SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 17. Jl. Mangga Besar IV/i No. 27, Kel. Kec. Tamansari, Telp , Fax Jakarta Barat 11150

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

BIDANG KURIKULUM ( Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

PEMERINTAH KOTA SERANG DINAS PENDIDIKAN

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

PERATURAN AKADEMIK SMAN 1 KENDARI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SMP NEGERI 1 SEMARAPURA Jalan Teratai, Semarapura Kelod, Klungkung Website:

1. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN - Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran. - Satu tahun pelajaran dilaksanakan dalam 2

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

PERATURAN AKADEMIK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMK NEGERI 1 BLITAR Nomor : 420 / 631.a / / 2017

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BREBES SMA NEGERI 1 BUMIAYU website :

Ditulis oleh Administrator Rabu, 08 Desember :32 - Terakhir Diperbaharui Minggu, 27 Januari :11

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 13 E. REFERENSI 13 F. URAIAN PROSEDUR KERJA 15

BAB 1 P E N D A H U L U A N

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

PERATURAN AKADEMIK KTSP G-78. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri 78 Jakarta dengan Menerapkan Sistem Paket dan Rintisan SKS

DAFTAR ISI. Contents A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT E. REFERENSI...

PEMERINTAH KOTA KENDARI DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN UMUM AKADEMIK

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

PROGRAM KERJA TAHUNAN SMA NEGERI 1 NGRAYUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 144 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

AGENDA KEGIATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

I. STRUKTUR KURIKULUM

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

2014, No Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Le

Semoga Buku Tanya Jawab ini bermanfaat. Jakarta, Februari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 145 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA

VALIDASI. DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013 ) Tahun Pelajaran 2014 / 2015 INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 13 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 13

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG

PERATURAN SMA NEGERI 1 KARANGANYAR Nomor : 800/ 303 /2010

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KEHUTANAN NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G

BAB V PENUTUP. Pendidikan Agama Islam hendaknya tujuan pengajaran PAI diarahkan: 1) Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesian

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA

BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

Newsletter is a medium of exchange of information from the school to parents. Please contact us at: Phone:

Program Kerja Waka Kurikulum

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PENGUMUMAN DAFTAR ULANG PESERTA DIDIK BARU PROGRAM BERBAYAR GELOMBANG II TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA TARAKAN DAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA TARAKAN

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD SMA NEGERI 1 PARE Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa No. 41 (0354) Pare

STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP

ANGKET UNTUK WAKIL KEPALA SEKOLAH KURIKULUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANAH BUMBU. NOMOR: 421/490/LL/Disdikbud/2017

SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan kepada guru berdasarkan kriteria dengan sampel jenuh dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 2 DEMAK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

Transkripsi:

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 17 Jl. Mangga Besar IV/i No. 27, Kel. Kec. Tamansari, Telp.021-6392046, Fax.021-6492322 Jakarta Barat 11150 1

KETETAPAN RAKER SMAN 17 JAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018 TENTANG PENETAPAN PERATURAN AKADEMIK SMAN 17 JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SMAN 17 JAKARTA Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Akademik SMAN 17 Jakarta; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Menteri Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; 4. Peraturan Menteri Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah; 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah; dan 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran Pandidikan Guru Kelompok Peminatan; 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan KKPI; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 103 Th. 2014 tentang Pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 105 Th. 2014 tentang Pendampingan; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 111 Th. 2014 tentang BK pada Pendidikan Dasar dan Menengah; 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik; 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 159 Th. 2014 tentang Evaluasi Kurikulum; 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 160 Th. 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013; 2

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 53 Th. 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar; 17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 Th. 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti; 18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; 19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah; 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; 21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah; 22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Menengah; MEMUTUSKAN: MENENTAPKAN : PENETAPAN PERATURAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 17 JAKARTA BAB I PENDAHULUAN Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan ; setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi standar nasional pendidikan yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembeayaan dan standar penilaian pendidikan. Komponen standar pengelolaan yang implementasinya kurang mendapat perhatian sekolah adalah rencana kerja sekolah. Rencana kerja sekolah memerlukan pedoman pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan operasional. Dan bagian penting dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikuklum dan pembelajaran adalah peraturan akademik. 3

BAB II PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 17 JAKARTA Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran. Peraturan Akademik SMA Negeri 17 Jakarta untuk peningkatan kualitas layanan sekolah, berisi tentang : 1. Persyaratan Minimal Kehadiran Siswa 2. Ketentuan Ulangan, Remedial, Pengayaan, Kenaikan Kelas, Ujian dan Kelulusan. 3. Hak hak Siswa. 4. Ketentuan Layanan konsultasi bagi siswa. Pasal 1 Persyaratan Kehadiran siswa 1. Hari efektif pembelajaran dalam satu minggu adalah 5 hari, Senin sampai dengan Jumat. 2. Jam belajar : Senin Jumat pukul 06.30 14.50 WIB 3. Persyaratan untuk dapat mengikuti ulangan akhir semester, siswa wajib mengikuti kegiatan belajar mengajar (kbm) minimal 80 % dari jumlah hari efektif. 4. Butir ke-3 tidak berlaku bagi siswa yang sakit dalam waktu yang lama atau siswa yang melaksanakan tugas untuk kepentingan sekolah/pemerintah, Negara (yang dibuktikan dengan surat ijin/tugas). 5. Kepada siswa yang masuk dalam butir ke-4 tidak ada perlakuan berbeda untuk kegiatan penilaian dan tugas-tugas dari guru. Pasal 2 Penilaian Penilaian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah pasal 6 poin 1 menyatakan Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. 4

Penilaian yang dimaksud dalam peraturan akademik ini adalah penilaian harian, penugasan, praktek, portofolio, proyek, observasi, penilaian diri, penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun. BENTUK BENTUK PENILAIAN 1. Penugasan Peniaian Harian 1.1. Diadakan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa pada ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah menyelesaikan satu KD atau lebih. 1.2. Materinya meliputi indikator pada KD yang dinilai atau terbatas pada indikator - indikator yang belum dilakukan penilaian. 1.3. Ketuntasan KD ditandai ketuntasan indikator pada KD yang bersangkutan. 1.4. Penilaian Harian terjadwal dilaksanakan oleh guru masing-masing dan hasilnya wajib dibagikan kepada siswa. 1.5. Bentuk penilaian dalam satu semester ditentukan oleh guru mata pelajaran dengan memperhatikan jumlah KD dan jam pelajaran tatap muka setiap minggu. 1.6. Setelah seluruh siswa tuntas, hasil penilaian harian diolah dengan nilai dan tugas dan menjadi nilai akhir dari penilaian harian tersebut. Selanjutnya nilai diserahkan kepada team penilaian sekolah. 1.7. Dasar pembuatan soal penilaian harian menggunakan kisi-kisi soal. 2. Penilaian Akhir Semester (PAS) / Penilaian Akhir Tahun (PAT). Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar menyatakan Penilaian Akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun. 2.1. Fungsi dan Tujuan PAS dan PAT yaitu: 2.1.1. PAS dan PAT bertujuan untuk memantau kemajuan belajar dan menentukan nilai hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran satu semester. 2.1.2. PAS dan PAT berfungsi untuk perbaikan pembelajaran pada semester berikutnya. 2.2. Ketentuan PAS dan PAT yaitu: 5

2.2.1. Menggunakan bentuk soal pilihan ganda dan/atau soal uraian yang dilaksanakan berbasis kertas atau mengunakan program Computer Best Test (CBT). 2.2.2. Penilaian berbasis kertas diolah oleh team penilaian sekolah dengan mengguanakan scanner dan soal uraian dikoreksi oleh guru masing-masing. 2.2.3. Cakupan bahan dalam penilaian semester adalah indikator pada KD semester yang bersangkutan. 2.2.4. Dalam memilih indikator harus memperhatikan Urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan Keterpakaian (UKRK). 2.2.5. Soal harus disepakati team MGMP (bukan dari perorangan guru) 2.2.6. Dasar pembuatan soal Peniaian Akhir Semester (PAS) / Penilaian Akhir Tahun (PAT) menggunakan kisi-kisi soal. 3. Kenaikan Kelas dan Penjurusan 3.1. Kenaikan Kelas 3.1.1. Kehadiran dalam satu semester harus mencapai 90% dari jumlah hari efektif. 3.1.2. Dilaksanakan pada akhir semester genap tahun ajaran yang berjalan. 3.1.3. Memiliki nilai lengkap pada raport semester ganjil dan genap. 3.1.4. Mengikuti semua evaluasi mata pelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah. 3.1.5. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari rata-rata nilai semester satu dan dua paling sedikit 2 (dua) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap belum tuntas. 3.1.6. Mempunyai nilai kepribadian dan budi pekerti minimal baik. 3.2. Penjurusan 3.2.1. Penjurusan mengikuti proses PPDB DKI JAKARTA. Pasal 3 Ujian dan Kelulusan Ujian Sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Yang diujikan pada ujian sekolah adalah semua matapelajaran yang tidak maupun diujikan pada Ujian Nasional serta aspek kognitif dan psikomotorik yang diatur dalam prosedur operasi standar (POS) Ujian Sekolah. 6

Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran IPTEK dalam rangka menilai pencapaian standar nasional pendidikan. (Permendikbud Nomor 144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik) 1. Kriteria nilai kelulusan Ujian Nasional mengikuti keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan setiap tahun dalam POS UN. 2. Kriteria nilai kelulusan tahun pelajaran 2017/2018 ditetapkan minimal 7,00. Yang di peroleh dari ujian sekolah. Ujian sekolah diperoleh dari 50% ujian Prktek dan 50% ujian tulis. 3. Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan melalui rapat dewan guru dengan memper timbangkan hasil poin 2 dan memperoleh nilai minimal baik sesuai dengan kriteria penilaian sikap. Pasal 4 Ketentuan Remedial dan Pengayaan. 1. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah. Di SMA Negeri 17 Jakarta pembelajaran remedial dilaksanakan apabila siswa yang tidak mencapai ketuntasan dalam satu kelas lebih dari 60 %. 2. Pembelajaran remidial untuk siswa yang tidak tuntas dapat ditempuh melalui tutor sebaya, penugasan dan bimbingan guru bidang studi yang diakhiri dengan remidial test. 3. Remedial test menggunakan indikator yang sama khusus soal-soal yang tidak tuntas. 4. Nilai hasil remedial test siswa tidak melebihi hasil ulangan siswa yang tidak diremedial. 5. Nilai siswa yang sudah mencapai ketuntasan minimal diberi kesempatan untuk perbaikan nilai pada indikator yang disepakati. 6. Remedial hanya berlaku untuk KD yang belum tuntas. 7. Remedial paling lambat dilaksanakan 4 minggu setelah penilaian dan didasarkan pada nilai murni hasil penilaian harian (belum diolah dengan nilai proses dan tugas). 8. Penilaian akhir semester tidak ada remedial. 9. Hasil nilai remidial siswa yang telah tuntas ditulis pada blangko tanda mengikuti remedial yang disiapkan sekolah, diisi dan ditandatangani guru mata pelajaran, baru kemudian diserahkan pada wali kelas. 10. Wali kelas tidak berhak merubah nilai siswa yang belum menyerahkan format tanda sudah mengikuti remidial. 7

11. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan siswa belum remidial, wali kelas menulis nilai siswa (nilai sebelum remidial) dengan menggunakan tinta. 12. Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang melampui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. 13. Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan kecakapannya. 14. Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi, tutor sebaya, membaca dan lain-lain yang menekankan pada penguatan KD tertentu dan tidak ada penilaian di dalamnya hanya untuk kepentingan kompetisi olimpiade. Pasal 5 Ketentuan Matrikulasi 1. Layanan Matrikulasi yaitu bimbingan khusus kepada siswa pindahan atau pindah peminatan untuk matapelajaran yang belum sesuai dengan peminatan yang dituju. 2. Format penilaian matrikulasi yang digunakan diperoleh dari bagian kurikulum. 3. Siswa mengajukan kegiatan matrikulasi pada guru yang ditugaskan melaksanakan matrikulasi. 4. Setelah nilai matapelajaran yang dimatrikulasi terpenuhi seluruhnya, hasil penilaian dalam bentuk format penilaian dikembalikan ke bagian kurikulum SMA Negeri 17 Jakarta untuk dibuatkan hasil penilaian matrikulasi yang disyahkan Kepala sekolah. Pasal 6 Hak dan kewajiban Siswa Semua siswa mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menggunakan fasilitas belajar di sekolah yang tersedia dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dan ditetapkan oleh sekolah. 5.1 Laboratorium Hak : Siswa mempunyai hak yang sama menggunakan laboratorium sekolah dengan tidak melanggar jadwal yang telah dibuat oleh sekolah. Di luar jam efektif pembelajaran, laboratorium sekolah dapat digunakan sebagai sarana pengembangan dan pembelajaran siswa sampai dengan pukul 15.00 Wib dengan didampingi oleh laboran atau guru pembimbing. (Pada even-even tertentu dengan kesepakatan laboran/guru pembimbing) 8

Kewajiban : Siswa wajib menjaga kebersihan, ketertiban, dan menjaga barang-barang laboratorium, jika terjadi kerusakan siswa wajib mengganti dalam bentuk barang yang sama. 5.2 Perpustakaan Hak : a. Semua siswa berhak meminjam buku-buku di perpustakaan sekolah dengan mematuhi ketentuan yang berlaku. b. Disamping pada jam-jam istirahat, siswa dapat membaca/belajar di perpustakaan sekolah sampai dengan pukul 15.00 Wib. Kewajiban : Siswa wajib menjaga kebersihan, ketertiban, dan menjaga barang-barang perpustakaan, serta mengembalikan buku-buku pinjaman, jika terjadi kerusakan atau kehilangan siswa wajib mengganti dalam bentuk barang yang sama. 5.3 Penggunaan Buku Pelajaran a. Buku utama pegangan siswa diserahkan pada masing-masing guru bidang studi. b. Buku-buku di luar dapat dibeli oleh siswa sebagai penunjang namun sifatnya tidak diwajibkan. c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang digunakan merupakan hasil kerjasama yang sudah disepakati penggunaannya. 5.4 Buku Referensi a. Buku referensi yang menunjang pembelajaran sangat dianjurkan namun tidak diwajibkan. b. Buku referensi di perpustakaan sekolah dapat dipinjam siswa dengan mematuhi ketentuan yang berlaku. Pasal 7 Layanan Konsultasi 6.1 Layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan diri yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran. a. Layanan dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran sepanjang guru tidak sedang mengajar. 9

b. Layanan dapat di luar jam sekolah sesuai kesepakatan guru dengan siswa dan tetap di lingkungan sekolah. c. Layanan konsultasi yang bersifat mendesak, dapat melalui telepon / hp dengan kesepakatan guru yang bersangkutan. 6.2 Layanan Konsultasi Wali kelas a. Layanan konsultasi siswa dengan wali kelas dapat dilaksanakan setiap saat di dalam jam pelajaran dan di luar jam pelajaaran. b. Layanan konsultasi siwa dengan wali kelas dapat dilakukan melalui telepon/hp untuk hal-hal yang bersifat mendesak. 6.3 Layanan Bimbingan Konseling a. Seluruh siswa akan mendapatkan layanan bimbingan penuh dari BK. b. Siswa yang mempunyai kepentingan-kepentingan khusus dan mendesak, dengan seijin guru dapat meninggalkan pelajaran untuk mendapat layanan bimbingan dari BK c. BK menyiapkan jam-jam khusus untuk siswa yang akan berkonsultasi dan memerlukan bantuan konselor. d. Di luar jam efektif pembelajaran, BK menyiapkan layanan bimbingan untuk seluruh siswa sampai pukul 15.00 Wib. e. BK dan wali kelas memantau siswa-siswi yang perlu dibimbing 6.4 layanan akademik lainnya yang dapat diperoleh siswa di sekolah meliputi: a. Layanan Orientasi, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan siswa baru (MOS). b. Layanan informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara verbal dan atau non verbal, baik kepada siswa maupun orang tua murid. c. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan remedial, pengayaan, pemantapan, try out dll. d. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian kelompok atau kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat siswa agar mereka berprestasi secara optimal. e. Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi tentang tehnik membaca cepat, tehnik membuat ringkasan, tehnik menghafal dsb. f. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan dalam bentuk diskusi kelompok dimana setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif membahas permasalahan yang telah mereka pilih sehingga setiap anggota kelompok dapat belajar dari pengalaman anggota kelompok lainnya. g. literasi yaitu waktu khusus dalam kegiatan belajar mengajar yang diberikan kepada siswa untuk melakukan kegiatan menulis dan membaca. 10

BAB III PENUTUP Pasal 1 Kesimpulan Peserta didik setiap tahun mengalami perubahan, baik yang naik ke kelas XI dan XII terlebih siswa baru yang masuk di kelas X yang belum tahu hal-hal penting di sekolah barunya. Menyadari hal tersebut, peraturan akademik ini diharapkan membantu guru dan siswa dalam memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah sekaligus membantu dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diaikuti satu tahun kedepan. Peraturan akademik ini merupakan rangkaian satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu ketentuan dan ketentuan lainnya dan hanya bisa dipahami apabila menjadi satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Pasal 2 Saran Sejalan dengan berjalannya waktu, berbagai masukan dari seluruh warga sekolah untuk pembenahan dan penyempurnaan peraturan akademik tahun berikutnya sangat diharapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 2017 KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 17 JAKARTA, Yunidar, M.Pd. Nip. 196406011994122002 11