BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. variable dioperasionalkan dengan memakai instrument. Tehnik pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai


lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Penelitian kausal berguna untuk mengukur hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengungkap dan menggambarkan kecenderungan perilaku bullying

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variable-variabel,

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan dengan signifikansi hubungan antara variabel yang ditetili (Azwar, 2004). Variabel merupakan konsep mengenai atribut sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang penelitian yang dapat bervariasi secara kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. 1) Variabel Tergantung Variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Azwar, 2004). Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah variabel kohesivitas kelompok kerja 2) Variabel Bebas Suatu variabel yang mempengaruhi variabel tergantung (dependent) (Azwar, 2004). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional. 68

69 Dalam penelitian ini melibatkan variabel terikat (dependet variable) dan variabel bebas (Independent Variable). Kedudukan masing masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel bebas (X) Variabel terikat (Y) : Kepemimpinan transformasional : Kohesivitas kelompok kerja 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2004). Definisi operasional merujuk pada peneliti atas caranya dalam mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini definisi operasional dijelaskan sebagai berikut : a. Kohesivitas kelompok kerja adalah suatu keterpaduan dalam organisasi yang ditandai dengan terjalinnya kerjasama, komunikasi satu sama lain, bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan kesamaan pandangan demi tercapainya tujuan organisasi diukur dengan skala kohesivitas yang bergerak dari skor satu hingga yang tertinggi empat disetiap pilihan jawaban per aitem. b. kepemimpinan transformasional adalah perilaku yang ditunjukkan oleh individu dalam mempengaruhi rekan kerjanya yang berifat manusiawi, rekan kerja tidak digunakan sebagai asset atau alat perusahaan saja melainkan sebagai manusia berkarya. Kepemimpinan transformasional diukur dengan skala kepemimpinan transformasional yang bergerak dari skor satu hingga yang tertinggi empat disetiap pilihan jawaban per aitem.

70 Aspek-aspeknya meliputi; (Inspirational Leadership) (Motivation, Intellectual) (Stimulation, Individualized)(Individual Consideration), (Idealized Influence) B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakeristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).. Penelitian ini adalah penelitian populatif dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor pos Surabaya selatan yang bekerja di bagian pelayanan, bekerja di bagian akuntansi, bekerja di bagian SLPK, bekerja dibagian pengolahan, bekerja dibagian penjualan, bekerja dibagian SDM dan Texsa. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 58 pegawai dimana pegawai tersebut memiliki karakteristik populasi sebagai berikut : a. Pegawai Kantor Pos Surabaya Selatan b. Pegawai Kantor Pos dengan rentang usia 18 55 Tahun c. Aktif bekerja di Kantor Pos Surabaya Selatan d. Mewakili masing masing bidang objek penelitian.

71 2. Sampel dan Teknik Sampling Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah dengan mengambil sampel secara populatif. Teknik pengambilan sampel menurut Arikunto (2002) bahwa jumlah responden kurang dari 100 maka sampel diambil semua atau sampel populatif. Sedangkan jika responden lebih dari 100, maka pengambilan sampel 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih, atau keadaan yang setidaknya: a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik. Sehingga dari kaidah tersebut, dirasa perlu mengambil seluruh populasi sebagai subyek penelitian. Dimana cara pengambilan subyek penelitian tanpa adanya karakteristik tertentu. C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner dimana sejumlah pertanyaan pertanyaan tertutup atau terbuka tertuli suntuk memperoleh informasi dari responden. Menurut Sugiyono (2011) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

72 1. Skala Pengukuran Penelitian ini pengumpulan data menggunakan instrumen skala psikologi yaitu skala kepemimpinan transformasional dan kohesivitas kelompok kerja dengan model Likert, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa peryataan atau pertanyaan. Jawaban setiap aitem instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative (Sugiono, 2011). Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan favorabel dan unfavorabel dengan enam alternatif jawaban yang terdiri dari Pada kedua variabel memiliki empat alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai). Peneliti menggunakan empat alternatif jawaban karena peneliti ingin menghilangkan pilihan tengah atau netral. Karena ke khawatiran peneliti kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkan pilihannya di kategori tengah, sehingga perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif. Dengan kata lain dikhawatirkan respon yang diperoleh tidak cukup bervariasi. Nussbeck (2009; dalam Azwar, 2012:47) Selain itu peneliti bermaksud agar

73 responden dapat menentukan sikap atas kecenderungan pilihannya dan tidak menempatkannya pada pilihan tengah atau netral. Bobot nilai untuk setiap pernyataan yang mendukung (favorabel) bergerak dari empat sampai satu, dimana pilihan Pada kedua variabel memiliki enam kriteria jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai) diberi nilai 4, S (Sesuai) diberi nilai 3, TS (Tidak Sesuai) diberi nilai 2, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi nilai 1. Sedangkan bobot nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat tidak mendukung (unfavorabel) bergerak dari satu sampai dengan enam dengan pilihan SS (Sangat Sesuai) diberi nilai 1, S (Sesuai) diberi nilai 3, TS (Tidak Sesuai) diberi nilai 2, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi nilai 4 a. Skala Kohesivitas Kelompok kerja Kohesivitas diukur dengan skala kohesivitas berdasarkan dimensi yang dikemukakan oleh (Forsyth, 1999) yaitu terdiri dari Kekuatan Sosial, Kesatuan dalam kelompok, Kesatuan dalam kelompok, Daya tarik, Kerjasama kelompok Skala Kohesivitas kelompok kerja ini disajikan dalam bentuk pernyataan favorabel dan unfavorabel dengan empat alternatif jawaban yang terdiri dari Pada kedua variabel memiliki empat alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai). Peneliti menggunakan empat alternatif jawaban karena peneliti ingin menghilangkan pilihan tengah atau netral. Karena ke khawatiran peneliti kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkan pilihannya di kategori tengah, sehingga perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif. Dengan kata lain

74 dikhawatirkan respon yang diperoleh tidak cukup bervariasi. Nussbeck (2009; dalam Azwar, 2012:47) Selain itu peneliti bermaksud agar responden dapat menentukan sikap atas kecenderungan pilihannya dan tidak menempatkannya pada pilihan tengah atau netral. Bobot nilai untuk setiap penyataan yang mendukung (favorabel) bergerak dari empat sampai satu, dimana pilihan Pada kedua variabel memiliki enam kriteria jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai) diberi nilai 4, S (Sesuai) diberi nilai 3, TS (Tidak Sesuai) diberi nilai 2, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi nilai 1. Sedangkan bobot nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat tidak mendukung (unfavorabel) bergerak dari satu sampai dengan enam dengan pilihan SS (Sangat Sesuai) diberi nilai 1, S (Sesuai) diberi nilai 3, TS (Tidak Sesuai) diberi nilai 2, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi nilai 4. Pilihan jawaban Favorable Unfavorablel Sangat Sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

75 Tabel. 1 Blue Print Kohesivitas Kelompok Kerja. No Dimensi F Aitem UF Jumlah 1 Kesatuan Sosial 1,8 5,18, 21 5 2 Kesatuan dalam kelompok 3, 9, 13, 19 7,12,15 7 3 Daya Tarik 11,20 4 3 4 Kerjasama kelompok 6,14,22,16 2,10,17 7 Total 12 10 22 b. Skala Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan Skala kepemimpinan transformasional. Skala kepemimpinan transformasional disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh oleh (Rivai, 2013 : 451) yang terdiri dari idealized influence, inspirational motivation, intelectual stimulation, dan individualized consideration. Skala sini disajikan dalam bentuk pernyataan favorabel dan unfavorabel dengan empat alternatif jawaban yang terdiri dari Pada kedua variabel memiliki empat alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS

76 (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai). Peneliti menggunakan empat alternatif jawaban karena peneliti ingin menghilangkan pilihan tengah atau netral. Karena ke khawatiran peneliti kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkan pilihannya di Bobot nilai untuk setiap penyataan yang mendukung (favorabel) bergerak dari empat sampai satu, dimana pilihan Pada kedua variabel memiliki enam kriteria jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai) diberi nilai 4, S (Sesuai) diberi nilai 3, TS (Tidak Sesuai) diberi nilai 2, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi nilai 1. Sedangkan bobot nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat tidak mendukung (unfavorabel) bergerak dari satu sampai dengan enam dengan pilihan SS (Sangat Sesuai) diberi nilai 1, S (Sesuai) diberi nilai 3, TS (Tidak Sesuai) diberi nilai 2, STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi nilai 4. Pilihan jawaban Favorable Unfavorablel Sangat Sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

77 Tabel. 2 Blue Print Kepemimpinan Transformasional No Dimensi F Aitem UF Jumlah 1 Idealis Pengaruh 1, 2, 13 14, 4 5 2 Motivasi Inspirasional 5,6,7,8,9 10,11,22 7 3 Konsiderasi Individual 3,21 15,16,17,18 7 4 Stimulasi Intelektual 19,20 12 3 Total 12 10 22

78 D. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas alat ukur adalah sejauh mana alat ukur tersebut menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya. Alat ukur yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas secara teoritik akan valid. Meskipun begitu pembuktian empiris mengenai validitas alat ukur masih harus dilakukan (Azwar, 1999). Standar pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas aitem berdasarkan pendapat Azwar (2007) bahwa suatu aitem dikatakan valid apabila memiliki indeks daya beda baik 0, 30. Apabila jumlah aitem yang valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20. Adapun standar yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah 0,30. 2 Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat keajegan alat ukur, yang pada dasarnya menunjukkan sejauhmana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda, bila dilakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama (Azwar, 1997). Reliabilitas sering disamakan dengan konsistensi, kestabilan dan keajegan. Reliabilitas alat ukur diuji dengan menggunakan teknik alpha cronbach. Disamping itu hasil perhitungan reliabilitas skala dan angket akan dilibatkan berdasarkan indeks reliabilitas aitem karena memiliki berupa peningkatan

79 reliabilitas skala dan angket secara keseluruhan. Apabila reliabilitas skala dan angket secara keseluruhan sudah memuaskan, maka pemilihan aitem dapat didasarkan pada koefisien korelasi aitem total saja (Azwar, 1997). Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. E. Analisis Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan statistik. Analisis pada penelitian ini menggunakan teknik Kendal Tau Alasan digunakan teknik ini adalah karena analisis Kendal Tau merupakan uji korelasi yang datanya berbentuk ordinal atau berjenjang dan bebas distribusi (Muhid,2012) teknik penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan kohesivitas kelompok dan analisis data ini akan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16.0. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas atau sebaran bertujuan untuk mengetahui kenormalan sebaran. Skor variabel. Apabila terjadi penyimpangan, seberapa jauh penyimpangan tersebut. Model statistic yang digunakan untuk uji normalitas biasanya adalah dengan menggunakan persamaan dari Kolmogorov-Smirnof, Shapiro-Wilk dan Liliefor. Hasil uji normalitas adalah apakah sebaran normal atau tidak. Kaidah di gunakan ialah

80 jika P > 0,05, maka sebaran dapat dikatakan normal dan sebaliknya jika P< 0,05, maka sebaran dapat dikatakan tidak normal (Ghozali, 2001) b. Uji Linearitas Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah pola sebaran variabel X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah jika P>0,05 maka hubungannya linier, sebaliknya jika P<0,05 maka hubungannya tidak linier.