusion. Indicators of success in this research when mastery of the

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

Zulfan Efendi, Eddy Noviana, Mahmud Alpusari Hp.

Susilawati, Suarman, Rina Selva Johan . ( ),

Surdani Yanti 1, Fazri Zuzano 1, Pebriyenni 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMROGRAMAN PLC ZELIO SISWA SMK NEGERI 2 KLATEN MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING STAD

Penggunaan Media Audio Visual

Economic Education Analysis Journal

Oleh: Tiaranita Dekriati * ) Japet Ginting ** ) Sakur *** ) ABSTRACT

Etik Prayudhawati ABSTRACT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS LKS TERSTRUKTUR

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Tema Lingkungan di Kelas 1 SD Negeri 10 Tolitoli

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Putri Sarini, Ni Made Pujani, I Nyoman Suardana Jurusan Pendidikan IPA FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Transkripsi:

PENSA E Jurnal 67 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI INTERAKSI ANTAR FAKTOR-FAKTOR FISIK DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR LISTRIK Mohammad Budiyanto dan Beni Setiawan Dosen Program Studi S1 Pendidikan Sains Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya ABSTRACT Classroom action research was conducted on students of science education State University of Surabaya by applying an electric motor of media on learning materials Physical Interactions Between Factors Lorentz force that aims to improve student learning outcomes-oriented model of type STAD Cooperative learning, and research procedures performed four stages of planning, observation / action, reflection, and revision for two rounds. The results based on the results obtained from test results to learn lap I, it is known that the classical completeness obtained by 67.5%. Based on the results obtained in the second round of tests, it is known that in round 2 the number of students who have not achieved individually less than exhaustiveness I round that is to be 5 people who have not completed the existing students, so that classical exhaustiveness in round 2 of 87.5%. Classroom action research can be concluded that the management of cooperative learning by the lecturer showed an increase from round 1 to round 2. Student learning outcomes obtained in the second round of learning outcomes has increased from the previous round. Activities of students during cooperative learning activities with a model of type STAD very good, this shows that the model of cooperative learning can increase student activity in the process of teaching and learning activities. Key words: cooperative type STAD, Media electric motor, the Lorentz Force PENDAHULUAN Penyelenggaraan perkuliahan berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas yakni pemanfaatan waktu yang terbatas secara optimal untuk mencapai tujuan. Karena itu, tiap metode perkuliahan yang dipilih, diorientasikan pada tujuan prinsip umum yang digunakan dalam proses belajar mengajar dengan cara belajar konstruktivis. Proses belajar mengajar dituntut adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik. Interaksi

PENSA E Jurnal 68 dalam proses belajar mengajar antara dosen dengan mahasiswa dimana dosen sebagai fasilitator dengan mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Sistem perkuliahan selama ini dilakukan di dalam kelas melalui presentasi powerpoint yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dan dievaluasi dengan beban tugas mengerjakan soal latihan konsep yang telah disampaikan. Untuk mengatasi kejenuhan mahasiswa perkuliahan pada materi gaya magnet ini akan menerapkan langsung pada pembuatan alat yang berkaitan dengan materi gaya magnet atau yang di kenal Gaya Lorentz melaui kegiatan penelitian tindakan kelas. Untuk memudahkan pemahaman konsep gaya Lorentz dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa disuruh membuat alat rangkaian motor listrik dengan bahan bekas yang mudah didapat dengan kreasi mahasiswa sendiri. Alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan oleh dosen dalam mengaktifkan mahasiswa pada proses belajar mengajar adalah model pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan STAD. Dengan pendekatan pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab secara mandiri dan juga rasa saling ketergantungan yang positif dan saling membantu teman sekelompoknya serta untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan hasil belajar mahasiswa dengan penerapan media motor listrik pada pembelajaran Interaksi Antar Faktor Fisik materi Gaya Lorentz berorientasi model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 2. Mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran penerapan media motor listrik pada pembelajaran Interaksi Antar Faktor Fisik materi Gaya Lorentz berorientasi model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 3. Mendeskripsikan aktivitas Dosen pada pembelajaran Interaksi Antar Faktor Fisik materi Gaya Lorentz melalui media alat motor listrik berorientasi model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 4. Mendeskripsikan aktivitas mahasiswa pada pembelajaran Interaksi Antar Faktor Fisik materi Gaya Lorentz melalui media alat motor listrik berorientasi model pembelajaran Kooperatif tipe STAD.

PENSA E Jurnal 69 METODE Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA angkatan 2010 pada mata kuliah Interaksi Antar Faktor Fisik yang berjumlah 40 mahasiswa. Sedangkan prosedur penelitiannya terbagi menjadi empat tahap, yaitu: Tahap 1 Perencanaan (Plan) Sebelum pelaksanaan tindakan, dosen menyusun rencana untuk mempermudah pelaksanaan tindakan antara lain: Melakukan analisis materi interaksi antar faktor fisik khususnya gaya magnet. Materi tersebut dipilih dan bisa mencapai indikator yang dtetapkan jika mengaplikasikan pada alat motor listrik, yaitu: merancang dan membuat motor listrik sederhana secara berkelompok dan mempresentasikan pada saat pembelajaran. Dosen mempersiapkan rencana perkuliahan seperti GBRP dan satuan acara perkuliahan (SAP) Interaksi Antar Faktor Fisik dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. Menyusun Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM) disesuaikan dengan referensi yang sesuai. Menyiapkan alat dan bahan yang dicantumkan dalam LKM. Menyusun instrumen lembar observasi, refleksi dan evaluasi yang akan diisi pengamat pada saat mengamati aktivitas dosen dan mahasiswa serta keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tahap 2 Action/Observation Pertama dosen mengaitkan materi gaya magnet dengan pengetahuan awal mahasiswa (materi terdahulu) yaitu materi gaya listril. Dosen memotivasi mahasiswa dengan memberikan pertanyaan mengapa pada motor listrik terjadi adanya gerakan? Dosen menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu. Dosen menginformasikan pembagian kelompok dan materi gaya magnet. Dosen mulai dengan membagi kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 6-7 mahasiswa. Dosen membimbing kelompok dan belajar.

PENSA E Jurnal 70 Melakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran, aktifitas dosen dan aktifitas mahasiswa dengan lembar observasi yang dilakukan oleh pengamat selama pembelajaran dan melakukan tes untuk mengetahui pemahaman mahasiswa materi gaya magnet melalui terapan motor listrik. Tahap 3 Refleksi Dalam tahap ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap mahasiswa. Pada tahap refleksi, dosen mendiskusikan hasil evaluasi (pengelolaan pembelajaran dan keterlaksanaan pembelajran) setelah pembelajaran selesai. Aspek yang kurang dalam pembelajaran didiskusikan agar dapat diperbaiki pada tindakan berikutnya. Tahap 4 Revised Dalam tahap ini dilakukan revisi atau dengan kata lain diadakannya perbaikan dalam setiap putarannya. Pada putaran I dosen kurang memotivasi mahasiswa, mahasiswa kurang aktif bertanya, dan sebagainya, hal ini akan direfleksi pada putaran II sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang baik. Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalan sebagai berikut: 1. Lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan media motor listrik pada pembelajaran Interaksi Antar Faktor Fisik materi Gaya Lorentz berorientasi model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 2. Lembar pengamatan aktivitas mahasiswa digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas mahasiswa pada pembelajaran Interaksi Antar Faktor Fisik materi Gaya Lorentz melalui media alat motor listrik berorientasi model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 3. Tes hasil belajar ini adalah tes hasil belajar kognitif yang mengacu pada indikator keberhasilan yang harus dikerjakan oleh mahasiswa.

PENSA E Jurnal 71 HASIL DAN PEMBAHASAN Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, didapatkan hasil pengamatan dari aspek yang telah ditetapkan untuk diamati, maka diperoleh data penilaian kemampuan Dosen dalam mengelola pembelajaran kooperatif sebagai berikut. Gambar 1. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif pada Pendahuluan Keterangan Gambar : 1. Menyampaikan indikator hasil belajar 2. Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal mahasiswa atau prasyarat 3. Memotivasi mahasiswa Dari Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa pada aspek menyampaikan indikator hasil belajar menunjukkan kategori baik dengan skor 4,0 pada tiap putarannya, demikian juga aspek memotivasi siswa mempunyai skor yang sama yaitu 3,5 dengan kategori cukup baik. Aspek mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal mahasiswa meningkat karena mahasiswa telah memahami materi yang diberikan pada putaran 1 sehingga terjadi interaksi tanya jawab yang lebih baik antara Dosen dan mahasiswa pada saat kegiatan mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal mahasiswa pada putaran 2.

PENSA E Jurnal 72 Grafik 2. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif pada Kegiatan Inti Keterangan Gambar : 1. Mempresentasikan materi pokok 2. Mengatur mahasiswa dalam kelompok kelompok belajar 3. Membimbing mahasiswa dalam mengerjakan LKM dengan benar 4. Mendorong dan melatih ketrampilan kooperatif 5. Mengawasi kegiatan mahasiswa secara bergiliran 6. Memberi bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan 7. Meminta mahasiswa mempresentasikan hasil diskusi 8. Memberi umpan balik Dari gambar 2 dapat dijelaskan bahwa pada aspek mempresentasikan materi pokok dan aspek membimbing mahasiswa mengerjakan LKM menunjukkan kategori cukup baik pada tiap putarannya. Pada 3 aspek lainnya yaitu mengatur mahasiswa dalam kelompok belajar, mengawasi kegiatan mahasiswa secara bergiliran dan memberi bantuan pada kelompok yang kesulitan belajar mengalami kenaikan pada putaran ke-2. Kenaikan ini disebabkan adanya refleksi yang telah dilakukan oleh Dosen bersama dengan observer (pengamat) pada putaran sebelumnya yang kemudian menjadi revisi dan diterapkan pada putaran selanjutnya. Dosen dan mahasiswa pada putaran 2 telah beradaptasi dengan kondisi-kondisi pembelajaran kooperatif, dan Dosen telah mengetahui kekurangan-kekurangan pada putaran 1 sehingga kegiatan belajar mengajar pada putaran 2 semakin baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa telah terjadi suatu kerjasama yang baik demi meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan kemudian untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

PENSA E Jurnal 73 Gambar 3. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif pada Penutup Keterangan Gambar : 1. Membimbing mahasiswa membuat rangkuman 2. Memberikan evaluasi (Test ) 3. Mengumumkan penghargaan 4. Memberi tugas rumah Dari Gambar 3 dapat dijelaskan bahwa seiring dengan meningkatnya keterampilan dosen dalam mengelola kegiatan pembelajaran dalam setiap putaran maka dapat mengakibatkan kenaikan skor rata-rata pada beberapa aspek dalam kegiatan penutup antara lain aspek memberikan evaluasi (tes), karena Dosen telah memahami karakter mahasiswa dan kondisi kelas sehingga pengawasan pada saat kegiatan evaluasi menjadi lebih baik. Aspek memberi penghargaan terhadap mahasiswa juga meningkat dikarenakan Dosen merasa termotivasi memberi penghargaan yang baik dengan antusiasme mahasiswa yang tetap tinggi pada putaran 2. Ketuntasan Hasil Belajar Mahasiswa Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diharapkan dapat meningkatkan ketuntasan belajar mahasiswa pada materi Gaya Lorentz matakuliah Interaksi Antar Faktor Fisik

PENSA E Jurnal 74 dengan dasar penilaian angka minimum C. Data ketuntasan belajar mahasiswa selama dua putaran disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Ketuntasan Belajar Mahasiswa selama dua Putaran Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa ketuntasan meningkat dari putaran 1 ke putaran 2, dimana mahasiswa yang mendapat nilai di bawah nilai C pada putaran 1 sejumlah 13 orang berkurang menjadi 5 orang. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Pengelolaan pembelajaran kooperatif oleh Dosen menunjukkan peningkatan dari putaran 1 ke putaran 2. 2. Hasil belajar yang diperoleh mahasiswa pada pada putaran 2 mengalami kenaikan dari hasil belajar putaran sebelumnya. 3. Aktivitas mahasiswa selama kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD sangat baik, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif dapat meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.

PENSA E Jurnal 75 Berdasarkan temuan dalam penelitian tindakan kelas ini, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Dalam Penelitian Tindakan Kelas, perlu dilakukan pengambilan respon mahasiswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan pada tiap putaran. 2. Perlunya mensosialisasikan terlebih dahulu kepada mahasiswa di awal pembelajaran tentang model pembelajaran yang akan digunakan. DAFTAR PUSTAKA Anonym. 2009. Cara Pembuatan Motor Listrik. www.magnet4energy.com [2 Februari2010] Azizah, Utiya. 1998. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Di SMU. Tesis Magister Pendidikan. Tidak Dipublikasikan. Program Pascasarjana, IKIP Surabaya. Azizah, Utiya, dkk. 2000. Pengembangan Bahan Pembelajaran Melalui Penerapan Prinsip Belajar Konstruktivis Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian UNESA. Surabaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Garis-garis Besar Pengajaran SMU. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah: Buku 5 Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta: Depdiknas. Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Press. Isnaini, Rahma Yulia. 2003. Penerapan Pembelajaran Berpendakatan Kontekstual melalui Model Kooperatif-STAD pada Pokok Bahasan Perubahan Materi Kelas I Semester 1 di SMU Muhamadiyah 1 Taman Sidoarjo. Skripsi Pendidikan. Tidak dipublikasikan. Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya. Nur, Muhammad, dkk. 2000. Ketrampilan Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Press. Nur, Mohamad. 2001. Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. Makalah yang disampaikan pada Pelatihan TOT Dosen Mata pelajaran SLTP dan MTs dari enam Propinsi pada tanggal 20 Juni s.d. 6 Juli 2001 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Wilayah IV Surabaya. Soedjadi. (1991). Evaluasi Hasil belajar dalam Rangka Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan. Media Pendidikan Matematika dan IPA No.1 Th.1 IKIP Surabaya. Slavin, Robert E. (2000). Educational Psychology: Theory and Practice. Fourth Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon Publishers.