al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK LUAR KAWIN DALAM PERWALIAN DAN MEWARIS DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

POLA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS DI GUBUK AL-KAUTSAR DESA NGRECO PACITAN)

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN GEDANGAN I KECAMATAN TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN ( TINJAUAN KECERDASAN EMOSIONAL )

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Implementasi Jaminan Pembiayaan Murabahah yang Menggunakan dan Tidak Menggunakan Ikatan Fidusia (Studi Kasus di BMT Amanah Kudus)

IMPLEMENTASI GUSJIGANG DALAM MEMBENTUK JIWA ENTREPRENEUR (STUDI KASUS PADA SANTRI PUTRA DEWASA DI PONDOK TAHFIDH YANBU UL QUR AN KUDUS)

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

MOTIVASI BERZIARAH DALAM PERSPEKTIF TASAWUF STUDI KASUS DI MAKAM SYEKH JA FAR SHADIQ SUNAN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

PERAN PONDOK PESANTREN IBAADURRAHMAN DANUKUSUMAN SURAKARTA DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.

TRADISI KEMANDIRIAN SANTRI (STUDI PERILAKU KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK PUTRI AL-

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

INTEGRASI SISTEM PENDIDIKAN MADRASAH DAN PESANTREN TRADISIONAL (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN AL-ANWAR KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG)

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

OPTIMALISASI PERAN KOMITE MADRASAH DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DI MADRASAH ALIYAH NU RADEN UMAR SA ID COLO DAWE KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Iman kepada Rasul adalah salah satu rukun iman yang ke empat. Oleh

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

STUDI KOMPARASI PANDANGAN SANTRI MUKIM DAN SANTRI KALONG TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Oleh : AHMAD ROZIKIN NIM :

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

APLIKASI GAGASAN FIQH SOSIAL KH SAHAL MAHFUDH DALAM DUNIA PENDIDIKAN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekstrakurikuler seperti yang ada di sekolah-sekolah umum, tapi merupakan salah satu

PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN)

PENGASUHAN ANAK YATIM QS. AL-BAQARAH AYAT 220 DALAM TAFSIR JAMI AL-BAYAN FI TAKWIL AL-QUR AN KARYA AL-THABARI SKRIPSI

iii

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2

BAB I PENDAHULUAN. yang ia miliki, baik secara vertikal (hablumminallah) maupun secara horisontal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KONSEP MAT}LA DALAM KITAB BUGHYAH AL-MUSTARSYIDIN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

Bismilahirohmanirohim Assalamu alaikum Wr. Wb

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk-produk yang unggul, maka mutu

Penutup A. KESIMPULAN. 1. Kesejarahan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

IMPLEMENTASI KAJIAN KITAB TA LIM MUTA`ALLIM DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM SUREN LEDOKOMBO JEMBER TAHUN 2015/2016

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

USAHA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK AKHLAK TERPUJI DI MTs DARUL FALAH BENDILJATI KULON SUMBERGEMPOL

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

PERBEDAAN KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI WONOGIRI ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH SERTIFIKASI

PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-MAIDAH AYAT 8-11

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PRE SERVICE EDUCATION

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak sarana yang telah disediakan agama Islam untuk ummatnya agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berbagai amalan telah diajarkan oleh Nabi kepada para sahabat, dari para sahabat kepada para tabiin, dari para tabiin kepada tabiit tabiin, kemudian sampai kepada para ulama dan guru-guru hingga sampai sekarang. Jika ummat Islam mau menjalankan dengan sungguh-sungguh, niscaya mereka dapat mendekat kepada Tuhannya dengan segala keutamaannya. Amalan-amalan itu bisa berupa bacaan tahlil, puasa, sedekah, tasbih, tahmid shalat-shalat sunnah, shalawat dan lain sebagainya. Diantara amalan yang mengandung banyak keistimewaan dan banyak sekali bentuk dan cara pengamalannya adalah shalawat. Hingga banyak ummat Islam, khususnya di Indonesia ini yang banyak mengamalkan shalawat dengan berbagai maksud dan tujuan khusus yang berbeda-beda. Jika ditilik dari segi kebahasaaan, kata shalawat ( )الصلوات yang berasal dari bahasa Arab, adalah bentuk jamak dari kata tunggal shalat ( الصالة ) yang berarti berdo a atau mendoakan. Membaca shalawat dalam kerangka agama adalah mendo akan Rasulullah SAW mendapatkan tambahan rahmat, kemuliaan, kehormatan dari Allah SWT. Dalam kitab Naīlu al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt Syaikh KH. Ahmad Basyir menerangkan yang menjadi dasar perintah untuk melaksanakan shalawat dijelaskan Allah SWT dalam al-qur an surat Al-Aḥzab ayat 56 yaitu;1 1 Ahmad Basyir, Naīlu Kudus,Kudus1412 H, hlm. 1. al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara 1

2 Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.2 Membaca sahalawat yang ditradisikan masyarakat muslim khususnya di Indonesia banyak bertujuan untuk mengenang kembali perjuangan Rasulullah SAW. Selain itu, dengan bershalawat mereka mengharap mendapatkan syafā at Nabi Muhammad SAW kelak. Adapun macam macam shalawat nabi banyak sekali ragamnya, antara lain : Shalawat Dalāil alkhaīrāt oleh al-syaikh Sulaiman al-jazuli, Diba an oleh Syekh Abdurrahman Ad-Diba i, Barzanji oleh Syekh Al-Barzanji, dan lain-lain. Tetapi di sini penulis akan memfokuskan kepada satu shalawat yakni Dalāil al-khaīrāt. Pemilihan penulis didasarkan pada keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki shalawat ini. Dalāil al-khaīrāt bisa disebut sebuah alat atau media komunikasi antara seorang hamba yang bermunajat dan mengungkapkan cinta kasihnya kepada Nabi SAW. Lewat shalawat Dalāil al-khaīrāt, manusia akan lebih mengenal siapa Rasulnya, lebih dekat, lebih cinta, dan lebih merasa memiliki.3 Dalāil al-khaīrāt adalah sebuah mahakarya yang keberadaanya sudah diterima jutaan umat di penjuru dunia, selain itu kitab tersebaut dapat dijadikan wasilah mengadukan hajat manusia. Dalāil al-khaīrāt menjadi sebuah kitab pembimbing sekaligus pusaka bagi pengamalnya dan menuntun umat untuk menjadi tawakal kepada tuhan-nya. Kitab Dalāil al-khaīrāt adalah kitab modern yang disusun pada tahun 800an oleh as-syaikh Sulaiman al-jazuli. Amalan Dalāil al-khaīrāt banyak modelnya, ada mujiz yang memberi ijazah amalan Dalāil al-khaīrāt tanpa di sertai puasa (hanya wirid), ada wirid disertai puasa hanya beberapa hari, dan 2 Kementerian Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, PT. Sinergi Pustaka Indonesia, Jakarta, 2012, hlm. 602. 3 Mahbub, dkk, Memahami Puasa Dalail Khairat secara Bijak, dalam Majalah Manhaj LPS Fikro Ponpes Darul Falah, Edisi ke II, Maret, 2010, hlm. 14.

3 ada wirid disertai puasa dahr (tahunan) seperti yang telah ada di Jekulo. Tepatnya di Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus ini lah yang menjadi pusat ijazah Dalāil al-khaīrāt yang di sertai puasa dahr dalam pengamalanya. Ditempat lain ijazah amalan Dalāil al-khaīrāt tidak dibarengi puasa dalam pengamalanya, jadi orang yang ingin mengamalkan Dalāil al-khaīrāt disertai puasa pasti merujuknya ke Jekulo Kudus. Inilah yang menjadikan Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus sebagai pusat tempat obyek penelitian. Dalāil al-khaīrāt dengan puasa adalah dua ritual yang berbeda Dalāil al-khaīrāt merupakan rangkaian zikir shalawat, sementara puasa adalah cara tazkiyyah al nafsi (menyucikan jiwa) dan dua konsep ini diintegrasikan dalam praktik puasa Dalāil al-khaīrāt.4 Konsepsi puasa Dalāil al-khaīrāt yang disajikan secara integral antara wirid, shalawat dan puasa dahr itu secara sendirinya menjadi menu ritual yang efektif bagi pengamalnya. Pengamal puasa Dalāil al-khaīrāt menjalani ritual yang memiliki atsar (dampak) yang positif. Lisan dan hatinya berzikir, badannya berpuasa. Dalam kaitan ini penulis telah melaksanakan observasi ditempat yang diteliti. Tepatnya di pondok pesantren Darul Falah desa Jekulo Kauman, Jekulo Kudus. Tidak asing lagi tempat tersebut baik diberbagai kalangan dan diberbagai daerah, dari dalam kota maupun luar kota bahkan luar provinsi. Sebuah pondok yang terkenal akan riyāḍhoh dan tirakatnya. Salah satunya yaitu Dalāil al-khaīrāt selain menjadi wirid tetapi juga dipasani (disertai puasa). Disinilah letak keunikan dan yang menjadi perbedaan antara amalan serta ijazah Dalail al-khairat ditempat-tempat lain. Salah satunya pondok pesantren Al-Fattah didesa Sukaharapan kecamatan Kendawangan kabupaten Ketapang provinsi Kalimantan Barat. Pondok tersebut santrinya juga mendawamkan (melanggengkan) shalawat Dalāil al-khaīrāt tetapi tanpa 4 Uswatun Hasanah, Madrasah Moral dan manajemen Nafsu dalam http://majalahlangitan.com/antara-tirakat-derajat-dan-dalail-al-khairat/ diakses tanggal 05 Februari 2017.

4 disertai puasa dan walaupun hanya santri pilihan yang boleh mengamalkanya.5 Untuk yang disertai puasa apabila akan mengamalkannya harus melewati syarat-syarat tertentu dan wajib meminta ijazah langsung kepada sang mujiz. Mujiznya dahulu di pegang oleh pendiri sekaligus pengasuh yaitu KH. Ahmad Basyir, dan sekarang di lanjutkan oleh generasinya, putra-putra beliau.6 Pondok pesantren Darul Falah adalah pesantren yang berbasis salafi. Pondok salaf adalah media paling kuat untuk mencetak akhlak yang baik, tidak hanya soal keilmuan atau tafaqquh fiddīn. Semua santri sangat dianjurkan untuk mengamalkan Dalāil al-khaīrāt dan amalan-amalan lainnya, walaupun tidak ada undang undang atau peraturan pondok yang membahas mengharuskan puasa, tapi semua itu berjalan dengan kebiasaan, dan menjadi ciri khasnya di pondok Darul Falah Jekulo Kudus. Artinya jika anak-anak santri belum Dalāil al-khaīrāt, maka belum mendapatkan sesuatu yang khas. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis berniat mengadakan penelitian yang akan di bahas yaitu PEMAKNAAN SHALAWAT DALAM QS. AL-AHZAB AYAT 56 (STUDI ANALISIS SHALAWAT SHALAWAT DALAIL KHAIRAT PONDOK PESANTREN DARUL FALAH JEKULO KUDUS). B. Fokus penelitian Berpijak latar belakang di atas, maka ditetapkan obyek yang akan diteliti adalah pondok pesantren Darul Falah Jekulo Kudus sebagai tempat (place), para santri sebagai pelaku (actor), dan proses Salawat Dalāil alkhaīrāt sebagai kegiatan (activity). Sehingga fokus penelitian diarahkan pada: 1. Makna shalawat dalam QS. al-aḥzab ayat 56. 2. Praktik shalawat Dalāil al-khaīrāt di pondok pesantren Darul Falah Jekulo Kudus. 5 Hasil Observasi di Pondok Pesantren Al-Fattah Sukaharapan Kendawangan Ketapang, tanggal 06 Juli 2016. 6 Wawancara langsung dengan salah satu Dewan Pengurus pondok pesantren Darul Falah pada Kamis, 04 Juli 2016, jam 21:00 Selesai.

5 3. Alasan yang menjadikan para santri (pengamal) pondok pesantren Darul Falah jekulo Kudus memegang kuat tradisi shalawat Dalāil al-khaīrāt. C. Rumusan Masalah Mengacu fokus masalah yang ditetapkan di atas, maka rumusan permasalahan yang akan dipecahkan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana makna shalawat dalam QS. al-aḥzab ayat 56? 2. Bagaimana praktik shalawat Dalāil al-khaīrāt di Pondok Pesantren Darul Falah Putra Jekulo Kudus? 3. Apa saja motivasi para santri dalam mempraktikkan shalawat Dalāil alkhaīrāt di pondok pesantren Darul Falah Putra Jekulo Kudus? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui makna sholawat yang terkandung dalam QS. al-aḥzab ayat 56. 2. Untuk mengetahui hakikat dan praktik sholawat Dalāil al-khaīrāt yang dilakukan santri (pengamal) Dalāil al-khaīrāt di pondok pesantren Darul Falah Jekulo Kudus. 3. Untuk mengetahui motivasi para santri dalam mempraktikkan shalawat Dalāil al-khaīrāt di pondok pesantren Darul Falah Jekulo Kudus. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktik. 1. Secara teoritis: a. Secara akademik, penelitian ini diharapkan dapat memberi sebuah kontribusi pemikiran dan ikut memperluas wacana keilmuan

6 khususnya mengenai praktik sholawat Dalāil al-khaīrāt di pondok pesantren Darul Falah Jekulo Kudus. b. Secara sosial, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan sekaligus pertimbangan bagi semua pihak yang membutuhkan pengetahuan mengenai praktik shalawat Dalāil al-khaīrāt. c. Secara kewacanaan ilmu Islam, penelitian ini diharapkan bisa ikut memperkaya khazanah karya tulis ilmiah yang telah ada serta bisa menjadi salah satu acuan untuk penelitian selanjutnya. 2. Secara praktik: a. Untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada jurusan Ushuluddin program studi Ilmu Al-Qur an dan Tafsir Sekolah Tinggi Agma Islam Negeri Kudus. b. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi para pecinta Rasul dan calon pengamal umumnya, terkhusus para santri (pengamal Dalāil al-khaīrāt di pondok pesantren Darul Falah Jekulo Kudus. F. Sistematika Penyusunan Skripsi Untuk memudahkan dalam memahami keseluruhan isi dari skripsi ini, maka sistematika penulisannya akan di susun sebagai berikut : 1. Bagian Depan Skripsi Pada bagian depan skripsi ini meliputi halaman sampul (cover), halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, dan halaman daftar tabel. 2. Bagian Isi Skripsi Bagian isi skripsi terdiri dari beberapa bab yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut.

7 Bab satu brisi pendahuluan. bab ini memuat latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penyusunan skripsi. Bab dua berisi landasan teori, berisi teori tentang konseptualisasi makna shalawat dalam QS. Al-Aḥzab ayat 56 pada pembacaan shalawat Dalāil al-khaīrāt, dan Konsep Shalawat Dalam QS. Al-Aḥzab Ayat 56, meliputi; Pertama, shalawat, didalamnya terdiri dari pengertian shalawat, macam-macam shalawat, hukum membaca shalawat, fungsi shalawat, dan adab membaca shalawat. Kedua, tafsir QS. Al-Aḥzab ayat 56. Ketiga, Dalāil al-khaīrāt, meliputi; pengertian Dalāil al-khaīrāt, sejarah mualiaf Dalāil al-khaīrāt Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman al-jazuli, kaifiyah pembacaan, contoh shalawat Dalāil al-khaīrāt, dan sanad ijazah Dalāil al-khaīrāt. Kemudian dilengkapi dengan kajian penelitian terdahulu dan kerangka berfikir. Bab tiga berisi metode penelitian yang mencakup; jenis dan pendekatan peenelitian, sumber data penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, fenomene yang diteliti, instrumen penelitian,teknik memilih informan, dan uji keabsahan data. Bab empat berisi analisis tentang pembacaan shalawat Dalāil alkhaīrāt di Pondok Pesantren Darul Falah sebagai implementasi pemaknaan QS. Al-Aḥzab ayat 56. Bab ini memuat: Pertama, Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus didalamnya terdiri; letak geografis kemudisn pondok pesantren Darul Falah dari masa kemasa, tujuan, visi dan misi, struktur organisani, keadaan Kyai (Pengasuh), keadaan satri, jadwal kegiatan, yang terakhir sarana dan prasarana. Kedua, Praktik Pembacaan Shalawat Dalāil al-khaīrāt di Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus. Ketiga, Motivasi Para Santri (Pengamal) Dalāil alkhaīrāt. Bab lima berisi penutup yang memuat kesimpulan, saran dan Penutup.

8 3. Bagian Akhir Pada bagian ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat pendidikan penulis.