Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI SERTA STATUS GIZI BAYI USIA 4-12 BULAN DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASUPAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN PADA BAYI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

(STUDI DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK) SKRIPSI. Oleh: Ika Fransischasari NIM

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI DAN STATUS GIZI ANTARA BAYI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN NON ASI EKSKLUSIF

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

ARIS SETYADI J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

BONA F. P. BANJARNAHOR

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6 BULAN-12 BULAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SUKAWARNA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR


Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI ZAT GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh kembang bayi pada tahun pertama sangat penting untuk. diperhatikan, oleh karena itu bayi merupakan harapan penerus bangsa.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG PENTINGNYA BUDAYA PENGGUNAAN ASI BAGI IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKEJATI TAHUN 2007

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

PERBEDAAN STATUS GIZI ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI DENGAN BAYI YANG DIBERI PASI PADA BAYI KURANG DARI 6 BULAN DI DESA KATEGUHAN KECAMATAN SAWIT

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI USIA 2-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN ASI NON EKSKLUSIF DI DESA MULYO AGUNG MALANG ABSTRAK

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA DI KECAMATAN NGAWI SKRIPSI

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

Anisia Mikaela Maubere ( ); Pembimbing Utama: Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes ABSTRAK

ABSTRAK PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN. Di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo ANAN A

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak.

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU DENGAN PERTUMBUHAN BAYI 7-12 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSLUSIF DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah D III Gizi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Angka Kematian Bayi tidak berdiri sendiri,

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

Transkripsi:

PENGETAHUAN IBU TENTANG KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Leonardus Waghe 1), Atti Yudiernawati 2) Ani Sutriningsih 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email : jurnalpsik.unitri@gmail.com ABSTRAK Kekurangan Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari, sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi. Faktor yang mempengaruhi KEP adalah faktor sosial ekonomi, asupan nutrisi, pelayanan kesehatan, dan penyakit sebelum dan selama KEP. Air Susu Ibu mengandung nutrisi yang baik bagi bayi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang KEP dengan sikap ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0 6 bulan.desain penelitian adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua ibu yang mempunyai bayi di RW 02 dan RW 06 Kelurahan Tlogomas sebanyak 33 orang.pengambilan sampel dengan total sampling, sehingga didapatkan sampel 33 orang. Analisa data dengan menggunakan uji chi square.hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang KEP dengan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di RW 02 dan RW 06 Kelurahan Tlogomas.Pengetahuan ibu tentang KEP dapat mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Semakin baik pengetahuan Ibu tentang KEP dan manfaat ASI eksklusif, maka seorang ibu akan memberikan ASI eksklusif pada bayinya secara teratur. Kata Kunci : Pengetahuan tentang KEP, sikap dalam pemberian ASI eksklusif 266

THE CORRELATION OF MOTHER S KNOWLEDGE ABOUT LESS ENERGY PROTEIN (LEP) WITH MOTHER S ATTITUDE ON GIVING INFANTS AGED 0-6 MONTHS EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN TLOGOMAS MALANG ABSTRACT Less Energy Protein (LEP) is a malnutrition condition that caused by less energy and protein consumption in the daily meals, so it does not meet the nutritional adequacy rate. The LEP affecting factors are socioeconomic, nutritions intake, health services and also the diseases before and during the LEP. Mothers breastfeeding have contents good nutrition for infants. The research goal was to know the correlation between mother s knowledgement about LEP with mother s attitude on giving infants aged 0-6 months an exclusive breastfeeding. The study design was correlational with cross sectional approach. The population were 33 mothers who have infant in RW 02 and RW 06 Kelurahan Tlogomas. Sampling done by total sampling, so we got a sample of 33 people. The data analysis used chi square test. The statistical test result showed there was significant relation between LEP knowledgement with the mother s attitude on giving exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months in RW 02 and RW 06 Kelurahan Tlogomas. The mother s knowledge about about LEP can affect mothers in exclusive breastfeeding. The better mother s knowledge about LEP and benefits of exclusive breastfeeding, then the mother would give exclusive breastfeeding in their baby regularly. Keywords : Knowledgement about LEP, attitude on giving exclusive breastfeeding PENDAHULUAN Kekurangan Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari, sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi. Di samping itu KEP merupakan salah satu bentuk kurang gizi yang mempunyai dampak menurunkan mutu fisik dan intelektual serta menurunkan daya tahan tubuh yang berakibat meningkatnya resiko kesakitan dan kematian terutama pada kelompok rentan biologis (Lailina, 2008). Mortalitas (kejadian kematian) dapat 267

terjadi pada penderita KEP, khususnya pada KEP berat. Beberapa penelitian menunjukkan pada KEP berat mempunyai resiko kematian yang cukup besar, yaitu sekitar 55%. Kematian ini seringkali terjadi karena penyakit infeksi (seperti tuberculosis, radang paru, infeksi saluran cerna) atau karena gangguan jantung mendadak. Infeksi berat sering terjadi karena pada KEP sering mengalami gangguan mekanisme pertahanan tubuh. Sehingga mudah terjadi infeksi atau bila terkena infeksi beresiko terjadi komplikasi yang lebih berat hingga mengancam jiwa (Widodo, 2008). Berdasarkan laporan bulanan pelayanan gizi tingkat Puskesmas Dinoyo pada tahun 2011 untuk Kelurahan Tlogomas menunjukkan angka kejadian KEP dengan jumlah balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan dengan tata laksana gizi buruk (TLGB) sebanyak 16 anak, jumlah balita gizi buruk yang belum sembuh sebanyak 9 anak, jumlah balita gizi buruk yang sudah sembuh sebanyak 2 anak, dan yang dirujuk ke UPT Puskesmas/ Rumah Sakit berjumlah 1anak. Sedangkan data pencapaian ASI Eksklusif 0-6 dengan jumlah bayi dapat Air Susu Ibu Eksklusif sebanyak 164 dan jumlah bayi yang tidak mendapatkan Air Susu Ibu Eksklusif sebanyak 31 anak. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan ibu tentang KEP, kurangnya dukungan atau motivasi keluarga, sikap ibu yang sulit untuk diubah dan pandangan masyarakat tentang gizi yang masih kurang. Sikap ibu dalam pemberian ASI Eksklusif sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu khususnya dalam hal pemahaman tentang gizi buruk. Pendidikan seseorang merupakan salah satu proses perubahan tingkah laku, semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mempertimbangkan dalam memilih tempat-tempat pelayanan kesehatan. Ibu adalah seorang yang paling dekat dengan anak maka ibu dituntut memiliki pengetahuan tentang gizi. Pengetahuan minimal yang harus diketahui seorang ibu adalah tentang kebutuhan gizi, cara pemberian makan, jadwal pemberian makan pada balita, sehingga akan menjamin anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal (Widodo, 2008). Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena ASI banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi. ASI merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna bayi dan langsung terserap oleh tubuh. Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan selama empat bulan 268

pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang dapat menghasilkan ASI cukup tanpa makanan tambahan selama tiga bulan pertama. Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu mengapa keliru dalam pemanfaatan ASI secara Eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan pengaruh iklan/promosi pengganti ASI dan tdak kalah pentingnya adalah anggapan bahwa semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI. Jika hal yang demikian terus berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap upaya pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI yang pada akhirnya berdampak terhadap kesehatan anak yaitu KEP itu sendiri (Arifin, 2004). Adanya perkembangan jaman mengubah persepsi masyarakat yang berdampak pada perubahan perilaku. Praktek pemberian ASI eksklusif di kota besar mengalami penurunan, sedangkan di daerah pedesaan sering terjadi pemberian makanan tambahan yang diberikan tidak sesuai dengan usia yang telah dianjurkan (Wahyuningrum, 2007). Pemberian makanan yang baik merupakan faktor yang vital. Kecukupan pemberian makanan pada bayi sangat penting, sebab kekurangan energi/zat-zat gizi dapat menganggu pertumbuhan yang optimal, dan dapat pula menimbulkan penyakit-penyakit gangguan gizi. Meski pernah dilakukan penyuluhan kesehatan oleh puskesmas terkait pertumbuhan dan perkembangan balita, makanan sehat, imunisasi, ASI eksklusif, makanan tambahan, orang tua khususnya para ibu masih memberikan susu formula, makanan padat seperti nasi lumat, biskuit, roti setelah lahir, karena alasan sibuk, bayi cepat gemuk dan besar. Selain itu ibu-ibu sering menjadi kurang percaya apakah air susunya cukup atau tidak karena sulit baginya untuk melihat atau mengukur berapa banyak yang telah dikonsumsi bayinya. Keraguan-keraguan tersebut yang akhirnya mendorong para ibu memberikan makanan tambahan, padahal menurut kesehatan pemberian makanan atau cairan selain ASI sebelum enam bulan dapat merugikan bayi (Arifin, 2004). Bayi yang mendapatkan ASI beresiko lebih kecil terserang diare dan penyakit pernafasan serta menunjukkan tingkat kekurangan gizi yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI. ASI mengandung zat kekebalan serta gizi yan diperlukan untuk mencegah atau mengurangi serangan penyakit yang melemahkan tubuh.selain itu ASI juga memiliki manfaat yang sangat penting bagi pertumbuhan dan kesehatan anak balita, serta sebagai sumber ekonomi utama. Dalam perekonomian Indonesia harga bersih seluruh ASI diperkirakan 269

dapat bernilai jutaan dolar (Linkages, 2002). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah ibu yang memiliki bayi usia 0 bulan 6 bulan di RW 02 dan RW 06 Kelurahan Tlogomas, berjumlah 33 sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara Total Sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu, sedangkan variabel terikat adalah sikap ibu dalam pemberian ASI. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan ibu Pengetahuan f % Baik 20 60,6 Cukup baik 10 30,3 Kurang baik 3 9,1 Total 33 100 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang KEP yakni 20 orang (60,6%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Dalam Pemberian ASI Ekslusif di RW 02 dan RW 06 Kelurahan Tlogomas Malang Sikap f % Favorable 29 87,9 Unfavorable 4 12,1 Total 33 100 Uji chi square yang dilakukan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang KEP dengan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 6 bulan di Posyandu Melati RW 02 dan RW 06 Kelurahan Tlogomas didapat nilai 51,081 dengan p value sebesar 0,012. Nilai p value lebih kecil dari 0,005 (0,012 < 0,05) sehingga dapat diambil kesimpulan Ha diterima. Ha disini mempunyai arti bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang KEP dengan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 6 bulan. Pengetahuan ibu tentang KEP dapat mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Semakin baik pengetahuan Ibu tentang KEP dan manfaat ASI eksklusif, maka seorang ibu akan memberikan ASI eksklusif pada bayinya secara teratur. 270

Tabel 3. Hasil Uji Analisa Chi-Square Sikap Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Favorable 0,545 0,242 0,091 Unfavorable 0,061 0,061 0,000 Total 0,606 0,303 0,091 P value 0,012 Tabel 4. Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu tentang KEP dengan Sikap Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0 6 bulan di RW 02 dan RW 06 Kelurahan Tlogomas Kurang Baik Cukup Baik Jumlah Pengetahuan Baik Sikap f % f % f % f % Favorable 18 54,5 8 24,2 3 9,1 29 87,9 Unfavorable 2 6,1 2 6,1 0 0 4 12,1 Total 20 60,6 10 30,3 3 9,1 33 100 KESIMPULAN Berdasarkan analisa data dalam penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang KEP 2) Hampir seluruh responden mempunyai sikap favorable dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang KEP dengan sikap ibu dalam ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Rw 02 dan Rw 06 Kelurahan Tlogomas. DAFTAR PUSTAKA Arifin, S. 2004. Pemberian ASI Ekslusif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Laporan Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Departemen Kesehatan RI. 2003. Buku Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Buku I, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta.Di download dari http://library.usu.ac.id/download/fk 271

m/fkmgizievawany.pdf. tanggal 24 Maret 20012. diakses Lailina, R. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi kejadian Balita Kekurangan Energi Protein (KEP) di desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. PKL Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Linkages. 2002. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI Saja: Satu-satunya Sumber Cairan yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. Diakses dari www.linkagesproject.org pada tanggal 12 Maret. Wahyuningrum, N. 2007. Survey Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Dengan PemberianASI Eksklusif pada Bayi Di desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Skripsi: Universitas Negeri Semarang. Widodo, K.A.2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Balita Kekurangan Energi Protein (KEP). PKL Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. 272