PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Teknik

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1 Tabel Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA. keakuratan data dan penyimpangan pada data tersebut. Untuk variabel dummy (KAP. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel Independen (ROA, leverage, size, ukuran dewan komisaris independen,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan High-Intellectual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yaitu dengan perangkat lunak SPSS. Adapun penjelasan hasil penelitian sebagai

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan metode purposive sampling maka diperoleh 143 perusahaan yang. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada tabel berikut: TABLE 4.1 Proses Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (manajer). Proksi Discretionary Accrual (DA) merupakan salah satu cara untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, laba juga. dilakukan adalah manajemen laba.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun ) SKRIPSI

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini disajikan

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba

: Herli Setianti NPM : Nama Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. manufaktur di BEI, dengan metode pooling data (tahun ), sehingga jumlah

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan (agen dan pemilik). Dalam teori keagenan (agency theory) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi bagi perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress)

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL. Putri Puspita Ayu *1 Tika Septiani

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. corporate governance dan budaya perusahaan terhadap corporate risk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance. komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2013) tujuan laporan keuangan. pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

Nurlaila

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan dan Annual Report dari Objek yang digunakan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel ukuran dewan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Dwita Aliniar Sri Wahyuni Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Ukuran Perusahaan (size), nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-8 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN: 2337-3806 PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Veliandina Chivan Naftalia, Marsono 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851 ABSTRACT This research aimed to analyze the influence of leverage to earnings management and the ability to analyze the influence corporate governance consisting of institusional ownership, managerial ownership, audit quality, and independent commisioner in influencing earnings managemen on the listed manufacturing companies spesifically consumer goods in Indonesia Stock Exchange during years 2009-2011. In this research, there were one dependent variables, one independent variables, and four moderating variables. The dependent variable in this study is earnings management. The independent variable of this study is leverage. Measurement of earnings management using the Modified Jones (1995) as the best estimate of the ability estimate earnings management activities with minimum standard error and standard deviation. Independent variable in this study is leverage. Moderating variable in this study consists of institutional ownership, managerial ownership, quality audits, and independent board. The results showed that leverage significantly influence to earnings management. moderating variables that influence the relationship of leverage to earnings management is institutional ownership. Meanwhile managerial ownership, the proportion of independent board and audit quality is not moderating variables. Keywords: leverage, earnings management,corporate governance,managerial ownership,institutional ownership,the proprtion of independent board, audit quality PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen perusahaan atas tanggung jawab yang telah dilaksanakan. Informasi laba merupakan perhatian utama dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis dalam mencapai tujuan operasi yang telah ditetapkan (Siallagan dan Machfoeds, 2006). Oleh karena itu, manajemen melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan terlihat baik. Tindakan tersebut kadang bertentangan dengan tujuan perusahaan. Tindakan yang menyimpang tersebut adalah manajemen laba. Merchan dan Rockness (dalam Hwianus dan Qurba, 2010) manajemen laba adalah tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan yang bisa memberikan informasi mengenai keuntungan ekonomis (economic advantage) yang sesungguhnya tidak dialami perusahaan, yang dalam jangka panjang tindakan tersebut bisa merugikan perusahaan. Berdasarkan teori keagenan, tindakan manajemen dapat diatasi atau diminimalisir melalui mekanisme good corporate governance. Mekanisme corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Terdapat 4 mekanisme corporate governance yang dapat mengontrol tindakan manajemen laba. Pertama, dengan adanya kepemilikan manajerial oleh perusahaan. Kedua, kepemilikan saham institusional yaitu kepemilikan saham perusahaan oleh pihak luar perusahaan yang berbentuk institusi. Ketiga, adanya dewan komisaris independen yang secara umum bertanggung jawab untuk mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewujudkan akuntabilitas. Terakhir, eksistensi dari komite audit yang bertanggung jawab untuk 1 Corresponding author

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 2 mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendalian internal (termasuk audit internal) dapat mengurangi sifat opportunistic manajemen yang melakukan manajemen laba (earnings management) dengan cara mengawasi laporan keuangan dan melakukan pengawasan pada audit eksternal. Salah satu penyebab manajemen laba adalah leverage. Dengan adanya leverage hal itu dapat menunjukan seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Leverage diukur dengan cara perbandingan total hutang dengan total aset. Menurut Van Horn (1997) Financial Leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap, dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetap, sehingga keuntungan pemegang saham bertambah. Perusahaan yang memiliki hutang besar, memiliki kecenderungan melanggar perjanjian hutang jika dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki hutang lebih kecil (Mardiyah, 2005). Perusahaan yang melanggar hutang secara potensial menghadapi berbagai kemungkinan seperti, kemungkinan percepatan jatuh tempo, peningkatan tingkat bunga, dan negosiasi ulang masa hutang. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Ali (dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007) menyatakan bahwa munculnya earnings management dapat dijelaskan dengan teori keagenan. Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (prinsipal) dan sebagai imbalannya akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak (Jensen dan Meckling, 1976). Namun dalam kenyataannya, yang sering terjadi baik manajemen atau manajer perusahaan sering mempunyai tujuan yang berbeda yang mungkin bertentangan dengan tujuan utama antara pihak prinsipal. Permasalahan yang timbul akibat adanya konflik kepentingan antara para manajer dan pemegang saham disebut dengan agency problem. Hal ini terjadi karena pengelola (manajer) mempunyai informasi mengenai perusahaan yang tidak dimiliki oleh pemegang saham (asymetry information) dan menggunakannya untuk meningkatkan utilitasnya, padahal setiap pemakai bukan hanya manajemen yang membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi (Jatiningrum, 2004). Leverage dan Manajemen Laba Besarnya tingkat hutang perusahaan (leverage) dapat mempengaruhi tindakan manajemen laba. Leverage yang tinggi yang disebabkan kesalahan manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan atau penerapan strategi yang kurang tepat dari pihak manajemen. Oleh karena kurangnya pengawasan yang menyebabkan leverage yang tinggi, juga akan meningkatkan tindakan oppurtunistic seperti manajemen laba untuk mempertahankan kinerjanya di mata pemegang saham dan publik. H1: Leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap hubungan antara leverage dan manajemen laba Kepemilikan manajerial yaitu kepemilikan saham suatu perusahaan oleh pihak manajemen. Dengan adanya kepemilikan manajerial, manajemen tidak hanya berfungsi sebagai pengelola perusahaan namun juga sebagai pemegang saham. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen (Jensen dan Meckling, 1976). Sehingga permasalahan keagenan diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer bertindak sekaligus sebagai seorang pemilik. Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai pemegang saham. H2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap hubungan antara leverage manajemen laba. 2

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 3 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap hubungan antara leverage dan manajemen laba Kepemilikan institusional yaitu kepemilikan saham perusahaan oleh pihak luar perusahaan yang berbentuk institusi, yang diharapkan dapat mengurangi tindakan manajemen perusahaan yang menyimpang. Dengan tingginya kepemilikan manajerial, para investor institusional akan mendapatkan kesempatan kontrol perusahaan yang lebih sedikit. Penelitian oleh Midiastuty dan Machfoedz (2003) menemukan bahwa adanya kepemilikan institusional yang tinggi membatasi manajer untuk melakukan pengelolaan laba (earnings management). Hasil penelitian Jiambalvo et al. (dalam Herawaty, 2008) menemukan bahwa nilai absolut diskresioner berhubungan negatif dengan kepemilikan institusional. Dengan demikian maka hipotesis yang dapat dikembangkan yaitu : H3 : Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap hubungan leverage dan manajemen laba. Pengaruh komisaris independen terhadap hubungan antara leverage dan manajemen laba Tugas dewan komisaris independen adalah mensupervisi dan memberi nasihat kepada dewan direksi, dan memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab kepada para stakeholder. Komisaris independen bertujuan untuk menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihakpihak lain yang terkait. Penelitian Midiastuty dan Mahfoedz(2003) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki komposisi anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan atau outside directur dapat mempengaruhi tindakan manajemen laba. H4 : Dewan komisaris independen berpengaruh terhadap hubungan antara leverage dan manajemen laba. Pengaruh kualitas audit terhadap hubungan antara leverage dan manajemen laba Pengguna laporan keuangan lebih mempercayai laporan keuangan yang diaudit oleh auditor berkualitas tinggi daripada yang diaudit oleh auditor tidak berkualitas karena mereka menganggap bahwa auditor yang berkualitas akan lebih efektif dalam melakukan proses audit dikarenakan kebutuhan mereka untuk mempertahankan kreditibilitas. Becker dkk. (dalam Herawaty, 2008) menyatakan bahwa klien dari auditor Non Big 6 melaporkan discretionary accrual yang secara rata-rata lebih tinggi dari yang dilaporkan oleh klien auditor Big 6. Jadi, dapat disimpulkan klien dariauditor non Big 6 cenderung lebih tinggi dalam melakukan earnings management. Karena pada saat penelitian ini Big 6 telah berubah menjadi Big 4, juga diduga bahwa klien dari auditor non Big 4 cenderung lebih tinggi dalam melakukan earnings management. H5: Kualitas audit berpengaruh terhadap hubungan antara leverage dan manajemen laba. METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian Penelitian ini memiliki satu variabel dependen yaitu manajemen laba. Definisi operasional dari manajemen laba yaitu pemilihan kebijakan-kebijakan akuntansi tertentu oleh manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Scott, 2006). Manajemen laba diukur dengan menggunakan rumus Modified Jones (1995) untuk mencari nilai discretionarry accrual. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu leverage yang menggunakan rasio yang mengindikasikan jumlah hutang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Perhitungan leverage dihitung dengan cara total hutang dibagi total aset. Variabel moderasi dalam penelitian ini yaitu mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kualitas audit, dan proporsi dewan komisaris independen. Definisi operasional dari kepemilikan institusional yaitu yaitu kepemilikan saham perusahaan oleh pihak luar perusahaan yang berbentuk institusi. Pemgukuran dari kepemilikan institusional yaitu presentase kepemilikan saham oleh institusi. Kepemilikan manajerial yaitu besarnya jumlah saham yang dimiliki manajemen dari total saham yang beredar. Kepemilikan manajerial diukur dengan variabel dummy yaitu nilai 1 untuk peusahaan yang 3

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 4 terdapat kepemilikan manajerial, sedangkan nilai 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajerial. Kualitas audit diukur menggunakan variabel dummy yaitu nilai 1 jika diaudit oleh KAP Big 4 dan nilai 0 jika sebaliknya (Herawaty, 2008). Proporsi dewan komisaris independen yang dihitung dengan me,bagi jumlah anggota dewan komisaris independen dengan total anggota dewan komisaris (Herawaty, 2008). Penentuan Sampel Dalam penelitian ini populasi meliputi perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsiyang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dipilih dengan metode random sampling, dengan kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang telah terdaftar di BEI tahun 2009, 2010 dan 2011. 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan 2009, 2010, dan 2011. 3. Perusahaan yang memiliki data mengenai komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan auditor selama periode pengamatan tahun 2009, 2010, dan 2011. Metode Analisis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, dengan persamaan berikut ini : EM = α0 + α1 Lev EM = α0 + α1lev + α2 KPI + α3 Lev*KPI EM = α0 + α1 Lev + α2 KMA + α3 Lev*KMA EM = α0 + α1 Lev + α2 KA + α3 EM*KMA EM = α0 + α1 Lev + α2 Komin + α3 Lev*Komin Keterangan: Lev = tingkat hutang perusahaan (leverage) α0 = Konstanta α1, α2, α3, α4 = Koefisien EM = earnings management diproksi dengan discretionary accrual (DA) KPI = kepemilikan institusional diukur dengan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi KMA = kepemilikan manajerial diukur dengan dummy variable dengan nilai 1 jika ada kepemilikan manajerial dan 0 jika sebaliknya KA = kualitas audit diukur dengan dummy variable dengan nilai 1 jika diaudit oleh KAP Big 4 dan 0 jika sebaliknya Komin = komisaris independen diukur dengan persentase komisaris independen dibanding total dewan komisaris yang ada HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Sampel Penelitian Penelitian ini mengambil populasi perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011dengan jumlah 30 sampel perusahaan. Dari 30 perusahaan, ada 23 perusahaan yang memiliki informasi tentang corporate governance seperti kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kualitas audit, dan proporsi dewan komisaris independen dan ditemukan dataoutlier sebanyak 14 sampel merupakan data outlier. Sehingga ada 9 sampel perusahaan dalam penelitian ini. 4

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 5 Kriteria Tabel 1 Ringkasan Perolehan Data Sampel Penelitian Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 30 Jumlah perusahaan yang memiliki informasi GCG tahun 2009-2011 23 Data outlier (8) Jumlah sampel 15 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013 EM LEV KPI KMA Tabel 2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std.Deviation 69 -.63 1.06 -.0193.26312 69.05 1.00.4435.22329 69.07 1.00.6215.28980 69.00 1.00.4783.50319 KA 69.00 1.00.4783.50319 KOMIN 69.20 1.00.5090.21680 Valid N (listwise) 69 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013 Deskripsi Variabel Total Tabel di atas memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai ratarata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum. Nilai rata-rata earnings management adalah -0.0155 dengan standar deviasi 0.08693. Leverage memiliki nilai rata-rata 0.3500 dengan standar deviasi 0.26860. Nilai rata-rata dari kepemilikan institusional adalah 0.6220 dengan standar deviasi 0.29024. Kepemilikan manajerial memiliki nilai rata-rata 0.4783 dengan standar deviasi 0.50319. Nilai rata-rata dari komite audit adalah 0.4783 dengan standar deviasi 0.50319. Sedangkan komisaris independen memiliki nilai rata-rata 0.7945 dengan standar deviasi 0.71724. Dalam hal ini perusahaan-perusahaan telah memenuhi syarat jumlah komisaris independen minimal 30% dari seluruh jumlah anggota komisaris. Pembahasan Hasil Penelitian Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda- Model Regresi I Unstandardized Variabel Coefficients Sig. B LEV 0,245 0,034* Adj.R Square 0,053 F statistik 4,717 Sig-F 0,034* * secara statistik signifikan pada tingkat 5% (0,05) Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013 Dapat disimpulkan bahwa variabel leverage berpengaruh terhadap manajemen laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,034 dan nilai unstandarized coefficients beta 0,245. Nilai adjusted R Square pada penelitian ini sebesar 0,053. Nilai F statistik sebesar 4,717 dan tingkat signifikansi F sebesar 0,048 Penelitian ini konsisten dengan penelitian Widyaningdyah (2001) dan 5

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 6 Watiningsih (2011). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi leverage maka semakin tinggi tindakan manajemen laba. Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda- Model Regresi II Unstandardized Variabel Coefficients Sig. B LEV -0,317 0,271 KPI -0,141 0,500 LEV.KPI 0,026 0,950 Adj.R Square 0,108 F statistik 3,704 Sig-F 0,026* * secara statistik signifikan pada tingkat 5% (0,05) Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013 Dapat disimpulkan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,271 dan nilai unstandarized coefficients beta -0,317 untuk leverage. Variabel kepemilikan institusional memiliki nilai unstandarized coefficients beta -0,141 dan mempunyai nilai signifikansi 0,500. Sedangkan variabel interaksi antara leverage dan kepemilikan institusional mempunyai nilai unstandarized coefficient 0,026 dan nilai signifikansi sebesar 0,950. Pada model regresi II ini nilai Adjusted R Square sebesar 0.108. Nilai F statistik sebesar 3,704, dan tingkat signifikansi F sebesar 0,026. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Siregar dan Utama (2005) dan Herawaty (2008). Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda- Model Regresi III Unstandardized Variabel Coefficients Sig. B LEV 0,316 0,058 KMA -0,009 0,940 LEV.KMA 0,083 0,733 Adj.R Square 0,093 F statistik 3,280 Sig-F 0,026* * secara statistik signifikan pada tingkat 5% (0,05) Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013 Dapat disimpulkan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,058 dan nilai unstandarized coefficients beta 0,316 untuk leverage. Variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai unstandarized coefficients beta -0,009 dan mempunyai nilai signifikansi 0,940. Sedangkan variabel interaksi antara leverage dan kepemilikan manajerial mempunyai nilai unstandarized coefficients 0,083 dan nilai signifikansi sebesar 0,733. Pada model regresi III ini nilai Adjusted R Square sebesar 0.093. Nilai F statistik sebesar 3,280, dan tingkat signifikansi F sebesar 0,026. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Midiastuty dan Machfoedz (2003). 6

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 7 Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda- Model Regresi IV Unstandardized Variabel Coefficients Sig. B LEV 0,552 0,004 KA 0,265 0,020 LEV.KA -0,462 0,049 Adj.R Square 0,107 F statistic 3,631 Sig-F 0,018* * secara statistik signifikan pada tingkat 5% (0,05) Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013 Dapat disimpulkan bahwa variabel leverage berpengaruh terhadap manajemen laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 dan nilai unstandarized coefficients beta 0,552 untuk leverage. Variabel kualitas audit memiliki nilai unstandarized coefficients beta 0,265 dan mempunyai nilai signifikansi 0,087. Sedangkan variabel interaksi antara leverage dan kualitas audit mempunyai nilai unstandarized coefficients sebesar -0,462 dan nilai signifikansi sebesar 0,049. Pada model regresi IV ini nilai Adjusted R Square sebesar 0.107. Nilai F statistik sebesar 3,631, dan tingkat signifikansi F sebesar 0,018. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Mutia (2004). Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda- Model Regresi V Variabel Unstandardized Coefficients Sig. B LEV 0,254 0,021 KOMIN -0,305 0,005 Adj.R Square 0,150 F statistik 6,843 Sig-F 0,002* * secara statistik signifikan pada tingkat 5% (0,05) Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013 Dapat disimpulkan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,265 dan nilai unstandarized coefficients beta - 0,387 untuk leverage. Variabel komisaris independen memiliki nilai unstandarized coefficients beta -0,387 dan mempunyai nilai signifikansi 0,222. Sedangkan variabel interaksi antara leverage dan komisaris independen mempunyai nilai unstandarized coefficients sebesar 0,152 dan nilai signifikansi sebesar 0,799. Pada model regresi V ini nilai Adjusted R Square sebesar 0.166. Nilai F statistik sebesar 5,526 dan tingkat signifikansi F sebesar 0,002 Dari hasil pengujian pada model regresi V ditemukan adanya multikolinearitas atau dengan kata lain terjadi korelasi yang tinggi di antara variabel bebas yaitu dengan hasil sebagai berikut : 7

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 8 Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 LEV.162 6.184 KOMIN.183 5.457 LEV.KOMIN.092 10.876 Untuk membebaskan model regresi V supaya tidak terjadi multikolinearitas maka variabel interaksi antara leverage dengan komisaris independen dihilangkan dari model regresi. Setelah variabel interaksi dihilangkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 LEV.999 1.001 KOMIN.999 1.001 a. Dependent Variable : EM Sumber : Data sekunder KESIMPULAN DAN KETERBATASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba Sedangkan variabel kepemilkan institusional berpengaruh negatif signifikan. Variabel kepemilikan manajerial, dan komisaris independen juga tidak terbukti menjadi variabel pemoderasi. Kualitas audit dapat terbukti menjadi variabel pemoderasi dalam penelitian ini. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu. Pertama, masih rendahnya koefisien variabel determinasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi hubungana antara leverage terhadap manajemen laba. kedua, periode tahun pengamatan yang relatif pendek yaitu tahun 2009-2011. Ketiga, variabel kepemilikan manajerial menggunakan variabel dummy sehingga tidak memmasukkan jumlah prosentase kepemilikan saham yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan keterbatasan tersebut penelitian selanjutnya sebaiknya memasukkan variabel moderasi untuk mengetahui pengaruh terhadap hubungan antara leverage terhadap manajemen laba. Kedua, memperpanjang periode pengamatan dan mengambil jenis sampel atau perusahaan untuk mendapatkan hasil yang bervariasi. REFERENSI Herawaty, Nurul, dan Zaki Baridwan. 2007. Manajemen Laba dan Perusahaan yang Melanggar Hutang. Simposium Nasional Akuntansi X Jatiningrum C, dan Rofiqoh I. 2004. Struktur Kepemilikan dan Manajemen Laba. Paper Unpublished. Simposium Dwi Tahunan The Center of Accounting and Management Development. Universitas Teknologi Yogyakarta 8

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 9 Jensen, M. and W. Meckling. 1976. The Theory of The Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol. 3. No. 4:305-360. Meutia, Inten. 2004. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba untuk KAP Big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.7, No.3, hal 333-350 Midiastuty, Pratana Puspa dan Mas ud Machfoedz. 2003. Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi VI Qurba, Hambur dan Hwihanus. 2010. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Scott, William R. 2006. Financial Accounting Theory. New Jersey. Prentice Hall. Inc. Siallagan, Hamonangan dan Machfoedz, Mas ud. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba, dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang 23-26 Agustus 2006. Siregar,.Sylvia. Veronica N.P dan Utama, Siddharta. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Journal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 9, No.3, hal 307-326 Ujiyantho, Muh. Arief, dan Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X Van Horn, J.C dan Wachowicz, J.M.1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Salemba Empat.Jakarta. Watiningsih, Henggar. 2011. Pengaruh Pengungkapan Laporan Keuangan Sukarela, Leverage, dan Set Kesempatan Investasi Terhadap Manajemen Laba Vo`l. 5, No. 3, hal. 237-244 Widyaningdyah, A. U. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Earnings Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi Keuangan,Vol.3,No.2,89-10 9

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 10 10

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 11 11