BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

STADION AKUATIK DI SEMARANG

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V LANDASAN PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 5.1.Program Dasar Perencanaan Program Ruang a. Kelompok Kegiatan Pertandingan

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB VI KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK. Tabel 5.1 Progam Ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BUDAYA CIREBON. Tabel 7.1 Total Kebutuhan Luas Bangunan Taman Budaya Cirebon

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA BOLA VOLI DI SEMARANG

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AQUATIC CENTER

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN BERKONSEP CITYWALK DI KOTA BOGOR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

Transkripsi:

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Galeri Lukisan di Semarang ini bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan galeri lukisan dengan kelengkapan fasilitas-fasilitas yang mampu mewadahi yang berhubungan dengan seni lukis yang dilakukan di dalamnya, baik kegiatan utama berupa pameran maupun pendukung seperti layanan edukasi dan workshop. Dengan adanya kelengkapan fasilitas yang lengkap dan berkualitas pada Galeri Lukisan ini diharapkan Galeri ini mampu menjadi tempat wisata sekaligus tempat pengembangan seni warga kota Semarang dan wisatawan. 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang a. Aktivitas Utama Tabel 6.1 Program Ruang Aktivitas Utama Aktivitas Utama Hall /Lobby 1 unit 90 orang, 1 resepsionis Ruang Pamer 1 unit 120 karya 1435,2 296 orang Workshop Seni I 1 unit 5 seniman dan alat 25 Workshop Seni II 1 unit 16 orang dan alat melukis Workshop Seni III 1 unit 16 orang dan alat melukis Ruang Serbaguna 1 unit 237 orang, 1 ruang kontrol 75 80 80 302,9 Open Theater 1 unit 237 orang 284,4 Jumlah 2.282,5 Sirkulasi 40% 913 Total 3.195,5 Dibulatkan 3.200 b. Aktivitas Penunjang Tabel 6.2 Program Ruang Aktivitas Penunjang Aktivitas Penunjang Perpustakaan 1 unit 60 orang, 2 pustakawan, 42,6 Irvana Mutiara Dewi - 21020111130079 72

5 rak buku, 1 komputer katalog, meja dan kursi baca Cafe 1 unit 60 orang, meja dan kursi makan, dapur, gudang bahan Toko Cinderamata 1 unit 6 rak display, 1 kasir, 60 orang 180,1 Lavatory Pria 1 unit 2 wastafel, 2 urinoir, 2 wc 8,7 Lavatory Wanita 1 unit 2 wastafel, 2 wc 6,3 78 Musholla Pengunjung 1 unit 15 orang 22,5 Tempat wudlu 1 unit 2 wudlu wanita, 2 wudlu pria Jumlah 339,2 Sirkulasi 40% 135,68 Total 474,88 Dibulatkan 475 4 c. Aktivitas Pengelola Tabel 6.3 Program Ruang Aktivitas Pengelola Aktivitas Pengelola Ruang 1 unit 10 orang 11,06 tamu/lobby Ruang Pimpinan 1 unit 1 pimpinan, 2 tamu 9 Ruang Sekretaris 1 unit 1 sekretaris, 2 tamu 9 Ruang Administrasi Ruang Humas dan Publikasi Ruang Pameran dan Edukasi 1 unit 1 kepala bagian, 1 staff administrasi, 1 staff keuangan, 1 asisten keuangan 1 unit 1 kepala bagian, 2 staff 12 1 unit 1 kepala bagian, 4 staff 20 Ruang Rapat 1 unit 20 orang 40 Ruang Kuratorial 1 unit 1 kepala bagian, 2 staff 12 16 Irvana Mutiara Dewi - 21020111130079 73

Ruang Loker Karyawan 1 unit 2 teknisi, 1 resepsionis, 3 petugas kebersihan Pantry 1 unit 1 unit 7,2 Mushola pengelola dan Tempat wudlu 1 unit 10 orang 19 Lavatory pria 1 unit 2 buah 8,7 Lavatory wanita 1 unit 2 buah 6,3 Pengelola Cafe 9 Ruang Manajer Cafe Ruang Karyawan Cafe 1 unit 1 manajer, 2 tamu 9 1 unit 7 orang, Loker barang 8 Jumlah 196,26 Srikulasi 30% 58,88 Total 255,14 Dibulatkan 256 d. Aktivitas Pelayanan / Servis Tabel 6.4 Program Ruang Aktivitas Servis Kelompok Ruang Kegiatan Servis Ruang Teknis 1 unit 176 Ruang Transit Lukisan 1 unit 120 karya seni 240 Jumlah 416 Sirkulasi 30% 124,8 Total 540,8 Dibulatkan 541 e. Aktivitas Parkir Tabel 6.5 Program Besaran Area Parkir Kelompok Ruang Kegiatan Parkir Parkir pengunjung Bus 1 48 Irvana Mutiara Dewi - 21020111130079 74

Mobil Motor Parkir pengelola Mobil Motor 26 72 5 20 390 148 75 40 Jumlah 701 Sirkulasi 100% 701 Total 1402 No Tabel 6.6 Tabel Rekapitulasi Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Luas 1 Aktivitas Utama 3.200 m² 2 Aktivitas Penunjang 475 m² 3 Aktivitas Pengelola 245 m² 4 Aktivitas Servis / Pelayanan 541 m² 5 Area Parkir 1402 m² JUMLAH TOTAL 5.874 m² 6.1.2 Tapak Terpilih Tapak yang berada di Semarang - Yogya, Gombel, Kecamatan Banyumanik, Semarang dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : Hotel Bukit Asri : Mutiara Restaurant, Hotel Nyata Plaza : Gombel Lama : Rumah penduduk, jalan Gombel Lama Gambar 6.1 Tapak Terpilih Sumber : http://acme.com/planimeter/ Irvana Mutiara Dewi - 21020111130079 75

KDB 60 %, KLB 1,8 GSB 32 m Direncanakan bangunan Galeri Lukisan di Kota Semarang dengan perhitungan sebagai berikut : Luas lahan yang dibutuhkan = 5.874 m 2 Luas Tanah yang boleh dibangun = 60% x luas lahan = 60 % x 12.150 = 7.290 Ruang luar = luas lahan luas lantai dasar =12.150-7290m 2 =4.860 Ketinggian bangunan = luas lahan : luas lantai dasar = 12.150 : 7.290 = 1,6 lantai dibulatkan menjadi 2 lantai 6.2 Program Dasar Perancangan 6.2.1 Program Dasar Aspek Kinerja a. Sistem Penghawaan 1) Penghawaan alami Sistem penghawaan alami dengan memanfaatkan udara luar yang dikondisikan masuk ke dalam ruangan. 2) Penghawaan Buatan Sistem penghawaan buatan menggunakan AC pada ruangan tertentu yang membutuhkan pengkondisian udara. Sistem AC yang digunakan bisa merupakan sistem AC terpusat. b. Sistem Pencahayaan 1) Pencahayaan alami Pencahayaan alami ini digunakan semaksimal mungkin pada sebagian besar ruangan yang ada, sebagai pencahayaan pada siang hari,hal ini berhubungan dengan faktor hemat energi dan ekonomis. 2) Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan digunakan pada setiap ruang dengan kondisi tidak terjangkau matahari dan pencahayaan untuk malam hari. Untuk pencahayaan buatan terbagi menjadi dua, yaitu: Penerangan umum, penerangan pada seluruh ruang,menyeluruh Penerangan khusus,penerangan pada objek-objek tertentu seperti objek pada galeri/hall,penerangan untuk menonjolkan sisi-sisi bangunan pada malam hari agar tampak lebih hidup dan atraktif, dengan meenggunakan lampu sorot dan sebagainya. c. Sistem Jaringan Air Bersih Sumber air bersih didapat dari PDAM dengan menggunakan sistem tangki tekan (up feed distibution). Dalam pendistribusiannya ground reservoir langsung mendistribusikan air ke tiap lantai melalui pompa. Sistem ini lebih efektif karena Irvana Mutiara Dewi - 21020111130079 76

bangunan galeri lukisan ini bukan bangunan tinggi dan memanfaatkan kontur tanah yang turun. Air berasal dari PDAM dan sumur artetis d. Sistem Pembuangan Air Kotor Pendistribusian air kotor ini dibagi menjadi 3, yaitu: 1) Air hujan, dialirkan keluar tapak melalui saluran kota dengan dilengkapi bak kontrol pada jarak tertentu dan pada pertemuan saluran. 2) Kotoran, yang berbentuk padat langsung dialirkan ke septic tank yang berhubungan dengan sumur resapan. 3) Air kotor dari lavatory dan wastafel dialirkan ke saluran kota. e. Sistem Jaringan Listrik Arus listrik diperleh dari jaringan utama yang tersedia di kawasan itu dengan sistem penyaluran dari PLN ke trafo kemudian menuju ke MDP(Main Distribution Panel) lalu diteruskan ke SDP (Sub Distribution Panel) tiap lantai, setelah itu disalurkan ke ruang-ruang yang membutuhkan. Genset sebagai tenaga cadangan yang bekerja secara otomatis bila listrik dari PLN terputus,dimana listrik disalurkan ke MDP kemudian SDP lalu ke ruang-ruang yang membutuhkan. f. Sistem Pembuangan Sampah Pembuangan sampah pada umumnya adalah dengan menggunakan tempat sampah, yaitu sampah dari masing-masing ruangan maupun bangunan, dikumpulkan pada kantong-kantong sampah, kemudian petugas kebersihan mengangkut kantong-kantong tersebut untuk dikumpulkan dalam penampungan sampah sementara kemudian sampah tersebut dialihkan ke luar tapak oleh Dinas Kebersihan dan selanjutnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). g. Sistem Pencegahan Kebakaran 1) Pada bangunan galeri lukisan ini terdapat dua jenis sprinkle, yaitu sprinkle gas dan sprinkle air. Cara kerja kedua sprinkle ini sama, menyemprotkan gas ataupun air jika ada kenaikan suhu ruangan yang disebabkan oleh kebakaran, bekerja dengan sistem pompa otomatis dan dipasang pada jarak tertentu di dalam ruangan. Sprinkle gas diletakkan di ruang pameran, ruang penyimpanan lukisan, ruang kantor pengelola, perpustakaan. Sedang sprinkle air hanya di gunakan di bagian Cafe. 2) Hydrant box/hose reel. Yang merupakan pipa penyiram yang ditempatkan pada kotak kaca yang dipasang pada dinding dengan jangkauan pelayanannya 15-30 meter. 3) Hydrant Pillar, yang diletakkan di sekitar bangunan dengan jarak penenmpatan 25 30 meter. 4) Fire Extenghuiser Berupa tabung yang berisi zat kimia, penempatan setiap 20-25 meter dengan jarak jangkauan seluas 200-250 cm Irvana Mutiara Dewi - 21020111130079 77

h. Sistem Komunikasi Berdasarkan penggunaannya, system telekomunikasi dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu : 1) Komunikasi Internal Komunikasi yang terjadi dalam satu bangunan. Alat komunikasi ini antara lain intercom, handy talky (untuk penggunaan individual dua arah).biasanya digunakan untuk komunikasi antar pengelola atau bagian keamanan. Untuk sistem ini menggunakan PABX (Private Automatic Branch Exchange) 2) Komunikasi Eksternal Komunikasi dari dan keluar bangunan.alat komunikasi ini dapat berupa telepon maupun faximile.biasanya digunakan untuk komunikasi keluar oleh pengelola. i. Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir yang digunakan disini yaitu Sistem Faraday dengan pemasangan jaringan tiang kecil di atap dengan tinggi tiang tidak lebih dari 30 cm dan masing-masing dihubungkan dengan seutas kawat yang dialirkan ke tanah untuk menetralisir arus listrik dan petir. Kelebihan sistem ini adalah memberi perlindungan pada radius yang lebih luas, baik untuk bangunan memanjang,ekonomis,perawatan lebih murah dan aman untuk lingkungan. j. Sistem Keamanan Sistem keamanan bangunan yang diterapkan terhadap bangunan dengan penggunaan Building Management System (BMS) yaitu suatu Software system yaringan terintegrasi dimana yang dapat digunakan untuk mengitegrasikan seluruh sistem yang ada di dalam bangunan. Adapun penerapan BMS pada bangunan ini antara lain fire alarm system, Buliding Automated System, dan CCTV. k. Sistem Transportasi Vertikal Sistem transportasi yang ada pada bangunan ini terdiri dari dua, yaitu sistem horizontal dan vertikal. Untuk sistem horizontal antara masa bangunan dihubungkan dengan selasar atau koridor, sedangkan untuk sistem vertikal dengan menggunakan tangga. 6.2.2 Program Dasar Aspek Teknik Penggunaan sistem struktur pada bangunan ini disesuaikan dengan fungsi ruangnya. Untuk ruang pamer, akan dibuat sefleksibel mungkin karena karya yang dipamerkan akan selalu berubah. Dinding untuk ruang pamer tidak akan terlalu banyak menggunakan struktur masif. Untuk sistem pondasi menggunakan pondasi plat setempat, konsepnya adalah menyebarkan seluruh beban ke tanah melalui kaki kolom yang berupa pelat beton dengan tebal berkisar antara 15 25 cm dan luasan yang menyesuaikan dengan daya dukung tanah dan beban yang diteruskan kolom. yang memungkinkan Irvana Mutiara Dewi - 21020111130079 78

berbagai macam variasi finishing dalam mencapai penampilan karakter yang natural. 6.2.3 Program Dasar Aspek Arsitektural Karakter bangunan yang ingin ditampilkan, yaitu kesan bangunan atraktif dan dinamis. Yaitu bangunan masa kini yang secara visual arsitektural maupun secara teknis dan strukturnya, variatif, fleksibel dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, maupun teknologi yang dipakai dan menampilkan gaya yang lebih baru, praktis, dan fungsional dengan pengolahan bentuk geometris yang simple dan warna-warna netral dengan tampilan yang bersih. Bentuk atap yang melengkung, untuk membuat kesan tidak kau, selain itu penggunaan void pada ruangan untu memaksimalkan cahaya masuk ke dalam ruangan. Fasad bangunan mengambil unsur lokal seperti bentuk ukiran dan gunungan, material kayu dan batuan. Aspek arsitektural ini mengacu kepada galeri yang telah ada seperti Museum Affandi, Selasar Sunaryo. Irvana Mutiara Dewi - 21020111130079 79