BAB I PENDAHULUAN. terjadinya fraud atau kecurangan. Fraud atau kecurangan tersebut, selain memberi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengawasan terhadap kinerja perusahaan (Wardhini, 2011:1).

BAB I PENDAHULUAN. dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan dunia bisnis memperlihatkan lemahnya penerapan good corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat. Tujuan laporan keuangan memberikan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. ketahanan ditengah sengitnya persaingan. Salah satu usaha untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan ekonomi. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan laporan keuangan kecurangan Report To The Nation : On

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mereka rintis. Namun, semua organisasi, apapun jenis, bentuk, skala

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia

Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah yang dihadapi para pelaku usaha semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. penyebab terjadinya fraud. Lebih jauh lagi, dalam teori segitiga fraud yang

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif, komite audit juga memerlukan fungsi audit internal. (Konsorsium

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB I PENDAHULUAN. pribadi, bisnis, dan pemerintah dan merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan menggunakan atau mengelola sumber daya dan asset yang dimiliki. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan agar dapat going concern demi kelangsungan usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan perekonomian di negeri kita, Bangsa Indonesia juga

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia yang bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kecurangan akuntansi yang berkembang secara luas menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesaing usaha lainnya, baik secara global dan menjadi yang terunggul dalam

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BAB I PENDAHULUAN. fenomenal baik di negara berkembang maupun negara maju. Fraud ini hampir

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) audit internal dalam Sawyer s et al

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan risiko, dan corporate governance. Telah banyak peraturan

BAB I PENDAHULUAN. mencemaskan keadaan yang akan terjadi selanjutnya, jika unsur-unsur pembentuk

BAB I PENDAHULUAN. kesalahan seperti watch dog yang selama ini ada di benak kita sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2016 lalu kasus kecurangan yang terungkap oleh KPK yaitu Kasus Korupsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejalan dengan era globalisasi dan berkembangnya dunia usaha maka

BAB I PENDAHULUAN. tentunya terlibat dalam kasus hukum, pada kenyataannya banyak. perusahaan yang membuat laporan keuangan tanpa menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan Good Corporate Governance di beberapa negara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam usaha agar bisnis yang dikelolanya dapat tetap bertahan. Para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan orang-orang yang

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiensi operasional, dan dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang digariskan oleh manajemen

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

TANGGUNG JAWAB AUDITOR. by Ely Suhayati SE MSi AK Ari Bramasto SE MSi Ak

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kecurangan akuntansi saat ini telah menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan informasi seperti saat ini lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang berbasis syariah dalam tiga dekade terakhir, lembaga keuangan telah

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan juga meningkat. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup masyarakat, hal ini seiring dengan tujuan pembangunan yang tertuang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua organisasi, apapun jenis, bentuk, skala operasi dan kegiatannya memiliki risiko terjadinya fraud atau kecurangan. Fraud atau kecurangan tersebut, selain memberi keuntungan bagi pihak yang melakukannya, membawa dampak yang cukup fatal, seperti misalnya hancurnya reputasi organisasi, kerugian organsisasi, kerugian keuangan Negara, rusaknya moril karyawan serta dampak negatif lainnya. (akuntansibisnis.wordpress.com, 2010) Fraud adalah suatu penyimpangan atau perbuatan yang melanggar hukum (illegal act) yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu misalnya menipu atau memberi gambaran keliru epada pihak-pihak lain dari dalam maupun luar organisasi. Kecurangan dirancang untuk mendapatkan keuntungan baik pribadi maupun kelompok yang memanfaatkan peluang secara tidak jujur, yang secara langsung ataupun tidak langsung merugikan pihak lain (Karyono, 2013). Laporan The Association Certified Fraud Examiners (ACFE) 2010 berdasarkan data dari 1843 kasus fraud yang terjadi di seluruh dunia antara Januari 2008 sampai dengan Desember 2009, kasus fraudulent financial reporting yang tidak lebih dari 5% kasus tetapi menyebabkan kerugian terbesar sejumlah $4 million (www.berita.upi.edu, 2011). Fraud dapat muncul kapan saja di dalam suatu perusahaan, fraud yang ada di dalam perusahaan seharusnya diminimalisir dan harus dapat dikelola dengan baik oleh 1

Bab I Pendahuluan 2 para pihak di dalam perusahaan. Fraud bukan hanya berpeluang terjadi oleh orang dalam suatu institusi tetapi di tengah arus globalisasi yang semakin deras, teknologi informasi yang mudah diakses dan diaplikasikan oleh masyarakat, fraud bisa dialami oleh institusi yang dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan atau mitra bisnis perusahaan (Andi Suruji, 2007). Seperti menurut Amin Widjaja Tunggal (2008) pada dasarnya terdapat dua tipe kecurangan, yaitu eksternal dan internal. Orang-orang yang memiliki akses ke aktiva korporat dan mengetahui pengendalian intern dan akuntansi, atau yang memainkan peran manajemen adalah posisi yang paling baik untuk melakukan kecurangan keuangan terhadap perusahaan. Dalam PwC Global Economic Crime Survey 2014 setelah dilakukan survey terhadap respoden yaitu perusahaan yang pernah mengalami kasus fraud dikatakan bahwa 56 % melaporkan pelaku utama fraud adalah pihak internal dan 40% melaporkan pelaku utama fraud adalah eksternal (www.pwc.com, 2014). Tingginya intesitas praktik kecurangan, penipuan, dan penggelapan yang terjadi pada suatu intitusi publik maupun privat dari segala modusnya mengharuskan perusahaan untuk melakukan penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan meluas pada semua lapisan (Eka Ariaty Arfah, 2011). Seperti menurut Haryanto Sahari dkk. (2007) manajemen good coprorate governance dirancang dalam rangka, antara lain, mengeliminasi atau setidaknya menekan kemungkinan terjadinya fraud. Good corporate governance merupakan suatu prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara transaparan, akuntabel, dan adil sesuai dengan aturan etika yang berlaku umum (Amin Widjaja Tunggal, 2008). Menurut Karyono (2013) dalam good

Bab I Pendahuluan 3 corporate governance ada prinsip-prinsip dasar yang mengembangkan kode etik dan prinsip lain untuk menghindarkan dari kejahatan yang bertentangan dengan hukum, prinsip tersebut diantaranya transparansi, akuntabilitas, kewajaran, integritas dan partisipasi. Berbagai prinsip good corporate governance tersebut bila diterapkan akan dapat mencegah kecurangan (fraud) karena prinsipnya bukan saja mengembangkan kode etik dan prinsip untuk menghindarkan kejahata yang berkaitan dengan hukum, tetapi menyangkut pula tentang keterbukaan, tidak diskriminatif, tanggung jawab yang jelas, dan media kontrol masyarakat. Sejalan dengan pendapat Karyono, Andi Suruji (2007) mengungkapkan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, maka suatu lembaga diharapkan tumbuh dan berkembang secara sehat, terhindar dari segala macam praktik kecurangan, penipuan, penggelapan, baik yang dilakukan oleh pihak dalam maupun pihak luar perusahaan. Untuk menunjang terselenggaranya prinsip tata kelola yang baik diperlukan pula suatu sistem pengendalian internal memadai yang diterapkan dalam suatu instansi. (Rizke Wiliyanti dkk., 2013). Menurut American Institute of Certified Public Accountants-AICPA (Sawyers et al., 2005) pengertian pengendalian internal adalah kontrol internal yang berisi rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinasi dan pengukuran-pengukuran yang diterapkan di perusahaan untuk mengamankan aktiva, memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan manjerial yang telah ditetapkan. Kecurangan (fraud) umumnya dilakukan karena adanya kesempatan dan peluang yang muncul akibat lemahnya pengendalian intern dalam perusahaan. Sistem pengendalian intern yang lemah, membuat orang tidak takut untuk melakukan

Bab I Pendahuluan 4 tindakan yang merugikan perusahaan, karena tindakan yang mereka lakukan tidak terdeteksi oleh siapapun. Sebaliknya, jika semakin baik pengendalian intern dalam perusahaan maka tindakan kecurangan akuntansi akan sulit dilakukan, karena setiap kegiatan yang mereka lakukan telah dibatasi dan dikelola sebatas pada tanggung jawab mereka masing-masing terhadap tugasnya. Sehingga setiap kegiatan akan dikontrol oleh bagian lain, jika terjadi kecurangan, maka pihak lain akan mengetahuinya, sehingga setiap orang yang memiliki niat melakukan kecurangan dapat dicegah (Rizki Zainal, 2013). Seperti menurut Vani Adelin dan Eka Fauzihardani (2013) tindakan kecurangan dapat dipengaruhi oleh adanya sistem pengendalian internal dan monitoring oleh atasan. Pengendalian internal yang efektif mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi. Tidak semua pengendalian di organisasi efektif untuk melawan fraud, mekanisme pengendalian yang dilakukan oleh audit internal dinilai oleh CFEs sebagai pengendalian yang sangat penting. (www.berita.upi.edu, 2011). Sejalan dengan pendapat Ratliff dalam Enny Prayogo (2012) agar pengendalian internal dapat berjalan dengan efektif diperlukan orang atau bagian yang independen untuk melaksanakan pemeriksaan atas berbagai aktivitas internal perusahan. Bagian tersebut dinamakan dengan Auditor Internal. Untuk mengatasi potensi timbulnya kecurangan, audit internal diperlukan keberadaannya di dalam perusahaan. Audit internal menurut IIA (Institute of Internal Auditors) dalam Sawyer et al. (2005) didefinisikan sebagai fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan apakah ada tugas dan tanggung jawab yang diberikan telah dilaksanakan

Bab I Pendahuluan 5 sesuai dengan yang seharusnya. Untuk itu audit internal perlu melakukan pemeriksaan, penilaian dan mencari fakta atau bukti guna memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen untuk ditindak lanjuti temuan auditor, salah satunya adalah kecurangan (fraud). Standar audit internal 1200 menghubungkan keahlian auditor internal dengan fraud, yaitu bahwa auditor internal harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengevaluasi risiko terjadinya kecurangan serta mengevaluasi apa yang telah dilakukan organisasi untuk mengurangi kecurangan (IIA, 2012). Seperti menurut Deddy S Koesmana dkk. (2007) upaya mengurangi terjadinya fraud dalam suatu organisasi yang merupakan tugas dan tanggung jawab auditor internal untuk mendeteksi fraud sedini mungkin sebelum membawa dampak yang lebih buruk dalam suatu organisasi. Pendeteksian fraud dapat dilakukan pada saat menjalankan kegiatan internal auditing dengan cara memfokuskan diri pada area-area yang memiliki risiko tinggi terjadinya fraud seperti transaksi kas, rekonsiliasi bank, proses pengadaan, penjualan, dan lain-lain. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi good corporate goveranance, pengendalian internal dan audit internal berpengaruh terhadap kecurangan. Ketika implementasi good corporate governance, pengendalian internal dan audit internal dijalankan dengan baik dan efektif dalam suatu perusahaan maka dapat menurunkan tingkat kecurangan (fraud) dalam suatu perusahaan. Dengan kata lain implemntasi good corporate governance, pengendalian internal dan audit internal merupakan suatu alat untuk mencegah dan meminimalisir kecurangan (fraud). Penelitian yang dilakukan oleh Gusnardi (2012) dan Rizke Wiliyanti dkk. (2013) juga menunjukan hasil serupa yang mengatakan bahwa efektivitas pengendalian internal dan peran auditor internal serta tata kelola yang baik akan menurunkan tingkat

Bab I Pendahuluan 6 kecurangan dalam suatu instansi. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Zuraidah, et.al (2012) dan Fitriatil Husna (2013) dimana prosedur pengendalian internal dan tata kelola akan menurunkan tingkat kecurangan. Dan penelitian yang dilakukan oleh Lisa Amalia Herman (2013) yang berjudul pengaruh keadilan organisasi dan sistem pengendalian internal terhadap kecurangan menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan sistem pengendalian internal yang efektif akan menurunkan tingkat kecurangan. Atas dasar pemikiran dan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis permasalahan ini jauh lebih dalam, penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Rizke Wiliyanti dkk. (2013) dengan judul pengaruh tata kelola pemerintahan, efektifitas pengendalian internal dan peran aditor internal terhadap tingkat kecurangan dengan hasil menunjukan bahwa variabel pengendalian internal, variabel peran auditor internal dan tata kelola pemerintahan memiliki pengaruh signifikansi negatif terhadap tingkat kecurangan sedangkan variabel tidak memiliki pengaruh terhaap tingkat kecurangan. Penulis ingin menguji kembali apakah dengan teori yang sama, lokasi yang berbeda yaitu di BUMN dan waktu yang berbeda akan memberikan hasil penelitian yang sama. 1.2. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apakah implementasi Good Corporate Governance, pengendalian internal, dan audit internal secara parsial berpengaruh negatif terhadap kecurangan (fraud)? 2. Apakah implementasi Good Corporate Governance, pengendalian internal, dan audit internal secara simultan berpengaruh negatif terhadap kecurangan (fraud)?

Bab I Pendahuluan 7 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data perusahaan yang berhubungan dengan Good Corporate Governance, pengendalian internal, dan audit internal untuk mengurangi tingkat kecurangan sehingga data tersebut akan diolah untuk mendapatkan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk menguji dan menganalisis apakah teradapat pengaruh negatif Good Corporate Governance, pengendalian internal, dan audit internal secara pasrial terhadap kecurangan (fraud). 2. Untuk menguji dan menganalisis apakah teradapat pengaruh negatif Good Corporate Governance, pengendalian internal, dan audit internal secara simultan terhadap kecurangan (fraud). 1.4. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat bagi akademisi Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti lain yang akan membahas permasalahan dan isu tentang fraud serta pentingnya audit internal, pengendalian internal dan Good Corporate Governance untuk menurunkan dan mencegah tingkat fraud (kecurangan) di dalam suatu perusahaan. 2. Manfaat bagi praktisi Bagi praktisi penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan saran mengenai pentingnya pentingnya pelaksanaa audit internal, penerapan pengendalian internal dan Good Corporate Governance untuk menurunkan dan

Bab I Pendahuluan 8 mencegah tingkat kecurangan (fraud) di dalam suatu perusahaan sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kecurangan (fraud) didalam perusahaan.