NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI,

dokumen-dokumen yang mirip
Penataan, Pemerataan, dan Pemenuhan Guru

4. Nama : DR. Ir. FADEL MUHAMMAD Jabatan : Menteri Kelautan dan Perikanan Alamat : Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16, Jakarta Pusat

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN

Program Penataan dan Pemerataan Guru Pendidikan Menengah


2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

NOTA KESEPAHAMAN antara. dengan. dan. tentang : 0434/MENPORA/10/2010 : MOU-07/MBU/2010 : 14/X/KB/2010

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tam

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TENTANG

NOTA KESEPAHAMAN KERJASAMA. antara DEPARTEMEN PERHUBUNGAN dan UNIVERSITAS GADJAH MADA. Nomor 43 A Tahun 2009 Nomor 6919/P/HT/2009

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM)

2018, No menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng; Mengingat

2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA, DAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi pembangunan Tenaga Kerja Industri dan penggunaan konsultan Industri, pemanfaatan dan

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

Contents

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: 16/1/GB!/DPAU/NK : M.HH-06.HM.05.02

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN REVITALISASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA DAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN DENGAN PT. PELITA AIR SERVICE TENTANG

2017, No Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 t

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KERJASAMA PENGGUNAAN BALAI LATIHAN KERJA OLEH SWASTA

Pada hari ini, JUMAT tanggal SEPULUH bulan MARET tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, yang bertanda tangan di bawah ini:

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

Nomor : 18 / MPP-PA / D.II / 05 /2011 Nomor : M.HH.04-HM Tahun 2011

- 1 - Format nota kesepahaman untuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi berbadan hukum Indonesia.

Pada hari ini, Selasa tanggal Dua Puluh Tujuh bulan Maret tahun Dua Ribu Tujuh, bertempat di padang, yang bertanda tangan di bawah ini : PERTAMA.

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT

MENTERIKETENAGAKERJAAN PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAANPEMAGANGAN01 DALAM NEGERI

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG

KESEPAKATANBERSAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN DENGAN. PT. INDUSTRI KERETA API (Persero) TENTANG

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 06/MOU/2015 NOMOR : B-30.1/KA/PK/9/2015

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

NOMOR : KEP / PJ / 2013 NOMOR : 11 /05/2013

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DENGAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL TENTANG PEMANFAATAN INFORMASI GEOSPASIAL UNTUK PENGELOLAAN BANJIR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Tenaga Keija dan Transmigrasi Nomor PER. 22/MEN/IX/2009 tentang

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- ----::: Nomor : illi:.201/1/9/bps.jrrlp-2016 Nomor: KL.703/V/l/KA-2016

2017, No Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Le

ANTARA DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERI KANAN REPUBLIK INDONESIA DAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESEPAKATAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, DAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA NOMOR: B/4/II/2012 NOMOR: 001/PERADI-DPN/MOU/II/2012

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KERJASAMA PENGGUNAAN BALAI LATIHAN KERJA OLEH SWASTA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN DENGAN HIMPUNAN KONTRAKTOR PERKERETAAPIAN INDONESIA TENTANG

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perind

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian ten

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pada hari ini, JUMAT tanggal TIGA BELAS bulan MEI Tahun DUA RIBU ENAM BELAS, bertempat di CIBINONG, yang bertanda tangan di bawah ini,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TIM PENERTIBAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA DI INDONESIA

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA DENGAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

XII Tahun BNSP: Perkembangan dan Tantangan

ANTARA DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN TENTANG

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG

NOTA KESEPAHAMAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. NOMOR 21 /KB/X XIII.2/12/2010 NOMOR 02/PKS/XII/Sj/2010

2. Nama. 1. Nama DI LINGKUNGAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA. : Gedung Mina Bahari II, Lt. 7, Kementerian Kelautan dan. : Dra. Hj. Sri Sularsih, M.

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/IX/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAGANGAN DI DALAM NEGERI

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

- 3 - b. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kesepakatan Bersama.

2016, No Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/ PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian (Berita N

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

ANTARA KEMENTE~ANPERHUBUNGAN DENGAN TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM MANAJEMEN TRANSPORTASI

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Siaran Pers Kemendikbud: Revitalisasi SMK Untuk Produktivitas dan Daya Saing Bangsa   Rabu, 17 Mei 2017

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR, DAN PULAU PULAU KECIL, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk TENTANG

ANTARA. 1. Dr. UNIFAH ROSYIDI, U.Pd., selaku KETUA Uiiuttrt PENGURUS BE$AR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini bertindak untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KESEPAKATAN BERSAMA TENTANG PENYELENGGARAAN SIARAN DAN PEMBERITAAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI RADIO REPUBLIK INDONESIA ANTARA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : PRJ-19/D.01/2014 NOMOR: 23/KSM/G2/2014 TENTANG

a. Bahwa Pihak Pertama adalah lembaga Negara yang bersifat mandiri yang dalam NOTA KESEPAKATAN ANTARA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

SMK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

NOTA KESEPAHAMAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR 34 /NK/X-XIII.2/4/2012 NOMOR B.

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PENGGUNAAN DATA TERPADU PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PDAM WAY RILAU NOMOR 40/NK/X-XIII.2/4/2012 NOMOR KP/1019/PDAM/06/IV/2012

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

PERHUTANI NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PERUSAHAAN UMUM (PERUM) KEHUTANAN NEGARA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI, KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN, DAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 668/M-IND/11/2016 125/XI/NK/2016 17/M/NK/2016 5/NK/MCN/XI/2016 MOU-04/MBU/11/2016 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN VOKASI BERBASIS KOMPETENSI YANG UNK AND MATCH DENGAN INDUSTRI Pada hari ini, Selasa, tanggal dua puluh sembilan bulan November tahun dua ribu enam belas, bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini: I. Nama : AIRLANGGA HARTARTO Jabatan : Menteri Perindustrian Alamat : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta 12950 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden 83/P Tahun 2016 untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU; II. Nama : MUHADJIR EFFBNDY Jabatan Alamat : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden 83/P Tahun 2016 untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA; III. Nama Jabatan Alamat MOHAMAD NASIR Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Jl. Jenderal Sudirman, Pintu Satu, Senayan, Jakarta 10270 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden 121/PTahun 2014 untuk selanjutnya disebut PIHAK KCTIGA;

rv. Nama : M. HANIF DHAKIRI Jabatan ; Menteri Ketenagakerjaan Alamat : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51, Jakarta 12950 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia berdasarkan keputusan Presiden 121/P Tahun 2014 untuk selanjutnya disebut PIHAK KEEMPAT; dan Nama Jabatan Alamat RINI M. SOEMARNO Menteri Badan Usaha Milik Negara Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta 10110 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden 121/P Tahun 2014 untuk selanjutnya disebut PIHAK KELIMA. PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA, PIHAK KEEMPAT dan PIHAK KELIMA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam rangka pengembangan pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan industri, dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 TUJUAN Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia dalam rangka mengembangkan pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan industri untuk menghasilkan calon tenaga kerja industri manufaktur yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri. Pasal 2 RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi ; a. Penyusunan peta sebaran dan proyeksi pengembangan industri berdasarkan wilayah dan jenis industri; b. Penyusunan peta sebaran satuan pendidikan kejuruan dan vokasi berdasarkan wilayah dan program studi/keahlian; c. Penyusunan peta kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan calon tenaga keija industri berdasarkan wilayah dan kualifikasi jabatan; d. Penyiapan industri dan satuan pendidikan kejuruan dan vokasi dalam rangka pengembangan pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan industri; e. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur pendukung kompetensi tenaga pendidik dan sertifikasi calon tenaga kerja industri antara lain Standar Kompetensi, Asesor Kompetensi, Lembaga Sertifikasi Kompetensi, dan Program Pendidikan Berbasis Kompetensi; f. Penyiapan tempat praktek keija lapangan dan/atau pemagangan industri bagi siswa, mahasiswa, dan guru/dosen satuan pendidikan kejuruan dan vokasi

g. Penyediaan instruktur dari industri sebagai pembimbing praktek keija lapangan dan/ atau pemagangan industri serta pengajar di satuan pendidikan kejuruan dan vokasi; dan h. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di satuan pendidikan kejuruan dan vokasi. Pasal 3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Tugas dan tanggung jawab PIHAK KESATU: a. menyusun peta sebaran industri dan proyeksi pengembangan industri berdasarkan wilayah dan jenis industrinya; b. menyusun peta kesiapan industri yang dapat memfasilitasi praktek kerja lapangan dan/atau pemangangan industri bagi siswa, mahasiswa, dan guru/dosen satuan pendidikan kejuruan dan vokasi; c. mendorong industri untuk menyediakan workshop sebagai teachingfactory pendidikan kejuruan dan vokasi industri dan memfasilitasi praktek kerja lapangan dan/atau pemangangan industri bagi siswa, mahasiswa dan guru/dosen satuan pendidikan kejuruan dan vokasi; d. memfasilitasi pembangunan infrastruktur kompetensi bidang industri antara lain SKKNI, Asesor Kompetensi dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi; e. menyusun peraturan tentang fasilitasi praktek kerja lapangan dan/atau pemagangan industri oleh perusahaan industri; f. mendukung pembinaan satuan pendidikan kejuruan dan vokasi yang memiliki program studi/keahlian di bidang industri; dan g. mendorong industri untuk memfasilitasi penyediaan instruktur industri ke satuan pendidikan kejuruan dan vokasi. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA: a. menjoisun peta sebaran sekolah menengah kejuruan (SMK) berdasarkan wilayah dan program keahlian; b. merestrukturisasi program keahlian dan kurikulum pada SMK berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri di setiap wilayah; c. meningkatkan kompetensi tenaga pendidik SMK sesuai dengan kebutuhan industri melalui pelatihan dan pemagangan industri; d. menetapkan peraturan mengenai pedoman praktek keija lapangan dan/atau pemangangan industri bagi siswa SMK; e. melakukan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan praktek kerja lapangan dan/atau pemangangan industri; f. memfasilitasi SMK yang akan dibina oleh industri termasuk yang mendapat dukungan dari Pihak KESATU; g. memfasilitasi penyediaan instruktur dari industri sebagai pembimbing praktek kerja lapangan dan/ atau pemagangan industri serta pengajar di satuan pendidikan kejuruan; dan h. meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di satuan pendidikan kejuruan.

(3) Tugas dan tanggung jawab PIHAK KETIGA: a. menyusun peta sebaran satuan pendidikan vokasi berdasarkan wilayah dan program studi; b. merestrukturisasi program studi dan kurikulum satuan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan industri di setiap wilayah; c. meningkatkan kompetensi tenaga pendidik satuan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan industri melalui pelatihan dan pemagangan industri; d. menetapkan peraturan mengenai pedoman praktek kerja lapangan dan/atau pemangangan industri bagi mahasiswa satuan pendidikan vokasi; e. melakukan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan praktek kerja lapangan dan/atau pemangangan industri; f. memfasilitasi penyediaan instruktur dari industri sebagai pembimbing praktek kerja lapangan dan/ atau pemagangan industri serta pengajar di satuan pendidikan kejuruan; dan g. meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di satuan satuan pendidikan vokasi; h. mempercepat penyediaaan guru kejuruan; dan i. mengembangkan program studi di perguruan tinggi untuk menghasilkan guru kejuruan. (4) Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEEMPAT; a. menyusun peta kebutuhan tenaga kerja nasional menurut wilayah dan kualifikasi jabatan; b. mengkoordinir sistem informasi pasar kerja bagi semua sektor; c. merevitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat praktek dan tempat uji kompetensi bagi siswa dan mahasiswa pendidikan kejuruan dan vokasi industri; d. memfasilitasi praktek kerja lapangan bagi siswa dan mahasiswa serta pemagangan industri bagi calon tenaga kerja industri; e. mengkoordinir percepatan penyelesaian peta kompetensi dan KKNI yang dilaksanakan oleh masing-masing sektor; dan f. memfasilitasi pemberian lisensi LSP bagi satuan pendidikan kejuruan dan vokasi dan sertifikasi kompetensi melalui BNSP. (5) Tugas dan tanggung jawab PIHAK KELIMA: a. menyusun sebaran BUMN bidang industri manufaktur berdasarkan wilayah dan jenis usaha; b. mendorong BUMN untuk memberikan akses yang lebih luas bagi siswa, mahasiswa, guru/dosen untuk melakukan praktek keija lapangan dan/atau pemangangan industri; c. mendorong BUMN untuk memberikan dukungan dalam pengembangan teaching factory dan infrastruktur untuk pendidikan kejuruan dan vokasi industri; dan d. mendorong BUMN untuk menyerap lulusan pendidikan kejuruan dan vokasi industri sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

-5- Pasal 4 PELAKSANAAN (1) PARA PIHAK menetapkan kebijakan dalam rangka pelaksanaan Nota Kesepahaman ini sesuai dengan kewenangan masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. (2) PARA PIHAK menunjuk Pejabat Penghubung yang bertindak mewakili PARA PIHAK sebagai penanggung jawab koordinasi pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, yaitu: a. PIHAK KESATU menunjuk Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian; b. PIHAK KEDUA menunjuk Direktur JenderaJ Pendidikan Dasar dan Menengah; c. PIHAK KETIGA menunjuk Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; d. PIHAK KEEMPAT menunjuk Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas; dan e. PIHAK KELIMA menunjuk Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Pasa! 5 JANGKA WAKTU Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK. Pasal 6 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Apabila di kemudian hari terjadi perbedaan pendapat, baik dajam penafsiran maupun dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, maka penyelesaiannya dilakukan secara musyawarah mufakat. Pasal 7 PEMBIAYAAN Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan kepada anggaran PARA PIHAK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal8 EVALUASI PELAKSANAAN Evaluasi pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dilaksanakan oleh PARA PIHAK baik sendiri-sendiri maupun bcrsama-sama sesuai dengan kewenangan masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9 KETENTUAN LAIN-LAIN Setiap perubahan dan/atau segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan ditetapkan bersama PARA PIHAK dalam suatu amandemen atau adendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

-6- Pasal 10 PENUTUP Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam rangkap 5 (lima) masing-masing bermeterai cukup, 1 (satu) rangkap untuk masing-masing PIHAK dan mempunyai kekuatan hukum sama. PIHAK KESATU, KEDUA, :;angga hartarto FFENDY.^^ETIGA, IHAK KEEMPAT, MOHAMAD NASIR M. HANIF DHAKIRI PIHAK KELIMA, OEMARNO