BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menghubungkan aliran listrik trafo dengan mesin mesin yang ada di PT Sanwa

dokumen-dokumen yang mirip
Prosedur audit energi pada bagunan gedung

AUDIT ENERGI UNTUK PEMAKAIAN AIR CONDITIONING (AC) PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN RUANG KULIAH DI UPI Syamsuri Hasan, Maman Rakhman, dan Agus Maulana 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

III. METODE PENELITIAN

Jurnal PASTI Volume VIII No 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mengingat arti penting sumber daya energi, pemerintah perlu menyusun rencana

BAB III METODE PENELITIAN

Prosedur Energi Listrik

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN DAGING PT. SOEJASCH BALI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II. Landasan Teori

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Agar efisiensi operasi AC maximum, masing-masing komponen AC harus

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

1 BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi energi listrik di gedung Fakultas Pertanian Unila mengalami

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 5.24 Titik Pengukuran Data Pencahayaan Auditorium Gambar 5.25 Pengukuran Data Pencahayaan Ruang Kelas P.7.3, P.7.2 dan P.7.4.

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

Inpres No.10 Tahun 2005 tentang penghematan energi. Pelaksanaan audit energi untuk mengetahui penggunaan energi di Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan rata-rata ASEAN adalah 364 TOE/juta US$, dan negara maju 202 TOE/juta US$

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat, dan pesatnya perkembangan teknologi. Berdasarkan data

AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

Maulana Syarip 1, Karnoto, ST, MT 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.327, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Menajer Energi Bidang Bangunan Gedung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis yang digunakaan menggunakan metodologi berupa observasi langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Energi Listrik, Daya Listrik dan Tarif Listrik

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. listrik yang pada gilirannnya akan berdampak pada terhambatnya roda

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat dengan pesat. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi

Perencanaan Manajemen Energi (Energy Management Planning)

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)

Gambar 1.1 Perkiraan kebutuhan energi final nasional (Outlook Energi Indonesia, BPPT 2012)

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk

REGIONAL CONSULTANT 1 (RC-1) Implementation of Energy Conservation and Emission Reduction (Phase 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai

ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

POTENSI PENGHEMATAN ENERGI LAMPU,AC DAN INSTALASI LISTRIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PENGGUNAAN PENDINGIN UDARA KAMAR DI PATRA JASA CONVENTION HOTEL SEMARANG

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk kehidupan manusia,maupun kebutuhan industri dan teknologi, baik

PENUTUP BAB V. 5.1 Kesimpulan. Dari audit dan analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Konservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu

PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

TUGAS AKHIR MANAJEMEN ENERGI UNTUK PENCAPAIAN PENGHEMATAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK DI PT SINAR SOSRO

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Dr. Ir. Susinggih Wijana, MS. Lab. Teknologi Agrokimia, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Studi Potensi Pemanfaatan Biogas Sebagai Pembangkit Energi Listrik di Dusun Kaliurang Timur, Kelurahan Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta

Audit Energi dan Analisis Penghematan Konsumsi Energi pada Sistem Peralatan Listrik di Gedung Pelayanan Unila

Audit Energi. Institut Teknologi Indonesia. Teddy Dharmawan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK AUDIT ENERGI LISTRIK GEDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. utama. Perkembangan teknologi dengan tujuan memudahkan semua aktifitas dan

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

Audit Energi pada Bangunan Gedung Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

AUDIT ENERGI GEDUNG FT UIBA. Bahrul Ilmi, Ratih Diah Andayani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang

Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun

PERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat penelitian Survey lapangan merupakan wahana untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dari obyek penelitian. Survey lapangan dilakukan di ruangan panel listrik yang menghubungkan aliran listrik trafo dengan mesin mesin yang ada di PT Sanwa Screen Indonesia sebagai objek penelitian dengan mengukur parameter kualitas daya listrik. 3.2 Indetifikasi masalah dan tujuan Konservasi energi dalam dunia industri otomotif belum menjadi aktivitas yang dijalankan dengan konsisten sebagai tindakan praktis dalam usaha menekan rugi-rugi dan penghematan energi listrik serta mengurangi biaya produksi. Dalam proses produksinya, pelaku sektor industri masih menggunakan energi listrik tanpa terlalu memperhatikan peluang-peluang penghematannya. Skripsi ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi aktivitas-aktivitas pelaksanaan konservasi energi listrik di industri otomotif yang meliputi audit energi serta peluang 28

penghematan energi dengan menerapkan teknologi yang lebih efesien berdasakan pertimbangan teknis dan ekonomi. 3.3 Studi literatur Studi literatur dilakukan untuk : 1. mempelajari kebijakan pemerintah dan aktivitas pelaku dunia industri otomotif dalamusaha konservasi energi 2.mempelajari metode audit energi listrik 3.mempelajari teori kelistrikan yang bermanfaat dalam penikngkatan efesiensi dan kualitas daya listrik 3.4 Diagram alur penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan meliputi tahapan persiapan, tahap observasi dan pengumpulan data, tahapan tabulasi dan pengolahan data, tahapan analisis dan pembahasan, serta penyusunan rekomendasi. Diagram alir penelitian yang dilakukan seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini : 29

Mulai Persiapan dan pelatihan Pengumpulan data data ruang sistem kelistrikan panel Analisa ketidakseimban gan beban, daya beban, faktor daya Analisa harmonik beban Penyusunan temuan dan rekomendasi Selesai Gambar 3.1 Diagram aliran penelitian 30

3.4.1 Intensitas Konsumsi Energi Intensitas Konsumi Energi (IKE), yakni pembagian antara konsumsi energi dengan satuan luas bangunan gedung. Konservasi energi upaya mengefisienkan pemakaian energi untuk suatu kebutuhan agar pemborosan energi dapat dihindarkan. Pengelolaan energi segala upaya untuk mengatur dan mengelola, Audit Energi Untuk Efisiensi penggunaan energi seefisien mungkin pada bangunan gedung tanpa mengurangi tingkat kenyamanan di lingkungan hunian ataupun produktivitas di lingkungan kerja. Audit Energi bertujuan mengetahui "Potret Penggunaan Energi" dan mencari upaya peningkatan efisiensi penggunaan energi. Audit energi teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi dan mengenali cara-cara untuk penghematannya.konservasi energi, adalah upaya mengefisienkan pemakaian energi untuk suatu kebutuhan agar pemborosan energi dapat dihindarkan.pengelolaan energi, yaitu segala upaya untuk mengatur dan mengelola penggunaan energi seefisien mungkin pada bangunan gedung tanpa mengurangi tingkat kenyamanan di lingkungan hunian ataupun produktivitas di lingkungan kerja. Peluang hemat energi (PHE) (Energy conservation opportunity) merupakan cara yang mungkin bisa diperoleh dalam usaha mengurangi pemborosan energi. Potret penggunaan energi, adalah gambaran menyeluruh tentang pemanfaatan energi pada bangunan gedung, meliputi: jenis, jumlah penggunaan energi, peralatan energi, intensitas energi, profil beban penggunaan energi, kinerja peralatan energi, dan peluang hemat energi, serta keseluruhan maupun per-area di bangunan gedung pada periode tertentu. Pemakaian energi perencanaan, yaitu seluruh pemakaian energi tahunan yang dihitung untuk suatu gedung yang direncanakan 31

Wikipedia, the free encyclopedia, menyatakan,an energy audit is an inspection, survey and analysis of energy flows in a building, process or system with the objective of understanding the energy dynamics of the system under study. (wikipedia.org/wiki/energy_audit). Jadi audit energi dapat dilakukan melalui suatu pemeriksaan (inspeksi), pendataan (survei), dan menganalisis aliran energi pada suatu bangunan. Audit energi awal pada prinsipnya dapat dilakukan pemilik/pengelola bangunan gedung yang pengamatan visual. Kegiatan audit energi awal meliputi pengumpulan data energi bangunan gedung dengan data yang tersedia dan tidak memerlukan pengukuran. Data tersebut meliputi : Jurnal ELTEK, Vol 10 Nomor 01, April 2012 ISSN 1693-4024 18 1. Dokumentasi bangunan yang dibutuhkan adalah gambar teknik bangunan sesuai pelaksanaan konstruksi, terdiri daritapak, denah, dan potongan bangunan gedung seluruh lantai. Denah instalasi pencahayaan bangunan seluruh lantai.diagram satu garis listrik, lengkap dengan penjelasan penggunaan daya listriknya dan besarnya penyambungan daya listrik PLN serta besarnya daya listrik cadangan dari Diesel Generating Set. 2. Pembayaran rekening listrik bulanan bangunan gedung selama satu tahun terakhir dan rekening pembelian bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar gas (BBG), dan air. 3. Tingkat hunian bangunan (occupancy rate). 3.4.2 Rincian Audit Energi Audit energi rinci dilakukan, maka perlu diadakan: 32

1. Penelitian dan pengukuran konsumsi energi audit energi rinci perlu dilakukan bila audit energi awal memberikan gambaran nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik. 2. Penelitian harmonisasi arus mengunakan aktif harmonisasi filter, dilakukan untuk menganalisa arus yang dapat menyebabkan overheating, penurunan life time peralatan dan rugi rugi energi 3. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian energi adalah mengumpulkan dan meneliti sejumlah masukan yang dapat mempengaruhi besarnya kebutuhan energi bangunan gedung, dan dari hasil penelitian dan pengukuran energi dibuat profil penggunaan energi bangunan gedung. Model Pengukuran energy, Seluruh analisis energi bertumpu pada hasil pengukuran. Hasil pengukuran harus dapat diandalkan dan mempunyai kesalahan (error) yang masih dapat diterima. Untuk itu penting menjamin bahwa alat ukur yang digunakan telah dikalibrasi oleh instansi yang berwenang.untuk Efisiensi, ukuran yang dipasang tetap (permanent) pada instalasi atau alat ukur yang dipasang tidak tetap (portable). 3.4.3 Identifikasi Peluang Hemat Energi Identifikasi peluang hemat energi dilakukan dengan langkahlangkah berikut : 1. Hasil pengumpulan data, selanjutnya ditindaklanjuti dengan penghitungan besarnya IKE, dan penyusunan profil penggunaan energi bangunan gedung. 2. Berdasarkan Pedoman pelaksanaan konservasi energi dan pengawasan di lingkungan Depdiknas (2004), diperoleh nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik, sebagai berikut: a. 4,17 7,92 kwh/m²/bln berkriteria sangat efisien. 33

b. 12,08 14,58 kwh/m²/bln berkriteria cukup efisien. c. 14,58 19,17 kwh/m²/bln berkriteria agak boros. d. 19,17 23,75 kwh/m²/bln berkriteria boros. e. 23,75 37,5 kwh/m²/bln berkriteria sangat boros. 3. Analisis peluang hemat energi berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6196-2000 a. Apabila peluang hemat energi telah diidentifikasi, selanjutnya perlu ditindak lanjuti dengan analisis peluang hemat energi, yaitu dengan cara membandingkan potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana penghematan energi yang direkomendasikan. b. Analisis peluang hemat energi dapat juga dilakukan dengan penggunaan program komputer yang telah direncanakan untuk kepentingan itu dan diakui oleh masyarakat. Penghematan energi pada bangunan gedung harus tetap memperhatikan kenyamanan penghuni. 4. Jurnal ELTEK, Vol 10 Nomor 01, April 2012 ISSN 1693-4024 20 Analisis peluang hemat energi dilakukan dengan usaha antara lain: a. menekan penggunaan energi hingga sekecil mungkin (mengurangi daya terpasang/terpakai dan jam operasi); b. memperbaiki kinerja peralatan; c. menggunakan sumber energi yang murah 34

3.4.4 Analisis Peluang Hemat Energi Apabila peluang hemat energi telah diidentifikasi, selanjutnya perlu ditindak lanjuti dengan analisis peluang hemat energi, yaitu dengan cara membandingkan. Potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana penghematan energi yang direkomendasikan. Penghematan energi pada bangunan gedung harus tetap memperhatikan kenyamanan penghuni 3.5 Metodologi Pelaksanaan Metode pelakasanaan analisa penggunaan energi listrik adalah sebagai berikut: 1. Menentukansasaran analisa penggunaan energi berdasarkan informasi Eksternal dan Internal dimana dalam menentukan sasaran dan target perlu proses analisa kwantitatif konsumsi energy dan parameter terkait dengan energi yang ditetapkan melalui analisa data (jika data sudah tersedia) dan pengukuran (jika data belum tersedia) 2. Menentukan lingkup kegiatan yang terdiri dari: a. Mengumpulkan data data energi (primer dan sekunder ) b. Melakukan pengukuran c. Menganalisa data-data sekunder, diskusi/wawancara, pengukuran, lalu menegvaluasi pemanfaatan energi d. Membuat rekomendasi peningkatan efesiensi 3.6 Pengumpulan data Pengumpulan data pada pelaksanaan audit energi ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi performa peralatan pengguna energi dan teknologi yang digunakan serta kondisi operasi proses pada masing-masing peralatan pengguna energi. 35

Data yang terkumpul berupa data sekunder dan primer. Data sekunder ini diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai spesifikasi design peralatan pengguna energi dan kondisi operasi pada masing-masing unit, yang akan digunakan untuk mendukung analisis data primer dan evaluasi selanjutnya. a. Data sekunder : Data sekunder mencakup Informasi umum industri, deskripsi proses, plot plan, plant Layout, Data desain peralatan utama, Informasi mengenai data-data kegiatan modifikasi yang pernah dilakukan, baik dalam rangka peningkatan efisiensi, reliabilitas, kapasitas maupun konservasi energy, Pasokan dan distribusi penggunaan energi (Energi Reference and Energi Balance) untuk keseluruhan plant dan masingmasing proses/peralatan utama.profil konsumsi energi.data histories penggunaan energi (harian, bulanan dan tahunan) untuk keseluruhan plant dan masingmasing proses/peralatan utama. b. Pengumpulan Data Primer : Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei dan pengukuran lapangan guna untuk mendapatkan informasi data teknis dan operasi aktual serta spesifikasiperalatan yang berkaitan dengan operasional peralatan pengguna energi di industri.kegiatan pengumpulan data primer ini diawali dengan walk-trough ke lapangan mengetahui kondisi operasi peralatan pengguna energi serta menentukan titik-titik pengukuran yang diperlukan. Data operasi aktual pada masing-masing unit antara lain meliputi: input& output, spesifikasi peralatan, konsumsi energi, kondisi operasi (temperatur, tekanan, flow rate) serta faktor/parameter lain yang turut menentukan operasi yang akan dikumpulkan berdasarkan data logsheet peralatan 36

pengguna energi. Dalam pengumpulan data primer ini dilakukan juga wawancara dengan pihak manajemen, operator dan atau penanggung jawab bidang energi menyangkut kegiatan pola pengoperasian pabrik, modifikasi atau retrofitting / revamping yang pernah dilakukan, baik dalam rangka peningkatan efisiensi, reliabilitas, kapasitas maupun konservasi energi. Pengukuran dilakukan pada kondisi beban operasi normal dengan memperhatikan prosedur operasi yang dijalankan, meliputi: pengukuran temperatur, kelembaban, tekanan, kondisi kelistrikan (tegangan, arus, daya, faktor daya, dan lain-lain), serta parameterparameter lainnya yang diperlukan untuk dianalisis 3.7 Metode pengukuran Alat ukur yang digunakan untuk mengambil data sumber energi listrik menggunakan : 1. Power quality analizer Instrumen ini digunakan untuk mengukur parameter sistem listrik (voltase, arus, power factor dan kualitas daya ). Kwalitas daya berkaitan dengan parameter seperti ketidak seimbangan arus dan tegangan, kstabilan tegangan terhadap beban kejut, faktor daya, tingkat harmonik daya dan tingkat harmonik arus. 2. Thermal imager Alat yang digunakan untuk melihat dan mengukur panas. Selain itualat ini dapat memeriksa tempat yang mengalami masalah yang tersembunyi dari pandangan yang dapat menjadi masalah berbahaya.lalu memungkinkan untuk menemukan dan mendiagnosa masalah dalam hitungan detik. Dalam sistem kerja thermal imager akan langsung ke titik sumber yang berpotensial menyebabkan 37

masalah. Selain itu alat tersebut juga dapat mengetahui kondisi objek ukur dalam waktu yang singkat. 3. Clamp on Sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus atau ampere listrik. Clamp meter umumnya bisa bekerja untuk mengukur arus-arus yang cukup besar, bahkan sampai ratusan ampere 3.8 Menentukan metode analisa a. Sortir dan tabulasikan data konsumsi energi berdasarkan jenis /sumber energi, area pengguna, dan biaya energy b. Tentukan pengguna energi signifikan c. Bandingkan unit per unit kerja d. Tentukan intesitas energy (perbandingan konsumsi energi dengan produksi ) e. Bandingkan energi spesifik dengan performans test atau unit lain yang sejenis f. Buat korelasi antara energi spesifik dengan produksi atau parameter operasi 3.9 Metode analisa Metode analisa yang digunakan adalah metode pareto dan Kriteria analisa biaya, dimana kedua metode ini digunakan berdasarkan komplektisitas pengguna energi dalam satu pabrik. 38

Gambar 3.1 Metode Analisa Pareto Distribution Distribusi pareto : sejumlah elemen memiliki pengaruh besar terhadap seluruh kelompok, dimana teori pareto dapat deberlakukan dengan penggunaan energi Bahwa sekitar20% peralatan energi menghaiskan 75% dari total pemakaian energi.da sekitar 70% peralatan energi menkonsumsi hanya sekitar 15% energy.sisanya 10% dari total pemakaina energi dikonsumsi peralatan lain-lain. 3.10 Kretiria Analisa Biaya Studi kelayakan proyek konservasi energi yang direkomendasikan yang memelukan biaya menengah dan tinggi.kriteria biaya rendah, menengah dan tinggi di dasarkan pada 3 metode yaitu: a. biaya energi yang digunakan dalam investasi b. Benefit cost rasio c. Pay back priod 39

3.11 Penutup Pada bagian penutup ini akan dilakukan pengambilan kesimpulan dari hasil analisis sehingga dapat diketahui pemakaian energi listrik dan mendapatkan rekomendasidari hasil konservasi energi. 40