PERKEMBANGAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA RESMI STATISTIK

BAB III PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT LAPANGAN USAHA

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Highlight PDRB Kota Magelang Tahun

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH),

TABEL POKOK PDRB / GRDP PRIMER TABLES OF MUSI BANYUASIN. Tabel / Table 11.1

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

LAMPIRAN JUMLAH PENDUDUK TAHUN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I-2015

Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN III-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2016 Tumbuh 6,98 Persen Meningkat Dibanding dengan Triwulan II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015

Lainnya. Infokom. konstruksi. Perdagangan. Industri PDRB. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Pertanian

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II -2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN III-2015 Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2015 Tumbuh 5,74 Persen Lebih Cepat Dibanding Triwulan II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2017

Analisis Perkembangan Industri

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-2015

BAB V ANALISA PEREKONOMIAN ANTAR KABUPATEN/KOTA

BPS KABUPATEN BATU BARA

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat Triwulan I 2017 Terhadap Triwulan I 2016 (y on y)

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA. Regional Economy of Kubu Raya Regency

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DAIRI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

usaha perdagangan besar dan eceran (0,71%); pertanian, kehutanan dan perikanan (0,52%); serta konstruksi (0,54%).

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN I-2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2017

BAB III Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Provinsi Aceh 33 Tahun 2015


PEREKONOMIAN PAPUA TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAHTRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014

Perekonomian Papua tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN II-2015

I.5 POSISI PINJAMAN/KREDIT RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2015

Transkripsi:

PERKEMBANGAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA PDRB Kabupaten Way Kanan menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori. Pemecahan menjadi subkategori atau pun golongan ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Perkembangan setiap lapangan usaha diuraikan di bawah ini. 4.1 Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan Kategori ini mencakup subkategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terdiri atas golongan tanaman pangan, golongan tanaman hortikultura, golongan tanaman perkebunan, golongan peternakan, dan golongan jasa pertanian dan perburuan; subkategori Kehutanan dan Penebangan Kayu; dan subkategori Perikanan. Kategori ini masih menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja masyarakat Kabupaten Way Kanan. Pada tahun 2014 kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terbesar terhadap PDRB atas dasar harga berlaku yaitu sebesar 37,44 persen. Subkategori Pertanian merupakan penyumbang utama terhadap kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesar 95,40 persen. Subkategori Perkebunan, Tanaman Pangan dan Peternakan merupakan 3 (tiga) pemberi share terbesar dalam Subkategori Pertanian, yaitu masing-masing 37,47 persen, 33,70 persen dan 14,29 persen. Meskipun peranannya terlihat stabil di tiap tahunnya, pertumbuhan Subkategori Pertanian mengalami penurunan dari 3,67 persen pada tahun 2013 menjadi 2,93 persen pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan adanya musim kering yang panjang yaitu mulai dari bulan Juni hingga akhir tahun 2014, sehingga produksi beberapa komoditi tanaman pangan seperti ubi kayu dan jagung menurun. Selain itu, turunnya harga jual komoditi karet mempengaruhi NTB yang dihasilkan. Sehingga kontribusi subkategori Pertanian terhadap total PDRB juga menurun, menjadi 35,72 persen pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 sebesar 36,49 persen (Lampiran 1.3). Bila dibandingkan dengan subkategori Pertanian, share subkategori Kehutanan dan Subkategori Perikanan tergolong kecil. Meskipun begitu, subkategori Kehutanan dan Penebangan Kayu merupakan penyumbang terbesar kedua dalam Kategori Pertanian. Peranan subkategori ini terhadap perekonomian Kabupaten Way Kanan pada tahun 2014 sebesar 1,27 persen (Lampiran 1.3). 4.1 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Tabel (Persen) di Kabupaten Way Kanan, 2010-2014 Table Share of Agriculture, Forestry and Fishing by Industry (Percent) in Way Kanan Regency, 2010 2014 Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and 95,60 95,81 95,81 95,64 95,40 Agriculture Services a. Tanaman Pangan/Food Crops 34,05 34,27 34,17 34,92 33,70 b. Tanaman Hortikultura/Horticultural Crops c. Tanaman Perkebunan/Plantation Crops d. Peternakan/Livestock e. Jasa Pertanian dan Perburuan/Agriculture Services and Hunting 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu/Forestry and Logging 3 Perikanan/Fishery 6,14 6,47 6,77 6,86 6,79 38,68 38,61 38,05 36,98 37,47 13,71 13,50 13,97 13,95 14,29 3,02 2,95 2,86 2,94 3,15 3,19 3,01 3,03 3,18 3,39 1,21 1,18 1,15 1,18 1,22 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 * Angka sementara/preliminary Figures ** Angka sangat sementara/very Preliminary Figures Gambar 4.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Di Kabupaten Way Kanan, 2011-2014 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 - (1,00) 6,36 6,64 4,24 4,92 5,08 4,17 3,85 4,33 3,76 2,96 3,67 2,93 2,86 2,42 0,05 (0,56) 2011 2012 2013 2014 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian Kehutanan dan Penebangan Kayu Perikanan Kategori Pertanian Dilihat pertumbuhannya, subkategori perikanan pada tahun 2014 tumbuh dengan laju pertumbuhan sebesar 4,33 persen, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang tumbuh sebesar 3,85

persen. Berbeda dengan subkategori Kehutanan, pertumbuhannya mengalami penurunan pada tahun 2014, yaitu sebesar 0,05 persen. Hal ini disebabkan oleh produksi kayu yang menurun. 4.2 Pertambangan dan Penggalian Pada kategori Pertambangan dan Penggalian, subkategori yang berkontribusi terbesar adalah subkategori Pertambangan dan Penggalian Lainnya yaitu sebesar 98,64 persen pada tahun 2014, terus meningkat sejak tahun 2010. Merebaknya fenomena batu akik merupakan salah satu penyebab kenaikan produksi subkategori Penggalian. Salah satu batu akik yang terkenal berasal dari Kabupaten Way Kanan dan banyak diminati adalah batu akik Anggur Api. Berbeda dengan Pertambangan Bijin Logam, kontribusi yang diberikan terus menurun sejak tahun 2010 hingga 2014. Hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi mangan yang dikelola PT. Batutua. Tabel Table 4.2 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian (Persen) di Kabupaten Way Kanan, 2010-2014 Share of Mining and Quarrying by Industry (Percent) in Way Kanan Regency, 2010 2014 Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude - - - - - Petroleum, Natural Gas, and Geothermal 2 Pertambangan Batubara dan Lignit/Coal and - - - - - Lignite Mining 3 Pertambangan Bijih Logam/Iron Ore Mining 1,69 1,53 1,51 1,47 1,36 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya/Other Mining and Quarrying 98,31 98,47 98,49 98,53 98,64 Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 Secara keseluruhan pada tahun 2014, kategori Pertambangan dan Penggalian menunjukkan laju pertumbuhan cukup tinggi yaitu sebesar 7,07 persen meskipun terjadi perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9,49 persen. Jika dilihat dari subkategori Penggalian, laju pertumbuhannya sejalan dengan pertumbuhan Kategori Pertambangan, yaitu mencapai 7,13 persen pada tahun 2014. Sedangkan pertumbuhan subkategori Pertambangan Bijih Logam hanya berkisar 2,51 persen, melambat sejak tahun 2012 dengan pertumbuhan 4,45 persen. Gambar 4.2 Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian Di Kabupaten Way Kanan, 2011-2014

16,00 14,00 12,00 14,67 14,85 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 3,84 9,49 7,75 9,57 7,13 7,70 7,07 4,45 3,91 2,51 0,00 2011 2012 2013 2014 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Pertambangan Bijih Logam Kategori Pertambangan 4.3 Industri Pengolahan Di Kabupaten Way Kanan, dari 16 subkategori Industri Pengolahan hanya 6 subkategori yang memberikan sumbangan terhadap NTB Industri Pengolahan. Subkategori yang menyumbang peranan terbesar adalah Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik yang mencapai 52,12 persen. Sedangkan subkategori Industri Makanan dan Minuman menempati posisi kedua yaitu sebesar 43,10 persen. Subkategori Industri Barang Galian bukan Logam menempati urutan ketiga terbesar yaitu mencapai 3,72 persen. Untuk 3 (tiga) jenis subkategori lainnya seperti Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya; Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional; dan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi hanya memberikan share dibawah 1 persen terhadap Kategori Industri Pengolahan. Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun 2014 adalah sebesar 5,81 persen, berfluktuasi dari tahun 2011. Sedangkan subkategori yang mencatatkan laju pertumbuhan terbesar adalah Industri Tekstil dan Pakaian Jadi yaitu sebesar 7,80 persen pada tahun 2014. Sedangkan laju pertumbuhan terkecil terdapat pada subkategori Industri Makanan dan Minuman yaitu sebesar 4,94 persen. Meskipun laju pertumbuhan terkecil dibandingkan subkategori lainnya, pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman terus meningkat sejak tahun 2011. Gambar 4.3 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan Di Kabupaten Way Kanan, 2014

Industri Barang Galian bukan Logam; 3,72 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik; 52,15 Industri Makanan dan Minuman; 43,10 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional; 0,16 Industri Kayu; 0,88 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi; 0,00 4.4 Pengadaan Listrik dan Gas Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar 0,05 persen terhadap perekonomian kabupaten Way Kanan pada tahun 2014 (Lampiran 1.3). Dari kontribusi tersebut, seluruhnya disumbangkan oleh subkategori Ketenagalistrikan, sedangkan subkategori Pengadaan Gas dan Produksi Es tidak tercakup di kabupaten Way Kanan Laju pertumbuhan ekonomi kategori ini mengalami fluktuasi. Peningkatan pertumbuhan terjadi sejak tahun 2011 yaitu dari 4,99 persen menjadi 8,34 persen di tahun 2012, hingga tahun 2013 pertumbuhan kategori Pengadaan Listrik dan Gas menjadi 9,65 persen. Tapi melambat pada tahun 2014 menjadi 6,92 persen. Hal ini disebabkan oleh dikuranginya subsidi listrik oleh pemerintah. 4.5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga kegiatan pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dll. Tidak termasuk pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di kabupaten Way Kanan selama tahun 2010-2014 cukup stabil, yaitu berkisar 0,06 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya sejak tahun 2011-2014 berfluktuasi, yaitu melambat pada tahun 2011 hingga 2013 yang mencapai 1,11 persen, dan tumbuh kembali pada tahun 2014 menjadi 5,29 persen. Hal ini disebabkan oleh turunnya produksi air pada tahun 2013 dan tidak aktifnya pengelola air bersih di kabupaten Way Kanan.

4.6 Konstruksi Pada tahun 2014 kategori konstruksi menyumbang sebesar 8,05 persen terhadap total perekonomian Kabupaten Way Kanan, terbesar keempat setalah kategori Pertanian, Industri Pengolahan dan Perdagangan. Tren share terus menurun sejak tahun 2010 yaitu sebesar 8,56 persen hingga tahun-tahun di antaranya (2011-2013) yaitu sebesar berturut-turut 8,36 persen, 8,21 persen, dan 8,11 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan konstruksi Kabupaten Way Kanan mengalami peningkatan dari 3,23 persen pada tahun 2013 menjadi 4,16 persen pada tahun 2014, walaupun pada tahun 2011 terjadi pertumbuhan hingga 6,44 persen. Gambar 4.4 Peranan dan Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Konstruksi Di Kabupaten Way Kanan, 2011-2014 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 8,36 8,21 8,11 8,05 6,44 4,16 3,58 3,23 2011 2012 2013 2014 peranan laju 4.7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Selama 5 tahun terakhir, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menyumbang di atas 9 persen. Pada tahun 2014, kontribusi kategori ini sebesar 9,34 persen, dengan sebesar 0,89 persen (9,58 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya. Sedangkan sebesar 8,45 persen (90,42 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh subkategori Perdagangan Besar dan Eceran Bukan Mobil dan Sepeda Motor. Jika dilihat dari pertumbuhannya pada tahun 2014, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yaitu dari 4,13 persen menjadi 4,88 persen pada tahun 2014. Sejalan dengan subkategorinya, pertumbuhan subkategori Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya dan subkategori Perdagangan Besar dan Eceran Bukan Mobil dan Sepeda Motor juga meningkat dari tahun

sebelumnya, yaitu masing-masing menjadi 8,61 persen dan 4,55 persen pada tahun 2014 dari 6,81 persen dan 3,91 persen pada tahun 2013. Tabel Table 4.3 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (Persen) di Kabupaten Way Kanan, 2010-2014 Share of Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles by Industry (Percent)in Way Kanan Regency, 2010 2014 Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya/Wholesale and Retail Trade and Repair of Motor Vehicles and Motorcycles 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale Trade and Retail Trade Except of Motor Vehicles and Motorcycles Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles 7,93 8,16 8,43 8,64 9,58 92,07 91,84 91,57 91,36 90,42 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 4.8 Transportasi dan Pergudangan Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 lapangan usaha, yaitu Angkutan Rel, Angkutan Darat, Angkutan Laut, Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Angkutan Udara, serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan. Untuk kabupaten Way Kanan, angkutan laut dan angkutan udara tidak tercakup sehingga NTB kedua subkategori kosong. Peranan yang diberikan kategori ini terhadap total PDRB hanya berkisar 2 persen. Subkategori Angkutan Darat memberikan kontribusi terbesar pada kategori ini selama 5 tahun terakhir, dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sebesar 97,92 persen pada tahun 2014. Sedangkan ketiga subkategori lainnya hanya memberikan share tidak lebih dari 2 persen dari Kategori Transportasi dan Pergudangan. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan Kabupaten Way Kanan melambat dari 10,39 persen pada tahun 2011 menjadi 7,03 persen pada tahun 2014, walaupun pada tahun diantaranya terjadi fluktuasi. Bila dibandingkan antar subkategorinya, pertumbuhan Angkutan Darat merupakan yang terbesar pada tahun 2014 yaitu 7,09 persen diikuti ketiga subkategori lainnya yaitu subkategori Angkatan Darat, ASDP dan Pergudangan yang mencapai sekitar 4 persen. Tabel Table 4.4 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Transportasi dan Pergudangan (Persen) di Kabupaten Way Kanan, 2010-2014 Share of Transportation and Storageby Industry (Percent) in Way Kanan Regency, 2010 2014

Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Angkutan Rel/Railways Transport 2,08 1,99 1,85 1,84 1,77 2 Angkutan Darat/Land Transport 97,61 97,70 97,83 97,84 97,92 3 Angkutan Laut/Sea Transport - - - - - 4 Angkutan Sungai Danau dan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Penyeberangan/River, Lake, and Ferry Transport 5 Angkutan Udara/Air Transport - - - - - 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir/Warehousing and Support Services for Transportation, Postal and Courier 0,30 0,30 0,32 0,32 0,30 Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 4.9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Pada tahun 2014, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Way Kanan sebesar 0,81 persen, di mana sebesar 99,81 persen terhadap kategori merupakan kontribusi dari subkategori Penyediaan Makan Minum dan sebesar 0,19 persen terhadap kategori disumbangkan oleh subkategori Penyediaan Akomodasi. Hal ini sejalan dengan jumlah hotel yang ada di Kabupaten Way Kanan yang hanya ada 3 buah hotel dengan status hotel melati. Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 10,53 persen pada tahun 2014, sedikit mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2012 yaitu sebesar 9,02 persen, meskipun pada tahun 2011 pertumbuhannya mencapai 13,81 persen. Masing-masing subkategori Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum juga menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2014 yaitu sebesar 1,71 persen dan 10,56 persen. Meskipun begitu, pertumbuhan kedua subkategori tersebut melambat sejak tahun 2011 yaitu masing-masing sebesar 7,67 persen dan 13,83 persen. Tabel Table 4.5 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Persen) di Kabupaten Way Kanan, 2010-2014 Share of Accomodation and Food Service Activitiesby Industry (Percent) in Way Kanan Regency, 2010 2014 Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation Penyediaan Makan Minum/Food and 2 Beverage Service Activities Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities 0,30 0,26 0,24 0,22 0,19 99,70 99,74 99,76 99,78 99,81 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 4.10 Informasi dan Komunikasi Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas di setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori ini sangat vital dan menjadi indikator kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Way Kanan selama tahun 2010-2014 sebesar 3,51 persen, 3,45 persen, 3,48 persen, 3,60 persen, dan 3,64 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya menunjukkan peningkatan, yaitu sebesar 8,57 persen, 8,24 persen, 9,47 persen, dan 10,17 persen berturut-turut untuk tahun 2011-2014. 4.11 Jasa Keuangan dan Asuransi Kegiatan ekonomi pada subkategori Jasa Perantara Keuangan menjadi penyumbang mayoritas kontribusi perekonomian pada kategori Jasa Keuangan dan Asuransi ini. Selama tahun 2010-2014, kontribusinya mendominasi dengan lebih dari 88 persen terhadap PDRB kategori jasa keuangan dan asuransi. Penyumbang berikutnya adalah subkategori Jasa Keuangan Lainnya dengan sumbangan sekitar 11 persen, subkategori Asuransi dan Dana Pensiun berkisar 0,16 persen dan terakhir adalah Jasa Penunjang Keuangan dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sekitar 0,05 persen. Bila dilihat dari segi pertumbuhannya, kategori Jasa Keuangan dan Asuransi tumbuh melambat sejak tahun 2011 hingga tahun 2014 yaitu dari 4,84 persen pada tahun 2011 menjadi 2,32 persen pada tahun 2014. Hal ini terutama terjadi karena adanya penurunan output pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum dan Jasa Perantara Keuangan non bank (KSP, BMT dan Jasa Moneter lainnya), yang pada subkategori Jasa Perantara Keuangan memiliki peranan lebih dari 80 persen. Tabel 4.6 Table Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi (Persen) di Kabupaten Way Kanan, 2010-2014 Share of Financial and Insurance Activitiesby Industry (Percent) in Way Kanan

Regency, 2010 2014 Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jasa Perantara Keuangan/Financial Intermediary Services 2 Asuransi dan Dana Pensiun/Insurance and Pension Fund 3 Jasa Keuangan Lainnya/Other Financial Services 4 Jasa Penunjang Keuangan/Financial Supporting Service Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 90,36 89,55 89,37 88,75 88,55 0,12 0,13 0,13 0,15 0,16 9,45 10,25 10,44 11,05 11,24 0,06 0,06 0,06 0,05 0,05 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 4.12 Real Estat Kategori real estat memberikan kontribusi yang relatif stabil bagi PDRB Kabupaten Way Kanan dengan peranan sebesar kurang dari 3 persen. Selama tahun 2010-2014, secara berturutturut sumbangan kategori real estat sebesar 2.05 persen, 2.12 persen, 2.22 persen, 2.24 persen, dan 2.33 persen. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi kategori ini meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2014 yaitu sebesar 9,36 persen dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 9,34 persen, namun tetap selalu menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan nilai di atas 9 persen atas dasar harga konstan 2010. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2012 dengan laju pertumbuhan 15,24 persen. 4.13 Jasa Perusahaan Selama 5 tahun terakhir, kontribusi kegiatan ekonomi pada kategori jasa perusahaan relatif tidak banyak berubah, yaitu dari 0,04 persen pada tahun 2010, menjadi 0,05 persen untuk tahun 2011-2014. Hal ini menunjukkan pula peranan kategori ini relatif kecil dibandingkan peranan kategori-kategori lainnya pada perekonomian Kabupaten Way Kanan. Sedangkan laju pertumbuhannya mengalami perlambatan dari 13,27 persen pada tahun 2011 menjadi 12,97 persen pada tahun 2012. Melambat lagi di tahun 2013 menjadi 8,73 persen, hingga tahun 2014 pertumbuhannya menjadi 5,69 persen. 4.14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Kategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan termasuk juga perundang-undangan dan penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya. Selama tahun 2010-2014 peranannya relatif stabil dengan menunjukkan sedikit peningkatan, yaitu dengan nilai kontribusi sebesar 3.29 persen, 3.18 persen, 3.30 persen, 3.47 persen, dan 3.70 persen. Sedangkan laju pertumbuhan kategori ini selalu positif walaupun berfluktuasi, yaitu dari sebesar 3,21 persen di tahun 2011, naik menjadi 5,50 persen pada tahun 2012 dan kembali turun pada tahun 2013 menjadi 4,53 persen. Pada tahun 2014 laju pertumbuhannya menjadi yang tertinggi selama periode 2011-2014 yaitu sebesar 8,95 persen. 4.15 Jasa Pendidikan Pada tahun 2014 jasa pendidikan menyumbang sebesar 3,02 persen terhadap total perekonomian Kabupaten Way Kanan, meningkat dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 2,57 persen. Tren peningkatan kontribusi kategori ini juga terlihat pada tahun 2011-2013 yaitu sebesar berturut-turut 2.71 persen, 2,80 persen, dan 2,95 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan jasa pendidikan Kabupaten Way Kanan mengalami peningkatan dari 3,65 persen pada tahun 2012 menjadi 9,41 persen pada tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh penambahan beberapa fasilitas pendidikan di level kecamatan dan perbaikan kualitas jasa pengajar, sehingga terjadi peningkatan dalam jumlah anak didik. 4.16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya. Pada tahun 2014, kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Way Kanan sebesar 0,96 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 8,74 persen. Selama tahun 2010-2014 peranannya relatif stabil yaitu dengan nilai kontribusi sebesar 0.88 persen, 0.88 persen, 0.91 persen, 0.93 persen, dan 0,96 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya terus meningkat setiap tahunnya, yaitu berturut-turut 4.56 persen, 8,52 persen, 8.68 persen, dan 8.74 persen sejak 2011-2014. 4.17 Jasa lainnya

Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Way Kanan relatif kecil yaitu berturut-turut sejak 2010-2014 sebesar 0.55 persen, 0.54 persen, 0.51 persen, 0.50 persen, dan 0.50 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu positif dan berfluktuasi, yaitu 4.19 persen, 2.90 persen, 2.96 persen, dan 6.01 persen berturut-turut sejak 2011-2014.