TINDAK TUTUR PERLOKUSI DALAM DAKWAH USTAD MAULANA PADA ACARA ISLAM ITU INDAH DI TRANSTV. Jurnal Ilmiah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

TINDAK TUTUR PERLOKUSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI

OLEH: SURAHMAT NPM:

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

TINDAK TUTUR PERLOKUSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI

ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh : NOVALINA SIAGIAN NIM ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL HATI SINDEN

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM SITUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X MAN MALANG 1 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

ANALISIS KESANTUNAN TUTURAN DALAM VIDEO IKLAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

GAYA BERBAHASA AKRAB RIDWAN KAMIL DALAM TWITTER SKRIPSI

TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. informasi tetapi juga untuk tindakan. Tindakan melalui tuturan ini disebut dengan

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

Oleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Tabel 1 Tindak Tutur Mengkritik dalam Acara Sentilan Sentilun di Metro TV

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA WACANA HUMOR AH TENANE DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA IKLAN BERBAHASA INDONESIA PADA RADIO MERCY FM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

ANALISIS KESANTUNAN TINDAK TUTUR GURU DALAM PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TK AISYIYAH 26 MALANG

Transkripsi:

TINDAK TUTUR PERLOKUSI DALAM DAKWAH USTAD MAULANA PADA ACARA ISLAM ITU INDAH DI TRANSTV Jurnal Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah DEWI NAFIANTI A310080178 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK TINDAK TUTUR PERLOKUSI DALAM DAKWAH USTAD MAULANA PADA ACARA ISLAM ITU INDAH DI TRANSTV. Dewi Nafianti, A310080178, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2012. Penelitian ini mengkaji tentang tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam tuturan dakwah Ustad Maulana pada acara Islam itu Indah di TransTV. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) jenis serta efek perlokusi apa saja yang terdapat dalam tuturan dakwah Ustad Maulana pada acara Islam itu Indah di TrasnTV? (2) fungsi perlokusi apa saja yang terdapat dalam tuturan dakwah Ustad Maulana pada acara Islam itu Indah di TransTV? Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa teknik rekam dan teknik catat. Data penelitian adalah tuturan yang mengandung tindak tutur perlokusi dalam tuturan dakwah Ustad Maulana. Sumber data penelitian ini terdiri atas tiga hari episode penayangan. Teknik analisis data yang dipakai adalah teknik analisis padan. Dari hasil penelitian dapat ditemukan empat jenis tindak perlokusi yaitu tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekpresif, dan tindak tutur deklaratif. Tindak perlokusi asertif berupa menanyakan, memberitahu, menegaskan, dan menjelaskan. Dalam tuturan dakwah Ustad Maulana terdapat enam jenis tindak perlokusi direktif yang meliputi mengharuskan, melarang, memerintah, menyarankan, menyumpah, dan mengingatkan. Tindak tutur perlokusi ekspresif merupakan tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan itu. Dalam tindak perlokusi ekspresif dalam penelitian ini berupa tuturan meminta maaf, memuji, bersyukur, dan menyindir. Tindak perlokusi deklaratif merupakan tindak tutur yang mengungkapkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas. Tindak perlokusi deklaratif yang ditemukan dalam penelitian ini hanya berupa tindak tutur mengizinkan. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan fungsi tindak tutur perlokusi yang ditemukan dalam tuturan dakwah Ustad Maulana adalah fungsi kompetitif, menyenangkan, dan bekerja sama. Kata kunci : perlokusi, tuturan dakwah ustad maulana

A. Pendahuluan Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bersifat informatif, hiburan, maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Dari berbagai macam media yang ada, televisi merupakan media yang paling diminati oleh publik dan paling memberikan pengaruh besar pada masyarakat (Syahputra, 2006:70). Selanjutnya Syahputra menjelaskan televisi mempunyai tiga kekuatan media sekaligus. Dua kekuatan yang pertama adalah televisi mampu menampilkan gambar hidup bergerak dan suara untuk mendalami kekuatan gambar. Kekuatan lainnya adalah penggunaan frekuensi milik publik (2006:70). Media televisi dapat juga dimanfaatkan untuk berdakwah. Salah satu stasiun televisi swasta yaitu TransTV mempunyai program acara yang berisikan dakwah/syiar agama islam. Dakwah mengandung arti panggilan dari Allah swt dan Rasulullah saw untuk umat manusia agar percaya kepada ajaran Islam dan mewujudkan ajarannya dalam segala kehidupan (Saputra, 2011: 3). Salah satu unsur terpenting dalam dakwah adalah bahasa. Dakwah tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Bahasa dalam dakwah menarik untuk dibahas, karena kebanyakan bahasa yang digunakan dalam berdakwah mempunyai pengaruh bagi pendengarnya. Hal tersebut dapat disebut dengan tindak perlokusi. Tindak perlokusi merupakan tuturan yang mengandung atau mempunyai daya pengaruh (perlocutionary force), atau efek bagi yang mendengarkannya. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja atau tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya. Tuturan ini disebut sebagai The act of affecting someone (Wijana dan Rohmadi, 2011: 24). Berdasarkan hal di atas, penelitian dengan kajian tindak tutur perlokusi dalam dakwah menarik untuk dilakukan. Penelitian ini secara khusus membahas tentang penggunaan bahasa terutama tindak tutur perlokusi dalam dakwah dengan judul: Tindak Tutur Perlokusi dalam Dakwah Ustad Maulana pada Acara Islam itu Indah di TransTV. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) jenis serta efek tindak tutur perlokusi apa saja yang

terdapat dalam dakwah Ustad Maulana pada acara Islam itu Indah di TransTV?; (2) fungsi tindak tutur perlokusi apa sajakah yang terdapat dalam dakwah Ustad Maulana pada acara Islam itu Indah di TransTV? Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan jenis serta efek tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam dakwah Ustad Maulana pada acara Islam itu Indah di TransTV serta mengkaji fungsi tindak tutur perlokusi yang terdapat dakwah Ustad Maulana pada acara Islam itu Indah di TransTV. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis maupun praktis. Manfaat teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan khazanah pengetahuan mengenai studi tentang tindak tutur, khususnya tindak tutur perlokusi dan fungsi perlokusi yang ditimbulkan oleh tindak tutur tersebut. Sedangkan penelitian secara praktis dapat memberikan informasi yang berarti bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam dakwah yang disampaikan oleh Ustad Maulana. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau referensi untuk penelitian sejenis selanjutnya. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan. Dimulai dari bulan Desember sampai Maret 2012. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah semua informasi tentang dakwah Ustad Maulana pada acara Islam itu Indah yang ditayangkan di TransTV, sedang objek/sasarannya adalah penggunaan tindak tutur perlokusi dalam dakwah yang disampaikan oleh Ustad Maulana pada acara Islam itu Indah di Trans TV. Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang mengandung tindak tutur perlokusi dalam dakwah Ustad Maulana. Sumber data berasal dari tiga hari penayangan acara dakwah Islam itu Indah di TransTV. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik rekam dan teknik catat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam karena sumber data berasal dari tayangan media televisi. Setelah data dikumpulkan melalui teknik rekam,

selanjutnya peneliti melakukan pencatatan terhadap data tersebut. Pencatatan dilakukan dengan melakukan transkripsi data hasil rekaman agar mudah dilakukan analisis. Peneliti kemudian memilih data yang termasuk ke dalam jenis tindak tutur perlokusi. Jenis validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data teoritis. Teknik analaisis data penelitian ini menggunakan metode padan. Metode padan merupakan metode yang dipakai untuk mengkaji atau menentukan identitas satuan lingual tertentu dengan memakai alat penentu yang berada di luar bahasa, terlepas dari bahasa, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan ini diterapkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang mengacu pada konsep bentuk tuturan yang mengandung tindak tutur perlokusi pada dakwah Ustad Maulana. Penelitian ini dilakukan melalui empat langkah yaitu : pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan kesimpulan. Pada pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan dakwah Ustad Maulana. Dakwah tersebut dikumpulkan dengan cara merekamnya dengan alat perekam. Setelah data direkam, peneliti mencatat atau mentranskripkan tuturan yang ada dalam data tersebut ke dalam sebuah tulisan atau wacana tulis. Wacana tulis tersebut selanjutnya digunakan untuk data penelitian. Tahap selanjutnya adalah reduksi data. Setelah data terkumpul selanjutnya peneliti memilih dan mengklasifikasikan semua data yang diperoleh di lapangan. Data yang sudah terpilih dijadikan satu, kemudian peneliti menata data menurut tipe atau jenis klasifikasinya. Data yang selesai dipilih kemudian disajikan. Penyajian data dalam penelitian yang akan dilakukan ini yaitu dengan cara memaparkan data yang ada di lapangan apakah sudah sesuai dengan teori-teori yang sudah ada. Dalam tahap ini, data yang telah dipilih dianalisis menggunakan teori-teori yang ada. Selanjutnya penarikan kesimpulan dilakukan setelah peneliti selesai menyajikan data.. Kesimpulan dibuat untuk mengetahui hal-hal apa saja yang berhasil diperoleh dari sebuah penelitian.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan pemilihan data, peneliti memperoleh 72 data yang akan dianalisis. Data tersebut diklasifikasikan atas tindak tutur perlokusi. Adapun data yang diambil dibatasi pada tiga tayangan, yakni dilakukan pada: 1) Tanggal 5 Desember 2011 dengan tema Cita-cita menjadi ibu 2) Tanggal 8 Desember 2011 dengan tema Ketika wanita harus bicara 3) Tanggal 15 Desember 2011 dengan tema Istri bukanlah sekedar hiasan sangkar madu Data yang diteliti hanya difokuskan pada tuturan yang disampaikan oleh Ustad Maulana pada saat dakwah berlangsung. Tuturan yang digunakan oleh ustad Maulana tergolong bervariasi sehingga pesan yang ingin disampaikan kepada para jamaahnya dapat tersalurkan dengan baik. Dalam penelitian ini tuturan yang akan dianalisis adalah tuturan ustad Maulana saat melakukan interaksi dengan jamaah yang berada di studio serta sejumlah bintang tamu kalangan selebritis yang hadir pada acara tersebut. Tuturan Ustad Maulana akan dianalisis berdasarkan teori pragmatik. Data dipilih kemudian dikelompokkan berdasarkan teori-teori yang digunakan. Pemilihan tuturan dakwah Ustad Maulana sebagai data dalam penelitian ini dengan alasan penelitian tentang tuturan dalam dakwah belum banyak dilakukan. 1. Jenis Tindak Tutur Perlokusi dalam Dakwah Ustad Maulana Merujuk pada jenis tindak tutur yang diungkapkan oleh Searle (dalam Leech, 1993:164-165) dan Fraser (dalam Nadar, 2009:16-17), peneliti menemukan empat jenis tindak tutur yang direalisasikan dalam penyampaian dakwah yang digunakan Ustad Maulana. Jenis tindak tutur di atas sudah di klasifikasikan ke dalam bentuk tindak perlokusi. Berikut dipaparkan jenisjenis tindak tutur tersebut. a. Tindak Tutur Asertif Tindak tutur asertif atau representatif merupakan tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran pada proposisi yang diungkapkannya. Pada penelitian ini ditemukan 23 jenis tindak tutur asertif. Tindak tutur asertif tersebut meliputi tindak tutur menanyakan,

memberitahu, menegaskan, dan menjelaskan. Di bawah ini adalah salah satu hasil analisis yang ditemukan dalam tuturan dakwah Ustad Maulana yang berupa tindak tutur asertif menanyakan. Menanyakan adalah bertanya sesuatu atau meminta keterangan tentang sesuatu (KBBI, 2011: 1401). Tindak tutur menanyakan diungkapkan penutur kepada mitra tutur dengan tujuan meminta keterangan tentang sesuatu. Berikut data-data yang termasuk dalam tindak tutur menanyakan. (01) Luar biasa kalau kita sadar diri tentang kebaikan seseorang yang telah berkorban untuk kita, yang telah mengorbankan nyawanya buat diri kita, untuk mendatangkan kita ke dunia ini. Makanya, setiap apapun yang kita nikmati di dunia ini yakin kita harus pandai berterimakasih kepada sosok seorang ibu. Apa itu ibu? (I3/I/01) Kutipan data tuturan di atas disampaikan Ustad Maulana saat berinteraksi kepada jamaahnya. Ustad Maulana menanyakan arti sosok ibu berkaitan dengan tema yang diangkat pada waktu itu yaitu cita-cita menjadi ibu. Tuturan di atas dapat mempunyai dampak kepada jamaah untuk berpikir tentang arti seorang ibu dalam kehidupan. b. Tindak Tutur Direktif Tindak tutur direktif dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan dalam tuturan itu. Tarigan (2004) mengemukakan bahwa tindak tutur direktif dimaksudkan untuk menimbulkan beberapa efek melalui tindakan sang penyimak. Pada penelitian ini ditemukan 19 jenis tindak tutur perlokusi direktif. Tindak tutur direktif tersebut meliputi tindak tutur direktif melarang, mengharuskan, memerintah, mengajak, menyarankan, mengingatkan. Berikut uraian hasil analisis tuturan yang mengandung tindak tutur direktif mengharuskan. Mengharuskan adalah mewajibkan; memandang perlu atau patut (KBBI, 2011: 486). Tindak tutur mengharuskan dituturkan penutur kepada

mitra tutur dengan tujuan agar mitra tutur melakukan sesuatu yang dipandang perlu atau patut untuk dilakukan. Tindak tutur direktif mengharuskan tersebut dapat dilihat pada data berikut ini. (02) Luar biasa kalau kita sadar diri tentang kebaikan seseorang yang telah berkorban untuk kita, yang telah mengorbankan nyawanya buat diri kita, untuk mendatangkan kita ke dunia ini. Makanya setiap apapun yang kita nikmati di dunia ini yakin kita harus pandai berterimakasih kepada sosok seorang ibu. Apa itu ibu? (I3/I/01) Tuturan di atas menggambarkan bahwa kita harus pandai-pandai berterimakasih kepada sosok ibu dalam keadaaan apapun yang kita nikmati di dunia ini. Ibu adalah orang yang mendatangkan kita ke dunia ini dengan segala perjuangannya, oleh karena itu kita harus selalu menghormati dan menyayanginya. Tuturan di atas akan memberikan dampak pada mitra tutur agar senantiasa berterima kasih kepada sosok ibu. Tuturan lain yang mengandung tindak tutur direktif mengharuskan dapat dilihat pada data berikut ini. c. Ekspresif (expressives) Tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi. Berdasarkan analisis data dalam tuturan Ustad Maulana ditemukan 14 jenis tindak tutur ekspresif. Tindak tutur ekpresif tersebut meliputi tindak tutur meminta maaf, memuji, bersyukur dan menyindir. Berikut uraian tindak tutur ekpresif yang berupa tindak tutur meminta maaf. Meminta maaf adalah ungkapan permintaan ampun atau penyesalan kepada orang lain, mengharap agar diberi maaf (dimaafkan) (KBBI, 2011:852). Jadi tindak tutur meminta maaf adalah tuturan yang disampaikan penutur kepada mitra tutur melalui kata-kata maaf dengan tujuan untuk meminta maaf. Data yang mengandung tuturan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

(03) Tapi maaf kalau berbicara tentang cita-cita menjadi ibu, jelas yang namanya perempuan pada mau menjadi ibu, bahkan mungkin dia waktu kecil peran-peran dengan boneka gitu. (I3/I/06) Tuturan di atas mengandung tuturan ekspresif meminta maaf yang ditandai dengan kata maaf. Ustad Maulana sangat berhati-hati dalam menyampaikan dakwahnya. Bentuk tuturan meminta maaf dalam kutipan di atas dilakukan Ustad Maulana karena beliau takut perkataannya menyinggung perasaan seorang wanita yang tidak pernah punya cita-cita menjadi ibu. Efek yang ditimbulkan yaitu mitra tutur dapat memaafkan Ustad Maulana terkait dengan tuturan di atas. d. Tindak Tutur Deklaratif Tindak tutur deklaratif merupakan tindak tutur yang mengungkapkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas. Dalam penelitian ini hanya ditemukan 2 data yang termasuk ke dalam jenis tindak tutur direktif. Jenis tindak tutur direktif tersebut adalah tindak tutur mengizinkan. Mengizinkan adalah memberi izin; mengabulkan; membolehkan; tidak melarang (KBBI, 2011: 553). Jadi tindak tutur mengizinkan adalah tindak tutur yang diungkapkan penutur kepada mitra tutur dengan tujuan memberikan izin/tidak melarang mitra tutur dalam melakukan sesuatu. Adapun data yang termasuk dalam tindak tutur mengizinkan sebagai berikut. (04) Ketika istri mau sibuk, apalagi sibuk sendiri, mau kerja, maka seorang istri tidak boleh kerja tanpa seizin suami karena suamilah yang bertanggungjawab atas nafkah sebuah keluarga, bukan istri. Tapi kalau istri mau kerja silahkan saja, tapi harus ada izin dari suami, karena seorang istri tidak boleh keluar rumah tanpa seizin suami. (I3/III/67)

Tuturan di atas termasuk tindak tutur direktif mengizinkan. Tindak tutur mengizinkan pada tuturan tapi kalau istri mau kerja silahkan saja. Ustad Maulana tidak melarang seorang istri untuk bekerja. Seorang istri boleh saja bekerja asalkan ada izin dari suami, karena istri tidak boleh keluar rumah tanpa seizin suami. Efek perlokusi yang dihasilkan yakni seorang wanita yang sudah menjadi istri dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan aturan yang telah berlaku. 2. Fungsi Tindak Tutur Perlokusi dalam Tuturan Ustad Maulana Leech (dalam Tarigan, 2009:40-41) mengungkapkan bahwa tindak tutur ilokusi memiliki beraneka ragam fungsi dalam praktik kehidupan sehari-hari. Berdasarkan bagaimana hubungannya dengan tujuan sosial dalam menentukan dan memelihara, serta mempertahankan rasa dan sikap hormat, maka fungsi ilokusi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yakni kompetitif, konvivial, kolaboratif, konfliktif. Dalam penelitian ini terdapat tiga fungsi perlokusi. Fungsi-fungsi tersebut akan diuraikan sebagai berikut. a. Kompetitif Fungsi kompetitif adalah tuturan yang tidak bertatakrama. Tujuan perlokusi bersama dengan tujuan sosial. Pada fungsi ini, sopan santun mempunyai sifat negatif dan tujuannya mengurangi ketidakharmonisan. Dalam penelitian ini terdapat fungsi kompetitif. Data yang termasuk dalam fungsi perlokusi kompetitif yaitu data yang mengandung tindak tutur direktif. Data tersebut dapat dilihat sebagai berikut. (05) Berbicara apakah lebih baik jadi ibu atau jadi bapak, kalau memang kamu laki-laki menjadilah bapak dan kalau kamu memang wanita menjadilah ibu. (I3/I/20) Tuturan di atas merupakan fungsi kompetitif. Ustad Maulana mengingatkan kepada mitra tutur/ jamaahnya mengenai kedudukannya sebagai manusia di dunia bahwa kalau memang diciptakan sebagai lakilaki maka menjadilah bapak dan kalau memang diciptakan sebagai wanita menjadilah ibu. Tujuan perlokusi pada tuturan di atas bersama dengan

tujuan sosial. Pada fungsi ini, sopan santun mempunyai sifat negatif dan tujuannya mengurangi ketidakharmonisan. Akibat dari tuturan tersebut mitra tutur dapat menyadari akan kedudukannya sebagai wanita atau lakilaki. Fungsi kompetitif yang lain dapat pula ditunjukkan pada data berikut ini. b. Menyenangkan (convivial) Fungsi menyenangkan (convivial) adalah tuturan yang bertatakrama. Tujuan perlokusi sejalan dengan tujuan sosial. Pada fungsi ini, sopan santun lebih positif bentuknya dan bertujuan mencari kesempatan untuk beramah tamah. Dalam penelitian ini terdapat fungsi menyenangkan. Data yang termasuk dalam fungsi perlokusi bekerjasama yaitu didominasi oleh data yang mengandung jenis tindak tutur ekspresif. Data tersebut dapat dilihat sebagai berikut. (06) Tapi kalau berbicara masalah pahala masing-masing memiliki tugas yang berat. Kalau ibu luar biasa penjagaannya, kalau bapak luar biasa tanggung jawabnya, kalau ibu akan bertanggung jawab kepada suami, dan suami akan bertanggung jawab kepada Allah. (I3/I/20) Kutipan tuturan di atas menunjukkan fungsi perlokusi menyenangkan. Mitra tutur akan senang jika diberikan pujian oleh penutur. Tujuan perlokusi ini sejalan dengan tujuan sosial. Ustad Maulana memberikan pujian kepada jamaahnya khususnya seorang ibu yang dikatakan luar biasa dalam penjagaannya terhadap keluarga dan bapak dikatakan luar biasa atas tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga. Akibat dari tuturan tersebut seorang ibu dan bapak akan merasa tenang jika menjalankan tugasnya dengan baik. c. Bekerja sama (collaborative) Bekerja sama (collaborative) adalah tidak melibatkan sopan santun karena pada fungsi ini sopan santun tidak relevan. Tujuan perlokusinya tidak menghiraukan tujuan sosial. Dalam penelitian ini terdapat fungsi bekerjasama. Data yang termasuk dalam fungsi perlokusi bekerjasama

adalah data yang mengandung tindak tutur asertif. Data tersebut dapat dilihat sebagai berikut. (07) Bahkan ada ibu yang rela untuk dibelah perutnya untuk mengeluarkan anaknya, makanya pahala ibu yang melahirkan bagaikan pahala ibadah haji yang diterima. Jadi kalau ibu dua belas kali melahirkan dua belas kali naik haji. (I3/I/15) Tuturan diatas merupakan fungsi perlokusi bekerja sama. Penutur mengharapkan kerjasama dari mitra tutur untuk mengetahui apa yang diungkapkannya. Ustad Maulana memberitahu tentang pahala seorang ibu yang melahirkan. Akibat tuturan tersebut mitra tutur/ jamaah khusunya kepada seorang wanita yang belum mempunyai anak akan segera memiliki dengan tujuan agar mendapatkan pahala yang berlimpah. Fungsi kerjasama merupakan tindak tutur yang menjalin hubungan sosial, terjadi interaksi langsung antara penutur dan mitra tutur. Keseluruhan analisis data tuturan dalam penelitian ini, secara sistematis dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Tabel 1 Jenis-jenis Tindak Tutur Perlokusi dalam Dakwah Ustad Maulana No Jenis tindak tutur perlokusi Jumlah 1. Tindak tutur asertif a. Menanyakan 18 b. Memberitahu 7 c. Menegaskan 5 d. Menjelaskan 3 2. Tindak Tutur Direktif a. Mengharuskan 3 b. Melarang 11 c. Memerintah 4 d. Menyarankan 1 e. Menyumpah 1 f. Mengingatkan 3

3. Tindak Tutur Ekpresif a. Meminta Maaf 11 b. Memuji 5 c. Bersyukur 1 d. Menyindir 4 4. Tindak Tutur Deklaratif a. Mengizinkan 3 Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil dalam penelitian ini didominasi jenis tindak tutur perlokusi asertif menanyakan dengan jumlah data 18. Jenis tindak tutur perlokusi berikutnya yaitu tindak tutur direktif melarang dan tindak tutur ekprsesif meminta maaf dengan jumlah data 11. Tabel 2 Efek Perlokusi dalam Dakwah Ustad Maulana No Efek Perlokusi Jumlah 1. Efek Perlokusi Membuat Mitra Tutur Tahu Bahwa 11 2. Membuat Mitra Tutur Berpikir Tentang 12 3. Efek Perlokusi Membuat Mitra Tutur Melakukan Sesuatu 14 4. Efek perlokusi membuat mitra tutur senang 1 5. Efek perlokusi membuat mitra tutur tidak melakukan sesuatu 10 yang dilarang. 6. Efek perlokusi membuat mitra tutur memaafkan penutur 10 7. Efek perlokusi membuat mitra tutur malu. 1 Tabel 3 Fungsi Perlokusi dalam Dakwah Ustad Maulana No Fungsi Perlokusi Jumlah 1. Kompetitif 20 2. Menyenangkan (convivial) 17 3. Bekerja sama (collaborative) 23

Fungsi perlokusi kompetitif dalam penelitian adalah data yang mengandung jenis tindak tutur direktif. Fungsi perlokusi yang ke dua, fungsi menyenangkan adalah data yang mengandung tindak tutur ekpresif. Selanjutnya fungsi perlokusi bekerja sama adalah data yang mengandung tindak tutur asertif. D. Simpulan Berdasarkan perumusan dan pembahasan masalah yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan. Terdapat dua hal pokok yang perlu disampaikan dalam kesimpulan ini. Dua simpulan yang dimaksud dapat dilihat pada uraian berikut. 1. Dalam tuturan dakwah Ustad Maulana terdapat empat jenis tindak tutur yang mengandung tuturan perlokusi. Tindak tutur tersebut sebagai berikut. a. Tindak tutur asertif meliputi: 18 tindak tutur menanyakan, 7 tindak tutur memberitahu, 5 tindak tutur menegaskan, dan 3 tindak tutur menjelaskan. b. Tindak tutur direktif melipui : 3 tindak tutur mengharuskan, 11 tindak tutur melarang, 4 tindak tutur memerintah, 1 tindak tutur menyarankan, 1 tindak tutur,menyumpah, dan 3 tindak tutur mengingatlkan. c. Tindak tutur ekpresif meliputi: 11 tindak tutur meminta maaf, 5 tindak tutur memuji, 1 tindak tutur bersyukur, dan 4 tindak tutur menyindir. d. Tindak tutur direktif yang meliputi: 3 tindak tutur mengizinkan. 2. Dalam tuturan Ustad Maulana terdapat tuturan yang mengandung efek perlokusi. Dari data-data yang mengandung tuturan perlokusi terbagi atas 7 efek perlokusi. Efek perlokusi tersebut yakni: a. Efek perlokusi membuat mitra tutur tahu bahwa. b. Efek perlokusi membuat mitra tutur berpikir tentang. c. Efek perlokusi membuat mitra tutur melakukan sesuatu. d. Efek perlokusi membuat mitra tutur senang

e. Efek perlokusi membuat mitra tutur tidak melakukan sesuatu yang dilarang. f. Efek perlokusi membuat mitra tutur memaafkan penutur g. Efek perlokusi membuat mitra tutur malu. 3. Dalam tuturan Ustad Maulana terdapat tiga fungsi perlokusi, yakni. a. Kompetitif b. Menyenangkan (convivial) c. Bekerja sama (collaborative) DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik: Pengenalan awal. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Fitriyah, Ida. 2004. Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa Muhasabah Dakwah Aa. Gym. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang. Halliday, M.A.K dan Ruqaiya Hasan. 1994. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial (Terjemahan. Asrudin Barori Tou). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hartyanto, R.A. 2008. Analisis Tindak Tutur pada Dialog Film Berbagi Suami, karya Nia Dinata. Jakarta: Analisis Karya Film. Haryadi. 2003. Jenis, Efek dan Fungsi Tuturan Perlokusi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Unnes di Kabupaten Kendal. Tesis. Semarang: FBS Universitas Negeri Semarang. Khudriyah, Siti. 2005. Tuturan Perlokusi Perawat di Rumah Sakit Umum Ungaran. Skripsi. Semarang: FBS Universitas Negeri Semarang. Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik (edisi terjemahan oleh M. D. D.Oka). Jakarta: Universitas Indonesia Press. Levinson, S.C. 1983. Pragmatics. London: Cambridge University Press.

Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munawaroh, Siti. 2008. Dialog Film Berbagi Suami Karya Nia Dinata: Sebuah Tinjauan Pragmatik. Skripsi. Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Nadar, F. X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nawawi, Hadari dan Martini Mimi. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rustono. 1999. Pokok-pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press. Rohmadi, Muhammad dan I Dewa Putu Wijana. 2011. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Samsuri. 1982. Analisis Bahasa: Memahami Bahasa Secara Ilmiah. Jakarta: Erlangga. Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Subroto, D Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sumarlam, dkk. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Sutoko, Ari.2011. Tindak Tutur Perlokusi Dalam Wacana Lha Dalah! Pada Surat Kabar Joglosemar Edisi Agustus 2010. Skripsi. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Suyono. 1990. Pragmatik: Dasar-dasar dan Pengajaran. Malang: YA3 Syahputra, Iswandi. 2006. Jurnalistik Infotainment: Kancah Baru Jurnalistik dalam Industri Televisi. Yogyakarta: Pilar Media. Tarigan, Henry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi offset.

Yule, George. 2006. Pragmatik (edisi terjemahan oleh Indah Fajar Wahyuni dan Rombe Mustajab ). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sumber Internet Andriyani, Devi. 2009. Tindak Tutur Ekspresif dalam Reality Show John Pantau (Skripsi).http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/129790508201 012201.pdf. (Diakses tanggal 11 Oktober 2011). Pusdai News. 2010. Makna dan Cara Dakwah. http://pusdai.com/makna-dancara-dakwah. (Diakses tanggal 9 januari 2012).