dokumen-dokumen yang mirip



















S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N P A G E R W O J O 2012

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S E N D A N G 2012


tulungagungkab.bps.go.id

tulungagungkab.bps.go.id



S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N K E D U N G W A R U

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013


STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S U M B E R G E M P O L

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N G O N D A N G 2012



Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA


Katalog BPS :

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015

NO KATALOG :

KATALOG BPS:

pelalawankab.bps.go.id



BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

tulungagungkab.bps.go.id

Katalog : pareparekota.bps.go.id

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO



STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

tulungagungkab.bps.go.id

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S U M B E R G E M P O L 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BANTARAN 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015

pelalawankab.bps.go.id

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

tulungagungkab.bps.go.id

tulungagungkab.bps.go.id

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINAKAL 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN



Statistik Daerah. Kecamatan Panca Jaya

Statistik Daerah Kabupaten Bintan



Katalog :


STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA

Statistik Daerah Kabupaten Bintan


Statistik Daerah Kecamatan Waru 2015


Katalog BPS :


Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Katalog BPS:

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TOMMO 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU

Katalog BPS

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUWANGI


STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

Kecamatan Selat Nasik



GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

Katalog:

Transkripsi:

KATALOG BPS : 1101002.3502010 Batu Akik Ngrayun Ngrayun BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PONOROGO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN NGRAYUN 2015 No. Publikasi : 35020.1525 Katalog BPS : 1101002.3502010 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Penyunting Gambar Kulit Diterbitkan oleh : 17,6 cm x 25 cm : iii + 13 halaman : Ardian Susanto Mitra Koordinator Statistik Kecamatan Ngrayun : Seksi Neraca Wilayah & Analisis Statistik : Seksi Neraca Wilayah & Analisis Statistik : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-nya sehingga publikasi Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 dapat diterbitkan. Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan Ngrayun yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Ngrayun. Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang telah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Ngrayun dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Ngrayun, Oktober 2015 Mitra Koordinator Statistik Kecamatan Ngrayun, Ardian Susanto Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 ii

Daftar Isi Katalog... Kata Pengantar... Daftar Isi... 1. Geografi 1 2. Pemerintahan 2 3. Penduduk 3 4. Pendidikan 6 5. Kesehatan 7 6. Perumahan 8 7. Pertanian 9 8. Industri dan Jasa 10 9. Perdagangan 11 10. Transportasi & Komunikasi 12 11. Keuangan 13 i ii iii iii Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015

GEOGRAFI Kecamatan Ngrayun yang mempunyai luas wilayah 184,76 km² merupakan kecamatan yang terletak di ujung selatan Kabupaten Ponorogo. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Trenggalek di bagian timur dan selatan, sementara di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Bungkal dan di sebelah barat dengan Kecamatan Slahung. Meskipun luas wilayahnya cukup besar namun sebagian besar (50,75 persen) merupakan daerah hutan negara. Dilihat menurut topografinya, Kecamatan Ngrayun berada pada daerah dataran tinggi dengan ketinggian kurang lebih 700 meter di atas permukaan laut. Di kecamatan yang berhawa sejuk ini tercatat memiliki jumlah hari hujan mencapai 139 hari pada tahun 2014. Jumlah curah hujan terbesar terjadi pada bulan Januari yang mencapai 403 mm. Desa terluas adalah Desa Baosan Kidul yang mempunyai luas wilayah mencapai 25,62 km 2 atau 13,87 persen dari total wilayah Kecamatan Ngrayun. Sedangkan wilayah terkecil adalah Desa Binade dengan total luas wilayah 7,23 km 2 atau 3,91 persen dari keseluruhan wilayah Kecamatan Ngrayun. PETA KECAMATAN NGRAYUN Gedangan Cepoko Selur Temon Ngrayun Baosan Lor Binade Mrayan Sendang Wonodadi Baosan Kidul Luas Wilayah Per Desa Di Kecamatan Ngrayun (Km 2 ) Pusat pemerintahan tingkat kecamatan berada di Desa Ngrayun yang berjarak sekitar 30 km dari ibukota kabupaten. Desa yang letaknya paling jauh adalah Desa Wonodadi dengan jarak 17,6 km dari ibukota kecamatan. 7,23 7,56 9,04 12,18 15,45 15,80 19,44 Sumber : Kantor Kecamatan Ngrayun 23,11 25,20 24,14 25,62 Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 1

PEMERINTAHAN 11 Desa 97,54% Pembagian Wilayah Administratif Kecamatan Ngrayun 40 Dusun 98,77% 145 Rukun Warga Perangkat Desa Di Lingkungan Kecamatan Ngrayun Tahun 2014 462 Rukun Tetangga 89,85% Unit pemerintahan daerah di bawah kabupaten secara langsung adalah kecamatan. Sedangkan kecamatan terbagi habis ke dalam desa/ kelurahan. Kecamatan Ngrayun terbagi menjadi 11 desa, 40 dusun, 145 Rukun Warga (RW) dan 462 Rukun Tetangga (RT). Sumber daya manusia di tingkat desa yang merupakan ujung tombak pelayanan, memegang peranan penting dalam mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan perangkat desa diharapkan semakin baik pula pelayanan yang akan diberikan. Jumlah total perangkat di 11 desa sebanyak 325 orang yang terdiri dari 11 Kepala Desa, 11 sekretaris desa, 51 Kaur, 40 Kasun, 66 staf desa, 40 Jogoboyo, 30 Jogowaluyo, 33 Modin dan 43 Kabayan. Dari keseluruhan perangkat hanya 1,23 persen yang telah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu mereka yang menjabat sebagai sekretaris desa di Desa Baosan Kidul, Desa Sendang, Desa Selur dan Desa Cepoko. 5,85% 2,46% 4,31% 1,23% Pria Wanita PNS Non PNS SLTP SLTA >= S1 Bila dilihat berdasar tingkat pendidikannya, ternyata sebagian besar perangkat desa (89,85 persen) telah berpendidikan SLTA sederajat dan sudah tidak ada lagi perangkat desa yang berpendidikan SD sederajat. Sumber : Kantor Kecamatan Ngrayun 2 Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015

Baosan Kidul Wonodadi Sendang Mrayan Binade Baosan Lor Ngray un Temon Selur Cepoko Gedangan PENDUDUK Jumlah Penduduk Kecamatan Ngrayun Tahun 2014 Desa Laki-Laki Perempuan Jumlah 001. Baosan Kidul 3.494 3.513 7.007 Menurut hasil Registrasi Penduduk Tahun 2014 jumlah penduduk Kecamatan Ngrayun berjumlah 63.579 jiwa yang terdiri dari 31.965 laki-laki dan 31.614 perempuan. 002. Wonodadi 2.286 2.283 4.569 003. Sendang 1.927 1.869 3.796 004. Mrayan 3.666 3.636 7.302 005. Binade 1.460 1.463 2.923 006. Baosan Lor 4.032 3.983 8.015 007. Ngrayun 3.897 3.968 7.865 008. Temon 1.878 1.749 3.627 009. Selur 3.572 3.494 7.066 010. Cepoko 3.274 3.238 6.512 011. Gedangan 2.479 2.418 4.897 273 TOTAL 31.965 31.614 63.579 Kepadatan Penduduk Per Desa/Kelurahan Tahun 2014 505 502 457 404 405 303 318 282 230 402 344 Sex Ratio atau perbandingan jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan di Kecamatan Ngrayun adalah 101,11, yang berarti secara rata-rata pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 101 penduduk laki-laki. Di antara 11 desa yang ada, Desa Baosan Lor mempunyai penduduk yang terbanyak yaitu 8.015 jiwa atau sebesar 12,61 persen, sedang Desa Binade mempunyai jumlah penduduk paling sedikit yaitu 2.923 jiwa atau sebesar 4,60 persen dari total penduduk Kecamatan Ngrayun. Kepadatan penduduk Kecamatan Ngrayun pada tahun 2014 tercatat 344 jiwa/km 2. Desa Wonodadi mempunyai kepadatan tertinggi yaitu 505 jiwa/km 2, sedangkan Desa Temon merupakan desa yang paling jarang penduduknya yaitu 230 jiwa/km 2. Kepadatan Kecamatan Sumber : Hasil Registrasi Penduduk 2014 Jumlah kepala keluarga yang tercatat pada Registrasi Penduduk 2014 di Kecamatan Ngrayun sebanyak 18.023 kepala keluarga. Dengan demikian secara rata-rata setiap keluarga terdiri dari 3 orang anggota keluarga dengan mayoritas mata pencaharian penduduk di sektor pertanian. Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 3

Menurut komposisinya, mayoritas penduduk Kecamatan Ngrayun berada pada usia produktif (15-64 tahun) yang mencapai 69,31 persen. Sementara persentase penduduk usia muda (0-14 tahun) dan penduduk usia tua (65 tahun ke atas) masing-masing 21,26 persen dan 9,43 persen. Penduduk lanjut usia didominasi oleh penduduk perempuan. Angka rasio ketergantungan di Kecamatan Ngrayun mencapai 44,29 yang berarti bahwa dari setiap 100 penduduk yang produktif harus menanggung sekitar 44 penduduk yang tidak produktif. Program KB merupakan salah satu cara mengatur pertumbuhan penduduk. Persentase peserta KB aktif terhadap total pasangan usia subur mengalami penurunan dari 75,31 persen pada tahun 2013 menjadi 74,15 persen pada tahun 2014. Sesuai dengan kondisi geografisnya, mata pencaharian sebagian besar penduduk Kecamatan Ngrayun adalah di sektor pertanian yang mencapai 90,88 persen. Persentase Peserta KB Aktif Terhadap Pasangan Usia Subur 75,31% Piramida Penduduk Kecamatan Ngrayun Tahun 2014 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 3.000 2.000 1.000 0 1.000 2.000 3.000 Sumber : Hasil Registrasi Penduduk 2014 Persentase Penduduk Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014 75 + Pertanian 90,88% Perempuan Laki-laki 74,15% Lainny a 2,63% Angkutan 0,16% 2013 2014 Perdagang an 3,60% Bangunan 1,38% Industri 1,35% Sumber : PLKB Kecamatan Ngrayun Sumber : Kantor Camat Ngrayun 4 Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015

Rumah Tangga Sasaran Program Penanggulangan Kemiskinan di Kecamatan Ngrayun Tahun 2014 Desa Raskin Jamkes -mas PKH BLSM 001. Baosan Kidul 1.402 1.377 425 1.143 002. Wonodadi 798 789 282 658 003. Sendang 821 767 228 631 004. Mrayan 1.126 1.099 335 906 005. Binade 755 667 63 536 006. Baosan Lor 1.293 1.223 219 1.002 007. Ngrayun 994 939 193 772 008. Temon 584 675 159 478 009. Selur 1.394 1.296 335 1.066 010. Cepoko 1.061 1.017 228 839 011. Gedangan 992 972 298 803 TOTAL 11.220 10.821 2.765 8.834 Sumber : Kantor Camat Ngrayun Persentase Rumah Tangga Sasaran (RTS) Hasil PPLS Tahun 2011 Menurut Kategori Sangat Miskin 36,98% Rentan Miskin 16,39% Sumber : BPS Kabupaten Ponorogo Miskin 32,62% Hampir Miskin 14,01% Dalam rangka pengentasan kemiskinan, pemerintah memberikan berbagai fasilitas berupa Program Penanggulangan Kemiskinan, dimana rumah tangga sasarannya adalah masyarakat yang masuk dalam kategori mendekati miskin, miskin dan sangat miskin. Pada tahun 2014, jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Raskin adalah 11.220 rumahtangg (79,81 persen), jumlah RTS Jamkesmas 10.821 rumahtangga (76,97 persen), RTS PKH 2.765 rumahtangga (19,67 persen) dan jumlah RTS BLSM adalah 8.834 rumahtangga (62,84 persen) dari jumlah rumahtangga se-kecamatan Ngrayun (14.059 rumahtangga). Hasil pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang dilaksanakan pada tahun 2011 mencatat total Rumah Tangga Sasaran (RTS) sebanyak 11.220 rumahtangga. RTS terbanyak berada di wilayah Desa Baosan Kidul (1.402 rumahtangga), sementara yang paling sedikit adalah Desa Temon (584 rumahtangga). Dari keseluruhan RTS tersebut, sebagian besar (36,98 persen) termasuk kategori sangat miskin. Sementara yang termasuk kategori miskin sebanyak 32,62 persen, kategori hampir miskin 14,01 persen dan kategori rentan miskin sebesar 16,39 persen. Berbagai upaya peningkatan taraf hidup masyarakat harus terus dilakukan agar mereka yang hampir miskin dan rentan miskin tidak menjadi miskin, serta jumlah rumahtangga yang miskin dan sangat miskin dapat berkurang. Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 5

PENDIDIKAN Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Ngrayun Tahun 2014 Tingkat Pendidikan TK sederajat SD sederajat SLTP sederajat SLTA sederajat Jumlah Sekolah Jumlah Kelas Sumber : Data Registrasi Penduduk 2014 Jumlah Guru Jumlah Murid 35 43 94 788 49 304 254 4.731 11 60 184 2.209 3 15 61 628 Sumber : Sekolah di Lingkungan Kecamatan Ngrayun 28,28% Belum/ Tidak Sekolah Persentase Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun 2014 24,48% Belum/ Tidak Tamat SD 30,98% Tamat SD 11,16% Tamat SLTP 3,09% Tamat SLTA 2,01% Tamat PT Sumber daya manusia dari suatu bangsa merupakan faktor paling menentukan karakter dan kecepatan pembangunan sosial dan ekonomi (Todaro, 1997). Salah satu usaha untuk membangun sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Ketersediaan sarana maupun prasarana pendidikan baik berupa fisik maupun non fisik yang memadai merupakan upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Pada tahun 2014, sarana pendidikan setingkat Taman Kanak-Kanak yang tersedia sebanyak 35 sekolah, dengan murid sejumlah 788 anak dan guru sebanyak 94 orang. Di tingkat SD tersedia 49 sekolah dengan murid sejumlah 4.731 siswa dan guru sebanyak 254 orang. Di tingkat SLTP tersedia sarana pendidikan sebanyak 11 sekolah, 2.209 siswa dan 184 guru. Sedangkan pada tingkat SLTA, sarana pendidikan yang tersedia sebanyak 3 sekolah yang menampung 628 siswa dan tenaga pengajar 61 guru. Berdasarkan tingkat pendidikannya, sebagian besar penduduk di Kecamatan Ngrayun hanya menamatkan pendidikan sampai tingkat SD, sedangkan persentase mereka yang belum/tidak sekolah dan belum/tidak tamat SD masih cukup tinggi yaitu mencapai 52,76 persen. Namun angka tersebut sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 52,89 persen. 6 Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015

KESEHATAN Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, mutlak diperlukan sarana kesehatan maupun tenaga medis yang memadai. Pada tahun 2014, jumlah Puskesmas yang juga melayani rawat inap sebanyak sebanyak 1 unit terletak di Desa Ngrayun. Dalam operasionalnya dibantu Puskesmas Pembantu sebanyak 5 unit yang terletak di Desa Baosan Kidul, Desa Wonodadi, Desa Mrayan, Desa Temon dan Desa Gedangan. Sementara Posyandu tersebar di setiap desa dengan jumlah total se-kecamatan Ngrayun mencapai 55 unit. Sarana kesehatan tidak akan operasional tanpa didukung oleh tenaga medis yang memadai. Jumlah dokter yang berdomisili di Kecamatan Ngrayun sebanyak 2 orang dokter umum dan 1 orang dokter gigi. Sementara tenaga bidan yang ada 10 orang (berkurang 1 orang dibanding tahun 2013) dan tenaga medis lainnya yang terdiri dari mantri dan perawat kesehatan 12 orang. Konsentrasi tenaga medis berada di Desa Ngrayun dengan jumlah 9 orang. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Ngrayun Tahun 2014 Jenis Fasilitas Kesehatan Sumber : Puskesmas Kecamatan Ngrayun Sumber : Puskesmas Kecamatan Ngrayun Unit Rumah Sakit - Rumah Bersalin - Poliklinik/Balai Pengobatan 1 Puskesmas 1 Puskesmas Pembantu 5 Polindes/Poskesdes 11 Posyandu 55 Dokter Praktek Swasta 1 Bidan Praktek Swasta 11 Apotik/Toko Obat - Jumlah Tenaga Medis Yang Berdomisili di Kecamatan Ngrayun tahun 2014 2 Dokter Umum 1 10 12 Dokter Gigi Bidan Lainnya Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 7

PERUMAHAN 79,98% Persentase Rumah Menurut Kondisi Bangunan dan Jenis Lantai Tahun 2014 Kondisi perumahan dengan segala fasilitas serta lingkungannya dapat menjadi gambaran kondisi sosial ekonomi serta kesehatan suatu masyarakat. Permanen 20,02% Dinding Bambu Sumber : Kantor Camat Ngrayun Keramik/ Tegel/ Semen Pada tahun 2014 seluruh rumah di Kecamatan Ngrayun menggunakan air bukan ledeng untuk minum/memasak/ keperluan sehari-hari 49,92% 50,08% Tanah Persentase Rumah Menurut Sumber Penerangan Tahun 2014 Sebagian besar rumah di Kecamatan Ngrayun yaitu 79,98 persen merupakan rumah permanen/berdinding tembok. Namun demikian ternyata rumah yang berdinding bambu persentasenya masih cukup tinggi yaitu 20,02 persen. Dari keseluruhan desa yang ada, Desa Cepoko merupakan desa yang paling besar persentase rumah berdinding bambunya, yaitu sebesar 39,15 persen. Sementara bila dirinci menurut jenis lantainya, persentase rumah yang masih berlantai tanah masih tinggi yaitu 50,08 persen. Meskipun demikian angka ini menurun dibanding tahun 2013 yang mencapai 54,53 persen. Akses air bersih terutama sebagai sumber air minum merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Pada tahun 2014, seluruh penduduk di Kecamatan Ngrayun menggunakan air bukan ledeng seperti mata air dan sumur terlindung untuk memasak, mandi dan keperluan sehari-hari. 82,25% 0,18% Lainnya 17,58% Listrik tanpa KWH Meter Sumber : Kantor Camat Ngrayun Listrik dengan KWH Meter Ditinjau menurut fasilitas penerangan rumah, 82,25 persen rumah di Kecamatan Ngrayun di tahun 2014 telah menggunakan listrik dengan KWH Meter (meningkat 3,36 persen poin dibanding tahun sebelumnya). Namun 0,18 persen rumah masih menggunakan penerangan berupa pelita/sentir/lampu minyak/petromak. 8 Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015

PERTANIAN Sesuai dengan mata pencaharian utama penduduk, Kecamatan Ngrayun merupakan daerah yang cukup potensial di sektor pertanian. Pada tahun 2014 wilayah ini yang mempunyai luas lahan pertanian 8.006 hektar, terdiri dari lahan sawah seluas 1.317 hektar dan lahan bukan sawah seluas 6,689 hektar. Sebagian besar lahan sawah yang ada yaitu 43,35 persen masih belum memiliki jaringan irigasi. Komoditi tanaman padi palawija yang menjadi andalan Kecamatan Ngrayun adalah ubi kayu, padi dan jagung dengan total produksi tahun 2014 masing-masing 97.605,9 ton ubi kayu, 15.742,1 ton padi dan 3.785 ton jagung. Sebagian besar produksi ubi kayu ini digunakan sebagai bahan baku industri tepung tapioka. Sementara produk potensial dari subsektor tanaman hortikultura dan perkebunan adalah pisang, kelapa, jahe dan kunyit. Keempat jenis komoditi tersebut selama tahun 2014 mengalami peningkatan produksi yang cukup signifikan dibanding tahun 2013. Produksi Tanaman Padi & Palawija 2013-2014 (kwintal) 157.421 154.165 61.170 37.850 976.059 720.081 Padi Jagung Ubi Kayu 130.407 95.338 2013 2014 Produksi Tanaman Hortikultura & Perkebunan Tahun 2013-2014 (kwintal) 6.427 5.286 100.019 88.500 11.491 Pisang Kelapa Jahe Kunyit 2013 2014 13.606 Untuk subsektor peternakan, ternak yang paling banyak dipelihara adalah kambing, ayam kampung dan sapi potong. Jumlah populasi ternak kambing, ayam kampung dan sapi tahun 2014 menurun dibanding tahun sebelumnya. Meningkatnya harga jual hewan ternak membuat peternak memilih untuk menjual ternaknya sehingga berpengaruh terhadap penurunan populasi. Populasi Ternak Tahun 2013-2014 (ekor) 9.3558.788 6.818 4.7094.775 4.731 Sapi Kambing Ayam Kampung 2013 2014 Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 9

INDUSTRI & JASA Kecamatan Ngrayun memiliki potensi industri kecil yang layak untuk dikembangkan. Industri yang ada di Kecamatan Ngrayun tumbuh sejalan dengan bahan baku yang banyak dihasilkan yaitu komoditi pertanian. Ada berbagai jenis industri kecil yang terdapat di kecamatan ini, namun yang utama adalah industri tempe. Jumlah unit usaha industri yang ada pada tahun 2014 sebanyak 485 usaha (meningkat 12,01 persen dibanding tahun sebelumnya) dimana 29,07 persennya adalah industri tempe. Selain industri tempe juga terdapat industri anyam-anyaman dan makanan yang seluruhnya merupakan industri rumah tangga. Dan meskipun skalanya hanya industri rumah tangga namun hasil yang diperoleh setidaknya bisa menunjang ekonomi penduduk. Usaha jasa yang cukup banyak ditemui adalah jasa reparasi sepeda motor dan tambal ban yaitu sebanyak 44 unit usaha reparasi sepeda motor (bertambah 1 unit dibanding tahun 2013) dan 53 unit usaha tambal ban. Usaha jasa ini berkembang seiring dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang dimiliki oleh masyarakat. Di Kecamatan Ngrayun juga terdapat usaha jasa kesehatan. Yang dominan adalah usaha jasa pijat bayi dengan jumlah usaha sebanyak 31 unit usaha. Jumlah Usaha Sektor Industri dan Jasa di Kecamatan Ngrayun Tahun 2013-2014 Jenis Usaha 2013 2014 Anyaman Tikar Mendong 3 3 Anyaman Tikar Pandan 1 1 Grabah 3 3 Batu Merah 4 4 Pande Besi 23 28 Pertukangan Kayu 86 86 Penjahit 23 23 T e m p e 128 141 T a p e 18 18 Es Lilin 2 2 Makanan Ringan 18 23 Gula Merah 4 5 Percetakan 1 1 Las 8 8 B e s e k 2 4 K u k u s a n - 1 T a m p a h 2 2 T e n o n g 2 2 K r a n j i 2 2 R e n g g i n a n g 2 6 Tegel/ Beton 4 4 Kerajinan Bambu 1 1 Sablon 1 1 Selep Padi 52 70 Rinjing 43 46 Reparasi Radio/ Tape/ TV 5 5 Reparasi Sepeda Motor 43 44 Reparasi Mobil 1 1 Reparasi Jam 10 10 Salon Kecantikan 5 5 Tukang Cukur 2 2 Tukang Payung 1 1 Tukang Pijat/ Urut 9 18 Dukun Pijat Dewasa 8 9 Dukun Pijat Bayi 31 31 Foto Copy 6 6 Tukang Sumur 2 2 Tambal Ban 70 53 Lainnya 11 11 Sumber : Kantor Camat Ngrayun 10 Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015

Baosan Kidul Wonodadi Sendang Mrayan Binade Baosan Lor Ngrayun Temon Selur Cepoko Gedangan PERDAGANGAN 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Jumlah Sarana Perdagangan Jenis Usaha 2013 2014 Pasar 11 11 Pasar Hewan 1 1 Pedagang Padi/ Palawija 32 38 Toko 73 99 Pracangan 173 231 Depot/ Rumah Makan 25 25 Warung 97 101 Jumlah Usaha Perdagangan menurut Desa Sumber : Kantor Camat Ngrayun Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang penting. Selain berguna membuka lapangan pekerjaan juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Di Kecamatan Ngrayun usaha perdagangan didominasi oleh usaha pracangan yang diusahakan rumah tangga. Selama tahun 2014 jumlah sarana perdagangan menunjukkan peningkatan sebesar 22,82 persen, utamanya pada usaha perdagangan toko (meningkat 35,62 persen) dan pracangan (meningkat 33,53 persen). Jumlah pasar umum pada tahun 2014 sebanyak 11 unit. Dari seluruh pasar umum yang ada yang terbesar adalah yang terletak di Desa Baosan Kidul (1 unit) dan Desa Baosan Lor (1 unit). Keberadaan toko dan pracangan menyebar di setiap desa. Keberadaan toko yang dominan terdapat di Desa Ngrayun sebanyak 29 unit dan Desa Baosan Lor sebanyak 18 unit. Demikian pula dengan jumlah pracangan yang terbanyak berada di Desa Ngrayun (46 unit) dan Desa Baosan Lor (38 unit). Keberadaan depot/rumah makan dan warung terbanyak berada di Desa Baosan Lor yaitu masing-masing sebanyak 12 unit depot/rumah makan dan 19 unit warung (bertambah 1 unit dibanding tahun 2013). Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 11

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Banyaknya Sarana Transportasi Jenis Kendaraan 2013 2014 Bus Mini 4 4 Dalam kehidupan masyarakat tersedianya pelayanan transportasi merupakan salah satu penunjang dalam melaksanakan aktifitas harian. Untuk itu tentunya sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas transportasi untuk memenuhi kebutuhan setempat. Dengan wilayah yang sebagian besar adalah pegunungan, kondisi jalan di Kecamatan Ngrayun kebanyakan mendaki, sempit dan berkelok-kelok. Angkutan umum yang melewati daerah ini adalah jenis mini bus dengan 4 rute yaitu Ponorogo - Njajar (Trenggalek) - Wonodadi, Ponorogo Selur - Njajar (Trenggalek), Ponorogo - Banu Baosan Kidul dan Ponorogo Mrayan Wonokarto (Pacitan). Angkodes - - Truk 36 44 Pick-Up 43 59 Station Wagon - - Sedan, Jeep dan Lainnya 62 81 Jumlah Sarana Komunikasi Tahun 2014 Desa/ Kelurahan BTS Warnet Telepon Rumah 001. Baosan Kidul - - - 002. Wonodadi - - - 003. Sendang - - - 004. Mrayan - - - 005. Binade - - - Sementara untuk kegiatan sehari-hari penduduk lebih banyak menggunakan sepeda motor yang dirasa lebih sesuai dengan kondisi jalan yang ada. Saat ini belum semua desa di Kecamatan Ngrayun terjangkau oleh jaringan handphone yang berasal dari 3 Base Transceiver Station (BTS). Jaringan telepon rumah mencakup 63 pelanggan dan jumlah warnet sebanyak 1 unit (berkurang 1 unit dibanding tahun 2013). 006. Baosan Lor 1 1 28 007. Ngrayun 1-31 008. Temon 1-4 009. Selur - - - 010. Cepoko - - - 011. Gedangan - - - Kec. Ngrayun 3 1 63 Sumber : Kantor Camat Ngrayun 12 Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015

Baosan Kidul Wonodadi Sendang Mrayan Binade Baosan Lor Ngrayun Temon Selur Cepoko Gedangan Baosan Kidul Wono dadi Sendang Mrayan Binade Baosan Lor Ngrayun Temon Selur Cepoko Gedangan KEUANGAN 100 1.200 1.000 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 800 600 400 200 0 Anggaran Pendapatan Desa Tahun 2014 (Juta Rupiah) Jumlah Pemasukan PBB Per Desa/Kelurahan Tahun 2014 ( Juta Rupiah ) Banyaknya Lembaga Keuangan Tahun 2014 Bank 1 Pengelolaan keuangan desa adalah unsur penting bagi desa karena mempunyai tujuan mensejahterakan rakyat dengan memaksimalkan pencarian sumber pendapatan sebagai modal atau dana di dalam perencanaan anggaran pendapatan dan belanja desa. Selama tahun 2014 total anggaran pendapatan seluruh desa yang ada sebesar 5,12 milyar rupiah yang digunakan untuk belanja langsung sebesar 44,42 persen dan belanja tidak langsung sebesar 55,58 persen. Kompisisi pendapatan terbesar berasal dari bantuan keuangan provinsi, kab, desa lain yang mencapai 65,13 persen. Sementara Pendapatan Asli Desa (PAD) hanya berkontribusi sebesar 18,77 persen. Sebagai salah satu sumber pendapatan desa, pajak berfungsi untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Jumlah pemasukan pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Ngrayun pada tahun 2014 mencapai 611,87 juta rupiah dengan kontribusi terbesar berasal dari Desa Ngrayun yaitu 99,11 juta rupiah. Sementara desa dengan kontribusi terkecil adalah Desa Temon dengan nilai pemasukan sebesar 30,32 juta rupiah. Koperasi 5 Badan Kredit Desa 11 Lembaga Keuangan Lainnya - Sumber : Kantor Camat Ngrayun Lembaga keuangan yang beroperasi di Kecamatan Ngrayun meliputi 1 bank umum, 5 koperasi dan 11 Badan Kredit Desa (BKD). Statistik Daerah Kecamatan Ngrayun 2015 13

D A T A MENCERDASKAN BANGSA Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo Jl. Letjend. Suprapto No. 14 Ponorogo Telp/Fax : 0352-481026 E-mail : bps3502@mailhost.bps.go.id