SEMINAR KESUSASTERAAN MELAYU ANTAR BANGSA ( INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM, THAILAND DAN MALAYSIA ) 21 MEI 2001 DI LABORATORIUM PARIWISATA USU O L E H

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

Kariman, Volume 02, No. 02, Tahun

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. mulai berlakunya konstitusi. Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat dibutuhkan manusia dalam menyampaikan suatu maksud

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI BOBOIBOY

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku.setiap suku memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku (etnis) yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

PROSEDUR. Sosiolinguistik IN329. Dr. Andoyo Sastromiharjo, MPd. Afi Fadlilah, S.S., M.Hum.

SEJARAH SINGKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA. Pengantar Awal Perkuliahan Bahasa Indonesia Oleh Ari Kusmiatun_UNY

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengucapan bunyi bahasa sebagai alat interaksi penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari bahasa. Bahasa menyerap masuk ke dalam pemikiran-pemikiran

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

Proceeding IICLLTLC

HUBUNGAN VARIASI BAHASA DENGAN KELOMPOK SOSIAL DAN PEMAKAIAN BAHASA

PEMEROLEHAN BAHASA JAWA ANAK USIA 4-6 TAHUN (Studi Kasus: TK Al-Hidayah 06 Candisari Semarang)

Bahasa Indonesia. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke:

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masyarakat dapat mempengaruhi perubahan bahasa. Era

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

BAB V PENUTUP. burung lawet ini adalah elips (pelesapan S,P,O,K) hal ini dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

I. PENDAHULUAN. Bahasa sebagai perantara dan alat komunikasi masyarakat membuat pemakainya merasa terikat

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat diterima orang lain, sehingga tercipta interaksi sosial sesama

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

ANALISIS FONOLOGI DAN LEKSIKOLOGI BAHASA JAWA DI DESAPAKEM KECAMATAN GEBANGKABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya dilindungi oleh Undang-undang Dasar Dalam penjelasan Undangundang

PERANAN DAN FUNGSI Bahasa Indonesia. Karina Jayanti

ANALISIS VARIASI PENGGUNAAN BAHASA CAPTION DI INSTAGRAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian dari

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sikap bahasa merupakan sebagian dari sosiolinguistik yang mengkaji tentang bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

ANALISIS BENTUK-BENTUK KATA SERAPAN BAHASA MELAYU MASYARAKAT DESA PENUBA KECAMATAN SELAYAR KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti menggunakan bahasa, baik bahasa lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki makna yang sama. Salah satu fungsi dari bahasa adalah sebagai alat

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

I. PENDAHULUAN. Sastra tidak terlepas dari kehidupan manusia karena sastra merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana,

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

RELASI MAKNA DALAM BAHASA MELAYU DESA PANTAI LABU BARU, KABUPATEN DELI SERDANG. Skripsi. Dikerjakan Oleh, NAMA : SATRIA SINAGA NIM :

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

PENGANTAR. 1. Pengertian Sosiolinguistik 2. Masalah Yang Dikaji Sosiolinguistik

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

Abstraksi. Kata kunci: dialektologi, sikap, bahasa, minang, rantau

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Republik Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nurlaila Djamali (2005) mengkaji tentang Variasi Bahasa Bolaang Mongondow

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

Budaya Literasi Kunci Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berkualitas pada Era MEA

Transkripsi:

SEMINAR KESUSASTERAAN MELAYU ANTAR BANGSA ( INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM, THAILAND DAN MALAYSIA ) 21 MEI 2001 DI LABORATORIUM PARIWISATA USU O L E H Dra. ROZANNA MULYANI, M.A BAHASA MELAYU DIALEK BATU BARA : SATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA MELAYU FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAHASA MELAYU DIALEK BATU BARA : SATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK. PENDAHULUAN Dra. ROZANNA MULYANI, M.A PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA MELAYU FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Bahasa adalah salah satu ciri manusia, karena tiada manusia normal yang hidup tanpa bahasa. Di Indonesia dikenal bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia, dan bahasa daerah. Bahasa daerah mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat pendukungnya. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia diangkat dari bahasa Melayu Riau, pada tanggal 28 Oktober 1928, yaitu pada kongres pemuda yang diaaadakan di Solo. Dan secara resmi ditulis di dalam Undang-Undang Dasar 1945, bab XV, pasal 36, yang berbunyi ; Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara didukung oleh bahasa-bahasa daerah yang ada di wilayah Republik Indonesia. Menurut Halim ( 1984 : 22 ) bahwa kedudukan bahasa daerah di Indonesia telah dijamin oleh UUD 1945 yang menyatakan fungsi dan kedudukan bahasa daerah perlu dipertimbangkan (1) bahwa bahasa daerah tetap dibina dan dipelihara oleh masyarakat pemakainya, yang merupakan bahagian kebudayaan bangsa Indonesia, yang dijamin UUD 1945, (2) bahasa Indonesia sebagai kekayaan budaya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bahasa nasional serta untuk pembinaan, (3) bahasa daerah berbeda dalam struktur kebahasaannya, tetapi juga berbeda jumlah penutur aslinya, (4) bahasabahasa tertentu dipakai sebagai alat penghubung baik lisan maupun tulisan, sedangkan bahasa daerah tertentu dipakai secara lisan, (5) bahasa-bahasa daerah adalah lambang nilai sosial budaya yang mencerminkan dan terlihat pada kebudayaan yang hidup dikalangan masyarakat pemakainya, (6) di dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bahasa-bahasa daerah mempengaruhi dan pada waktu yang sama dipengaruhi oleh bahasa Nasonal, bahasa-bahasa daerah lain dan bahasa asing tertentu sebagai akibat dari meningkatnya penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia, bertambah lancarnya hubungan antar daerah, dan meningkatnya arus perpindahan penduduk serta banyaknya jumlah perkawinan antar suku. Betapa miskinnya kehidupan suatu masyarakat, mereka tetap kaya akan bahasa sebagai alat komunikasi juga dapat dikatakan bahwa betapapun tradisionalnya suatu masyarakat mereka memiliki bahasa yang sangat berkembang. Bahasa Melayu dialek Batu Bara dipakai dan dipelihara oleh penuturnya sebagai bahasa ibu. Bahasa Melayu dialek Batu Bara digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari dalam segala aspek kehidupan. Dan bahasa Melayu sebagai salah satu dari budaya bangsa Indonesia. Pengertian Bahasa Bahasa dapat dikatakan sebagai fenomina sosial, sekaligus fenomina alam. Dikatakan sebagai fenomina alam karena bahasa dalam penggunaannya, dalam berujar sangat erat hubungannya dengan getaran-getaran udara serta alat ujar manusia. Dengan demikian linguistik dengan upaya linguis diharapkan dapat memberi suatu wawasan tentang bahasa dan kegiatan kebahasaan. Beberapa ahli bahasa memberikan batasan tentang bahasa, di antara mereka masih terdapat ketidakseragaman pendapat walaupun maksud dan tujuan mereka adalah sama. Bahasa adalah alat dipakai manusia untuk berkomunikasi sesamanya. Yang dimaksud dengan

bahasa manusia adalah segala bahasa yang dipakai oleh manusia untuk berkomunikasi dalam kelangsungan hidupnya. Peranan dan Kedudukan bahasa Melayu Batu Bara. Yang dimaksud dengan peranan dan kedudukan bahasa adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu di dalam kedudukan yang diberikan kepadanya. Dalam masyarakat Melayu Batu Bara, bahasa Melayu dialek Batu Bara berfungsi sebagai alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh anak-anak, muda-mudi, orang tua, dan sebagainya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa Melayu dialek Batu Bara mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat suku Melayu Batu Bara. Adapun peranan bahasa Melayu dialek Batu Bara tersebut antara lain : 1. Sebagai bahasa pemersatu Bahasa Melayu dialek Batu Bara merupakan alat komunikasi bagi masyarakat penuturnya, baik dilingkungan keluarga di tempat-tempat berbelanja, diperjalanan ataupun di mana saja masyarakat ini bertemu. Bahasa Melayu dialek Batu Bara ini merupakan alat pemersatu bagi masyarakatnya, sehingga apa yang ingin mereka capai dapat terlaksana dengan baik. 2. Sebagai lambang kedaerahan Bahasa Melayu dialek Batu Bara mencerminkan nilai-nila sosial budaya, yang menjadi dasar kebanggaan inilah maka bahasa Melayu dialek Batu Bara perlu dipelihara dan dikembangkan oleh penuturnya. 3. Sebagai identitas kedaerahan Bahasa Melayu dialek Batu Bara yang dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat penuturnya perlu mendapat perhatian dari pemerintah, karena bahasa Melayu dialek Batu Bara ini merupakan identitas kedaerahan. 4. Sebagai alat komunikasi Bahasa Melayu dialek Batu Bara digunakan sebagai alat komunikasi oleh penuturnya dalam kehidupan sehari-hari. Karena adanya bahasa Melayu dialek Batu Bara ini masyarakatnya dapat berhubungan antara satu dengan yang lainnya, baik antar keluarga, antar daerah, antar kecamatan, maupun dalam situasi-situasi yang lain. Jadi jelaslah bahwa antara bahasa dengan manusia sebagai penuturnya tidak dapat dipisahkan karena berhubungan erat. Bahasa Melayu dialek Batu Bara : Satu Tinjauan Sosiolinguistik Pengertian Sosiolinguistik Istilah sosiolinguistik terdiri dari dua unsur : sosio dan linguistik, kata sosio berasal dari dari sosial yaitu yang berhubungan dengan masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat dan aktifis kemasyarakatan sedangkan linguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa, khususnya unsur-unsur bahasa (fonem, morfem, kata dan kalimat ) dan hubungan antar unsur-unsur ( struktur ) termasuk hakekat dan pembentukan unsur-unsur tersebut. P.W.J Nababan ( 1986 : 2 ) mengatakan bahwa sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Abdul Chaer, Leonie Agustina mengatakan bahwa sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik, bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur. Jadi sosiolinguistik adalah studi yang mempelajari tentang hubungan bahasa dan masyarakat penuturnya.

Bahasa dengan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan, karena untuk mengungkapkan gagasan-gagasan manusia menggunakan bahasa. Bahasa dapat dikaji dari berbagai sudut, baik dari sudut unsur-unsur bahasa serta hubungan-hubungan struktur yang berbeda. Dari sudut unsur-unsur bahasa maka timbullah berbagai cabang dalam ilmu linguistik, seperi fonologi,morfologi, sintaksis, dan semantik. Pemakaian bahasa sebagai alat interaksi dalam masyarakat mempunyai berbagai ragam. Ragam ini ditimbulkan oleh dimensi kemasyarakatan atau perbedaan struktur-stuktur sosial penuturnya. Ilmu yang mempelajari tentang hal tersebut diatas adalah sosiolinguistik, yaitu hubungan bahasa dengan masyarakat atau masyarakat dengan bahasa. Dalam proses berbahasa kita dapat melihat latar belakang penutur bahasa tersebut, baik dari sudut pendidikan maupun status sosialnya, karena dari bahasa yang digunakan akan tercermin semua karakter penutur bahasa tersebut. Pemakaian bahasa Melayu dialek Batu Bara sangat tercermin pada acara-acara adat, misalnya pada acara perkawinan digunakan pantun-pantun Melayu untuk menggambarkan maksud hati. Pada masyarakat Melayu dialek Batu Bara terdapat beberapa tahap dalam menuju perkawian, tahap pertama diadakan terlebih dahulu acara merisik, acara merisik ini dilakukan oleh orang tua dari pihak calon pengantin lelaki, hal ini dilakukan untuk mengetahui kelakuan, kecantikan, dan lain-lain, dan juga untuk mengetahui kemungkinan penerimaan peminangan dari pihak sang pemuda. Untuk menyampaikan maksud-maksud ini, maka kedua pihak menggunakan pantun seperti dibawah ini: Pihak Pemuda : Tat kalo Rajo sodang betanam Inang pengasoh datang mengadap Cantiklah nian kembang puan Apakah kumbang dapat menghinggap? Ibu Pemudi : Kalo boleh sayo bekato Capung mera di atas kembang Kalo boleh sayo betanyo PenjuRu mano datangnyo kumbang Pada pantun pertama pihak pemuda bertanya tentang kesempatan untuk menjalin hubungan dengan pemudi. Dan pada pantun kedua, ibu pemudi pula kembali bertanya siapa yang ingin menjalin hubungan dengan anaknya. Merisik ini terjadi berkali-kali sampai pihak pemudi memutuskan untuk menerima peminangan. Dalam suasana seperti ini pantun yang digunakan adalah seperti dibawah ini : Ibu pemudi : Kalo sudah diputarbalekkan Namun salahnyo tiado jugo Tanyo sudah ditelentangtelungkopkan Nampaknyo gayung besambut jugo Pihak pemuda : Kalo daro panjang Rambutnyo SisiRlah ia lalu ikatkan Kalo gayong besambut jugo Hanyo terimo kasih sayo ucapkan Ibu pemudi : Kalo sojuk pakai selimut Bilo selesai tolong lipatkan Kalo gayung sudah besambut SiRih mimpi kami mintakan Pada pantun pertama ibu pemudi mengatakan bahwa tawaran pinangan dari kedua orang tua pemuda telah ditimbang oleh kaum famili dan akhirnya dapat diterima lalu pada

pantun kedua dikatakan oleh pihak pemuda terima kasih karena niatnya sudah diterima kemudian pada pantun ketiga ibu pemudi meminta sirih mimpi kepada pihak pemuda. Demikianlah situasi pemakaian bahasa Melayu dialek Batu Bara di kalangan masyarakat pendukung bahasa tersebut. Kesimpulan Pada masyarakat Batu Bara, bahasa Melayu dialek Batu Bara sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa ini digunakan dalam komunikasi sehari-hari, baik oleh golongan anak-anak, golongan pemuda, maupun orang tua. Bahasa Melayu dialek Batu Bara ini juga sebagai lambang kebanggaan daerah harus dijaga keberadaannya. Bagi masyarakat Batu Bara semua kegiatan menggunakan bahasa Melayu dialek Batu Bara misalnya pada acara peminangan, dari mulai merisik, meminang sampai ke perkawinan masyarakat menggunakan bahasa Melayu dialek Batu Bara. Bahasa yang digunakan dijadikan pantun yang indah-indah. Demikinlah halnya dengan bahasa Melayu dialek Batu Bara ini selalu digunakan dalam segala kesempatan. DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A. Chaedar. 1990. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung : PT. Angkasa. Alfian. 1985. Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan. Jakarta : PT Gramedia. Chaer, Abdul. 1984. Bahasa Indonesia Baku. Jakarta : FPBS IKIP. Chaer, Abdul Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : PT Rineka Cipta. Nababan, P.W.J. 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : PT Gramedia. Rahardi, Kunjana. 2001. Sosiolinguistik Kode dan Alih Kode. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.