Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

3.2 Masterplan air limbah kota Yogyakarta 4 4,00. 4 Aspek Komunikasi SDM. 5.1 Terbatasnya dan kurangnyasdm

Tabel Skor Air Limbah Domestik Skor

Sub Sektor : Air Limbah

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Sub Sektor : AIR LIMBAH

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

LAMPIRAN 2 SWOT ANALISYS AIR LIMBAH KOTA LANGSA

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Lampiran 2: Hasil Analisis SWOT

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang)

LAMPIRAN 2 ANALISA SWOT AIR LIMBAH KABUPATEN ACEH TENGGARA

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

IV.1. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

ANALISIS SWOT. Kurangnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGANN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

DAFTAR ISI...i. DAFTAR TABEL...iii. DAFTAR PETA...vi. DAFTAR GAMBAR...vii PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah Cakupan SSK...

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB 5 STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN PULAU TALIABU

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Sektor Air Limbah

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Arah Pengembangan Sanitasi

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Transkripsi:

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S): KELEMAHAN (W): 1. Adanya rancangan RTRW 1. Belum ada perda pengelolaan sistem drainase 2. Terbentuknya Pokja Sanitasi 2. Kurangnya anggaran pemeliharaan fungsi drainase 3. Alokasi anggaran pengelolaan drainase cukup besar dan 3. Belum ada keterpaduan dalam fungsi dan pemeliharaannya tersedia tiap tahun 4. Media komunikasi lokal sangat mendukung 4. Perlu peningkatan kinerja dalam pengelolaan sistem drainase perkotaan 5. Adanya SKPD yang menangani sistem drainase PELUANG (O): 1. Tersedia anggaran pengelolaan sistem drainase dari Pemerintah Pusat dan Provinsi 2. Tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam pengembangan sistem drainase 3. Nilai gotong royong masih kuat dalam masyarakat 4. Masuk dalam wilayah KSN Strategi S-O: Strategi W-O: ANCAMAN (T): 1. Drainase masih berfungsi sebagai pembuangan air limbah 1. 2. Tingginya angka kemiskinan 3. Tingginya persentase penyakit yang diakibatkan genangan 2. 4. Ancaman genangan tinggi karena pengaruh pasang surut air laut Strategi S-T: Strategi W-T: Membuat dokumen perencanaan drainase yang komprehensif dan terintegrasi didukung dengan kebijakan daerah Pembangunan dan pemeliharaan sistem drainase sesuai fungsinya sebagai pembuangan limpahan air hujan 3. Penguatan kelembagaan dalam pengelolaan sistem drainase

Sub Sektor : Air Limbah Domestik TABEL PEMBOBOTAN ANALISIS SWOT No. Faktor Internal Skor 1 2 3 4 Angka KEKUATAN (STRENGHTS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Adanya rancangan RTRW 1.2 Terbentuknya Pokja Sanitasi 1.3 Perda tentang retribusi jasa umum 1.4 Telah dibentuk UPTD pengelolaan air limbah domestik 2 Aspek Keuangan 2.1 Tersedia anggaran OM dari APBD Kota 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 Tersedia layanan penyedotan lumpur tinja - - - 1 4 Aspek Komunikasi 4.1 Media komunikasi lokal sangat mendukung 5 SDM 5.1 Adanya SKPD yang menangani pengelolaan air limbah domestik JUMLAH NILAI KEKUATAN 18 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Belum ada perda pengelolaan air limbah 2 Aspek Keuangan 2.1 Anggaran APBD Kota terbatas untuk investasi air limbah - - - 4 2.2 Retribusi air limbah domestik masih rendah 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 3.2 Sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik dari segi jumlah tidak sesuai dari yang dibutuhkan Sistem pengelolaan air limbah domestik yang tidak aman terhadap lingkungan masih cukup tinggi 4 Aspek Komunikasi 4.1 Media yang ada tidak digunakan secara rutin dalam promosi pengelolaan air limbah domestik 5 SDM - - - 4 5.1 Perlu peningkatan kinerja dalam pengelolaan air limbah JUMLAH NILAI KELEMAHAN SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN 21-3

TABEL PEMBOBOTAN ANALISIS SWOT Sub Sektor : Air Limbah Domestik Skor No. Faktor Eksternal Angka 1 2 3 4 PELUANG (OPPORTUNITIES) 1 Aspek Keuangan 1.1 1.2 2 2.1 Tersedia anggaran pengelolaan air limbah domestik dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Peluang kerjasama pendanaan dengan lembaga donor dan pihak swasta cukup besar terkait pengelolaan air limbah Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender Tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam pembangunan prasarana air limbah 3 Aspek Sosial Budaya - - - 4 3.1 Nilai gotong royong masih kuat dalam masyarakat 4 Demografi dan LH 4.1 Masuk dalam wilayah KSN JUMLAH NILAI PELUANG 14 ANCAMAN (THREATS) 1 Aspek Teknis Operasional 1.1 Persentase Praktik BABs masih cukup tinggi 2 Aspek Sosial Budaya 2.1 Tingginya angka kemiskinan 2.2 Tingginya persentase penyakit yang diakibatkan pengelolaan air limbah yang tidak memadai 3 Demografi dan LH - - - 4 3.1 Tingkat kepadatan penduduk kategori tinggi JUMLAH NILAI ANCAMAN SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN 12 2

Posisi Pengelolaan Air Limbah Domestik Lingkungan Mendukung (+) W-O Pemeliharaan Agresif O Pertumbuhan Stabil S-O Posisi Pengelolaan Air Limbah Domestik Internal Lemah (-) W Pemeliharaan Selektif Berputar (-3, 2) Pertumbuhan Cepat Diversifikasi Besar-besaran S Internal Kuat (-) W-T Ceruk T Diversifikasi Terpusat S-T Lingkungan Kurang Mendukung (-)

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S): KELEMAHAN (W): 1. Adanya rancangan RTRW 1. Belum ada perda pengelolaan air limbah 2. Terbentuknya Pokja Sanitasi 2. Anggaran APBD Kota terbatas untuk investasi air limbah 3. Perda tentang retribusi jasa umum 3. Retribusi air limbah domestik masih rendah 4. Telah dibentuk UPTD pengelolaan air limbah domestik 4. Sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik dari segi jumlah tidak sesuai dari yang dibutuhkan 5. Tersedia anggaran OM dari APBD Kota 5. Sistem pengelolaan air limbah domestik yang tidak aman terhadap lingkungan masih cukup tinggi 6. Tersedia layanan penyedotan lumpur tinja 6. Media yang ada tidak digunakan secara rutin dalam promosi pengelolaan air limbah domestik 7. Media komunikasi lokal sangat mendukung 7. Perlu peningkatan kinerja dalam pengelolaan air limbah PELUANG (O): 1. Tersedia anggaran pengelolaan air limbah domestik dari Pemerintah Pusat dan Provinsi 2. Peluang kerjasama pendanaan dengan lembaga donor dan pihak swasta cukup besar terkait pengelolaan air limbah 3. Tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam pembangunan prasarana air limbah 8. Adanya SKPD yang menangani pengelolaan air limbah domestik Strategi S-O: 3. 4. Nilai gotong royong masih kuat dalam masyarakat 5. Masuk dalam wilayah KSN 4. Strategi W-O: 1. Membuat dokumen perencanaan air limbah yang komprehensif dan terintegrasi didukung dengan kebijakan daerah 2. Membangun akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana air limbah yang layak dan ramah lingkungan Penguatan kelembagaan dalam memelihara prasarana air limbah yang telah terbangun Menjaga komitmen pihak swasta dan lembaga donor baik yang sudah berpartisipasi selama ini ataupun yang belum pernah terlibat ANCAMAN (T): 1. Persentase Praktik BABs masih cukup tinggi 2. Tingginya angka kemiskinan 3. Tingginya persentase penyakit yang diakibatkan pengelolaan air limbah yang tidak memadai 4. Tingkat kepadatan penduduk kategori tinggi Strategi S-T: Strategi W-T:

Sub Sektor : Persampahan TABEL PEMBOBOTAN ANALISIS SWOT No. Faktor Internal Skor 1 2 3 4 Angka KEKUATAN (STRENGHTS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Adanya rancangan RTRW 1.2 Terbentuknya Pokja Sanitasi 1.3 Perda tentang pengelolaan persampahan dan retribusi jasa umum 2 Aspek Keuangan 2.1 Retribusi sampah cenderung meningkat dari tahun ke tahun - - - 4 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 Cakupan layanan persampahan 93,24% dengan armada angkutan sampah memadai 3.2 TPA dioperasikan menggunakan Controlled Landfill 4 Aspek Komunikasi 4.1 Media komunikasi lokal sangat mendukung 5 SDM 5.1 Adanya SKPD yang menangani persampahan JUMLAH NILAI KEKUATAN 21 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Kelompok pengelola sampah dengan konsep 3R masih kurang 2 Aspek Keuangan 2.1 Anggaran APBD Kota terbatas untuk investasi persampahan - - - 4 2.2 Anggaran operasional dan pemeliharaan tergolong rendah 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 Fasilitas reduksi sampah masih terbatas - - - 4 3.2 Sampah pada saat pengangkutan tidak terpilah 4 Aspek Komunikasi 4.1 Media yang ada tidak digunakan secara rutin dalam promosi pengelolaan persampahan 5 SDM 5.1 Perlu peningkatan kinerja dalam pengelolaan persampahan JUMLAH NILAI KELEMAHAN SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN 22-1

TABEL PEMBOBOTAN ANALISIS SWOT Sub Sektor : Persampahan No. Faktor Eksternal Skor 1 2 3 4 Angka PELUANG (OPPORTUNITIES) 1 Aspek Keuangan 1.1 1.2 2 2.1 Tersedia anggaran pengelolaan persampahan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Peluang kerjasama pendanaan dengan lembaga donor dan pihak swasta cukup besar terkait pengelolaan persampahan Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender Tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam pembangunan prasarana persampahan 3 Aspek Sosial Budaya - - - 4 3.1 Nilai gotong royong masih kuat dalam masyarakat 4 Demografi dan LH 4.1 Masuk dalam wilayah KSN JUMLAH NILAI PELUANG 15 ANCAMAN (THREATS) 1 Aspek Teknis Operasional 1.1 Masih banyak penduduk yang membuang sampah tidak pada tempatnya 2 Aspek Sosial Budaya 2.1 Tingginya angka kemiskinan 2.2 Tingginya persentase penyakit yang diakibatkan pengelolaan persampahan yang tidak memadai 3 Demografi dan LH 3.1 Mayoritas wilayah adalah kawasan CBD 3.2 Tingkat kepadatan penduduk kategori tinggi JUMLAH NILAI ANCAMAN SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN 12 3

Posisi Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mendukung (+) W-O Pemeliharaan Agresif O Pertumbuhan Stabil S-O Posisi Pengelolaan Persampahan Internal Lemah (-) W Pemeliharaan Selektif Berputar (-1, 3) Pertumbuhan Cepat Diversifikasi Besar-besaran S Internal Kuat (-) W-T Ceruk T Diversifikasi Terpusat S-T Lingkungan Kurang Mendukung (-)

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Persampahan FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S): KELEMAHAN (W): 1. Adanya rancangan RTRW 1. Kelompok pengelola sampah dengan konsep 3R masih kurang 2. Terbentuknya Pokja Sanitasi 2. Anggaran APBD Kota terbatas untuk investasi persampahan FAKTOR EKSTERNAL 3. Perda tentang pengelolaan persampahan dan retribusi jasa 3. Anggaran operasional dan pemeliharaan tergolong rendah umum 4. Retribusi sampah cenderung meningkat dari tahun ke tahun 4. Fasilitas reduksi sampah masih terbatas 5. Cakupan layanan persampahan 93,24% dengan armada 5. Sampah pada saat pengangkutan tidak terpilah angkutan sampah memadai 6. TPA dioperasikan menggunakan Controlled Landfill 6. Media yang ada tidak digunakan secara rutin dalam promosi pengelolaan persampahan 7. Media komunikasi lokal sangat mendukung 7. Perlu peningkatan kinerja dalam pengelolaan persampahan 8. Adanya SKPD yang menangani persampahan PELUANG (O): 1. Tersedia anggaran pengelolaan persampahan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi 2. Peluang kerjasama pendanaan dengan lembaga donor dan pihak swasta cukup besar terkait pengelolaan persampahan 3. Tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam pembangunan prasarana persampahan 3. 4. Nilai gotong royong masih kuat dalam masyarakat 5. Masuk dalam wilayah KSN 4. ANCAMAN (T): 1. Masih banyak penduduk yang membuang sampah tidak pada tempatnya 2. Tingginya angka kemiskinan 3. Tingginya persentase penyakit yang diakibatkan pengelolaan persampahan yang tidak memadai 4. Mayoritas wilayah adalah kawasan CBD 5. Tingkat kepadatan penduduk kategori tinggi Strategi S-O: Strategi S-T: Strategi W-O: 1. Membuat dokumen perencanaan persampahan yang komprehensif dan terintegrasi didukung dengan kebijakan daerah 2. 5. Meningkatkan pemahaman masyarakat pengolahan sampah 3R (Reduce-Reuse-Recycle) Membangun fasilitas reduksi sampah yang berasal dari rumah tangga, pasar dan terminal Penguatan kelembagaan dalam memelihara prasarana persampahan yang telah terbangun Menjaga komitmen pihak swasta dan lembaga donor baik yang sudah berpartisipasi selama ini ataupun yang belum pernah terlibat Strategi W-T:

Sub Sektor : Drainase Perkotaan TABEL PEMBOBOTAN ANALISIS SWOT KABUPATEN LUWU No. Faktor Internal Skor 1 2 3 4 Angka KEKUATAN (STRENGHTS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Adanya rancangan RTRW 1.2 Terbentuknya Pokja Sanitasi 2 Aspek Keuangan 2.1 Alokasi anggaran pengelolaan drainase cukup besar dan tersedia tiap tahun 3 Aspek Komunikasi 3.1 Media komunikasi lokal sangat mendukung - - - 1 4 SDM 4.1 Adanya SKPD yang menangani sistem drainase JUMLAH NILAI KEKUATAN 11 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Belum ada perda pengelolaan sistem drainase 2 Aspek Keuangan 2.1 Kurangnya anggaran pemeliharaan fungsi drainase 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 Belum ada keterpaduan dalam fungsi dan pemeliharaannya - - - 4 4 SDM 4.1 Perlu peningkatan kinerja dalam pengelolaan sistem drainase perkotaan JUMLAH NILAI KELEMAHAN SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN 12-1

TABEL PEMBOBOTAN ANALISIS SWOT KABUPATEN LUWU Sub Sektor : Drainase Perkotaan No. Faktor Eksternal Skor 1 2 3 4 Angka PELUANG (OPPORTUNITIES) 1 Aspek Keuangan 1.1 2 2.1 Tersedia anggaran pengelolaan sistem drainase dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender Tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam pengembangan sistem drainase 3 Aspek Sosial Budaya - - - 4 3.1 Nilai gotong royong masih kuat dalam masyarakat 4 Demografi dan LH 4.1 Masuk dalam wilayah KSN JUMLAH NILAI PELUANG 11 ANCAMAN (THREATS) 1 Aspek Teknis Operasional 1.1 Drainase masih berfungsi sebagai pembuangan air limbah - - - 4 2 Aspek Sosial Budaya 2.1 Tingginya angka kemiskinan 2.2 Tingginya persentase penyakit yang diakibatkan genangan 3 Demografi dan LH 3.1 Ancaman genangan tinggi karena pengaruh pasang surut air laut JUMLAH NILAI ANCAMAN SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN - - - 4 13-2

Posisi Pengelolaan Drainase Perkotaan Lingkungan Mendukung (+) W-O Pemeliharaan Agresif O Pertumbuhan Stabil S-O Internal Lemah (-) W Pemeliharaan Selektif Berputar (-1,- 2) Pertumbuhan Cepat Diversifikasi Besar-besaran S Internal Kuat (-) Posisi Pengelolaan Drainase Perkotaan W-T Ceruk T Diversifikasi Terpusat S-T Lingkungan Kurang Mendukung (-)