ANALISIS DWT SEBAGAI TRANSFORMASI SPARSITY UNTUK PENCUPLIKAN KOMPRESIF PADA AUDIO ANALYSIS OF DWT AS SPARSITY TRANSFORM FOR AUDIO COMPRESSIVE SAMPLING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan hardware untuk pengambilan / pencuplikan citra serta

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR...

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

KOMPRESI SINYAL SUARA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN COMPRESSED SENSING BERBASIS BLOK

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

COMPARISON OF ONE DIMENSIONAL DCT AND LWT SPARSE REPRESENTATION

BAB 3 PERUMUSAN PENELITIAN. Signal. Sparse Coding. Reconstruction. Reconstructed. Assessment

SIMULASI DAN ANALISIS STEGANOGRAFI BERBASIS DETEKSI PITA FREKUENSI PADA FRAME AUDIO

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising

ANALISIS MULTI WAVELET PADA KOMPRESI SUARA. Disusun Oleh: Immanuel Silalahi. Nrp :

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3508

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENINGKATAN KUALITAS PEREKAMAN AUDIO DENGAN WAVELET NOISE REDUCTION DAN AUTOMATIC GAIN ADJUSTMENT

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

Analisa Multiwavelet untuk Kompresi Suara

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

ABSTRAK. Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup. pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

DAFTAR ISI. i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. viii DAFTAR GAMBAR

Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( )

PENGGABUNGAN DUA CITRA DENGAN METODE COMPRESSIVE SENSING MENGGUNAKAN MATLAB

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

DAFTAR ISI. ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI...iv DAFTAR GAMBAR.vii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR SINGKATAN...x

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

PENYEMBUNYIAN CITRA DALAM CITRA DENGAN ALGORITMA BERBASIS BLOK ABSTRAK

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

REPRESENTASI SINYAL DENGAN KAMUS BASIS LEWAT-LENGKAP SKRIPSI. Oleh. Albert G S Harlie Kevin Octavio Ricardo Susetia

Error Correcting Code Menggunakan Kode Low Density Parity Check (LDPC) Kristy Purba ( ) ABSTRAK

Apa Compressed Sensing?

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE

PENGENALAN UCAPAN DENGAN METODE FFT PADA MIKROKONTROLER ATMEGA32. Disusun Oleh : Nama : Rizki Septamara Nrp :

Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital

SIMULASI DAN ANALISIS KLASIFIKASI GENRE MUSIK BERBASIS FFT DAN CONTINOUS DENSITY HIDDEN MARKOV MODEL

AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk

KOMPRESI DATA CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DIDUKUNG KUANTISASI ADAPTIF DAN HUFFMAN CODING

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : non-blind watermarking, complex wavelet transform, singular value decomposition.

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Compressed Sensing untuk Aplikasi Pengolahan Citra

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

PENGURANGAN NOISE UNTUK CITRA DENGAN ADAPTIVE MULTISCALE PRODUCTS THRESHOLDING. Rachma Putri Andilla ( )

PERANCANGAN AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELETE TRANSFORM DAN MODIFIED DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA

ABSTRACT. Nowadays, speech coding technology that encode speech with a minimum

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Adaptif Audio Watermarking Berdasarkan Nilai Snr Pada File Audio Dengan Informasi Sisipan Teks

ENHANCED K-SVD ALGORITHM for IMAGE DENOISING

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Made Giuliana Sucipta Kedel¹, Bambang Hidayat², Gelar Budiman³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK M-ARY MENGGUNAKAN ALGORTIMA GENETIKA

Algoritma Interpolasi Citra Berbasis Deteksi Tepi Dengan Directional Filtering dan Data Fusion

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

FUSI CITRA BERBASIS COMPRESSIVE SENSING

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah untuk proses image denoising. Representasi adalah

KOMPRESI SINYAL SUARA DENGAN MENGGUNAKAN STANDAR MPEG-4

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUAT DERAU RENDAH PADA FREKUENSI 1800 MHz ABSTRAK

Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT

Analisis Hasil Proses Pemampatan JPEG dengan Metode Discrete Cosine Transform

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

APLIKASI PERINTAH SUARA UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT. Disusun Oleh : Nama : Astron Adrian Nrp :

ANALISIS KETAHANAN METODE STEGANOGRAFI ADVANCE LEAST SIGNIFICANT BIT

WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS

ANALISIS DAN SIMULASI STEGANOGRAFI VIDEO MENGGUNAKAN METODE WAVELET PADA FRAME YANG DIPILIH BERDASARKAN DETEKSI FASA

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS ABSTRAK

Kata Kunci: wavelet packet; citra medis; kompresi; threshold; codec haar; codec biorthogonal; codec daubechies; MOS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kinerja Spectrum Sensing Dengan Metode Cyclostationary Feature Detector Pada Radio Kognitif

PERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION.

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 216 Page 1772 ANALISIS DWT SEBAGAI TRANSFORMASI SPARSITY UNTUK PENCUPLIKAN KOMPRESIF PADA AUDIO ANALYSIS OF DWT AS SPARSITY TRANSFORM FOR AUDIO COMPRESSIVE SAMPLING Rifki Muhammad Harris 1, Dr. Ida Wahidah, S.T., M.T. 2, I Nyoman Apraz R., S.T., M.T. 3 1,2,3 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 harrifki@students.telkomuniversity.ac.id 2 wahidah@telkomuniversity.ac.id 3 ramatryana@gmail.com Abstrak Proses pencuplikan data merupakan proses yang terjadi pada setiap perangkat transducer yang berfungsi sebagai analog to digital converter. Proses pencuplikan data tersebut bekerja dengan cara mencuplik bagianbagian dari sinyal analog sesuai dengan teorema Shannon- Nyquist. Namun, perkembangan teknologi informasi menuntut efisiensi lebih dari proses tersebut. Jumlah bagian-bagian sinyal yang dicuplik tidaklah efisien karena sebagian besar cuplikan tersebut akan dibuang pada saat proses kompresi. Pada tugas akhir ini diberikan analisis dari teknik pencuplikan kompresif untuk dilakukan pada data sampel yang berupa sinyal audio. Sinyal tersebut akan diubah menjadi sinyal bersifat sparse/jarang menggunakan transformasi sparsity dengan metode Daubechies discrete wavelet transform, lalu akan digunakan teknik Hadamard sebagai transformasi proyeksi. Hasil dari transformasi tersebut lalu akan direkonstruksi menjadi sinyal aslinya dengan menggunakan basis pursuit. Performansi sistem pencuplikan kompresif pada tugas akhir ini didapat dengan melakukan pengujian untuk mengambil beberapa parameter seperti sparsitas, SNR, MSE, PEAQ dan rasio kompresi. Hasil terbaik didapatkan saat sistem menggunakan DWT tipe db3, dimana tingkat sparsitas maksimal mencapai 6% dan SNR maksimal mencapai 51.23 db. Semakin tinggi level DWT akan membuat kualitas sinyal keluaran semakin bagus. Kata kunci : Pencuplikan kompresif, DWT, Hadamard, Basis Pursuit Abstract Process of data sampling is a process that exists in every transducer device that serves as analog to digital converter. The process is done by sampling data from the analog signal with sampling frequency of twice its maximal frequency, according to Shannon-Nyquist theorem. But, the growth of field of information technology demands more efficiency from such process. The number of samples needed or the sampling frequency is too high and it makes the process not efficient because most of the samples is dumped at the compression process. In this final project is given analysis of compressive sampling for audio signal. The audio signal is transformed into sparse signal using sparsity transform with Daubechies discrete wavelet transform as its method. Hadamard matrix is used for the projection transform. The result of the two transformation then will be reconstructed into the original signal using basis pursuit algorithm. Compressive sampling system performance in this final project is acquired by doing testing to obtain several parameter values such as sparsity, SNR, MSE, PEAQ and compression ratio. The best result is acquired when the system adopted DWT type db3, which the maximum sparsity reaches 6%, maximum SNR reaches 51.23 db. Thus, the higher the DWT level, the better the output. Keywords : Compressive sampling, DWT, Hadamard, Basis Pursuit 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jumlah data yang dihasilkan oleh manusia semakin banyak setiap harinya. Menurut IBM, data yang dihasilkan setiap hari diperkirakan mencapai 2,3 triliun GB dan pada tahun 22, jumlah data yang dihasilkan akan mencapai 43 triliun GB [1]. Sebagian besar diantaranya merupakan data multimedia, yang berupa audio, citra, dan video digital. Namun, kecepatan manusia dalam memproduksi data-data tersebut belum diimbangi dengan kecepatan perkembangan teknologi penyimpanan data. Upaya untuk menunjang efisiensi dalam penyimpanan data dapat dilakukan dengan pendekatan yang berbeda, yaitu dengan meningkatkan efisiensi kompresi data. Compressive Sampling (CS) merupakan salah satu teknik yang bisa kita gunakan untuk mencapai efisiensi penyimpanan data. Pencuplikan data saat ini kurang efisien karena sebagian besar data yang telah di-sampling akan dibuang pada saat kompresi. Dengan menggunakan CS, ketidakefisienan tersebut dapat dihindari. Jika data dapat diambil secukupnya, frekuensi sampling yang digunakan dapat lebih kecil dari kriteria Nyquist. Secara

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 216 Page 1773 prinsip, CS mengkombinasikan proses sampling dan kompresi dalam satu tahap dengan menghitung jumlah sampel mínimum yang dapat mengandung informasi dengan jumlah maksimum dari sinyal tersebut. Hal ini membuat data tidak perlu diambil dan disimpan dalam jumlah banyak ketika nantinya hanya akan dibuang.[2] Proses CS sendiri terbagi menjadi tiga tahap, transformasi sparsity, transformasi proyeksi, dan rekonstruksi. Pada tugas akhir ini, akan dianalisis penggunaan Daubechies Wavelet Transform sebagai metode bagi transformasi sparsity pada sinyal audio. 2. Dasar Teori 2.1 Pencuplikan Kompresif Pencuplikan kompresif/compressive sampling (CS) merupakan teknik kompresi yang dapat dilakukan untuk menghindari ketidakefisienan pada saat pencuplikan data. Data yang dihasilkan saat pengumpulan data seringkali dibuang pada saat kompresi. Dengan menerapkan CS, dapat dilakukan pencuplikan/ sampling pada sinyal di bawah kriteria Shannon-Nyquist, yang menyebutkan bahwa frekuensi cuplik minimum bagi suatu sinyal harus lebih besar dari dua kali frekuensi maksimalnya. Metode CS memerlukan dua buah basis saat pencuplikan, yaitu basis sparsity (Ψ) dan basis proyeksi (Φ). Basis sparsity didapatkan dengan melakukan transformasi sparsity/penjarang pada sinyal. Tujuan dari transformasi sparsity adalah mencari domain di mana sinyal tersebut menjadi sinyal sparse, di mana sinyal hanya memiliki jumlah nilai yang sedikit/jarang. Selain transformasi sparsity, ada juga transformasi proyeksi yang dilakukan sebagai operasi pengamatan dan pengukuran. Transformasi proyeksi dapat dilakukan dengan cara mengalikan sinyal asli dengan operator proyeksi Φ yang memiliki dimensi sesuai dengan Measurement Rate (MR) yang diinginkan. Gambar 1 Skema transformasi proyeksi [3] Hasil dari proses transformasi sparsity dan transformasi proyeksi akan menghasilkan matriks yang telah terkompresi dibandingkan matriks inputnya. Diperlukan sebuah teknik rekonstruksi agar sinyal dapat dikembalikan seperti semula. Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk tahap rekonstruksi dari pencuplikan kompresif. Beberapa teknik yang sering digunakan ialah l1 norm atau basis pursuit dan Greedy Algorithm seperti Orthogonal Matching Pursuit. 2.2 Discrete Wavelet Transform (DWT) Discrete wavelet transform (DWT) dikembangkan untuk mengurangi redundansi dari Continous Wavelet Transform (CWT), membuat DWT lebih mudah untuk diimplementasikan. DWT dapat mengurangi waktu komputasi sambil tetap mempertahankan cukup informasi baik untuk analisis maupun sintesis. Persamaan Discrete Wavelet Transform sendiri dapat dilihat di bawah ini Di mana ψ(t) merupakan fungsi waktu yang disebut mother wavelet yang akan menentukan parameter translasi dan dilatasi dari persamaan wavelet. Jenis-jenis wavelet akan berpengaruh pada nilai multiplier atau pengali pada filter. Misalkan pada wavelet Haar atau DWT 1 level, koefisien pengali filternya merupakan 1 2. 2 3. Perancangan Sistem Sistem pencuplikan kompresif yang dirancang mengikuti diagram alir di bawah ini (1)

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 216 Page 1774 Input Audio Finish Identifikasi koefisien filter Preprocessing Output Audio Kalkulasi level maksimum dan minimum DWT IDWT Proyeksi Hadamard Rekonstruksi Basis Pursuit Pembentukan matriks basis untuk setiap level Stop Gambar 2 Diagram Alir Sistem Gambar 3 Diagram Alir Pembentukan Matriks Basis Sparsity Identifikasi ukuran buffer Identifikasi measurement rate Pembentukan matriks Hadamard sesuai ukuran buffer Pengambilan elemen matriks Hadamard sesuai measurement rate Stop Masukan matriks basis proyeksi, sinyal terkompresi, dan parameter error Inisialisasi parameter Menghitung celah dualitas Menentukan kriteria berhenti Stop Backtracking line search Menghitung Newton Step Gambar 4 Diagram Alir Pembentukan Matriks Basis Proyeksi Gambar 5 Diagram Alir Rekonstruksi Pada tugas akhir ini, data audio yang akan digunakan terdiri dari tiga kategori: instrumen, musik dan speech. Audio yang dimasukkan ke kategori instrument ialah audio yang terdiri dari suara alat musik saja tanpa ada vokal. Audio yang dimasukkan ke kategori musik ialah audio yang terdiri dari suara alat musik disertai suara vokal. Yang terakhir, kategori speech,hanya terdiri atas suara manusia/suara vokal. Tabel 1 Data sampel audio Instrumen Musik Speech Data Rentang Frekuensi Data Rentang Frekuensi Data Rentang Frekuensi Kaori.wav -4373.932 Hz Ada.wav -328.448 Hz How.wav -1261.71 Hz Canon.wav -2943.993 Hz Blue.wav -4458.45 Hz Online.wav -1261.71 Hz Chopin.wav -2439.38 Hz Clean.wav -2355.194 Hz Sir.wav -1514.5 Hz Renaud.wav -1345.285 Hz Adam.wav -4878.616 Hz Star.wav -757.26 Hz Love.wav -2271.8 Hz Sam.wav -3532.791 Hz Ted.wav -218.737 Hz

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 216 Page 1775 Setelah dimasukkan sinyal audio pada sistem, akan dilakukan preprocessing. Pada preprocessing, akan dilakukan buffer atau pengelompokan elemen pada matriks sinyal audio. Setelah itu, akan dicari basis sparse-nya menggunakan transformasi sparsity. Metode transformasi sparsity yang akan digunakan adalah Discrete Wavelet Transform. Transformasi sparsity bertujuan untuk membuat sinyal input menjadi sparse (memiliki jumlah nilai koefisien yang sedikit). Setelah itu, hasil dari transformasi sparsity akan melalui transformasi proyeksi. Transformasi proyeksi digunakan untuk operasi pengukuran atau pengamatan. Metode yang akan digunakan sebagai transformasi proyeksi adalah metode Hadamard. Transformasi proyeksi akan dilakukan dengan cara mengalikan hasil DWT dengan matriks Hadamard. Setelah itu, sinyal akan mengalami proses rekonstruksi. Pada proses ini, akan digunakan metode basis pursuit. 4. Pengujian Sistem 4.1 Analisis Pemilihan Filter pada Sistem Proses pengujian sendiri diawali dengan memasukkan variabel masukan seperti sinyal audio dan ukuran buffer. Setelah itu, akan dilakukan preprocessing berupa cropping dan buffer. Lalu keluaran dari proses preprocessing akan langsung melewati proses transformasi sparsity dengan mengalikan matriks tersebut dengan matriks DWT. Setelah itu, proses selanjutnya adalah transformasi proyeksi. Sinyal akan dikalikan dengan matriks Hadamard yang telah melewati proses truncating sesuai dengan MR sehingga jumlah sampel berkurang. Setelah itu, akan dilakukan proses rekonstruksi menggunakan basis pursuit. 4.2 Hasil Pengujian Parameter Sparsitas Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sparsitas pada setiap tipe DWT yang digunakan. Instrument Music Jumlah nilai signifikan 1 5 db1 db2 db3 Kaori.wav Canon.wav Chopin.wav Renaud.wav Love.wav Jumlah nilai signifikan 8 6 4 2 db1 db2 db3 Ada.wav Blue.wav Clean.wav Adam.wav Sam.wav Speech Jumlah nilai signifikan 6 4 2 db1 db2 db3 How.wav Online.wav Sir.wav Star.wav Ted.wav Gambar 6 Grafik Sparsitas Instrumen dengan jumlah total koefisien 221184 Dari ketiga kategori yang ada, dapat dilihat bahwa speech cenderung memiliki jumlah koefisien signifikan yang sedikit, di mana tidak ada data sampel yang memiliki jumlah koefisien lebih dari 4, sehingga memiliki tingkat sparsitas yang tinggi. Kategori instrument dan musik memiliki variasi yang lebih tinggi, di mana ada beberapa data sampel yang memiliki jumlah koefisien signifikan lebih banyak daripada data sampel yang lain. Seperti pada Adam.wav dan Renaud.wav yang memiliki jumlah koefisien signifikan yang lebih banyak daripada audio lain di kategori yang sama. Penggunaan tipe DWT yang berbeda menyebabkan fluktuasi pada jumlah koefisien signifikan matriks audio. Ada juga yang mengalami penurunan dan ada yang mengalami peningkatan. Hal ini berarti pengaruh DWT terhadap jumlah koefisien signifikan juga dipengaruhi oleh matriks sinyal itu sendiri, sehingga DWT memiliki pengaruh yang berbeda-beda untuk sinyal yang berbeda.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 216 Page 1776 4.3 Hasil Pengujian Parameter SNR Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis signal to noise ratio (SNR). Untuk pengujian parameter SNR, akan digunakan ukuran buffer sebesar 512. SNR db1 Instrument Instrument Average MSE SNR 12 1 8 6 4 2 51 251 451 Measurement Rate Kaori.wav Canon.wav Chopin.wav Renaud.wav Love.wav MSE Average SNR Gambar 7 Grafik SNR untuk db1 Instrumen 6 5 4 3 2 1 Kaori.wav Canon.wav Chopin.wavRenaud.wav Love.wav Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin besar MR maka SNR pun akan cenderung semakin besar. Hal ini disebabkan semakin besar MR jumlah sampel yang diambil semakin banyak, sehingga sinyal keluaran proses CS akan semakin menyerupai sinyal masukan. Noise atau derau yang ditimbulkan dari proses CS pun akan berkurang. 4.4 Hasil Pengujian Parameter MSE Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis MSE sebagai salah satu parameter kualitas sinyal keluaran sistem pencuplikan kompresif.35.3.25.2.15.1.5 Music.1.8.6.4.2 MSE db1 Music 25 125 225 Measurement Rate Ada.wav Blue.wav Clean.wav Adam.wav Sam.wav Ada.wav Blue.wav Clean.wav Adam.wav Sam.wav Music Average Total MSE.35.3.25.2.15.1.5 Ada.wav Blue.wav Clean.wav Adam.wav Sam.wav 256.2665.2336273.14145665.32656196.23645145 512.25975353.23311193.1411391.32627232.2359678 124.25951282.2328193.1498311.3257713.23557324 256 512 124 Gambar 8 Grafik MSE untuk kategori musik Grafik pertama menampilkan data MSE rata-rata untuk setiap data sampel pada setiap tipe DWT, di mana untuk setiap data sampel ditampilkan data db1, db2, dan db3 secara berurutan. Perbedaan tipe DWT hanya menyebabkan sedikit perubahan nilai MSE rata-rata. Untuk sebagian besar data sampel, perubahan

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 216 Page 1777 tersebut berupa penurunan nilai MSE yang berarti kualitas sinyal keluaran semakin bagus. Hal ini berarti pengaruh perbedaan tipe DWT tidak terlalu besar, namun semakin tinggi level DWT akan cenderung membuat nilai MSE semakin rendah. Grafik berikutnya memperlihatkan ilustrasi korelasi antara parameter MR dan MSE. Semakin banyak jumlah sampel yang diambil, sinyal keluaran akan semakin menyerupai sinyal masukan. Hal tersebut akan memperkecil nilai MSE. Dapat dilihat pada grafik di atas bahwa semakin besar MR atau jumlah sampel yang diambil, semakin kecil juga MSE yang berarti sinyal keluaran semakin baik. Grafik ketiga memperlihatkan pengaruh dari ukuran buffer terhadap nilai MSE rata-rata dari pengujian dengan MR dan DWT yang berbeda-beda. Pada sebagian besar data sampel, semakin besar ukuran data buffer yang digunakan, maka nilai MSE semakin kecil meskipun penurunan nilainya tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan semakin besar ukuran buffer semakin besar pula jumlah baris pada matriks input setelah preprocessing. Proses pengurangan sampel pada sistem bekerja dengan mengurangi jumlah sampel pada baris, karena itu semakin banyak jumlah baris maka probabilitas hilangnya informasi/loss of information pun semakin sedikit sehingga nilai MSE semakin kecil. Namun, pada prakteknya, penambahan jumlah buffer juga menambah waktu komputasi. 4.5 Hasil Pengujian Parameter PEAQ Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai PEAQ, yang mengukur kualitas sinyal keluaran secara objektif sesuai dengan ITU R. BS-137. Speech PEAQ db3 Speech Average PEAQ -4-3 -2-1 How.wav Online.wav Sir.wav Star.wav Ted.wav PEAQ 1-1 How.wav -2 Online.wav -3 Sir.wav -4-5 Star.wav 12 62 Ted.wav Measurement Rate Speech Average Total MSE -4-3.5-3 -2.5-2 -1.5-1 -.5 How.wav Online.wav Sir.wav Star.wav Ted.wav 256-3.26831565-3.29766357-3.4476839-3.3151855-3.1191732 512-3.2997579-3.2852926-3.4396115-3.3693575-3.88763 124-3.3111847-3.33174552-3.34824628-3.26989138-3.72437 256 512 124 Gambar 9 Grafik PEAQ untuk kategori speech Grafik pertama memperlihatkan PEAQ rata-rata untuk setiap data sampel pada setiap tipe DWT, di mana ditampilkan bar db1, db2, db3 secara berurutan untuk setiap data sampel. Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa pada sebagian besar data sampel level DWT yang semakin tinggi akan membuat nilai PEAQ semakin besar, yang berarti kualitas sinyal semakin baik. Peningkatan nilai PEAQ pada setiap level DWT pun cukup tinggi, tidak seperti pada parameter sebelumnya di mana perubahan yang timbul tidak terlalu signifikan untuk setiap level DWT. Dapat dilihat pada grafik kedua, meskipun terdapat beberapa fluktuasi, didapat trend di mana semakin besar MR maka nilai PEAQ juga akan semakin besar. Namun, pada sebagian besar MR, nilai PEAQ tergolong kecil dan masuk ke kategori annoying(-3) bahkan hampir menyentuh very annoying (-4). Grafik ketiga

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 216 Page 1778 memperlihatkan pengaruh dari ukuran buffer terhadap nilai MSE rata-rata dari pengujian dengan MR dan DWT yang berbeda-beda.dapat dilihat bahwa pada tiga dari lima data sampel, nilai PEAQ akan semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran buffer yang semakin tinggi akan cenderung membuat nilai PEAQ semakin kecil, yang berarti kualitas sinyal keluaran semakin baik. 4.6 Hasil Pengujian Rasio Kompresi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pengurangan ukuran file sebelum dan setelah melewati proses kompresi pada sistem pencuplikan kompresif. Rasio Kompresi Rasio kompresi 1.% 8.% 6.% 4.% 2.%.% -2.% 51 12 153 24 256 37 358 49 46 512 Jumlah sampel Gambar 1 Grafik PEAQ untuk kategori speech Grafik di atas menunjukkan bahwa rasio kompresi yang didapat berbanding lurus dengan jumlah sampel/measurement rate pada matriks input, dengan ukuran buffer 512. Pada proses pengujian, tipe DWT dan ukuran buffer sama sekali tidak mempengaruhi rasio kompresi. Rasio kompresi 9% pada saat jumlah sampel hanya diambil 51, menunjukkan bahwa ukuran file berkurang sebesar 9%. Sesuai dengan jumlah sampel di mana 51 adalah 1% dari 512. 5. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian dan analisis pada sistem pencuplikan kompresif, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil parameter sparsitas menunjukkan bahwa kondisi sinyal setelah dilakukan DWT cukup sparse di mana jumlah koefisien signifikan terbanyak hanya mencapai 859 dari 221184 atau 36% 2. Semakin tinggi level DWT akan cenderung membuat sinyal rekonstruksi memiliki kualitas yang lebih baik sehingga Tipe DWT yang direkomendasikan adalah db3. 3. Semakin tinggi MR akan membuat kualitas sinyal keluaran semakin baik namun akan membuat rasio kompresi semakin kecil. Karena nilai PEAQ sinyal keluaran sistem cenderung kecil, MR yang disarankan cukup tinggi, yaitu 8% 4. Semakin besar ukuran buffer semakin kecil pula probabilitas loss of information sehingga kualitas sinyal semakin baik. 5. Rasio kompresi hanya dipengaruhi oleh nilai MR. Daftar Pustaka [1] IBM. The Four V s of Big Data. Available: http://www.ibmbigdatahub.com/sites/default /files/infographic_file/4-vs-of-big-data.jpg. [diakses pada tanggal 2 Oktober 215]. [2] AB, Suksmono. 28. "Memahami Penginderaan Kompresif dengan MATLAB". Bandung: Institut Teknologi Bandung [3] Richard Baraniuk, Justin Nomberg and Robert Nowak. Compressive Sensing: A New Framework for Imaging.28